Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
2.1 SALURAN PEMASARAN
Menurut Warren J Keegen (2003) saluran pemasaran atau saluran distribusi (marketing
channels) adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang sampai ke
tangan konsumen atau pemakai industri.
Menurut Kottler , saluran pemasaran adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan
yang memiliki hak pemilik atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk
ketka akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Menurut Nitisemitro (1993) saluran pemasaran adalah lembaga lembaga pemasaran
yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang barang atau jasa
dari produsen kepada konsumen.
Saluran pemasaran antara satu dengan bagian lainya merupakan merupakan satu
kesatuan yang saling bergantung sehingga membentuk sistem saluran pemasaran (marketing
channel system). Saluran pemasaran mempunyai andil dalam menyampaikan barang ke
konsumen yaitu sebagai agen, bagaimana perantara pemasaran bernegosiasi atas barang milik
produsen dengan konsumen.
pemasaran
berisikan
perusahaan
perusahaan
yang
bersatu
untuk
mendistribusikan barang dari produsen kepada konsumen. Setiap anggota saluran harus dapat
memahami, berkoordinasi untuk mencapai sasaran pemasaran. Namun tak jarang dari anggota
saluran yang sering mengabaikan fungsi mereka. Kadang kala anggota saluran lebih tertarik
dengan saluran jangka pendek dan melakukan tawar menawar dengan perusahaan terdekat
atau melakukan pemasaran sendiri berdasarkan kepentingan mereka. Anggota saluran sering
tidak peduli dengan peran mereka sehingga menghasilkan konflik distribusi ( channel conflict ).
Dalam perilaku anggota saluran ada dua macam konflik yang sering timbul yaitu :
1
2.1.2
dan strategi tarik ( pull strategy ). Strategi dorong dilakukan dengan cara menggunakan tenaga
penjualan, uang, promosi dagang atau sarana lain yang diberikan produsen kepada perantara
agar membawa, mempromosikan dan menjual produk mereka kepada konsumen. Strategi ini
digunakan oleh produsen yang memiliki produk berloyalitas rendah, produk menjadi barang
impuls, dan konsumen melakukan pilihan di toko. Sementara strategi tarik adalah strategi yang
dijalankan produsen dengan menggunakan iklan, promosi, dan bentuk komunikasi lain untuk
meyakinkan konsumen sehingga pada akhirnya konsumen tersebut membeli produk ke
perantara. Strategi ini digunakan produsen yang sudah memiliki produk dengan loyalitas merk
yang tinggi, konsumen mampu menerima perbedaan merk, dan konsumen sudah memilih merk
produk tersebut.
Dalam saluran pemasaran, perusahaan memberikan sejumlah kendali tentang cara
ataupun kepada siapa mitra saluran atau perantara menjual produk. Produsen menggunakan
perantara bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas yang lebih besar dalam
membuat
pasar sasaran.
Peran
perantara disini adalah untuk mengubah pilihan produk yang dibuat oleh produsen menjadi
pilihan produk yang diinginkan konsumen serta mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan
yang menguntungkan. Produsen membuat pilihan produk yang sempit dengan jumlah yang
besar. Sedangkan konsumen menginginkan pilihan produk yang luas dengan jumlah yang kecil.
Anggota pemasaran membeli produk dengan skala yang besar dari banyak produsen dan
memecahnya menjadi jumlah yang lebih kecil dan dengan pilihan yang luas bagi konsumen.
2
Anggota pemasaran juga menjembatani kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan utama
yang memisahkan barang dan jasa dari konsumen yang akan menggunakanya.
Fungsi utama anggota saluran pemasaran adalah untuk menyediakan link antara produsen dan
konsumen. Selain membantu menyelesaikan transaksi antara lain :
a. Informasi : anggota saluran pemasaran dapat mengumpukan informasi tentang pelaku
dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran kemudian mendistribusikanya kepada sistem
intelejen pemasaran ataupun sebagai acuan atau data untuk riset pemasaran yang
diperlukan untuk perencanaan ataupun pengembangan pemasaran.
b. Promosi : anggota saluran pemasaran merupakan media promosi, bagaimana mereka
menyebarkan dan mengembangakan komunikasi persuasif kepada konsumen tentang
suatu penawaran.
c. Kontak : anggota pemasaran berperan menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli
prospektif.
d. Mencocokan : membentuk dan menyesuaikan penawaran agar sesuai dengan permintaan
konsumen.
e. Negosiasi : bagaimana anggota pemasaran dan konsumen melukan tawar menawar
harga dan syarat pengalihan kepemilikan produk hingga mencapai titik sepakat.
