Professional Documents
Culture Documents
Diusulkan oleh :
AHMAD SYUKRAN BESTARI NASUTION
21050111140138 / 2011
MUHAMMAD DZULFAN
21050111140132 / 2011
21050111140123 / 2011
21050111140150 / 2011
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
: PKM-GT
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: 21050112130133
: Teknik Mesin
: Universitas Diponegoro
: Perum. Tegalrejo Permai no.246,
Salatiga
f. Alamat email
: brainchoirul@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
Dr.Sulardjaka,ST,MT
NIP.197104201998021001
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
Drs.Warsito SU
NIP.195402021981031014
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
RINGKASAN........................................................................................................1
I.
Pendahuluan...................................................................................................2
RINGKASAN
Sampah menjadi persoalan yang cukup serius bagi masyarakat baik di
perkotaan maupun di lingkungan sekitar kita. Selama ini masyarakat membuang
begitu saja sampah ke tempat-tempat sampah dan menyerahkan urusan
selanjutnya kepada petugas kebersihan dan urusan selesai. Tetapi sebenarnya
permasalahan tidak selesai sampai di situ saja. Timbunan sampah di tempat
pembuangan akhir menjadi problem tersendiri berupa problem kesehatan,
pencemaran dan keindahan lingkungan. Saat ini, dengan meningkatnya populasi
penduduk dan perkembangan industri yang pesat, serta terjadinya urbanisasi
secara besar-besaran yang memberikan perubahan yang luar biasa bagi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu masalah terbesar yang sedang dihadapi oleh
negara berkembang saat ini. Indonesia merupakan negara yang memproduksi
sampah cukup besar, terutama pada lingkungan sekitar kita. Banyaknya populasi
penduduk di Indonesia menjadi pengaruh besar pada jumlah sampah yang
dihasilkan. Di lingkungan sekitar kita dapat kita lihat masih banyak sampah yang
belum terletak pada tempatnya serta dikelola dengan baik. Sampah yang telah
diolah dapat dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Biji plastik dapat
memberikan nilai jual yang cukup baik dan memudahkan pengolahan sampah
plastik yang sulit dimusnahkan.
Perkembangan yang pesat dalam dunia industri saat ini membuat banyak
kemajuan dalam bidangnya. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan
berbagai masalah yang diberikan akan datang juga. Dari berbagai macam industri
yang berkembang, salah satunya adalah industri makanan. Semakin besarnya
kesibukan seseorang maka mereka lebih memilih hal yang praktis atau instan. Hal
inilah yang menuntut industri makanan untuk membuat makanan dalam
bungkusan. Bungkusan tersebut merupakan sampah yang paling banyak kita
temui di lingkungan sekitar kita.
Kurangnya kesadaran kita dalam menjalankan kedisiplinan membuang
sampah pada tempatnya perlu ditingkatkan lagi. Pentingnya kedisiplinan tersebut
dapat membantu pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang berguna. Berbagai
upaya dalam menjaga kebersihan sampah di lingkungan sekitar. Tong tong
sampah organik dan sampah anorganik menjadi salah satu bentuk upaya tersebut.
Namun masyarakat belum melaksanakan hal tersebut dengan baik karena belum
adanya metode yang tepat dalam menangani masalah pengumpulannya. Metode
bank sampah sederhana dapat menjadi salah satu metode yang tepat dalam
menangani masalah pengumpulan karena memiliki koordinasi yang mudah
dipahami oleh masyarakat.
2.
3.
4.
5.
GAGASAN
Sampah (waste) adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis
(karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat
(Azwar, 1990). Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di daerah
perkotaan mengakibatkan daerah pemukiman semakin luas dan padat.
Peningkatan aktivitas manusia, lebih lanjut menyebabkan bertambahnya sampah.
Faktor yang mempengaruhi jumlah sampah selain aktivitas penduduk antara lain
adalah : jumlah atau kepadatan penduduk, sistem pengelolaan sampah, keadaan
geografi, musim dan waktu, kebiasaan penduduk, teknologi serta tingkat sosial
ekonomi (Depkes RI., 1987). Berdasarkan komposisi kimianya, maka sampah
dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Penelitian mengenai
sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik,
dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali
(Outerbridge, ed., 1991). Kegiatan atau aktivitas pembuangan sampah merupakan
kegiatan yang tanpa akhir. Tabel 1. memperlihatkan volum sampah rata rata per
harinya di Jawa Tengah. Pada Gambar 1 kita dapat melihat alur pelayanan sampah
dalam dinas kebersihan.
Tabel 1. Volume Sampah Rata-Rata Per Hari Menurut Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah Tahun 2011 (m3)
NO.
