You are on page 1of 36

KESETIMBANGAN KIMIA

A. Kesetimbangan Dalam Kehidupan


Sehari-hari
Banyak peristiwa dalam kehidupan

sehari-hari yang merupakan proses


kesetimbangan.
Contohnya :
Perubahan wujud cair
Reaksi kesetimbangan dalam tubuh

B. Konsep Kesetimbangan
Kesetimbangan:
Laju reaksi sama ke dua arah [reaktan] & [produk] secara neto tidak berubah.
(a) Kesetimbangan fisika: melibatkan 1 zat dalam 2 fase yang berbeda
Contoh: H2O(l) H2O(g)
(b) Kesetimbangan kimia: melibatkan zat yang berbeda sebagai reaktan dan produk
Contoh: N2O4(g
4(g) (tak berwarna) 2NO2(g
2(g) (cokelat gelap)

BACK

D. Konsep Kesetimbangan
(a) Kesetimbangan homogen: hanya melibatkan 1 fase
Contoh: C2H4(g) + H2(g)

C2H6(g)

Dikenal reaksi fase gas, fase cair, atau fase padat bergantung pada fase yang
terlibat dalam kesetimbangan. Contoh di atas merupakan reaksi fase gas.
(b) Kesetimbangan heterogen: melibatkan >1 fase zat
Contoh: 2 Hg(l) + Cl2(g
2(g) Hg2Cl2(s
2(s)
Fase cair (l, liquid) dianggap satu fase dengan larutan berair (aq, aqueous).

E. Tetapan Kesetimbangan (K)


N2O4(g
4(g)
2NO2(g
2(g)

[ ] awal

[ ] kesetimbangan

Nisbah [ ] saat kesetimbangan

[NO2]

[N2O4]

[NO2]

[N2O4]

[NO2]/[N2O4]

[NO2]2/[N2O4]

0,000
0,050

0,670
0,446

0,0547
0,0457

0,643
0,448

0,0851
0,1020

4,65 10-3
4,66 10-3

0,030

0,500

0,0475

0,491

0,0967

4,60 10-3

[NO 2 ] 2
Nisbah
yang nilainya relatif konstan disebut tetapan kesetimbangan (K).
[N 2 O 4 ]

BACK

Secara umum, untuk reaksi a A + b B c C + d D:

(a C ) c (a D ) d
K
(a A ) a (a B ) b

a = aktivitas, yang nilainya dapat diperkirakan sebagai berikut:


(a) Untuk padatan (s) dan cairan (l), a =1
(b) Untuk gas (g) (anggaplah gas ideal): a = tekanan, P (dalam atm)
(c) Untuk komponen di dalam larutan (anggaplah ideal bila keadaan standar 1 M):

a = konsentrasi molarnya
Dikenal 2 macam nilai K, yaitu KC dan KP:
(a) Rumus KC hanya memasukkan molaritas dari fase g dan aq.
(b) Rumus KP hanya mengikutsertakan tekanan parsial dari fase g.

E. Tetapan Kesetimbangan
(K)
Contoh:
(1) 4 NH3(g) + 7 O2(g) 4 NO2(g) + 6 H2O(g)

[NO 2 ] 4 [H 2 O] 6
KC
[NH 3 ] 4 [O 2 ] 7

( pNO 2 ) 4 ( pH 2 O) 6
KP
( pNH 3 ) 4 ( pO 2 ) 7
[CH 3 COOCH 3 ][H 2 O]
(2) CH3OH(l) + CH3COOH(l) CH3COOCH3(l
+
H
O
KC
2 (l)
3(l)
[CH 3 OH][CH 3 COOH]
(3) CaCO3(s
3(s) CaO(s) + CO2(g
2(g)

K C [CO 2 ]

(4) BaCl2(aq
2(aq)) + Na2SO4(aq
4(aq)) BaSO4(s
4(s) + NaCl(aq)
aq)

K P p (CO 2 )

KC

[NaCl]
[BaCl 2 ][Na 2 SO 4 ]

Tidak ada KP untuk reaksi (2) dan (4), karena tidak ada zat yang berfase gas.

