You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYALAHGUNAAN
DAN
KETERGANTUNGAN NAPZA

Program Studi Ilmu Keperawatan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA
JOMBANG
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

2008

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

ASUHAN KEPERAWATAN
PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN NAPZA

1. PENGERTIAN
Penyalahgunaan NAPZA adalah : suatu penyimpangan perilaku yang di sebabkan oleh
penggunaan yang terus menerus sampai terjadi masalah. NAPZA tersebut bekerja didalam
tubuh yang mempengaruhi terjadinya perubahan : perilaku, alam perasaan, memori, proses
piker, kondisi fisik individu yang menggunakannya.
Penyalahgunaan NAPZA ini dapat mengalami kondisi lanjut yaitu : Ketergantungan
NAPZA, yang dimaksud dengan ketergantungan NAPZA adalah : Suatu kondisi yang
cukup berat dan parah, sehingga mengalami sakit yang cukup berat. Kondisi ini juga
ditandai dengan adanya Ketergantungan Fisik yaitu : sindrom putus zat toleransi.
Sindroma putus zat adalah : suatu kondisi dimana individu yang menggunakan NAPZA
menurunkan atau menghentikan penggunaan NAPZA yang biasa digunakan, akan
menimbulkan gejala kebutuhan biologik terhadap NAPZA.
Toleransi adalah : suatu kondisi klien yang menggunakan NAPZA memerlukan
peningkatan jumlah NAPZA yang dikonsumsi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
2. Psikodinamika
Beberapa macam NAPZA secara alamiah adalah didalam tubuh individu. Zat ini berguna
bagi tubuh untuk kebutuhan hidup sehari-hari, seperti : melakukan aktivitas fisik,
meditasi, kadar Napza ini selalu dalam keadaan seimbang didalam tubuh individu. Apabila
individu mengkonsumsi Napza seperti tembakau, kafein, alkohol, obat-obatan yang legal,
obat terlarang dengan penggunaan jarang, maka akan terjadi peningkatan kadar Napza
tersebut didalam tubuh. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku yang
lazim disebut : klien dalam keadaan Intoksikasi. Kondisi yg lebih lanjut bila individu
menggunakan Napza sering kali, tidak mampu dikontrol lagi, mengakibatkan
ketergantungan fisik : sindrom putus zat dan toleransi.

Dibawah ini dapat dilihat dalam rentang respon kimiawi tubuh


Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

RENTANG RESPON KOPING KIMIAWI TUBUH


Respon Adaptif

Tinggi alamiah
aktifitas fisik,
meditasi

Respon Maladaptif

Penggunaan jarang dari ;


nikotin, kafein, alkohol,
obat yang diresepkan, obat
terlarang

Penggunaan sering dari :


nikotin, kafein, alkohol,
obat yang dirsepkan, obat
terlarang

Ketergantungan,
penyalahgunaan, gejala
putus zat, toleransi

3. PROSES KEPERAWATAN
Untuk membantu klien mengatasi masalah yang disebabkan menggunakan Napza secara
berlebihan, adalah dengan menggunakan metode pemecahan masalah yang ilmiah,
sistematis dan bertahap yaitu : Proses Keperawatan .
Tahap-tahap proses keperawatan :
1. Pengkajian
Dalam pengkajian ada beberapa faktor yang penting perlu dikaji untuk dikumpulkan
dan dianalisa yaitu : tes skrining singkat penyalahgunaan Napza, kuesioner cage,
faktor predisposisi, faktor presipitasi, mekanisme koping, dan perilaku yang tampak
dalam keadaan intoksikasi dan putus zat.
a. Tes skrining singkat penyalahgunaan obat
Petunjuk :
Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan informasi tentang keterlibatan klien dalam
penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat merujuk kepada :
1) Penggunaan obat dengan resep atau yang dijual bebas melebihi petunjuk
penggunaan yang seharusnya.
2) Tiap penggunaan obat non medik.
Bacalah dengan saksama tiap pertanyaan berikut ini dan putuskan apakah jawaban
klien Ya atau Tidak. Kemudian lingkari jawaban yang tepat :
Ya Tidak

1. Pernahkah anda menggunakan obat selain yang telah ditentukan

Ya Tidak
Ya Tidak

dengan alasn medik ?