1
2
3
4
5
6
KABUPATEN/KOTA
Kab. Cilacap
Kab. Banyumas
Kab.Purbalingga
Kab.Banjarnegara
Kab.Kebumen
Kab.Purworejo
VOLUME
3.890,00
335,00
190,68
84,00
587,60
255,00
TERANGKUT
405,00
320,00
150,20
58,00
249,00
234,00
PERSENTASE
10,41
95,52
78,77
69,05
42,38
91,76
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Kab.Wonosobo
Kab.Magelang
Kab.Boyolali
Kab.Klaten
Kab.Sukoharjo
Kab.Wonogiri
Kab.Karanganyar
Kab.Sragen
Kab.Grobogan
Kab.Blora
Kab.Rembang
Kab.Pati
Kab.Kudus
Kab.Jepara
Kab.Demak
Kab.Semarang
Kab.Temanggung
Kab.Kendal
Kab.Batang
Kab.Pekalongan
Kab.Pemalang
Kab.Tegal
Kab.Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Pekalongan
Kota Tegal
JUMLAH
2011
2010
2009
2008
Oleh karena itu diperlukan
67,47
350,00
97,39
921,56
275,00
294,00
425,00
210,00
151,51
277,00
1.523,69
612,60
645,00
434,00
115,38
1.533,95
268,83
249,48
1.924,63
120,00
730,00
875,50
448,00
280,00
409,00
4.110,37
725,00
700,00
67,47
250,00
70,39
150,00
250,00
199,00
315,00
180,00
106,06
277,00
535,00
564,80
528,06
325,00
115,38
130,03
219,00
145,98
276,00
42,71
445,00
258,00
179,00
252,00
326,00
3.082,78
595,00
450,00
100,00
71,43
72,28
16,28
90,91
67,69
74,12
85,71
70,00
100,00
35,11
92,20
81,87
74,88
100,00
8,48
81,46
58,51
14,34
35,59
60,96
29,47
39,96
90,00
79,71
75,00
82,07
64,29
24.116,63
11.750,85
48,73
23.594,91
12.584,16
53,33
117.918,21
90.906,92
77,09
114.949,69
88.985,45
77,41
sistem pengelolaan sampah yang baik. Sementara
Tipe : PLT-50
Merek : Agrowindo
Kapasitas : 50 kg / jam
Power : 8 HP
Dimensi mesin : 90x80x115 cm
Cutting size : 10 mm
Bahan : plat mild steel
Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan
gagasan diantaranya:
1. Dinas Kebersihan
2. Perguruan tinggi
Perguruan tinggi memulai membuat pecontoan penerapan metode dan
pengolahannya.
3. Sponsor
Mesin PLT 50 ini dapat dijadikan media iklan jika dapat memberikan hasil
yang optimal.
4. Perusahaan
Perusahaan dan BUMN membiayai mesin pembuat biji plastik ini dengan
dana CSR perusahaan.
KESIMPULAN
Perkembangan yang pesat dalam dunia industri saat ini membuat banyak
kemajuan dalam bidangnya. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan
berbagai masalah yang diberikan akan datang juga. Dari berbagai macam industri
yang berkembang, salah satunya adalah industri makanan. Semakin besarnya
kesibukan seseorang maka mereka lebih memilih hal yang praktis atau instan. Hal
inilah yang menuntut industri makanan untuk membuat makanan dalam
bungkusan. Bungkusan tersebut merupakan sampah yang paling banyak kita
temui di lingkungan sekitar kita.
Salah satu solusi dari pengumpulan sampah dan upaya pengolahannya
terdapat pada metode pengumpulannya yang sedang dijalankan saat ini yaitu
berupa penggolongan tong sampah. Seluruh sampah di sekitar lingkungan akan
dikumpulkan atau dibuang ke dalam tong tong yang telah disediakan. Untuk
memudahkan pengolahan sampah khususnya plastik, kami menggunakan alat
pembuat biji plastik sebagai media pengolahannya dan menerapkan metode bank
sampah sederhana agar lebih efektif dalam pengumpulan sampah dan ekonomis
dalam pengolahannya. Kami menerapkan sebuah metode sederhana untuk
mengatasi masalah pemerolehan sampah plastik tersebut. Metode tersebut ialah
bank sampah dimana metode ini menerapkan seperti bank pada umumnya. Para
masyarakat akan menjadi nasabah dalam metode ini yang memberikan plastik
yang akan diolah kembali. Plastik tersebut akan kami konversikan dalam bentuk
yang dapat dikonsumsi.
Pada alat pengolahan kami menggunakan PLT 50. Sementara untuk
metode bank sampah sederhana ini, kami menjadi pemilik bank yang menerima
sampah anorganik dan mengkonversikannya dengan sesuatu yang dapat
dikonsumsi. Hasil pengolahan akan disalurkan ke pabrik plastik untuk diolah
menjadi benda yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA