You are on page 1of 2

Atorvastatin

Sandika Dwi Putri - detikHealth


Senin, 02/08/2010 12:51 WIB
Info Penyakit Info Obat

Alergi Kulit

Deskripsi

Penyebab

Gejala

Pengobatan
Aneurisma Otak
Aneurisma Aorta Abdominalis

Atorvastatin (dok. xl-pharmacy.info)

Berita Lainnya
Nitisinone, Obat untuk Mengobati Gangguan Tyrosinemia (HT-1)
Nevirapine, Obat untuk Membantu Mengendalikan Infeksi HIV
Capreomycin, Antibiotik Suntik untuk Mengatasi TBC
Bendamustine, Suntikan untuk Pasien Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
Acitretin, Obati Gangguan Kulit Parah Seperti Psoriasis

Jakarta, Deskripsi:
Atorvastatin (Lipitor) adalah obat penurun kolesterol yang menghalangi pemroduksian kolesterol
(jenis lemak) dalam tubuh. Atorvastatin mengurangi kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan
jumlah kolesterol dalam darah.
Indikasi:
Untuk mengobati kolesterol tinggi, dan juga digunakan untuk menurunkan risiko stroke, serangan
jantung, atau komplikasi jantung lainnya pada penderita penyakit jantung koroner atau diabetes tipe2.
Dosis:
Dosis awal: 10-20 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari, boleh diminum kapanpun.
Jika penurunan LDL-C yang besar (lebih dari 45%) diperlukan: Mulai dengan dosis 40 mg
melalui mulut (per oral), 1 kali sehari.

Muatan dosis: 10-80 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari.


Hypercholesterolemia utama & hypercholesterolemia campuran: 10-20 mg melalui mulut
(per oral), 1 kali sehari.
Homozygous familial hypercholesterolemia: Biasanya sebesar 80 mg.
Heterozygous familial hypercholesterolemia: Pada awalnya sebesar 10 mg melalui mulut
(per oral), 1 kali sehari.
Boleh disesuaikan setiap 4 minggu hingga 10 mg/hari.
Dosis maksimum: 80 mg/hari.
Efek Samping:
Efek muskoskeletal (myalgia, arthralgia, kram otot); Efek GI (diare, sakit di bagian
perut,flatulence); ruam, sakit kepala.
Terjadinya myopathy dan biasanya dihubungkan dengan dosis tinggi ketika statin
dikombinasikan dengan nicotinic acid (niacin) atau fibrate, pada pasien dengan kerusakan
hati atau ginjal, infeksi serius, hipotiroidisme, dan pada pasien usia lanjut.
Terjadinya rhabdomyolysis, namun agak jarang. Sarankan pasien untuk segera
berkonsultasi dengan dokter, jika tanda-tanda penyakit otot yang mengarah
pada myopathy terjadi (khususnya jika disertai oleh demam dan rasa tidak enak badan).
Instruksi Khusus:
Dosis harus berdasarakan pada riwayat lipoprotein pasien.
Peningkatan dosis harus selesai dalam jarak 4 minggu, sesuai dengan respon pasien hingga
tingkat lipoprotein yang diinginkan tercapai.
Tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit liver (hati) kronis.
Sebelumnya, fungsi liver (hati) harus dites, setelah 6-12 minggu menjalani terapi dan dengan
peningkatan dosis manapun.

You might also like