Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Marhaeni Adelaide P.
Sylvia Wahyu R.
Rahasti
Putri Minang M.
Fakhri Hamdi
0910.211.119
0910.211.120
0910.211.121
0910.211.122
0910.211.123
Dipertahankan di
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
PadaTanggal
29 Mei 2012
dr. Miftahudin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat
kami selesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami
dr. Miftahudin yang telah membimbing dalam proses pembuatan makalah
field study, serta teman teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini disusun dari hasil kunjungan yang telah kami lakukan ke
Puslitbang Gizi Bogor. Dengan demikian mahasiswa dituntut untuk mampu
berpikir secara kritis dan mampu untuk menganalisis suatu data, sehingga
mahasiswa/i dapat memahami konsep serta mampu memecahkan masalah
dalam kasus-kasus yang terjadi dengan melakukan observasi dan
pengukuran data-data yang berhubungan dengan status gizi masyarakat,
dalam hal ini balita dan anak-anak.
Kami sadar, makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar
Pengesahan............................................................................1
Kata
Pengantar..................................................................................
2
Daftar
Isi.............................................................................................
3
1.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................... 4
1.2
Tujuan...................................................................................
.
4
1.3
Sasaran.................................................................................
..
5
1.4 Cara Pengambilan
Data.......................................................
5
2. BAB II TINJAUAN
PUSTAKA..6-10
3. BAB III PEMBAHASAN
3.1
CHOP.....................................................................................
..11-16
2.3
CRP.......................................................................................
...16-26
2.4
CSP.......................................................................................
...26
2.5
BHP.......................................................................................
..27-28
4.
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan............................................................................
.29
4.2
Saran....................................................................................
..29
DAFTAR PUSTAKA.................................................30
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Indonesia merupakan Negara berkembang yang masih banyak
ditemukan anak-anak dengan malnutrisi. Malnutrisi ini dapat disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara host, agent dan environment. Ekonomi,
pendidikan orang tua, ketersediaan pangan, perilaku asuhan orang tua,
asupan gizi serta infeksi penyakit dapat mempengaruhi timbulnya
masalah gizi.
Malnutrisi merupakan kebutuhan akan makronutrien maupun
mikronutrien tidak terpenuhi. Malnutrisi dapat berupa undernutrition
(marasmus, kwasiorkhor, marasmus-kwasiorkhor) maupun overnutrition
(obesitas).
Untuk menanggulangi masalah gizi tersebut, dibutuhkan kerjasama
berbagai pihak, dari lingkup terkecil hingga dicapai tujuan yang sama,
yaitu mencapai Indonesia Sehat. Untuk mencapai tujuan tersebut
diantaranya dengan penelitian dan pengembangan kesehatan yang
dilaksanakan oleh Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi
Klinik di Bogor.
Di Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik ini
terdapat klinik gizi. Layanan klinik gizi tersebut ditujukan kepada balita gizi
buruk untuk memberikan penanganan yang baik. Klinik gizi dibuka setiap
hari Selasa dan seringkali menerima kunjungan mahasiswa/i Fakultas
Kedokteran.
Oleh karena itu, mahasiswa/I FK UPN Veteran Jakarta tingkat III
melakukan studi ke Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi
Klinik untuk mempelajari masalah gizi yang terdapat di wilayah Bogor.
I.2. Tujuan
Umum :
a. Mengetahui prevalensi malnutrisi pada anak-anak di wilayah Bogor
b. Mengetahui sistem penanganan dan penatalaksanaan pasien
malnutrisi di Puslitbang Gizi Bogor
c. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua terhadap gizi seimbang
dan malnutrisi
Khusus :
a. Aspek CHOP
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Gizi buruk
Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan
nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar rata-rata. Status gizi buruk dibagi
menjadi tiga bagian, yakni gizi buruk karena kekurangan protein (disebut
kwashiorkor), karena kekurangan karbohidrat atau kalori (disebut
marasmus), dan kekurangan kedua-duanya.
Anak balita (bawah lima tahun) sehat atau kurang gizi dapat diketahui
dari pertambahan berat badannya tiap bulan sampai usia minimal 2 tahun
(baduta). Apabila pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan
umur menurut suatu standar organisasi kesehatan dunia, dia bergizi baik.
Kalau sedikit dibawah standar disebut bergizi kurang yang bersifat kronis.
Apabila jauh dibawah standar dikatakan bergizi buruk.
