Professional Documents
Culture Documents
Perbukitan Walat di daerah Sukabumi, memiliki pola punggungan berarah barattimur. Orientasi jalur perbukitannya dikontrol oleh struktur lipatan yang diikuti dengan
pembentukan sejumlah sesar naik. Kedua struktur geologi tersebut terbentuk pada periode
tektonik yang sama, yaitu pada Kala Plio-Plistosen. Kedudukan sumbu lipatan dan sesar naik
relative saling sejajar, berdasarkan pembentukannya terjadi pada periode tektonik yang sama
maka dapat dikelompokan sebagai pola struktur lipatan anjakan. Dari sejumlah sesar naik
yang berkembang di daerah Walat, sesar naik yang posisinya paling utara merupakan sesar
naik utama, sehingga dengan mengacu kepada model struktur Boyer dan Elliote (1982), dapat
diklasifikasikan sebagai leading thrust system. Pola struktur inilah yang mengontrol
perbedaan topografi perbukitan dengan morfologi pedataran yang berada di utaranya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perlipatan adalah deformasi yang tidak seragam (inhomogeneous) yang terjadi pada
suatu bahan yang mengandungunsur garis atau bidang. Walaupun demikian, suatu deformasi
yangmenghasilkan lipatan pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisiyang lain.
Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis ataubidang, tidak
menunjukkan tanda perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa,suatu unsur yang
sebelumnya berbentuk lengkungan dapat berubah menjadibidang atau garis lurus, atau suatu
unsur dapat tetap sebagai struktur bidang ataugaris lurus setelah terjadi deformasi.
Struktur lipatan di samping mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yag terkecil
(mikro fold) hingga berukuran regional(mega fold) juga memiliki bentuk yang bermacammacam. Adanya variasi ukuran dan bentuk tersebut tergantung pada sifat fisik batuan yang
terlipat, sistem tegasan, dan mekanisme pembentukanya serta waktu serta besarnya gaya yang
bekerja.
Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin
Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari
lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai
dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa
bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).
5. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
6. Back Limb, sayap yang landai.
7. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
8. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.
9. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
10. Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau
pertengahan antara dua perlengkungan maksimum
11. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
12. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum
pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
13. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap
lipatannya.
14. Half - Wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).
Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
Recumbent Fold (lipatan rebah)
Daftar pustaka