Contoh 6.14:
Tuliskan rumus Kc dan KP untuk reaksi-reaksi berikut:
(a) 2 ZnS(s) + 3 O2(g
2(g) 2 ZnO(s) + 2 SO2(g
2(g)
2
(b) 2 HCrO4(aq)
aq) Cr2O7 (aq)
aq) + H2O(l)

Apakah reaksi-reaksi di atas termasuk kesetimbangan homogen atau heterogen?


Jawab:
(a)

[SO 2 ] 2
KC
[O 2 ] 3

p(SO 2 ) 2
KP
p(O 2 ) 3

Kesetimbangan heterogen

Tidak ada KP

Kesetimbangan homogen

2-

(b)

KC

[Cr2 O 7 ]
- 2

[HCrO 4 ]

Contoh 6.15:
(a) Pada suhu tertentu, untuk reaksi N2O4(g
4(g) 2NO2(g
2(g) pada saat kesetimbangan
terdapat 0,1 mol N2O4 dan 0,06 mol NO2 dalam volume 2 L. Hitunglah nilai Kc.
Jawab:

[NO 2 ] 2 (0,06 mol/2 L) 2


Kc

1,8 10 2
[N 2 O 4 ]
(0,1 mol/2 L)

(b) Pada suhu yang sama, ke dalam wadah bervolume 2 L dimasukkan 0,8 mol N2O4.
Hitunglah konsentrasi zat-zat dalam reaksi pada kesetimbangan yang baru.
Jawab:

N2O4(g
4(g)

2 NO2(g
2(g)

Mula-mula
Reaksi

0,8 mol
x

+2x

Setimbang

0,8 x

2x

Contoh 6.15:
(2 x mol/2 L) 2
Kc
(0,8 - x) mol/2 L
1,8 10

2x 2

(0,8 - x)

x2 + 0,009x 0,0072 = 0
x = 0,0809 mol

Jadi, pada saat kesetimbangan tercapai


[NO2] = 2x mol/2L = 0.0809 M
[N2O4] = (0,8 x) mol/2 L = 0,7191 mol/2 L = 0,3595 M

E. 1. Faktor-faktor yang Memengaruhi


Nilai K
(1) Jenis reaksi
K >> 1 reaksi lebih banyak ke arah produk (kesetimbangan berada di kanan).
Contoh: 2 H2(g
2(g) + O2(g
2(g) 2 H2O(g)

KC = 9,1 1080

K << 1 reaksi lebih banyak ke arah reaktan (kesetimbangan terletak di kiri).


Contoh: N2O4(g
4(g) 2 NO2(g
2(g)

KC = 4,63 10-3

E. 1. Faktor-faktor yang Memengaruhi


Nilai K
(2) Suhu
Reaksi endoterm kenaikan suhu meningkatkan nilai K.
Contoh: CH4(g
4(g) + H2O(g) CO(g) + 3 H2(g
2(g)

K = 1,78 10-3 (800 C)


K = 4,68 10-2 (1000 C)
K = 5,67 (1500 C)

Reaksi eksoterm kenaikan suhu justru menurunkan nilai K.


Contoh: H2(g
2(g) + I2(g
2(g) 2 HI(g)

K = 49,5 (440 C)
K = 54,3 (430 C)

E. 2. Hubungan-hubungan yang Melibatkan K


(a) K dipangkatkan n jika reaksi dikalikan n.
(b) K akan menjadi kebalikannya bila arah reaksi berbalik
(c) K untuk reaksi keseluruhan dapat diperoleh dengan mengalikan nilai-nilai K
dari setiap tahapan dalam reaksi tersebut.
Contoh:
(a) 2 SO2(g
2(g) + O2(g
2(g) 2 SO3(g
3(g)

