Professional Documents
Culture Documents
Kep
Darah
partikel dalam larutan
koloid yang mengandung elektrolit
Peran
medium pertukaran antara sel-sel
proteksi terhadap organisme
JENIS LEUKOSIT
FUNGSI
Neutrofil
Fagositosis bakteri
Pembersihan debris sel
Basofil
Eosinofil
Monosit
Fagositosis bakteri
Limfosit
Menghasilkan antibodi
Menghasilkan respon imun yang spesifik
terhadap virus dan sel kanker
Leukimia
Leukimia
Leukimia
Leukimia
AsimptomatiK
Fisik : sering dijumpai limpadenopati, dan
splenomegali
Leukosit darah tepi 30.000-200.000/ ml, 80 %
atau lebih terdiri adri limfosit kecil dengan
morfologi normal atau agak muda, atipik sehingga
mengesankan gambaran monoton
Diagnosis
Gejala klinis seperti di atas.
Limfositosis absolut jenis matang minimal diderita
lebih dari 4 minggu tanpa ada penyebab lain yang
jelas.
Sumsum tulang hiperseluler atau normoseluler
dengan jumlah leukosit matur lebih dari 30%.
Fenotip dari limfosit darah tepi : sel B dengan
Kappa atau tanda light chain CD5-, CD2 -, CD3-.
Limfosit kurang dari 55 % (RS dr. Soetomo, 2008).
II
III
IV
Penatalaksanaan
1) Antileukemik yang dianjurkan
a. Chlorambucil dosis 2-8 mg/hari
b. Cylopospamid dosis 100-150 mg p.o dl-5
diulang setiap 3 minggu atau
Cylopospamid 1 g i.v diulang 3-4 minggu
2) Terapi pilihan
a. COP
(1) Cyclopospamid 200 mg/p.o/dl-5
(2) Oncovin 2 mg/iv/dl
(3) Prednison 60 mg/dl-5
b. CHOP dosis rendah
(1) Cyclopospamid 200 mg/p.o/dl-5
(2) Oncovin 2 mg/iv/dl
(3) Doxorubicine 30 mg/iv/dl
(4) Prednison 60 mg/p.o/dl-5
Diulang setiap minggu tergantung
responnya
Komplikasi
1) Hematologi, anemia, trombositopenia,
dan
granulositopenia
2) Hipoganimaloglobulinemia terjadi pada
2/3
penderita LLK
3) AIHA dan trombositopenia terjadi pada
10%
kasus
Pucat
Demam
Perdarahan
Splenomegali
Hepatomegali
Limfadenopati
anorexia
Petechiae, memar tanpa sebab
Nyeri pada tulang dan sendi
Nyeri abdomen
Pemeriksaan laboratorium : lekositosis yang terdiri atas
limfoblas30% morfologi LI, L2, L3 (FAB); trombosit
menurun, Hb (menurun), granulosit (menurun).
a) L1 limfoblas dengan ukuran kecil relatif homogen
b) L2 sel-sel limfoblas dengan ukuran besar yang
heterogen
c) L3 sel-sel limfoblas dengan ukuran besar yang relatif
homogen
Sepsis
Perdarahan
Gagal organ
Iron Deficiency Anemia (IDA)
Kematian
Pemeriksaan laboratorium
- darah tepi
- Kimia darah
- Sumsum tulang
Biopsi limpa
Cairan cerebrospinal
Sitogenik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Induksi
Konsolidasi
Rumat
Reinduksi
Mencegah terjadinya leukimia pada
susunan saraf pusat
Pengobatan imunologik
Patofisiologi
Tranformasi leukemik mungkin saja terjadi
pada tingkat stem-cell meiloid. Terjadi
akumulasi dari sel-sel blas akibat
maturation arrest, sedangkan proliferasi
blas itu sendiri lebih lambat dibandingkan
sel blas yang normal. Akumulasi sel-sel blas
di sumsum tulang menekan hematopoesis
sehingga terjadi kegagalan tulang
Klasifikasi
Klasifikasi FBA yang membagi LMA menjadi
7 jenis :
M1 = mieloid tanpa maturasi
M2 = mieloid dengan maturasi
M3 = Leukemia akut Promieloblastik
M4 = Leukemia akut Mielo-monositik
M5 = Leukemia akut Monoblastik
M6 = Eritroleukemia
M7 = Leukemia Megakarioblastik
Pemeriksaan fisik
Laboratorium Hb menurun; jumlah leukosit meningkat,
dan evaluasi hapusan darah tepi (blas meningkat).
Aspirasi sumsum tulang.
Pemeriksaan sitokimiawi (PAS, Sudan Black, dan
Enterase).
Pemeriksaan petanda bikimiawi : Enzim Tdt, Lisozim,
dan lain-lain.
Pertanda imunologik : My-antigen, Mo-antigen, dan
lain-lain.
Pemeriksaan sitogenik.
Biakan sumsum tulang
1)
2)
Komplikasi
Sepsis karena granulositopenia
Infeksi jamur dan parasit karena
imunocompromised-safe
3) Perdarahan pada organ vital, misalnya
perdarahan subarachnoidal fatal
Terapi suportif
Transfusi darah, antibiotik, antipiretik
menurut indikasi
Terapi antileukemik
a) Fase kronis
(1) Busulfan 3X2 mg/p.o
(2) Hydroxyurea, 3X1 tb/p.o (3X500 g)
b) Fase krisis blastik
Pengobatan seperti pada leukemia akut baik
ANLLL/ALL sesuai dengan gambaran darah
tepinya.
PENGKAJIAN
Riwayat penyakit
Kaji adanya tanda-tanda anemia : pucat,
kelemahan, sesak, napas cepat
Kaji adanya tanda-tanda leukopenia :
demam, infeksi
Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :
petechiae, purpura perdarahan membran
mukosa; kaji adanya tanda-tanda invasi
ekstra medula : limfadenopati,
hepatomegali, splenomegali
Kaji adanya pembesaran testis, hematuria,
hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar
rectal dan nyeri