2. Pernahkan anda menyalahgunakan obat dengan resep ?
3. Apakah anda menyalahgunakan obat lebih dari satu jenis secara
bersamaan ?

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

Ya Tidak

4. Dapatkah anda tidak menggunakan obat selama seminggu?

Ya Tidak

(selain yang ditentukan dengan alasan medik)


5. Apakah anda mampu menghentikan penggunaan obat ketika

Ya Tidak
Ya Tidak

anda menginginkannya ?
6. Pernahkah anad menyoroti kembali penggunaan obat ?
7. Pernahkan anda merasa tidak enak mengenai penyalahgunaan

Ya Tidak

obat ?
8. Apakah pasangan (orang tua) anda pernah mengeluhkan tentang

Ya Tidak

keterlibatan anda dengan obat ?


9. Apakah penyalahgunaan obat anda pernah menimbulkan

Ya Tidak
Ya Tidak

masalah antara anda dengan pasangan anda ?


10. Pernahkah anda kehilangan teman karena menggunakan obat ?
11. Pernahkan anda menelantarkan keluarga anda atau kehilangan

Ya Tidak

pekerjaan/sekolah anda karena menggunakan obat ?


12. Pernahkan anda mengalami masalah di tempat kerja/ sekolah

Ya Tidak

karena penyalahgunaan obat ?


13. Pernahkan anda kehilangan

Ya Tidak
Ya Tidak

penyalahgunaan obat ?
14. Pernahkan anda berkelahi ketika sedang dipengaruhi obat?
15. Pernahkan anda terlibat aktifitas melanggar hukum untuk

Ya Tidak
Ya Tidak

mendapatkan obat ?
16. Pernahkan anda ditahan karena memiliki obat yang tidak legal ?
17. Pernahkan anda mengalami gejala putus zat sebagai akibat dari

Ya Tidak

penggunaan obat yang berlebihan ?


18. Pernahkan anda mengalami masalah medik sebagai akibat dari

pekerjaan/sekolah

karena

penggunaan obat ? (misalnya ; hilang ingatan, hepatitis, kejang,


Ya Tidak

perdarahan, dsbnya)
19. Pernahkan anda mendatangi seseorang untuk meminta bantuan

Ya Tidak

sehubungan dengan masalah obat ?


20. Pernahkan anda terlibat dalam program penanganan khusus
berkaitan dengan penggunaan obat ?

b. Kuesioner cage
1) Pernahkan anda merasa bahwa anda harus mengurangi minuman alkohol
anda ?
2) Pernahkan orang-orang menjengkelkan anda dengan mengeritik anda peminum
alkohol ?
3) Pernahkan anda merasa tidak enak atau merasa bersalah mengenai minuman
alkohol anda ?