Fungsi lain dari saluran pemasaran adalah :
a. Distribusi Fisik : saluran dapat memindahkan atau mengirimkan barang dan menyimpan
barang
b. Pendanaan : anggota saluran mendapatkan dan menggunakan dana tersebut untuk
menutup biaya kegiatan pendistribusian produk
c. Pengambilan resiko : bagaimana anggota pemasaran dapat menganalisis resiko
pendistribusian barang.
2.1.3 JUMLAH TINGKAT SALURAN
Tingkat saluran adalah lapisan perantara yang melakukan sejumlah pekerjaan dalam
membawa produk dan kepemilikanya lebih dekat dengan pembeli akhir. Perusahaan dapat
merancang saluran pemasaran dengan cara berbeda. Ada perusahaan yang menggunakan saluran
pemasaran langsung (direct marketing channel) dimana perusahaan tidak mempunyai tingkat
perantara dan langsung menjual produknya kepada konsumen. Selanjutnya ada saluran
pemasaran tidak langsung ( indirect marketing channel ) dimana perusahaan mempunyai
tingkatan perantara.
3
keterangan bagan :
Saluran Pemasaran Konsumen :
- Saluran tingkat nol ( zero-level channel ) atau pemasaran langsung : terdiri dari produsen
yang menjual langsung produknya ke pelanggan akhir dengan cara penjualan pintu ke
pintu, penjualan melalui media seperti televisi, internet, dan via telepon, atau penjualan
-
dimana produsen, pedagang grosir, dan pengecer bertindak sebagai sistem terpadu. Satu anggota
saluran memiliki saluran lain, mempunyai kontrak dengan mereka, atau mempunyai kekuatan
yang begitu besar sehingga mereka semua bekerja sama.
4
Awal mula terbentuknya sistem pemasaran vertikal adalah dari adanya sistem pemasaran
konvensional ( conventional distribution channel ) yaitu saluran
yang terdiri dari satu atau lebih produsen independen, pedagang
grosir, dan pengecer, masing masing merupakan bisnis
terpisah yang berusaha memaksimalkan labanya sendiri bahkan
dengan merugikan laba sistem secara keseluruhan. Dalam sistem
pemasaran konvensional tidak ada anggota saluran yang
mempunyai kendali yang cukup besar atas anggota lain,
kekurangan kepemimpinan, dan tidak ada sarana formal untuk
menugaskan peran dan menyelesaikan konflik saluran. Sehingga
timbulah sistem pemasaran vertikal sebagai akibat usaha
anggota saluran yang kuat untuk mengendalikan perilaku
saluran dan menghilangkan konflik yang terjadi ketika anggota lainya mengejar tujuan mereka
sendiri.
Sistem pemasaran vertikal sendiri dibedakan atas :
a. VMS Korporasi
VMS korporasi adalah sistem pemasaran vertikal yang mengkombinasikan tahap produksi
dan distribusi dibawah kepemimpinan tunggal dimana kepemimpinan saluran ditetapkan
melalui kepemilikan bersama. Koordinasi dan manajemen konflik diperoleh melalui
saluran organisasi resmi.
b. VMS Kontraktual
VMS Kontraktual adalah sistem pemasaran vertikal dimana perusahaan independen pada
tingkat produksi dan distribusi berbeda yang mengintegrasikan mereka pada basis
kontraktual untuk memperoleh dampak yang lebih ekonomis atau penjualan yang lebih
besar daripada yang dapat mereka capai sendiri. Koordinasi dan manajemen konflik
diperoleh melalui kesepakatan kontraktual antara anggota saluran. Ada tiga jenis VMS
Kontraktual antara lain :
- Rantai sukarela yang disponsori oleh pedagang grosir
Pedagang grosir mengelola rantai saluran sukarela pengecer independen untuk
membantu mereka dalam menstandarisasi praktek penjualan dan menghasilkan
-
mereka melalui koperasi pencer. Kemudian laba dikembalikan kepada pengecer yang
menjadi anggota koperasi sedangkan pengecer yang bukan anggota koperasi juga
-
dapat membeli melalui koperasi namun mereka tidak mendapatkan pembagian laba.