II.2 Klasifikasi Gizi Buruk
II.2.1 Marasmus
Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat.
Gejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua (berkerut), tidak
terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit),
rambut mudah patah dan kemerahan, gangguan kulit, gangguan
pencernaan (sering diare), pembesaran hati dan sebagainya. Berikut
adalah gejala pada marasmus adalah (Depkes RI, 2000) :
a. Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan
otot-ototnya, tinggal tulang terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Iga gambang dan perut cekung
d. Otot paha mengendor (baggy pant)
e. Cengeng dan rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa lapar
II.2.2 Kwashiorkor
Penampilan tipe kwashiorkor seperti anak yang gemuk (suger baby),
bilamana dietnya mengandung cukup energi disamping kekurangan
7
1) Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.
Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, 2002).
Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan adalah
berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U),
dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
a) Indeks berat badan menurut umur (BB/U)
Merupakan pengukuran antropometri yang sering digunakan
sebagai indikator dalam keadaan normal, dimana keadaan
kesehatan dan keseimbangan antara intake dan kebutuhan gizi
terjamin. Berat badan memberikan gambaran tentang massa tubuh
(otot dan lemak). Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan
keadaan yang mendadak, misalnya terserang infeksi, kurang nafsu
makan dan menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. BB/U
lebih menggambarkan status gizi sekarang. Berat badan yang
bersifat labil, menyebabkan indeks ini lebih menggambarkan status
gizi seseorang saat ini (Current Nutritional Status).
b) Indeks tinggi badan menurut umur (TB/U)
Indeks TB/U disamping memberikan gambaran status gizi masa
lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status ekonomi (Beaton
dan Bengoa (1973).
c) Indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi
badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan
searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan
tertentu (Supariasa,dkk 2002).
11
12
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 CHOP
1 Masalah gizi dalam kaitannya dengan host, agent dan environtment
dari data primer status gizi pasien
ditinjau dari segi segitiga
epidemiologi penyakit defisiensi nutrisi
H
O
S
T
A
G
E
N
T
E
N
V
R
O
N
T
M
E
N
T
Segitiga Epidemiologi
Jumlah anak :
Nama anak :
Jihan
Sosial budaya
Nama orang tua :
13
o Ayah : Asep
o Ibu : Nina
Pekerjaan orangtua
o Ayah : penjual ikan di pasar
o Ibu : ibu rumah tangga
Penghasilan
o Ayah : Rp 60.000,-/hari
o Ibu : Pendidikan :
o Ayah : SMA
o Ibu : SD
Kesimpulan :
Penghasilan orang tua yang tidak menetap dan pendidikan
orang tua yang hanya sampai dibangku SD merupakan beberapa
faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kurang gizi pada
anak . Karena kurangnya pengetahuan akan kepentingan gizi
pada anak, pada kasus ini anak jihan sudah diberikan intervensi
makanan berupa makanan kemasan seperti snack ber-MSG
(Mono Sodium Glutamat)
Kebiasaan anak (habit) :
Suka mengkonsumsi snack ber-MSG
b Agent
Gizi kurang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena
kekurangan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, atau mineral. Pada
pasien ini kekurangan nutrisi terjadi akibat dari adanya intervensi
pemberian makanan ringan, padahal usia anak ini masih dalam usia 2
bulan, seperti yang kita ketahui bahwa pada usia 6 bulan baru
diberikan makanan tambahan serta jenis makanan yang kurang
bervariasi sehingga asupan makanan yang berkurang.
Makanan ringan (snack) adalah makanan yang dikonsumsi di
sela-sela waktu makan dan bukan merupakan makanan pokok yang
14
harus kita makan setiap hari secara teratur. Hal inilah yang seringkali
terjadi, sehingga asupan gizi yang seharusnya mereka dapatkan dari
makanan pokok tergantikan oleh snack tersebut. Padahal kita tahu
bahwa snack tidak dapat memenuhi kebutuhan gizinya untuk
perkembangan fisik dan mentalnya di masa pertumbuhan. Tidak ada
salahnya bila sekali-sekali mencicipi snack tersebut tetapi bila terus
menerus, ini akan berakibat negative terhadap kesehatan.
Monosodium glutamat (MSG) atau biasa disebut vetsin
ditambahkan
untuk rasa gurih yang sangat disukai oleh anak-anak. Dalam
hal penambahan MSG
di dalam makanan ringan harus
sesuai aturan. Public search and
enter
(PIRAC)
mempersoalkan kandungan MSG pada makanan
dikonsumsi anak karena banyak makanan ringan yang beredar
tidak mencantumkan nilai pemberian MSG dan hal tersebut
dapat saja mengancam kesehatan anak.
Hasil penelitian PIRAC sejak Juni sampai Juli 2003 menemukan
bahwa
dari 13 produk snack yang diteliti, 7 diantaranya
tidak menyebutkan MSG
dalam kemasan, padahal sesuai UU
Perlindungan Konsumen Tahun 1999 dan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 722 Tahun 1988 tentang bahan tambahan
makanan, jumlah kandungan MSG harus disebutkan. Lebih
lanjut, terdapat 6 produk snack mencantumkan kandungan MSG
namun tidak menyebut kadar kandungan MSG secara tegas.
c Environment
Dari status data primer pasien kami, bahwa anak ini berada
dalam lingkungan yang sangat padat serta agak kumuh, sehingga
dalam kebersihan lingkungan. Tentu saja menjadi suatu permasalahan
disebabkan oleh karena lingkungan yang kumuh (faktor kebersihan
yang kurang dan padatnya jumlah penduduk). Dimana pada usia anak
ini mudah terserang gejala penyakit.
2 Konsep dasar timbulnya masalah penyakit gizi dari hasil data primer
status gizi pasien
a Masalah dasar: Keadaan ekonomi keluarga yang sulit
Tentunya bila keadaan ekonomi dari pasien ini baik, tidak akan
terjadi masalah dalam status gizi anaknya. Pada kasus kurangnya
15
16
A
g
e
n
t
H
o
s
t
E
n
v
o
n
m
e
n
t
17
Spesifikasi Protection
Penggunaan imunisasi yang sudah dilakukan namun dalam
pemberian imunisasi campak belum dilakukan.
b Secondary prevention
Early diagnosis and promt treatment
Melakukan survey screening.
Objective
Mencegah dan mengobati proses penyakit
18
19
20
Status gizi
21
Descriptive Statistics
Mean
Status Gizi
Std. Deviation
-2.9957
1.25385
21
2.52
.602
21
pengetahuan ibu
Correlations
Status Gizi
Status Gizi
Pearson Correlation
pengetahuan ibu
1
-.225
Sig. (2-tailed)
.328
N
pengetahuan ibu
Pearson Correlation
21
21
-.225
Sig. (2-tailed)
.328
21
21
Std. Deviation
-2.9957
1.25385
21
2.76
.436
21
Status Gizi
sikap ibu
Correlations
Status Gizi
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
sikap ibu
.764
21
21
Pearson Correlation
.070
Sig. (2-tailed)
.764
22
.070
21
21
Descriptive Statistics
Mean
Status Gizi
perilaku
Std. Deviation
-2.9957
1.25385
21
2.86
.359
21
Status Gizi
perilaku
Correlations
Status Gizi
Pearson Correlation
-.505*
Sig. (2-tailed)
.020
N
perilaku
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
21
21
-.505*
.020
21
21
Std. Deviation
-2.9957
1.25385
21
1.89
.994
19
Correlations
penghasilan total
Status Gizi
Status Gizi
Pearson Correlation
keluarga
1
Sig. (2-tailed)
N
penghasilan total keluarga
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
23
-.256
.290
21
19
-.256
.290
19
19
2. Data sekunder
Data Kunjungan 10 April 2012
Nama
Awalus
Syahrur
Zahra Qurota
AYun
Zafira Nurse
Silmi Sephia
Sahrul
Nada Faiha
M.Mustofa
Asyraf Nur
Kholif
Meisya
Setiawan
Karisa
Oktaviana
Nesti
N
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Total
Usia
Case Summaries
Jenis_Kelam Berat_Bada
Percentil Status_gi
zscore
in
n
e
zi
15.54
7.10
-3.42
8.97
5.90
-2.78
30.00
54.70
18.86
43.30
21.78
29.95
P
P
L
P
L
13.60
5.15
12.60
9.50
8.10
-1.73
-5.46
-1.71
-1.22
-3.72
42.00
.
44.00
11.00
.
gizi
kurang
gizi baik
gizi buruk
gizi baik
gizi baik
gizi buruk
14.49
6.20
-4.30
gizi buruk
15.01
5.00
-5.13
gizi buruk
41.53
9.50
-3.55
gizi buruk
18.60
11
P
11
7.20
11
-3.09
11
.