4 SO2(g
2(g) + 2 O2(g
2(g) 4 SO3(g
3(g)
SO2(g
2(g) + O2(g
2(g) SO3(g
3(g)

[SO 3 ] 2
25
K1

10
[SO 2 ] 2 [O 2 ]
[SO 3 ] 4
2
51
K2

4
,
9

10
1
[SO 2 ] 4 [O 2 ] 2
[SO 3 ]
12
K3

8
,
36

10
1
1
2
[SO 2 ][O 2 ]

(b) N2O4(g
4(g) 2 NO2(g
2(g)

2 NO2(g
2(g) N2O4(g
4(g)

(c)

2 N2(g
2(g) + O2(g
2(g) 2 N2O(g)
2 N2O(g) + 3 O2(g
2(g) 4 NO2(g
2(g)

2 N2(g
2(g) + 4 O2(g
2(g) 4 NO2(g
2(g)

[NO 2 ] 2
K1
4,63 10 3
[N 2 O 4 ]
K2

[N 2 O 4 ]
1

416
2
K1
[NO 2 ]
[N 2 O] 2
K1
[N 2 ] 2 [O 2 ]
[NO 2 ] 4
K2
[N 2 O] 2 [O 2 ] 3
[NO 2 ] 4
[N 2 O] 2
[NO 2 ] 4
K

2
4
2
[N 2 ] [O 2 ]
[N 2 ] [O 2 ] [N 2 O] 2 [O 2 ] 3
K1 K 2

Contoh 6.16:
Hitunglah nilai K untuk reaksi H2O(g) + CO(g) CO2(g
2(g) + H2(g
2(g) pada suhu 25 C bila pada
suhu tersebut diketahui
91
(a) 2 CO(g) + O2(g
2(g) 2 CO2(g
2(g) K1 = 3,3 10
80
(b) 2 H2(g
2(g) + O2(g
2(g) 2 H2O(g) K2 = 9,1 10

Jawab:
Reaksi (a) dibagi 2

: CO(g) + O2(g
2(g) CO2(g
2(g) K3 =

Reaksi (b) dibalik & dibagi 2:

K1
1

H2O(g) H2(g
2(g) + O2(g
2(g) K4 =

K2
H2O(g) + CO(g) CO2(g
2(g) + H2(g
2(g)

K=

K3 K4

K = 1,9 105

K1
K2

E. 3. Hubungan KP dengan
KC
Untuk reaksi fase gas: a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g)

( pC) c ( pD) d
dan K P
( pA) a ( pB) b

[C] c [D] d
KC a b
[A] [B]

Menurut hukum gas ideal:

pV = nRT

p = (n/V)RT = [ ] RT

Karena itu,

( pC) c ( pD) d [C] c (RT) c [D] d (RT) d [C] c [D] d


( c d ) ( a b )
KP

(RT)
( pA) a ( pB) b [A] a (RT) a [B] b (RT) b [A] a [B] b
K P K C (RT)

n g

dengan

ng = koef gas produk koef gas reaktan

Contoh 6.17:
Hitunglah Kp untuk reaksi berikut:
N2(g
2(g) + 3 H2(g
2(g) 2 NH3(g
3(g)
Jawab:

KC = 1,2 pada 375 oC

Kp = Kc (RT)n = 1,2 {0,0821 (375+273)}2(1+3) = 4,24 10-4


Perhatikan nilai R yang digunakan, dan suhu dinyatakan dalam K.

Contoh 6.18:
Di antara 2 reaksi di bawah ini, manakah yang memiliki nilai Kp = KC?
(a) H2(g
2(g) + I2(g
2(g) 2 HI(g)

KC = 54,3 pada 430 oC

(b) N2O4(g
4(g) 2 NO2(g
2(g)

KC = 4,63 10-3 pada 25 oC

Jawab: Agar nilai KP = KC, jumlah koefisien gas pada sisi kiri dan kanan harus sama
(ng = 0), dan syarat ini hanya dipenuhi oleh reaksi (a).