Organisasi Waralaba ( Franchise Organization ) adalah sistem pemasaran vertikal
kontraktual dimana anggota saluran ( pewaralaba / Franchisor ) menghubungkan
beberapa tahap dalam proses produksi dan distribusi. Bentuk bentuk organisasi
waralaba itu sendiri ada tiga yaitu :
Sistem waralaba pengecer yang disponsori produsen
Misalnya Ford dan jaringan dealer waralaba independennya. Dimana dealer
pasar
yang
membeli
konsentrat
sirupnya,
kemudian
c. VMS Teradministrasi
VMS Teradministrasi adalah sistem pemasaran vertikal yang mengkoordinasikan tahap
produksi dan distribusi dimana tidak melalui kepemilikan umum atau ikatan kontraktual
tetapi melalui ukuran dan kekuatan salah satu atau beberapa anggota yang dominan.
Pengaturan pasokan distributor bergantung pada pemograman distribusi yang membangun
sistem pemasaran vertikal terencana dan dikelola secara profesional yang memenuhi
kebutuhan produsen dan distributor. Produsen membentuk departemen di dalam
perusahaan yang disebut dengan perencanaan hubungan distributor dengan tugas
mengidentifikasi kebutuhan distributor dan merancang program untuk distributor agar
dapat bekerja seefisien mungkin. Contohnya :
- GE, Procter & Gamble, dan Kraft dapat bekerjasama dari penjual menyangkut
tampilan, ruang rak, promosi dan kebijaka harga.
dimana
dua
atau
lebih
peluang
pemasaran
baru.
Alasan
mengapa
perusahaan
bergabung bisa dikarenakan sumber daya modal, pengetahuan, produksi, atau sumber daya
pemasaran yang tidak memadai untuk melaksanakan usaha sendiri atau resiko usaha yang terlalu
besar jika ditanggung sendiri.
pelanggan. Saluran ini muncul karena saat ini semakin banyak segmen pelanggan dan peluang
saluran. Sehingga tak jarang perusahaan menggunakan sistem pemasaran multisaluran atau yang
sering disebut dengan saluran pemasaran hibrida.
perusahaan mereka sangat diperlukan agar saluran pemasaran dapat berjalan efektif. Berikut
beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam kaitanya mengambil keputusan desain saluran
yang tepat antara lain :
2.3.1
sekitar rumah mereka ataukah mereka rela menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan
produk tertentu, apakah mereka lebih suka membeli secara pribadi seperti via internet atau via
telepon, apakah konsumen menginginkan banyak pelayanan tambahan dan lain sebagainya.
Namun disisi lain perusahaan juga harus memperhatikan sumber daya yang dimiliki untuk
keperluan kepuasan pelanggan. Dengan banyaknya layanan yang diberikan, tentunya biaya yang
diperlukan perusahaan dan anggota saluran akan meningkat sehingga berakibat pada harga
barang akan lebih tinggi bagi konsumen. Perusahaan juga dituntut agar mereka dapat
menyeimbangkan kebutuhan konsumen, biaya,
pelanggan.
2.3.2
segmen pelanggan tertentu yang ditargetkan. Dari hasil pengidentifikasian segmen pelanggan,
perusahaan dapat menentukan pelayanan seperti apa dan bagaimana yang hendak diberikan
kepada pelanggan. Disisi lain perusahaan juga berusaha meminimalkan total biaya saluran
dalam memenuhi layanan pelanggan yang dibutuhkkan.
Dalam menentukan tujuan pemasaran dipengaruhi oleh sifat perusahaan, produk,
perantara pemasaran, pesaing dan lingkungannya.
menentukan fungsi pemasaran mana yang dapat ditangani dan segmen mana yang harus
diserahkan kepada perantara.