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

4) Pernahkan anda minum alkohol pertama pada pagi hari untuk menguatkan diri
anda atau menghilangkan perasaan berat ketika bangun pagi dalam keadaan
mabuk/pembuka mata untuk bangun tidur ?
Penilaian : Jawaban Ya memerlukan pengkajian lanjutan.
c. Faktor predisposisi
Beberapa faktor pendukung terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan Napza
adalah :
1) Faktor Biologis
a. Kecenderungan keluarga terutama orang tua yang menyalahgunakan
Napza.
b. Perubahan metabolisme alkohol yang mengakibatkan respon fisiologik
yang tidak nyaman.
c. Infeksi pada organ otak : gejala sisa dari ensepalitis, meningitis
menimbulkan retardasi mental : IQ rendah.
d. Penyakit khronis ; kanker, asthma Bronchiale, penyalit lain dengan masa
sakit yang menahun.
2) Faktor Psikologis
a. Penyinpangan kepribadian pada fase oral ; kepribadian dependence.
b. Kepribadian ; ansietas, depresi, anti sosial (psikopat)
c. Harga diri rendah sehubungan dengan penganiayaan pada masa kanakkanak
d. Perilaku maladaptif yang dipelajari secara berlebihan
e. Problem solving (cara pemecahan masalah yang menyimpang)
f. Individu selalu merasa tidak aman.
g. Permusuhan dengan keluarga/orang tua
h. Individu dengan krisis identitas ; kecenderungan homoseksual, krisis
identitas dengan menggunakan obat untuk menunjukkan kejantanan
i. Disfungsi keluarga ; keluarga tidak stabil, model peran yang negatif,
anggota keluarga yang kurang dipercaya, perceraian orang tua, orang tua
dengan penyalahgunaan Napza, keluarga tidak mampu memberikan
pendidikan yang sehat.

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

j. Individu dengan penyimpangan seksual pada usia dini


3) Faktor Sosial Kultural
a. Sikap masyarakat yang ambivalensi terhadap penggunaan Napza seperti ;
nikotine, ganja, alkohol
b. Norma kebudayaan ; suku bangsa tertentu menggunakan halusinogen,
alkohol untuk upacara adat dan keagamaan
c. Lingkungan ; tempat yang rentan untuk transaksi Napza ; diskotik, tempat
hiburan malam, mal, lokalisasi pelacuran, lingkungan rumah yang kumuh
dan padat, dll
d. Kontrol masyarakat yang kurang terhadap pengguna Napza
e. Keluarga dengan kehidupan agama yang kurang bahkan tidak ada
f. Individu melakukan tindak kriminal pada usia dini ; mencuri, merampok,
tawuran dalam masyarakat
d. Faktor presipitasi
1) Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya sebagai pengakuan
2) Reaksi sebagai prinsip kesenangan ; menghindari dari rasa sakit, mencari
kesenangan, relask agar menikmati hubungan interpersonal
3) Kehilangan sesuatu yang berarti ; orang yang dicintai/pekerjaan/drop out dari
sekolah
4) Diasingkan oleh lingkungan ; rumah, sekolah, kelompok teman sebaya
5) Dampak kompleksitas era globalisasi ; ketegangan akibat modernisasi,
lancarnya transportasi, film dan iklan

e. Sumber Koping
Sumber koping memungkinkan individu yang menyalahgunakan Napza untuk
bertahan hidup. Sumber koping yang biasa digunakan meliputi :
1) Komunikasi efektif dan ketrampilan asertif.
2) Sistem pendukung sosial yang kuat
3) Alternatif kegiatan yang menyenangkan
4) Ketrampilan kerja

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

5) Kemampuan menurunkan stres


6) Motivasi untuk merubah perilaku
f. Mekanisme Koping
Penyalahgunaan Napza menunjukkan kegagalan upaya mengatasi masalah.
Mekanisme koping yang lebih sehat dan perilaku adaptif lain mungkin tidak
adekuat atau tidak dikembangkan
Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan oleh penyalahgunaan zat
meliputi
1) Denial (penyangkalan) terhadap masalah
2) Rasional
3) Memproyeksikan tanggung jawab terhadap perilakunya
g. Perilaku
Perilaku klien dalam kondisi penyalahgunaan dan ketergantungan Napza adalah
perilaku dalam keadaan intoksikasi dan sindroma putus zat.
Perilaku klien menggunakan Obat-obatan (sedatif
hipnotik)
Kehilangan komtrol diri
Jalan tidak stabil, koordinasi moptorik kurang
Bicara cadel dan bertele-tele
Sering datang ke dokter untuk minta resep
Acuh, kurang perhatian
Perilaku gembira, berdiam diri, kadang-kadang bersikap
bermusuhan
Mengantuk
Membanggakan diri, perilaku menampakkan percaya diri yang
meningkat
Agresif
Bingung
Gelisah
Perilaku klien menggunakan Ganja
Perilaku sangat gembira
Mondar-mandir tampak cemas
Perilaku yang menampakkan kontrol diri kurang/bahkan bisa
hilang sama sekali
Gerakan tidak terkoordinir
Mengantuk
Tampak lebih bodoh ; karena terganggu proses kognitif
Perilaku dalam keadaan waham
Perilaku tampak kecemasan

