Professional Documents
Culture Documents
aquadest, alkohol dan aseton ternyata tidak berbeda jauh, yaitu 0,996 g/ml;
0,996086 g/ml; 0,996081 g/ml. Hasil kerapatan aquadest sesuai dengan teori,
namun kerapatan alkohol dan aseton tidak sesuai teori. Menurut teori, kerapatan
alkohol antara 0,812 g/ml dan 0,816 g/ml sedangkan kerapatan aseton tidak lebih
dari 0,786 g/ml.
Setelah itu dilakukan penentuan viskometer menggunakan viskometer
Ostwald dengan cara memasukan zat cair sampai batas bawah kemudian disedot
sampai batas atas menggunakan pump pipet supaya lebih akurat daripada pipet
yang lain. Lama waktu zat cair turun dari batas atas ke batas bawah diamati
menggunakan stopwatch supaya lebih akurat daripada menghitung secara manual
dan dicatat waktunya untuk digunakan pada perhitungan viskositas zat cair.
Percobaan ini dilakukan 3 kali untuk masing-masing zat cair, supaya data yang
didapatkan lebih valid.
Waktu yang diperlukan pada sampel aquadest adalah 8,34 s; 7 s; 7,5 s,
pada sampel alkohol yaitu 15,11 s; 15, 46 s; 15,14 s dan pada sampel aseton
adalah 5, 34 s; 4,9 s; 4,69 s. Terlihat bahwa aseton lebih cepat mengalir,
sedangkan alkohol paling lama mengalir.
Sampel zat cair yang digunakan adalah aquadest, alkohol dan aseton,
namun yang dihitung viskositasnya menggunakan rumus hanya alkohol dan
aseton karena aquadest (air) digunakan sebagai fluida pembanding dengan
viskositas yang telah diketahui, yaitu 0,8904 cP.
Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh viskositas rata-rata alkohol
adalah 1,702 cP, sedangkan viskositas rata-rata aseton 0,583 cP. Hasil ini
berbanding lurus dengan laju zat cair atau waktu yang diperlukan zat cair
melewati kapiler. Walaupun hasil dari densitasnya hampir sama, namun laju zat