Contoh 6.19:
Reaksi PCl5(g
5(g) PCl3(g
3(g) + Cl2(g
2(g) mempunyai Kp = 1,05 pada 250 C.
(a) Hitunglah tekanan parsial Cl2 bila pada suhu tersebut tekanan parsial PCl5 dan
PCl3 saat kesetimbangan ialah 0,875 dan 0,463 atm.
(b) Hitunglah nilai Kc reaksi itu pada 250 C.
Jawab:

(a)

(b)

Kp

PPCl3 PCl 2
PPCl5

PCl 2

K P K C ( RT )

n g

K p PPCl5
PPCl3

KC

(1,05)(0,875)

(0,463)

= 1,98 atm

KP
1,05

n
(11) -1
( RT ) g [0,0821(250 273)]

= 0,024

F. Pendugaan Arah
Reaksi
Pada Contoh 6.15, arah reaksi mudah diduga
G
karena mula-mula, hanya terdapat reaktan. Apabila
juga terdapat produk, arah reaksi dapat diduga
dengan menghitung kuosien hasil reaksi (Q).

Q<K
G < 0

Rumus Q = K, tetapi nilainya belum tentu sama:


Q>K
G > 0

Q = K reaksi dalam keadaan setimbang


Q < K produk < reaktan; reaksi bergeser ke
kanan (ke arah produk)
Q > K produk > reaktan; reaksi bergeser ke
kiri (ke arah reaktan)

Kesetimbangan
G = 0
Reaktan
murni

Produk
murni

BACK

Contoh 6.20:
Reaksi H2(g
2(g) + I2(g
2(g) 2 HI(g) mempunyai nilai K = 49,5 pada suhu 440 C. Jika pada
suhu tersebut ke dalam wadah bervolume 2 L dimasukkan 5 mol H2, 2 mol I2, dan 4
mol HI. Tentukan (a) arah reaksi
(b) konsentrasi masing-masing zat saat kesetimbangan tercapai
Jawab:

(a)

4 mol

[HI]

[H 2 ][I 2 ] 5 mol

2
L

2 L
2 mol

= 1,6

2 L

Q < K reaksi berlangsung ke kanan


(b) Karena reaksi berlangsung ke kanan, H2 dan I2 berkurang, HI bertambah.

Contoh 6.20:
H2(g
2(g)

I2(g
2(g)

2 HI(g)

Mula-mula
Reaksi

5 mol

2 mol

4 mol

+2x

Setimbang

(5 x)

(2 x)

(4 + 2x)

2 L
[HI]

KC

49,5
[H 2 ][I 2 ] (5 - x) mol (2 - x) mol

2
L
2
L

(4 + 2x)2 = 49,5 (5 x)(2 x)


2

(4 2 x) mol

16 + 8x + 4x2 = 495 346,5x 49,5x2


45,5x2 362,5x + 479 = 0

x1 = 1,672 mol

Contoh 6.20:
x2 = 6,29 mol (tidak mungkin, melebihi mol H2 dan mol I2 mula-mula)
Jadi, konsentrasi setiap senyawa pada kesetimbangan:
[HI] = (4 + 2x) mol/2 L = (4 + 3,344) mol/2 L = 3,672 M
[H2] = (5 x) mol/2 L = (5 1,672) mol/2 L = 1,664 M
[I2] = (2 x) mol/2 L = (2 1,672) mol/2 L = 0,164 M

G. Hubungan Go dengan
K
Untuk keadaan tak standar berlaku hubungan berikut: G = Go + RT ln Q
Pada keadaan setimbang: G = 0 dan Q = K, maka

Go = RT ln K

Contoh
6.21:

Suatu campuran dari 0,5 mol N2O(g) dan 0,5 mol O2(g
2(g) dimasukkan ke dalam wadah
bervolume 4 L pada suhu 250 oC dan dibiarkan mencapai kesetimbangan:
2 N2O(g) + 3 O2(g
2(g) 4 NO2(g
2(g)
Setelah tercapai kesetimbangan, jumlah N2O menjadi 0,45 mol.
Hitunglah nilai KC, KP, dan perubahan energi bebas Gibbs-nya.