Dalam kaitannya dengan pesaing, mungkin perusahaan menghindari saluran pemasaran
yang digunakan pesaing. Contohnya Mary Kay Cosmetics menjual langsung produknya kepada
konsumen melalui korpsnya yang memiliki satu juta lebih konsultan kecantikan yang tersebar di
34 pasar di seluruh dunia.
Terakhir faktor lingkungan disini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan sistem hukum
yang berlaku. Dalam situasi ekonomi yang tertekan perusahaan lebih memilih menggunakan
saluran pemasaran pendek dalam memasarkan produknya bahkan mereka mengabaikan layanan
pelanggan yang kurang diperlukan.
2.3.3
syarat serta tanggung jawab oleh masing masing saluran pemasaran. Jenis perantara, berkaitan
dengan produk perusahaan. Sedangkan jumlah perantara berkaitan dengan seberapa jumlah
anggota saluran yang dibutuhkan perusahaan agar produk semakin dekat dengan konsumen.
Ada tiga strategi dalam menentukan jumlah perantara pemasaran antara lain :
a. Distribusi Intensif adalah strategi yang dilakukan anggota pemasaran dengan cara
menyimpan sebanyak mungkin stok produk di toko dengan maksud produk tersebut
harus tersedia dimanapun dan kapanpun konsumen menginginkan misalnya : rokok,
air mineral, permen dan lain lain.
b. Distribusi Eksklusif adalah strategi dimana perusahaan sengaja membatasi jumlah
perantara yang menangani produk. Perusahaan memasarkan produknya hanya ke
beberapa penyalur dengan maksud untuk meningkatkan nilai eksklusif produk
mereka. Tak jarang mereka dapat menekankan harga dalam kisaran yang lebih tinggi.
Contohnya dealer Bentley, dengan jumlah yang terbatas dan hanya ada di kota kota
besar. Bentley mendapatkan dukungan yang kuat dari distributor yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap harga, promosi, dan layanan dealer.
c. Distribusi Selektif : penggunaan lebih dari satu , tetapi tidak keseluruhan perantara
yang mau menjual produk perusahaan. Distribusi selektif ini berada diantara distribusi
eksklusif dan intensif. Contohnya merk televisi, furniture dan peralatan rumah tangga
kecil didistribusikan dengan cara ini.
Produsen dan perantara harus menyetujui syarat dan tanggung jawab masing masing seperti :
a. kesepakatan harga
10
Produsen harus menetapkan aturan harga dan jadwal diskon yang adil serta mencukupi
kegiatan operasional anggota perantara.
b. Kondisi Penjualan
Kondisi penjualan mengacu pada persyaratan pembayaran dan jaminan produsen.
Sebaian besar produsen menggunakan sistem diskon tunai kepada distributor yang
melakukan pembayaran dimuka, memberikan jaminan atau penurunan harga kepada
distributor atas produk yang rusak serta insentif apabila distributor membeli produk
dalam jumlah yang besar.
c. Hak Teritorial Distributor
Hak Teritorial Distributor berkaitan dengan wilayah distributor dan berkaitan dengan
penghargaan secara penuh atas penjualan di wilayahnya baik dengan cara menjual ke
konsumen maupun ke distributor lain.
d. Layanan dan Tanggung Jawab Bersama
Layanan dan tanggung jawab bersama harus disebutkan secara seksama. Hal ini penting
terutama dalam bisnis waralaba. Contohnya McDonald menyediakan dukungan promosi,
sistem pencatatan, pelatihan, dan administrasi umum serta bantuan teknis kepada pihak
yang terwaralaba. Sedang, pihak terwaralaba harus memenuhi standar perusahaan
berkaitan dengan fasilitas fisik, bekerjasama untuk program promosi baru, menyediakan
informasi yang dibutuhkan, dan membeli persediaan dari pemasok yang telah ditentukan.
2.3.4
kriteria ekonomi, kendali dan adaptif. Kriteria ekonomi berkaitan dengan bagaimana perusahaan
bisa menganalisis perkiraan penjualan, biaya, dan profitabilitas dari alternatif yang berbeda.