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

Perilaku klien menggunakan Alkohol


Sikap bermusuhan
Kadang-kadang bersikap murung, berdiam diri (depresi)
Suara keras, bicara cadel, dan kacau
Agresif
Minum alkohol pada pagi hari/bangun tidur pagi-pagi/tidak
kenal waktu
Koordinasi motorik terganggu, akibatnya cenderung mendapat
kecelakaan
Tidak mampu/kurang partisipasi dengan lingkungan sosial
Gelisah
Perilaku delirium
Perilaku cemas
Bingung

Perilaku klien menggunakan Kokain/Amphetamine/Ekstasy


Tahap tidak tidur
Kelelahan
Perilaku
menggunakan
Opioda
Gerakanklien
motorik
melambat
Terkantuk-kantuk
Murung
Bicara cadel
Tindakan
bunuh diri
Koordinasi
motorik terganggu
Agresif
Acuh
terhadap
Perilaku cemas lingkungan, kurang perhatian
Perilakumudah
manipulatif
untuk mendapatkan zat
Perilaku
tersinggung
Kontrol
diri
kurang
Apatis, acuh terhadap lingkungan
Banyak menguap
Menggigil
Gelisahbingung
Tampak
Berteriak kesakitan
; sambil memegang perut, otot-otot, sendi
Semangat
kerja meningkat
Panik
Perilaku curiga
Perilaku delirium
Perilaku tampak gembiri
Menampakkan kemaraha
Sngat tegang
Hiperaktif
Kewaspadaan berlebih
Tampak sejahtera
Perilaku klien menggunakan Halusinogen
Tingkah laku tidak dapat diramalkan
Perilaku merusak diri
Perilaku menampakkan ilusi dan halusinasi
Sikap merasa diri besar
Kewaspadaan meningkat
Asuhan
Keperawatan
dan Ketergantungan Napza
Perilaku
cenderungPenyalahgunaan
mendapat kecelakaan
By. Mahasiswa
Program
Studi
Ilmu
Keperawatan
STIKES Husada Jombang 2008
Jalan ataksia

2. Masalah Keperawatan
Perawat penting menyadari bahwa klien yang mempunyai masalah penyalahgunaan
dan ketergantungan Napza cenderung mempunyai masalah fisik, terutama pada
masalah ketergantungan Napza
Masalah keperawatan berhubungan dengan respon kimiawi tubuh
a. Masalah Keperawatan
1) Alkoholisme, perubahan proses keluarga
2) Ansietas
3) Kerusakan komunikasi
4) Kekacauan mental acut
5) Koping Individu tidak efektif
6) Perubahan proses keluarga
7) Ketakutan
8) Perubahan petumbuhan dan perkembangan
9) Keputusasaan
10) Risiko terhadap infeksi

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

10

11) Risiko terhadap cedera


12) Ketidakpatuhan
13) Perubahan nutrisi
14) Gangguan rasa nyaman ; nyeri
15) Perubahan peran orang tua
16) Ketidakberdayaan
17) Defisit perawatan diri
18) Gangguan harga diri
19) Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi, ilusi
20) Disfungsi seksual
21) Gangguan proses pikir : waham
22) Gangguan pola tidur
23) Kerusakan interaksi sosial
24) Perubahan eliminasi : urine, alvi
25) Perilaku kekerasan
b. Diagnosa Keperawatan
1)

Risiko perilaku kekerasan berhubungan dengan intoksikasi psikotropik


(sedatif hipnotik), alkohol

2)

Risiko mencederai diri bd putus zat ekstasy

3)

Panik (cemas berat) berhubungan dengan putus zat alkohol

4)

Cemas berhubungan dengan intoksikasi ganja

5)

Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan dengan putus zat opioda

6)

Keputusasaan berhubungan dengan putus zat ekstasy

7)

Risiko infeksi berhubungan dengan pola penggunaan opioda

8)

Gangguan persepsi sensori : halusinasi, ilusi berhubungan dengan putus zat


alkohol, psikotropik

9)

Perilaku manipulatif berhubungan dengan putus zat opioida

10) Gangguan pola tidur berhubungan dengan putus zat alkohol, psikotropik,
opioida
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum
1) Klien akan mengatasi adiksi dengan rasa nyaman
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

11

2) Klien terhindar dari cedera diri/perilaku kekerasan


3) Klien menjauhi diri dari Napza yang dapat merubah alam perasaannya
4) Klien termostivasi untuk mengikuti program jangka panjang
5) Klien menggunakan koping positif untuk mengatasi masalahnya
b. Tujuan Khusus
1) Klien mengenal kecemasannya dan sadar akan perasaannya
2) Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien berubah
3) Klien menggunakan sumber koping adaptif
c. Tindakan Keperawatan
Tabel 1

: Rencana Pendidikan Kesehatan Jiwa Untuk Mencegah Penggunaan Napza

Isi Penyuluhan

Kegiatan

Evaluasi

Memperoleh
persepsi Mengadakan
grup
tentang menggunakan tentang penggunaan
Napza
pengalaman
dan
intervensi yang salah

diskusi Klien belajar mengguraikan


Napza, secara
benar
informasi
koreksi tentang penggunaan Napza

Mendemontrasikan
Memutar film tentang dampak
akibat
negatif pada fisik dan psikologis Napza.
menggunakan Napza
Menyediakan bahan bacaan
tentang hal tersebut diatas

Klien belajar mengguraikan


dan mengidentifikasi dampak
pada fisik dan psikologis
menggunakan Napza

Menyediakan interaksi
dengan teman sebaya
yang
pernah
menggunakan Napza

Mengadakan kelompok kecil


diskusi dengan teman sebaya
yang sama-sama menggunakan
Napza dan telah meninggalkan
Napza disebabkan pengalaman
yang tidak menyenangkan

Belajar
membandingkan
secara nyata keuntungankeuntungan dan kerugian
menggunakan Napza

Mendapatkan
persetujuan mengenai
pikiran
yang
mengganggu
untuk
menggunakan zat

Membahas
untuk
rencana
selanjutnya
menolak
menggunakan
Napza
bila
ditawarkan
teman
(asertif
training)

Belajar persetujuan secara


verbal untuk menolak bila ada
pemikiran yang mengganggu
untuk menggunakan Napza

Tabel 2 : Tindakan Keperawatan Pada Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Obat


Prinsip

Rasional

Perawat
dan
klien Memotivasi
bekerjasama
dalam
berubah
mendefinisikan masalah
mengenalkan

Tindakan Keperawatan
untuk Membahas
dengan
klien
adalah
tingkah laku penggunaan
masalah
Napza dan risiko penggunaan

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

12

Prinsip

Rasional

Tindakan Keperawatan

dan
merencanakan
yang
menimbulkan Membantu
klien
untuk
untuk
tindakan
kemurungan klien
mengidentifikasikan masalah
keperawatan
Mengenalkan
faktor
penggunaan Napza
pendukung dan faktor Mendorong klien
agar mau
pencetus penting untuk
mengikuti,
untuk
diketahui
sebelum
berpartisipasi dalam program
merencanakan
respons
terapi
perilaku
yang
lebih Mendorong klien agar mau
adaptif
mengutaakan hal-hal yang
menyebabkan
menyalahgunakan Napza
Mengadakan
kontrak
persetujuan dengan klien
secara
tertulis
tentang
perubahan
perilaku
dan
ditanda tangani bersama
Membantu
klien
untuk
mengidentifikasi
dan
menggunakan koping yang
sehat
Konsisten
memberikan
dukungan dan pengalaman
bahwa
klien
mempunyai
kekuatan untuk menghadapi
masalah yang akan datang