Contoh
6.21:
Jawab:

2 N2O(g)

3 O2(g
2(g)

4 NO2(g)

Mula-mula
Reaksi

0,5 mol
0,05

0,5 mol
3/20,05

+4/20,05

Setimbang

0,45

0,425

0,1

0,1 mol

4
L
[NO 2 ] 4

KC

[N 2 O] 2 [O 2 ]3 0,45 mol 2 0,425 mol

4
L
4
L

K P K C ( RT )

n g

2,57 10 2

2,57 10 2 [0,0821(250 273)] 4-(23) 5,99 10 4

Go = RT ln KC = (8,314 10-3 kJ mol-1 K-1)(250 + 273) ln (2,57 10-2)


= 15,9 kJ mol-1

H. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesetimbangan


Kimia
Dalam contoh-contoh sebelum ini, telah kita bahas bagaimana suatu sistem yang
tak setimbang menuju kesetimbangan.
Sistem yang telah setimbang juga dapat diganggu oleh perubahan kondisi sistem.
Terjadi pergeseran kesetimbangan ke arah reaktan atau produk, bergantung
pada perubahan yang dilakukan, sampai tercapai kesetimbangan yang baru
(prinsip Le Chatelier).
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesetimbangan ini meliputi konsentrasi,
tekanan, volume, suhu, dan katalis.
.

BACK

H. 1. Perubahan
Konsentrasi
[Produk] , [Reaktan] Q > K Kesetimbangan bergeser ke kiri
[Produk] , [Reaktan] Q < K Kesetimbangan bergeser ke kanan
Contoh:
Besi(III) tiosianat [Fe(SCN)3] larut dalam air membentuk larutan berwarna merah:
FeSCN2+
merah

+ NaSCN atau Fe(NO3)3

Fe3+ +
kuning
muda

SCN
tak
berwarna

warna merah larutan semakin pekat

+ H2C2O4 (yang mengikat kuat Fe3+) warna merah larutan memudar

H. 1. Perubahan
Konsentrasi

(a) Larutan Fe(SCN)3: campuran warna merah FeSCN2+ dan warna kuning Fe3+
(b) Setelah penambahan NaSCN: kesetimbangan bergeser ke kiri
(c) Setelah penambahan Fe(NO3)3: kesetimbangan juga bergeser ke kiri
(d) Setelah penambahan H2C2O4: kesetimbangan bergeser ke kanan; warna kuning
berasal dari ion Fe(C2O4)33

H. 2. Perubahan Volume dan


Tekanan
Hanya berpengaruh terhadap fase gas; tidak memengaruhi fase cair dan padat.
V , P Q < K Kesetimbangan bergeser ke koef gas terbesar
V , P Q > K Kesetimbangan bergeser ke koef gas terkecil
Contoh: N2O4(g
4(g) 2 NO2(g
2(g)
Volume wadah diperbesar [N2O4] maupun [NO2] mengalami pengenceran.
(tekanan diperkecil)

[NO 2 ] 2
penurunan pembilang > penyebut karena [NO2] dipangkatkan 2
Q
[N 2 O 4 ]
Q < K kesetimbangan bergeser ke kanan

Contoh
6.22:
Ke arah manakah reaksi di bawah ini bergeser bila pada suhu yang tetap, tekanan
diperbesar (volume diperkecil)?
(a) CaCO3(s
3(s) CaO(s) + CO2(g
2(g)

(c) H2(g
2(g) + CO2(g
2(g) H2O(g) + CO(g)

(b) PCl5(g
5(g) PCl3(g
3(g) + Cl2(g
2(g)

(d) N2(g
2(g) + 3 H2(g
2(g) 2 NH3(g
3(g)