Disisi lain perusahaan juga harus mempertimbangkan rentang kendali. Seberapa besar anggota
saluran memegang kendali atas pemasaran produk. Agen penjualan merupakan perusahaan
independen yang berusaha memaksimalkan labanya. Biasanya mereka lebih berkonsentrasi pada
pelanggan yang membeli paling banyak, bukan mengutakan pelanggan yang membeli barang
produsen. Sementara saluran adapatif berkaitan dengan komitmen dengan saluran perusahaan.
Saluran pemasar menginginkan komitmen jangka panjang dengan perusahaan sedangkan
perusahaan menginginkan situasi yang lebih fleksibel sehingga mereka dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan. Dalam hal ini anggota saluran yang memiliki komitmen jangka
panjang dengan perusahaan harus unggul dalam sisi ekonomi dan kendali.
2.4 KEPUTUSAN MANAJEMEN SALURAN
11
Beberapa produsen tidak mengalami kesulitan dalam memilih anggota saluran, namun tak jarang
pula produsen harus bekerja keras untuk memilih anggota saluran. Dalam memilih anggota,
produsen harus menentukan karakteristik yang membedakan perantara yang bersedia. Produsen
mengevaluasi berapa lama mereka bergerak di dunia bisnis, lini lain yang dijual perantara,
catatan dan pertumbuhan laba, kekuatan layanan, kerjasama dan reputasi layanan. Jika perantara
adalah agen penjualan, produsen harus mengevaluasi jumlah, ukuran, lini yang dijual agen, dan
kualitas tenaga penjualan. Jika perantara adalah department store yang menginginkan distribusi
eksklusif, maka produsen harus mengevaluasi lokasi, potensi pertumbuhan masa depan dan jenis
pembeli.
2.4.2
hanya menjual melalui perantara, tetapi kepada dan dengan mereka. Dalam mengelola saluran,
perusahaan harus dapat meyakinkan perantara akan dapat lebih berhasil bila mereka
bekerjasama sebagai bagian dari sistem. Agar dapat mendorong anggota saluran untuk
mencapai kinerja yang maksimal, perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan
mereka.
Kemampuan produsen sangat beragam dalam mengelola distributor. Hal ini terkait
dengan kekuatan saluran ( channel power ) yaitu kemampuan untuk mengubah perilaku
anggota saluran. Jenis jenis channel power itu antara lain :
a. Kekuatan Koersif
Kekuatan koersif berupa ancaman dari produsen untuk menarik sumber daya atau
menghentikan hubungan kerjasama dengan anggota saluran. Tetapi dalam penerapanya,
sering menghasilkan konflik.
b. Kekuatan Penghargaan
Kekuatan penghargaan berupa penawaran ekstra dari produsen kepada konsumen sebagai
wujud penghargaan atas keberhasilan melaksanakan fungsi tertentu.
c. Kekuatan Resmi
Kekuatan resmi ini berupa kontrak yang dibuat produsen untuk anggota saluran bahwa
produsen adalah pemimpin yang resmi.
d. Kekuatan Acuan
12
Produsen sangat dihormati sehingga anggota saluran merasa bangga bekerja sama
dengannya.
2.4.3
seperti perolehan kuota penjualan, persediaan produk, waktu pengiriman barang ke pelanggan,
bagaimana anggota saluran melakukan perawatan terhadap barang yang rusak, dan kerjasama
dalam pelatihan dan promosi perusahaan.
13
Selain itu,
perusahaan dengan pemasok, distributor, dan apada akhirnya pelanggan yang bermitra untuk
memperbaiki kinerja seluruh sistem yang disebut dengan jaringan penghantar nilai ( value
delivery network ). Semua mitra yang beragam tersebut bekerja sama secara efektif untuk
membawa nilai yang unggul bagi pelanggan.
14
Karena itu, logistik pemasaran melibatkan seluruh manajemen rantai pasokan (supply chain
management) mengelola aliran ke atas dan bawah dari bahan, barang akhir, dan informasi
berhubungan yang bernilai tambah diantara pemasok perusahaan, penjual perantara dan
konsumen akhir.
