Professional Documents
Culture Documents
Produksi sel darah sebagian besar dilakukan oleh sumsum tulang. Sumsum tulang
merupakan jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior yang merupakan tempat
produksi sel darah. Sumsum tulang dibedakan menjadi sumsum tulang merah dan sumsum
tulang kuning.
Sumsum tulang merah menjadi produksi sel-sel darah merah, keping darah, dan juga sel
darah putih. Sumsum tulang kuning menjadi produksi lemak.
Akan tetapi, pada masa embrio atau kehamilan produksi sel darah, khususnya sel darah
merah berbeda tempatnya.
Tahap
Embrio
Pertengahan
Tempat Produksi
Yolk sac
masa Hati , kelenjar limfe, dan limpa
trisemester
gestasi
Bulan terakhir kehamilan
Usia-usia pertumbuhan
Sumsum tulang
hingga Sumsum tulang membranosa, seperti
ERITROPOIESIS
Eritropoeisis terjadi pada sumsum tulang, kebanyakan pada sumsum tulang merah,
serta sedikit pada sumsum tuang kuning. Pelepasan sel-sel drah merah diatur oleh relaxing
factors dan migrasi dari sumsum tulang ke kapiler melalui diapedesis. Zat perangsang
pembentukan eritropoeisis ialah eritropoeitin yang dihasilkan oleh kromosom 7 dan sel
interstisial ginjal. Eritropeitin adalah glikoprotein yang dihasilkan di gunjal untuk produksi
mRNA untuk menghasilkan globulin.
Pembentukkan Sel darah merah :
1. Proeritroblas yakni sel membesar dan membentuk anyaman longgar , dengan anak inti
jelas dan bersifat basofilik.
2. Eritroblas basofilik yakni anak inti tidak terlihat jelas , sifat basofilik berkurang ,
poliribosom juga berkurang serta sitoplasma mulai dipenuhi Hb
LEUKOPOIESIS
Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem pertahanan tubuh. Leukosit
sebagian dibentuk di sumsum tulang (granulosit dan monosit serta sedikit limfosit) dan
sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan sel-sel plasma). Setelah dibentuk, sel-sel ini
diangkut darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan.
Sel darah putih yang dibentuk disumsum tulang terutama, terutama granulosit,
disimpan dalam sumsum sampai mereka diperlukan dalam sistem sirkulasi. Kemudian, bila
kebutuhannya meningkat, bermacam faktor akan menyebabkan dilepaskannya granulosit.
Dalam keadaan normal granulosit yang bersirkulasi dalam darah kira-kira tiga kali jumlah
yang disimpan dalam sumsum. Jumlah ini sesuai dengan persediaan granulosit selama 6 hari.
Pada pematangan granulapoiesis terjadi perubahan sitoplasma yang ditandai dengan
sintesis sejumlah protein yang dikemas, dalam dua organel : granul azurofilik dan granul
spesifik. Protein dihasilkan dalam retikulum endoplasma kasar dan badan golgi dalam dua
tahap berturut-turut. Tahap pertama berakibat dihasilkannya granula azurofilik. Pada tahap
kedua, terjadi perubahan aktivitas sintesis, dengan dihasilkannya beberapa protein yang
dikemas dalam granul spesifik. Granul ini mengandung berbagai macam protein pada
masing-masing pada ketiga jenis granulosit dan digunakan untuk berbagai aktivitas dari
setiap jenis granulosit tersebut.
GRANULOPOIESIS
LIMFOPOIESIS
MONOPOIESIS
TROMBOPOIESIS
Prekursor paling awal dari pembentukan trombosit adalah megakarioblas, yang merupakan
sel yang besar yang akan mengalami replikasi inti tanpa diikuti pembelahan sel. Volume
sitoplasma bertambah mengikuti pertambahan material inti 2 kali lipat.
Selanjutnya inti sel menjadi sangat besar dan sedikit berlobus
selain bentuk dengan kecenderungan segmentasi(berlobus) yang
dapat dikenalo dengan jelas. Kromatin inti sebagian besar
teranyam
rapat,
nukleolus
yangada
kebanyakan
yang
menunjukkan
permulaan
aktivitas