Professional Documents
Culture Documents
SIMPLISIA
: Plantae
: Spermathophyta
: Dicotyledonae
: Umbilales
: Umbilaferae (Apiaceaea)
: Centella
: Cantella asiatica L. (Tjitrosoepomo, 2000)
: Plantae
: Spermaiophyta
: Monocotyledonae
: Zingiberales
: Zingiberaceae
: Kaempferia
: Kaempferia galanga L. (Tjitrosoepomo, 2000)
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Class
: Dicotyledonale
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Elephantopus
SIMPLISIA
Species
: Plantae
: Magnoliophyta
: Liliopsida
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
Spesies
: Alpinieae
: Alpinieae galanga L.
(Tjitrosoepomo, 2000)
: Plantae
: Spermatophyta
: Dicotyledoneae
: Laurales
: Lauraceae
: Persea
: Persea americana Mill (Tjitrosoepomo, 2000)
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Class
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Dicotyledonea
: Ranunculales
: Menispermaceae
: Tinospora
: Tinospora crispa L. (Tjitrosoepomo, 2000)
: Plantae
: Sperrnatophyta
: Monocotyledonae
: Zingiberales
: Zingiberaceae
: Zingiber
Spesies
SIMPLISIA
2. Deskripsi Simplisia
a. Kaki Kuda (Cantella asiatica L.)
Kaki kuda berasal dari Asia Tropik tersebar di Asia Tenggara,
India, Cina, Jepang, Australia, dan negara-negara lain. Sejak ribuan
tahun lalu, tanaman ini telah digunakan sebagai obat untuk mengobati
berbagai penyakit pada hampir seluruh belahan dunia. Selain
digunakan sebagai obat, pegagan juga dikonsumsi sebagai lalap
terutama oleh masyarakat di Jawa Barat. Jenis pegagan ada dua macam
yaitu pegagan merah dan pegagan hijau. Tanaman ini merupakan terna
tahunan yang tumbuh merambat. Pegagan tidak mempunyai batang,
rimpang pendek, dan stolon yang merayap. Panjangnya antara 10 cm
80 cm. Akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang dapat
membentuk tumbuhan baru. Pegagan berdaun tunggal, berbentuk
ginjal, panjang tangkai daun antara 5 cm 15 cm. Tepi daun bergerigi
atau beringgit, penampang 1 cm 7 cm tersusun dalam roset yang
terdiri atas 2 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga
berwarna putih atau merah muda yang tersusun dalam karangan
berbentuk payung, tunggal atau 3 5 bersama-sama keluar dari ketiak
daun, panjang tangkai bunga 5 mm 50 cm. Buah pegagan berbentuk
lonjong atau pipih, berbau harum dan rasanya pahit. Panjang buah
antara 2 mm 2,5 mm (BPOM RI, 2010).
b. Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)
Rimpang kencur merupakan tanaman tropis yang banyak
tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman yang
dipelihara. Tanaman ini banyak digunakan sebagai ramuan obat
tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan sehingga para petani
banyak yang membudidayakan tanaman kencur sebagai hasil pertanian
yang diperdagangkan dalam jumlah yang besar. Bagian dari tanaman
kencur yang diperdagangkan adalah buah akar yang tinggal didalam
tanah yang disebut dengan rimpang kencur atau rizoma. Daun kencur
WA ODE INDAH WULAN H.H.
F1F1 13 058
SIMPLISIA
sebagai
bumbu
penyedap
masakan
atau
rempah,
lambung,
menghilangkan
kembung,
anti
jamur,
SIMPLISIA
SIMPLISIA
SIMPLISIA
SIMPLISIA
C. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Metabolit Sekunder
a. Uji Alkaloid
Perlakuan
Gambar
Hasil
Ekstrak
Ditambahkan 3 tetes
kloroform
Endapan
coklat, positif
mengandung
alkaloid
Didiamkan sampai
terbentuk dua fae
Gambar
Hasil
- Ekstrak +
SIMPLISIA
metanol
MgSO4
tidak terjadi
perubahan
warna
- Ekstrak +
MgCl
tidak terjadi
perubahan
warna
Di tempatkan secukupnya di
plat tetes
(tidak
mengandung
flavonoid)
c. Uji Steroid
Perlakuan
Ekstrak
Gambar
Hasil
Merah jingga,
positif
mengandung
triterpenoid
Ditambahkan 3 tetes
kloroform
10
SIMPLISIA
Didiamkan sampai
terbentuk dua fae
Ditambahkan H2SO4
d. Uji Saponin
Perlakuan
Gambar
Hasil
Ekstrak
Tidak terdapat
buih, tidak
mengandung
saponin
Dikocok
11
SIMPLISIA
Gambar
Hasil
Merah bata /
orange,
mengandung
alkaloid
Disemprot dengan
dragendrof
Gelombang panjang
b. Uji Flavonoid
Perlakuan
ekstrak ditotol pada plat
KLT
dicelupkan dalam 9:1
kloroform dan metanol
diberi sinar UV
Gambar
Hasil
Hijau /
kekuningkungan,
mengandung
flavonoid
12
SIMPLISIA
Disemprot dengan
amoniak
c. Uji Tanin
Perlakuan
ekstrak ditotol pada plat
KLT
Gambar
Hasil
Hitam,
mengandung
tanin
d. Uji Saponin
Perlakuan
ekstrak ditotol pada
plat KLT
dicelupkan dalam 9:1
kloroform dan metanol
Gambar
Hasil
Kecoklatan,
mengandung
saponin
SRY AGSHARY AMIR, S.Farm. M.Si., Apt.
13
SIMPLISIA
diberi sinar UV
Disemprot dengan
H2SO4
e. Uji Triterpenoid
Perlakuan
ekstrak ditotol pada plat
KLT
Gambar
Hasil
Ungu,
mengandung
triterpen
Disemprot dengan
Lieberman-Buchard
Dipanaskan
f.
14
SIMPLISIA
D. PEMBAHASAN
15
SIMPLISIA
alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, terpenoid dan tannin. Pada percobaan ini,
dilakukan uji identifikasi senyawa metabolit sekunder dalam sampel ekstrak
kaki kuda, rimpang kencur, tapak liman, rimpang lengkuas, avocat, brotowali,
rimpang lempuyang wangi.
terkonjugasi
dengan
senyawa
gula. Flavonoid
berperan
sebagai
16
SIMPLISIA
17
SIMPLISIA
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah berdasarkan uji metabolit
sekunder serbuk simplisia daun tapak liman mengandung alkaloid dan
steroid. Sedangkan berdasarkan skrining menggunakan plat KLT simplisia
daun tapak liman mengandung steroid, flavonoid, tanin, saponin dan
triterpenoid.
2. Saran
18
SIMPLISIA
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima Edisi Pertama, Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Dirjen POM, 1989 dan 1995, Materi Medika Indonesia, Departeman Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
19
SIMPLISIA