You are on page 1of 2

ANTARA PASAR, MASJID, DAN PRODUKSI

Sri Apriyanti Husain


Program Magister Akuntansi
Univeristas Brawijaya
Pasar, masjid dan produksi merupakan tiga hal yang saling berkaitan satu sama lain. Pasar
merupakan tempat menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk
menghasilkan barang yang siap dijual otomatis melalui proses produksi. Pasar sebenarnya
merupakan tempat yang seharusnya bisa menjadi sarana manusia kembali kepada Tuhan-Nya.
Namun disisi lain banyak orang yang akhirnya lebih mencintai pasar yang sifatnya duniawi
daripada masjid. Padahal Rasulullah saja membangun masjid yang berdampingan dengan pasar
pada dasarnya Rasulullah ingin kita tidak hanya sekedar mengejar dunia saja melainkan juga
harus mengejar akhirat. Bukankah dalam salah satu ayat dalam firman Allah:
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu
di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung (QS. Al-Jumuah: 9-10).
Dari ayat ini sudah jelas bahwa Allah menganjurkan kita untuk berdagang, untuk
melakukan jual beli sebagai bagian dari kehidupan kita, namun di sisi lain Allah juga menyeru
kita untuk meninggalkan jual beli apabila sudah tiba waktu shalat. Allah juga menegaskan bahwa
ketika shalat Jumat telah ditunaikan, maka manusia diperintahkan untuk segera kembali
melakukan aktivitasnya masing-masing dalam rangka mencari karunia Allah baik berupa rezeki
harta maupun ilmu pengetahuan. Jadi, pelajar dan guru kembali ke kelasnya, para pegawai
kembali ke kantornya, para pekerja kembali ke pabriknya, para petani kembali ke sawahnya, dan
begitu pula yang lainnya. Hal ini merupakan perintah Allah agar manusia memiliki etos kerja
yang tinggi, disiplin yang kuat dan mampu menghargai waktu. Kemudian setelah manusia
mendapatkan karunia Allah maka janganlah lupa wadzkurulloha katsiro harus kembali
mengingat Allah, karena semua karunia yang telah didapat itu semata-mata karena kemurahan
Allah dan harus dikembalikan kepada Allah dengan cara syukur kepadanya agar kita senantiasa
beruntung. Kedua ayat di atas juga menunjukkan bahwa manusia harus pandai mempergunakan
waktu dan mengaturnya sedemikian rupa, sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma.
Dengan demikian etos kerja yang tinggi akan terwujud dalam diri seseorang.
Terkait dengan produksi, beberapa Ulama kita berbeda pendapat mengenai jenis pekerjaan
mana yangpaling utama dan paling banyak pahalanya di sisi Allah SWT apakah proses produksi
yakni apakah pertanian, perindustrian, ataukah perdagangan? Penyebab perbedaan pendapat ini
ialah hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan masing-masing jenis pekerjaan tersebut.
Keutamaan Pertanian dijelaskan oleh hadits berikut ini.
"Tidak ada seorang Muslimpun yang bercocok tanam kemudian dimakan oleh burung,
manusia, atau binatang lainnya kecuali hal itu dianggap sebagai shadaqah yang dikeluarkan
olehnya."
Tentang keutamaan perindustrian diterangkan oleh hadits,
"Tidak seorangpun yang memakan makanan yang lebih baik dibandingkan dengan
makanan yang berasal dari pekerjaan tangannya sendiri."
Tentang keutamaan berniaga dijelaskan oleh hadits,

"Seorang pedagang yang jujur akan dibangkitkan bersama para nabi dan orang-orang jujur
serta para syahid." Karena adanya hadits-hadits tersebut, maka para ulama ada yang lebih
mengutamakan satu profesi atas yang lainnya. Akan tetapi para ulama yang mengecek kebenaran
ketiga hadits tersebut berkata, "Kami tidak melebihkan sama sekali satu profesi atas yang
lainnya, tetapi keutamaannya terletak pada keperluan masyarakat terhadap ketiga profesi
tersebut."
Kalau sedang terjadi masa kekurangan pangan, dan masyarakat sangat memerlukan bahan
makanan sehari-hari mereka, maka pertanian adalah paling utama dibandingkan dua profesi yang
lainnya, karena dapat menjaga umat dari kelaparan, sebab kelaparan merupakan bencana yang
sangat membahayakan. Sehingga dalam hal ini pertanian dianggap dapat menyiapkan bahanbahan makanan. Kalau pertanian merupakan sesuatu yang sulit diusahakan, maka kesabaran
untuk tetap bertani merupakan pekerjaan yang paling utama. Kalau bahan makanan melimpah,
pertanian mudah diusahakan, dan orang-orang memerlukan pelbagai industri, sehingga kaum
Muslimin tidak perlu lagi mengimpor barang-barang industry tersebut; perindustrian dapat
membuka lapangan kerja bagi para penganggur; serta dapat melindungi keamanan negara
karena adanya perindustrian senjata; dan dapat menutup kekurangan produksi umat, maka
perindustrian merupakan pekerjaan yang paling utama.
Ketika dunia pertanian dan perindustrian tercukupi, kemudian masyarakat memerlukan
orang yang memasarkan kedua produk tersebut ke negara lain, sehingga orang tersebut
merupakan perantara yang baik antara produsen dan konsumen; dan ketika dunia perniagaan
dikuasai oleh orang-orang yang tamak, penimbun harta benda dan keperluan orang banyak,
sehingga mereka dapat memainkan harga di pasaran, maka pekerjaan yang
paling utama pada saat itu ialah perdagangan. Khususnya bila perdagangan ini dilakukan oleh
orang-orang yang tidak melalaikan Allah SWT, shalat dan zakat karena melakukan
perniagaan tersebut.
Dalam tulisan ini saya menemukan bahwa Allah sangat membenci pasar karena di pasar
banyak hal-hal yang sifatnya bertentangan dengan syariat. Mengapa? karena orang-orang di
pasar kebanyakan berbuat curang, tidak jujur, dan bisa dikatakan bahwa pasar merupakan pusat
dari aktivitas riba itu sendiri. Namun pasar juga menjadi tempat yang baik, apabila aktivitas
dalam pasar tersebut dijalankan sesuai dengan syariat islam.

You might also like