Tugas manajer logistik adalah mengkoordinasikan kegiatan pemasok, agen pembelian,
pemasar, anggota saluran, dan pelanggan. Kegiatan ini mencakup perkiraan, sistem informasi,
pembelian, perencanaan produksi, pemrosesan pesanan, persediaan, pergudangan, dan
perencanaan transportasi. Perusahaan saat ini menempatkan penekanan pada logistik untuk
beberapa alasan. Pertama, perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang kuat
dengan menggunakan logistik yang lebih baik untuk memberikan layanan yang lebih atau harga
yang lebih murah kepada pelanggan. Kedua, logistik yang lebih baik bisa memberikan
penghematan biaya yang sangat besar bagi perusahaan dan pelanggannya. Ketiga, ledakan
keragaman produk telah menciptakan kebutuhan akan manajemen logistik yang lebih baik.
Terakhir, kemajuan teknologi informasi telah menciptakan peluang utama dalam efisiensi
distribusi.
jangka waktu menengah sampai jangka waktu lama. Pusat distribusi dirancang untuk
memindahkan barang dan bukan sekedar menyimpannya. Pusat distribusi merupakan
gudang besar dan sangat otomatis yang dirancang untuk menerima barang dari berbagai
pabrik dan pemasok, menerima pesanan, mengisinya dengan efisien, dan mengirimkan
barang kepada pelanggan secepat mungkin.
b. Manajemen Persediaan
Di sini, manajer harus mempertahankan keseimbangan yang rapuh antara menjual terlalu
sedikit persediaan dan menjual terlalu banyak. Dengan stok yang terlalu sedikit,
perusahaan menanggung resiko tidak mempunyai produk ketika pelanggan ingin
membeli. Untuk memperbaikinya, perusahaan mungkin memerlukan pengiriman atau
prosuksi darurat yang mahal. Memiliki terlalu banyak persediaan menghasilkan biaya
menyimpan persediaan yang lebih tinggi dari seharusnya dan stok yang using. Maka,
dalam mengelola persediaan, perusahaan harus menyeimbangkan biaya untuk
menyimpan persediaan yang lebih besar dengan penjualan dan laba yang dihasilkan.
c. Transportasi
Pilihan angkutan transportasi mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja
pengiriman, dan kondisi barang pada saat barang itu tiba semuanya akan mempengaruhi
kepuasan pelanggan. Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan pelanggan,
perusahaan dapat memilih diantara lima moda transportasi utama : truk, kereta api, air,
jalur pipa dan udara, beserta moda alternative untuk produk digital atau internet.
Pengiriman juga menggunakan transportasi intermodal yaitu menggabungkan dua atau
lebih moda transportasi. Piggyback menggambarkan penggunaan kereta dan truk.
Fishyback, air dan truck. Trainship, air dan kereta dan airtruck yaitu udara dan truck.
Penggabungan moda memberikan keuntungan yang tidak dapat dihantarkan satu moda
saja. Masing-masing kombinasi menawarkan keuntungan bagi pengirim. Misalnya,
piggyback tidak hanya lebih murah daripada truck saja tetapi juga memberikan
fleksibilitas dan kenyamanan.
Dalam memilih moda transportasi
untuk
sebuah
produk,
pengirim
harus
16
Perusahaan mengelola rantai pasokan mereka melalui informasi. Mitra saluran sering
berhubungan untuk berbagi informasi dan membuat keputusan logistik gabungan yang lebih
baik. Dari perspektif logistic, aliran informasi seperti pesanan pelanggan, tagihan, tingkat
persediaan, dan bahkan data pelanggan sangat berhubungan dengan kinerja saluran. Perusahaan
ingin merancang proses yang sederhana, mudah diakses cepat dan akurat untuk menangkap,
memproses dan membagi informasi saluran.
