Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi ISPA
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah, dimana infeksi saluran
pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan
adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi
saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk, pilek dan tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi
paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian karena infeksi bisa
menyerang selaput otak (Widoyono, 2005).
ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung,
sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan yang terjadi adalah
dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan
pernafasan mereka, tidak hanya pada masa tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh
hingga dewasa, karena penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak
mempunyai kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus
masuk ke paru dan merusak organ disana dan susah untuk di sembuhkan (Sutanto dan
Hariwijaya, 2006).
ISPA adalah infeksi sauran napas akut yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung,
tenggorokan , telinga bagian tengah, serta saluran napas bagian dalam sampai keparu-paru.
Biasanya menyerang anak usia 2bln-5thn.
B. Macam-Macam ISPA
Klasifikasi penyakit ISPA terdiri dari : Menurut (Widoyono, 2005)
1. Bukan pneumonia/ISPA ringan
Pasien dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi napas dan
tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah kearah dalam, tidak ada
1
gangguan tidur, dahak/sputum encer, nafsu makan menurun/anoreksia serta suhu tubuh
37 s/d < 38 oC.
2. Pneumonia/ISPA sedang
Didasarkan pada adanya batuk, dahak/sputum mulai kental, suhu tubuh 38 oC, tidak mau
makan, sakit pada kerongkongan saat menelan, kadang sesak napas, dimana frekuensi
nafas cepat pada anak berusia dua bulan sampai < 1 tahun adalah > 50 kali per menit dan
untuk anak usia 1 sampai < 5 tahun adalah > 40 kali per menit dan untuk > 5 tahun
sampai dewasa > 30 kali per menit seta kesulitan bernapas ditandai dengan adanya
penggunaan oto bantu pernapasan.
3. Pneumonia berat/ISPA berat
Gejala pneumonia/ISPA sedang ditambah dengan gejala panas tinggi (suhu tubuh > 38
oC), napas berbunyi, kadang disertai penurunan kesadaran dan perubahan bunyi suara
(stridor).
C. Penyebab ISPA
Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus.
Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah rhinitis, sinusitis, fharingitis, tonsillitis
dan laryngitis (Sutanto dan Hariwijaya, 2006).
Sedangkan menurut (widoyono, 2005) penyebab ISPA terdiri dari :
1. Bakteri
Diplococcus pneumuniae, Pneumococcus, Strepcoccus pyogenes, Staphylococcus aureus,
haemophilus influenza, dan lain-lain.
2. Virus
Influenza, adenovirus, sitomegalovirus.
3. Jamur
Aspergilus sp, Candida albicans, Histoplasma, dan lain-lain.
4. Aspirasi
Makanan, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak (BBM) biasanya minyak tanah,
cairan amnion pada saat lahir, benda asing misalnya biji-bijian, mainan plastik kecil dan
lain-lain.
1. Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah, darah,
bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman terhirup oleh orang sehat
2. Asupan gizi dan nutrisi tubuh yang kurang
3. Lemahnya sel imun tubuh terhadap kuman penyakit sehingga kuman bebas masuk dan
melakukan peradangan pada organ tubuh
4. Tempat tinggal dan lingkungan sekitar yang tidak sehat, dimana telah tercemar oleh
kuman penyakit baik dari udara maupun air serta makanan.
E. Tanda dan Gejala ISPA
1. Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh
mencapai > 37 oC
2. Batuk,
merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai
dahak(sputum) dengan konsentasi encer hingga kental
3. Sakit pada kerongkongan
Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan
merasakan nyeri saat menelan serta perubahan suara
4. Meningismus
Adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama
periodik mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung
serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
5. Anorexia
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan dan
bahkan tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menanggis (Whaley
and Wong; 1991; 1419)
6. Gejala lain berupa pilek, kesulitan bernapas, sakit telinga, anak rewel, kehilangan nafsu
makan.
Tanda Bahaya Anak Harus Dibawa Ke Pusat Pelayanan Kesehatan Terdekat
1.
2.
3.
4.
5.
Bila terdapat salah satu tanda di atas, maka anak harus segera dibawa ke petugas atau sarana
kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Paling penting! Amatilah timbulnya tanda tanda pneumonia.
1.
2.
3.
4.
G. Pencegahan ISPA
Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
1. Menjaga keadaan gizi anggota keluarga agar tetap baik dan memberikan ASI eksklusif
pada bayi
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur
Jaga kebersihan tempat tidur anak, ganti seprei dan jemur kasur seminggu sekali.
Kenakan anak pakaian yang bersih dan dengan bahan yang menyerap keringat.
3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer
terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci
4.
5.
6.
7.
H. Penatalaksanaan ISPA
Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh orangtua untuk mengatasi anggota keluarga yang
menggalami ISPA
1. Mengatasi panas atau demam
Demam dapat di tangani dengan memberikan obat penurun demam atau kompres
2. Mengatasi batuk
Melegakan tenggorokan dan meredakan batuk
Disarankan untuk memberikan obat yang aman dan sederhana (tradisiona)l yang bisa di
buat sendiri, yaitu jeruk nipis sendok teh dicampurkan dengan madu atau kecap
sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari
3. Makanan
Berilah makanan/ASI selama sakit.
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikitsedikit tapi di ulangi lebih
sering daripada biasa, perbanyak jumlahnya setelah sembuh
ASI pada bayi tetap di berikan.
bersihkan lubang hidung bila mengganggu pemberian makanan/ASI
4. Minuman
Berilah minuman lebih banyak
5
Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah
dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni
infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang
biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya
seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran
pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan
organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran
pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk
menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam
ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad
remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus
maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
2.
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebabnya antara
lain
genus
streptococus,
Stafilococus,
hemafilus,
bordetella,
hokinebacterium.
Virus
penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan virus yang paling sering menjadi
penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran
7
pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut
menyerang anak anak di bawah usia 2 tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum
sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah
rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
3.
Gejala ISPA
4.
Penanganan ISPA