You are on page 1of 2

Gangren Pulpa

Gangren Pulpa adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati
sebagai sistem pertahanan pulpa yang sudah tidak dapat menahan rangsangan
sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan menempati
sebagian besar ruang pulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut akan mati dan
menjadi antigen sel-sel pada pulpa yang masih hidup.
Proses terjadinya gangren pulpa diawali oleh proses karies. Karies dentis
adalah suatu penghancuran struktur gigi (email, dentindan sementum) oleh
aktivitas sel jasad renik (mikro-organisme) dalam dental plak.Jadi proses karies
hanya dapat terbentuk apabila terdapatfaktor yang salingtumpang tindih. Adapun
faktor-faktor tersebut adalah bakteri, karbohidrat makanan,kerentanan permukaan
gigi serta waktu. Perjalanan gangrene pulpa dimulai denganadanya karies yang
mengenai email (karies superfisialis), dimana terdapat lubangdangkal, tidak lebih
dari 1mm. selanjutnya proses berlanjut menjadi karies padadentin (karies media)
yang disertai dengan rasa nyeri yang spontan pada saat pulpaterangsang oleh suhu
dingin atau makanan yang manis dan segera hilang jikarangsangan dihilangkan.
Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada pulpayang didiagnosa
sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm. pada pulpitis
terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pempuluh
limfe, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies berlanjutdan
mencapai bagian yang lebih dalam (karies profunda). Maka akan menyebabkan
terjadinya gangren pulpa yang ditandai dengan perubahan warna gigi
terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, dan pada lubang perforasi
tersebut tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan dari toksin kuman.

Gejala yang didapat dari pulpa yang gangren bisa terjadi tanpa keluhan
sakit, dalam keadaan demikian terjadi perubahan warna gigi, dimana gigiterlihat
berwarna kecoklatan atau keabu-abuan Pada gangrene pulpa dapat disebut juga
gigi non vital dimana pada gigi tersebut sudah tidak memberikan reaksi
padacavity test (tes dengan panas atau dingin) dan pada lubang perforasi tercium
bau busuk, gigi tersebut baru akan memberikan rasa sakit apabila penderita
minum ataumakan benda yang panas yang menyebabkan pemuaian gas dalam
rongga pulpatersebut yang menekan ujung saraf akar gigi sebelahnya yang masih
vital.

Sumber: Pathway of Pulp, Cohen. (textbook)

You might also like