You are on page 1of 4

Arti Lambang ASEAN Bentuk Lambang ASEAN

Lambang ASEAN berupa seikat batang padi berwarna kuning yang berjumlah sepuluh buah
batang yang diikat menjadi satu. Di bawah gambar batang padi terdapat gambar tulisan
asean berwarna biru tua, yang ditulis dengan menggunakan huruf kecil semua yang
berjenis helvetica.
Sepuluh ikat batang padi berwarna kuning dan tulisan asean berwarna biru tua tersebut
berada di dalam sebuah lingkaran yang berwarna merah. Kemudian lingkaran merah ini
dibatasi oleh sebuah lingkaran cincin berwarna putih di bagian luar. Dan terakhir sebuah
lingkaran cincin di bagian paling luar kembali membatasi lingkaran cincin putih di dalamnya
- Arti Lambang ASEAN.

Arti Lambang ASEAN Skema Warna Lambang ASEAN


Untuk penetapan warna yang digunakan pada gambar lambang ASEAN, berikut ini ada
panduan warna resmi yang digunakan :

Biru

Arti Lambang ASEAN


Pantone : Pantone 286
CMYK : C100-M60-Y0-K6
RGB : 34-85-158

Merah

Pantone : Pantone Red 032


CMYK : C0-M91-Y87-K0
RGB : 227-49-49

Putih

CMYK : C0-M0-Y0-K0
RGB : 255-255-255

Kuning

Pantone : Pantone Process Yellow


CMYK : C0-M0-Y100-K0
RGB : 248-244-0

Arti Lambang ASEAN


Berikut ini adalah makna dan arti lambang ASEAN :
1. Lambang ASEAN merupakan lambang yang digunakan sebagai lambang resmi dari
ASEAN.

2. Lambang ASEAN melambangkan kemantapan, perdamaian, persatuan, dan dinamika


ASEAN. Semua warna yang ada di dalam lambang ASEAN (yaitu biru, merah, putih
dan kuning) merupakan warna-warna yang juga dipakai atau ada di dalam semua
bendera dari negara-negara anggota ASEAN.
3. Warna biru pada lambang ASEAN mencerminkan perdamaian dan kemantapan,
warna merah melambangkan keberanian dan dinamika, warna putih melambangkan
kesucian, sedangkan warna kuning melambangkan kemakmuran.
4. Gambar sepuluh batang padi berwarna kuning yang terikat menjadi satu
melambangkan seluruh negara anggota ASEAN yang berjumlah sepuluh. Dan juga
mewakili harapan para bapak pendiri ASEAN yang memimpikan ASEAN terdiri atas
seluruh sepuluh negara-negara Asia Tenggara yang selalu terikat dalam sebuah
persahabatan dan solidaritas yang kuat.
5. Lingkaran melambangkan persatuan negara-negara anggota ASEAN.
6. Hak cipta Lambang ASEAN dimiliki oleh ASEAN.

SEL ELEKTROLISIS

81 Votes
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks
yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat
diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan
menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H 2O, dapat diuraikan dengan
menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur
pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 2 H2O(l) > 2 H2(g) + O2(g)
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis
dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus
(umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu
wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang
ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti
Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya
reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di

anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan
elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya,
katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan
logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan
teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan
endapan logam di katoda dan gas di anoda.

You might also like