Jawab:
Bila tekanan ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser ke sisi dengan koefisien
gas paling kecil:
(a) ke kiri
(c) tidak bergeser
(b) ke kiri
(d) ke kanan

H. 3. Perubahan
Suhu
Tidak seperti perubahan konsentrasi, volume, atau tekanan, perubahan suhu tidak
hanya menggeser kesetimbangan, tetapi juga mengubah nilai K.
T Kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm
T Kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm
Contoh 1: N2O4(g
4(g) 2 NO2(g
2(g)
N2O4(g
4(g) 2 NO2(g
2(g)

Ho = 58,0 kJ atau
Ho = 58,0 kJ

Reaksi pembentukan NO2 dari N2O4 endoterm; reaksi

Setiap bola berisi


campuran gas NO2
dan N2O4

sebaliknya eksoterm. Pemanasan akan memperbesar


[NO2] (warna makin cokelat), pendinginan akan
memperbesar [N2O4] (warna cokelat memudar).

Dalam air es

Dalam air
panas

H. 3. Perubahan
Suhu
Contoh 2: CoCl42 + 6 H2O Co(H2O)62+ + 4 Cl
biru
merah muda

Reaksi pembentukan CoCl42 endoterm:


larutan berwarna biru jika dipanaskan
dan merah muda jika didinginkan.

Contoh
6.23:
Perhatikan kesetimbangan berikut:
N2F4(g
Ho = 38,5 kJ
4(g) 2 NF2(g
2(g)
Prediksikan arah pergeseran kesetimbangan jika
(a) Campuran dipanaskan pada volume konstan
(b) Gas NF2 diambil dari campuran pada suhu konstan
(c) Tekanan diturunkan pada suhu konstan
(d) Gas lembam seperti He ditambahkan ke dalam campuran pada volume dan
suhu konstan

Contoh
6.23:
Jawab:
(a) Reaksi pembentukan NF2 endoterm (Ho > 0), maka pemanasan akan menyukainya (reaksi bergeser ke kanan).
(b) Pengambilan gas NF2 menurunkan konsentrasi produk, maka Q < K dan jumlah
produk harus ditambah agar Q = K (reaksi bergeser ke kanan).
(c) Penurunan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke arah koefisien gas yang
lebih besar, yaitu ke arah pembentukan NF2 (reaksi bergeser ke kanan).
(d) Penambahan gas lembam tidak akan menggeser kesetimbangan, karena reaksi
akan dipercepat sama besar ke dua arah.

Peranan Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat

reaksi tapi tidak ikut bereaksi.


Sesuai dengan fungsinya mempercepat reaksi
maka akan mempercepar tercapainya proses
kesetimbangan, dengan cara mempercepat reaksi
maju dan reaksi balik sama besar.
Fungsi katalisator pada awal reaksi (sebelum
kesetimbangan tercapai).
Jika kecepatan reaksi maju = kecepatan reaksi
balik maka katalis berhenti berfungsi.

Kesimpulan :
Reaksi HCl + NaOH

NaCl + H2O
berlangsung sempurna dari kiri ke kanan. NaCl
dan H2O yang terbentuk tidak dapat bereaksi
kembali untuk menghasilkan HCl dan NaOH. Ini
dinamakan
reaksi
berkesudahan
atau
irreversible (tidak dapat balik lagi) yaitu suatu
reaksi dinama zat di ruas kanan tidak dapat
bereaksi kembali untuk membentuk zat diruas
kiri.

Reaksi

N2 + 3H2
2NH3 akan terurai
kembali menjadi 2NH3
N2 + 3H2 ini
dinamakan reaksi kesetimbangan atau reaksi
reversible (dapat balik) yaitu reaksi dimana
zat zat diruas kanan dapat bereaksi atau
terurai kembali membentuk zat di ruas kiri.

Reaksi ke arah kanan disebut reaksi maju dan

ke ruas kiri disebut reaksi balik.

You might also like