Professional Documents
Culture Documents
Pada artikel klasifikasi mesin listrik, Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin
listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkatelektromagnetik yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik.Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri
dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas
angin).
Anda dapat melihat animasi prinsip kerja motor DC ini di sini.
Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama (Gambar 1), yaitu:
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan
yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan
adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan
operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi
bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.
induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor
tersebut dinamakan motor cincin geser/slip ring motor.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran(Parekh,
2003):
% Slip = (Ns Nb)/Ns x 100
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi
bagus proses perpindahan energinya. Namun perlu diingat bahwa makin sempit celah udara
juga makin besar resiko terjadinya gesekan antara rotor dan stator, sehingga perlu
pembatasan. Energi yang dihasilkan motor listrik induksi tersebut digunakan untuk
menggerakkan pompa, kompressor, mixer, blower, mesin-mesin perkakas dan lain
sebagainya.
Prinsip kerja motor listrik tiga phasa adalah apabila kumparan medan (stator) dihubungkan
dengan tegangan tiga phasa, maka akan timbul medan magnet putar dengan kecepatan :
Dimana :
Ns : kecepatan medan stator
f : frekwensi
P : jumlah kutub
Medan putar stator tersebut akan memotong-motong batang konduktor pada rotor sehingga
pada batang konduktor tersebut akan timbul tegangan induksi (ggl) karena kumparan rotor
tersebut merupakan rangkaian tertutup, maka akan menghasilkan arus listrik. Dengan adanya
konduktor yang dialiri arus listrik berada dalam medan magnet, maka akan menimbulkan
gaya pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya pada rotor cukup besar untuk
memikul beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.