2.5.5 MANAJEMEN LOGISTIK TERINTEGRASI
Konsep ini menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik dan memotong biaya
distribusi memerlukan kerja tim, baik didalam perusahaan dan di antara semua organisasi
saluran pemasaran. Di dalam, berbagai departemen perusahaan harus bekerjasama secara erat
untuk memaksimalkan kinerja logistik perusahaan sendiri. Di luar, perusahaan harus
mengintegrasikan sistem logistiknya dengan sistem logistic pemasok dan pelanggan untuk
memaksimalkan kinerja seluruh distribusi.
a. Tim Kerja Lintas Fungsi di Dalam Perusahaan
Di sebagian besar perusahaan, tanggung jawab atas berbagai kegiatan logistik ditugaskan
ke berbagai departemen berbeda seperti pemasaran, penjualan, keuangan, operasi dan
pembelian. Seringkali, masing-masing fungsi berusaha mengoptimalkan kinerja
logostiknya sendiri tanpa menghargai kegiatan fungsi lain. Meskipun demikian, kegiatan
transportasi, persediaan, pergudangan, dan pemrosesan pesanan berinteraksi, sering
dengan cara yang berlawanan. Tingkat persediaan yang lebih rendah mengurangi biaya
penyimpanan persediaan. Tetapi tingkat persediaan yang lebih rendah mengurangi biaya
penyimpanan persediaan dan juga mengurangi layanan pelanggan dan meningkatkan
biaya yang timbul akibat kehabisan stok, pemesanan ulang karena kehabisan barang,
proses produksi khusus, dan pengiriman cepat yang mahal. Karena kegiatan distribusi
melibatkan pertukaran yang kuat, keputusan dari berbagai fungsi harus dikoordinasikan
untuk mencapai kinerja logistic keseluruhan yang lebih baik.
Tujuan manajemen persediaan terintegrasi adalah mengharmonisasikan semua keputusan
logistik perusahaan. Hubungan kerja yang erat antar departemen dapat dicapai dengan
beberapa cara. Sejumlah perusahaan telah menciptakan komite logistik permanen, terdiri
dari manajer yang bertanggung jawab untuk kegiatan distribusi fisik yang berbeda.
Perusahaan juga dapat menciptakan posisi manajer rantai pasokan yang menghubungkan
kegiatan logistik berbagai wilayah fungsi.
b. Membangun Kemitraan Logistik
17
Perusahaan harus melakukan lebih dari sekedar memperbaiki logistik mereka sendiri.
Mereka juga harus bekerja sama dengan mitra saluran lainnya untuk meningkatkan
distribusi seluruh saluran. Anggota saluran pemasaran terhubung erat dalam menciptakan
nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan. Satu sistem distribusi perusahaan
adalah sistem pasokan perusahaan lain. Keberhasilan masing-masing anggota saluran
bergantung pada kinerja seluruh rantai pasokan.
Perusahaan yang pandai mengkoordinasikan strategi logistik mereka dan membangun
kemitraan kuat dengan pemasok dan pelanggan untuk memperbaiki layanan pelanggan
dan mengurangi biaya saluran. Intinya adalah bahwa semua anggota rantai pasokan harus
bekerja sama untuk membawa nilai bagi konsumen akhir.
c. Logistik Pihak Ketiga
Sebagian besar perusahaan suka membuat dan menjual produk mereka. Tetapi banyak
yang membenci pekerjaan melelahkan yang berhubungan dengan logistic. Mereka
membenci proses pemaketan, pemuatan, pembongkaran, pemilahan, penyimpanan,
pemuatan kembali, pengangkutan, pengurusan bea cukai dan pelacakan yang diperlukan
untuk memasok pabrik mereka dan menyampaikan produk kepada pelanggan. Mereka
begitu membencinya sehingga semakin banyak perusahaan yang kini meng-outsource
sebagian atau semua logistik mereka kepada penyedia logistic pihak ketiga.
Perusahaan menggunakan penyedia logistik pihak ketiga untuk beberapa alas an.
Pertama, karena menyampaikan produk ke pasar adalah focus utama mereka, penyedia
ini sering dapat melakukan logistik dengan lebih efisien dan murah. Pelimpahan logistik
pada pihak luar (outsourcing) umumnya menghasilkan 15% sampai 30% penghematan
biaya. Kedua, outsourcing logistik membebaskan perusahaan agar memfokuskan diri
secara lebih intens pada bisnis intinya. Terakhir, perusahaan logistik terintegrasi
memahami lingkungan logistik yang semakin kompleks. Hal ini dapat sangat membantu
bagi perusahaan yang berusaha memperluas cakupan pasar global mereka.
18