Tabel 3
Tujuan : Secara berkesinambungan menjaga keamanan dan kenyamanan fisik klien secara
optimal

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

13

Prinsip

Rasional

Tindakan Keperawatan

Ketergantungan fisik harus Detoksikasi


dari Memberikan
perawatan
dirawat dalam lingkungan
ketergantungan
fisik
fisik ; observasi tanda vital,
yang menjamin keamanan
dapat membahayakan
makanan,
keseimbangan
klien dan meminimalkan
dan
selalu
tidak
cairan dan kejang
sindrom putus zat
nyaman
Memberikan
pengobatan
Prioritas utama dalam
sesuai dengan
terapi
intervensi keperawatan
detoksikasi
adalah
menjaga Observasi klien dengan
keamanan fisik
cermat
pada
kondisi
Sindroma putus zat
sindrom putus zat dan
memotivasi
klien
mencatat
kemungkinan
secara kuat untuk terus
segera adanya gejala putus
menggunakan Napza
zat.

Tabel 4
Tujuan : Meningkatkan pengembangan alternatif metoda pemecahan masalah dalam kondisi
stres atau konflik
Prinsip

Rasional

Tindakan Keperawatan

Alternatif pemecahan Klien akan mengurangi Menganjurkan kepada klien


masalah yang mampu
atau
tidak
lagi
untuk menggali cara alternatif
dilakukan klien dan
menggunakan Napza untuk
pemecahan masalah pada stres
cara yang sehat untuk
mengatasi stres dalam
dan situasi yang menyulitkan
mengatasi stres atau
hidupnya
Menolong
klien
untuk
konflik
Menyediakan pengetahuan
mendefinisikan masalah rencana
dan
praktek
proses
pendekatan pemecahan masalah,
penyelesaian masalah yang
pelaksanaan dan mengevaluasi
tidak
mengancam
prosesnya
lingkungan
Membantu
klien
untuk
Mendengarkan
klien
mengidentifikasikan
dan
dengan
baik
dan
mengekspresikan dengan cara
memberikan umpan balik
yang
dapat
diterima
dan
untuk
terus
memberikandorongan
yang
mengekspresikan perasaan
positif
Mengikutsertakan klien dalam
kelompok teman sebaya untuk
mengkonfirmasikan,
umpan
balik positif, dan membagi
perasaaan
Tabel 5
Tujuan : Mempersiapkan klien pulang ke rumah

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

14

Prinsip

Rasional

Tindakan Keperawatan

Kegiatan yang disiapkan


untuk bekal melanjutkan
kehidupan
merupakan
dukungan bagi klien agar
tidak
menyalahgunakan
Napza kembali

Klien akan membutuhkan


berbagai
pelayanan/
kegiatan
tergantung
kebutuhan secara individu

Mengikutsertakan
klien
dalam
rehabilitasi
vokasional, pelayanan sosial
dan sumber lainnya sesuai
dengan kebutuhan secara
individual

4. Evaluasi
a. Klien mengalami / mencapai keutuhan fisik dan harga diri secara alamiah
b. Tingkah laku klien merefleksikan meningkatnya pengertian tentang adanya
hubungan antara stres dengan kebutuhan untuk menggunakan Napza
c. Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien berubah
d. Klien mengenal kecemasannya dan sadar akan perasaannya
e. Klien menggunakan sumber koping adaptif
f.

Klien mempunyai alternatif atau belajar pendekatan alternatif untuk mengatasi


stres atau ansietasnya

g. Klien mampu secara periodik tetap tidak menggunakan Napza

Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza

By. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008

15

You might also like