4
gizi buruk
11
24
gizi buruk
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Total
Usia
Emilia
22.90
8.20
-2.68
24.71
9.60
-2.16
15.31
7.15
-3.33
gizi buruk
48.66
11.20
-3.07
8.10
-2.95
20.00
27.24
6.80
-4.67
gizi buruk
gizi
kurang
gizi buruk
18.63
5.20
-5.38
gizi buruk
14.26
6.30
-3.41
gizi buruk
18.37
45.80
53.26
13.04
25.26
13
P
P
P
P
L
13
7.15
10.50
11.00
6.30
8.60
13
-3.11
-3.12
-3.26
-3.18
-3.18
13
.
.
.
.
.
3
gizi
gizi
gizi
gizi
gizi
Sania Putri
Silmi Septia
A
Asyraf Nur
Kholif
Nesti
Siti Nuraeni
Kayla Surya
Syafina Adilla
M. Lucky
N
13
25
Z-Score
Percentil status_gi
e
zi
gizi
40.00
kurang
gizi
150.00
kurang
Nama
M. Arfan
Khadafi
Awalus
Syahrur
M. Raehan
Case Summariesa
Jenis
Berat
Kelamin
Badan
buruk
buruk
buruk
buruk
buruk
13
Nama
Usia
M.Rayhan
43.07
2
3
4
5
21.98
24.08
19.38
19.09
8
9
10
Regina Putri
Afnia Apriani
Septa
Silmi Septia
Awalus
Syahrur
Syafina
Adillia
Asyraf Nur K
Unasih Tasya
Safana
11
12
13
Total N
6
7
Case Summariesa
Jenis_Kelam Berat_Bada
Persentil Status_gi
zscore
in
n
e
zi
gizi
L
11.30
-2.59
50.00
kurang
P
7.10
-3.72
.
gizi buruk
P
7.90
-3.18
.
gizi buruk
L
4.35
-6.85
.
gizi buruk
P
5.30
-5.32
.
gizi buruk
15.77
7.10
-3.46
gizi buruk
13.50
6.45
-3.08
gizi buruk
14.72
32.82
24.34
L
P
P
6.30
8.10
4.90
-4.22
-4.01
-6.29
.
.
.
Salsa Putri
45.17
11.20
-2.54
50.00
Nesti
M.Albani
13
18.83
18.23
13
P
L
13
7.10
9.90
13
-3.24
-.93
13
.
17.50
3
gizi buruk
gizi buruk
gizi buruk
gizi
kurang
gizi buruk
gizi baik
13
26
Nama
Siti Nur
Hawaliyah
Awalus
Syahrur
Regina Putri
Zahra Qurota
Ayun
Meisya
Setiawan
Radya
Fathiyoturah
an
Silmi Septia
Emilia
1
2
3
4
5
6
Ahlan Fakmi
Rika
10
Octaviani
11
Nesti
Total N
11
Usia
Case Summariesa
Jenis_Kelam Berat_Bada
Persenti Status_gi
zscore
in
n
l
zi
13.11
5.90
-3.70
gizi buruk
16.00
7.20
-3.38
gizi buruk
22.21
7.60
-3.22
gizi buruk
9.43
6.80
-1.70
45.00
gizi baik
15.47
5.00
-5.19
gizi buruk
22.54
7.70
-3.73
gizi buruk
19.32
5.20
-5.46
23.59
8.35
-2.63
33.38
8.40
-4.10
29.83
9.10
-2.77
19.06
11
P
11
7.15
11
-3.22
11
27
gizi buruk
gizi
40.00
kurang
.
gizi buruk
gizi
30.00
kurang
.
gizi buruk
3
11
Case Summariesa
Jenis
Berat
Kelamin
Badan
P
7.80
Nama
Usia
Regina Putri
22.44
M.Rayhan
49.58
11.60
-2.85
Kasifa
59.27
Silmi Sephia 25.59
P
P
10.60
5.40
-3.83
-5.90
3
4
gizi
-3.04
M.Lucky
26.51
9.05
-2.90
6
7
8
9
Rachka
Nesti
Tasya
Alfina A
56.21
19.29
52.63
24.87
P
P
P
P
13.60
7.20
11.30
7.80
-1.83
-3.21
-3.03
-3.40
10
Emilia
23.82
8.40
-2.61
11
Total N
Siti N.H
11
13.34
11
P
11
6.25
11
-3.30
11
28
Percentil status_gi
e
zi
.
gizi buruk
gizi
20.00
kurang
.
gizi buruk
.
gizi buruk
gizi
20.00
kurang
33.00
gizi baik
.
gizi buruk
.
gizi buruk
.
gizi buruk
gizi
50.00
kurang
.
gizi buruk
4
11
Nama
1
Nesti
Zahra Qurota
Ayun
M.Mustofa
Regina Putri
Meisya
Setiawan
Awalus
Syahrur
Case Summariesa
Jenis_Kelam Berat_Bada
Persenti Status_gi
Usia
zscore
in
n
l
zi
19.52
P
7.30
-3.13
.
gizi buruk
9.89
6.80
-1.81
35.00
gizi baik
26.87
22.67
L
P
8.40
7.60
-3.54
-3.29
.
.
gizi buruk
gizi buruk
27.93
5.00
-6.47
gizi buruk
16.46
7.10
-3.57
gizi buruk
11.40
-2.46
70.00
6.90
-4.69
9.90
-2.96
P
10
6.30
10
-3.28
10
3
4
5
6
7
8
Bulan April
Status_gizi
Frequenc
y
Percent
29
Valid
Percent
Cumulative
Percent
10.4
10.4
10.4
35
72.9
72.9
83.3
16.7
16.7
100.0
48
100.0
100.0
gizi
kurang
.
gizi buruk
gizi
20.00
kurang
.
gizi buruk
3
10
Bulan Mei
Status_gizi
Frequenc
y
Percent
30
Valid
Percent
Cumulative
Percent
9.5
9.5
9.5
15
71.4
71.4
81.0
19.0
19.0
100.0
21
100.0
100.0
III.3 CSP
Dalam field study kali ini, untuk mendapatkan informasi yang kami
butuhkan, kami melakukan teknik wawancara dengan prinsip GATHER
dalam setiap perbuatan sehingga tercapai seluruh informasi yang diinginkan:
Greet
: memberikan salam dan informed concent sebelum
melakukan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien maupun
petugas Puslitbang Gizi Bogor
31
Tell
: memberitahu maksud dan tujuan pada setiap tindakan
yang akan dilakukan
Respect
: Kami menghormati para pasien baik ibu dan
anaknya yang sedang memeriksa keadaannya serta kami juga
menelaah
dan
dan
menanggapi
yang
ANAMNESA
Identitas Pasien
Nama anak: Jihan Khairani
Nina
Umur: 11 bulan
Jenis Kelamin: wanita
tangga
BB: 6,5 kg
Bogor
Riwayat Imunisasi
- Campak belum
Riwayat Habit: Mandi 2x sehari
Lingkungan rumah padat penduduk, jauh dari pasar
PEMERIKSAAN FISIK
- Seluruh baju pasien dibuka, perhatikan adakah tanda-tanda fisik
gangguan gizi buruk(atrofi otot lengan,edema,bokong buggy pants,
iga terlihat jelas, rambut tipis
Hasil pemeriksaan Fisik:
- Pasien rewel, rambut tipis dan jarang, mulai terlihat adanya atrofi otot,
iga mulai terlihat jelas, pada bagian bokong mulai terdapat lipatan
yang membentuk buggy pants
BB: 5,95 Kg
TB: 69,7
BB/TB = -3,59
BB/U= -3,2
ANALISA KASUS
- Gizi Buruk
34
Lingkar dada: 38 cm
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Pada anak ini (Jihan) mengalami penurunan status gizi, yaitu gizi
buruk (undernutrition). Hal ini kemungkinan diakibatkan berbagai macam
faktor, diantaranya pengetahuan ibu, asupan makanan, lingkungan dan
penghasilan keluarga yang kurang menyebabkan penurunan status gizi.
Pada anak ini, malnutrisi yang terjadi akibat MSG yang diberikan
sehingga nafsu makan berkurang ditambah dengan penghasilan
orangtua yang kurang memadai untuk pemberian asupan gizi seimbang.
IV.2 Saran
1 Mengurangi jajanan ber-MSG
2 Mengikuti penyuluhan mengenai gizi seimbang sehingga bisa
mempengaruhi status gizi Jihan agar lebih baik lagi
3 Intervensi lingkungan rumah agar tercipta lingkungan yang bersih
sehingga dapat mengurangi potensi timbulnya penularan penyakit
pada anak dan keluarga
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Handout panduan Field Study Puslitbang Gizi Bogor
2. www.pusat2.litbang.depkes.go.id
3. Repository.usu.ac.id
36
LAMPIRAN
37
38
39
40
41