Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Indeks bias merupakan perbandingan antara cepat rambat cahaya di udara
dengan cepat rambat di medium.(15) percobaan ini bertujuan untuk menentukan
hubungan indeks bias udara terhadap tekanan (pabs). (12). Percobaan dimulai
dengan mengosongkan sel vakum dengan pompa vakum sampai frinji bergeser 2
kali sehingga tekanan sel vakum (Pgauge) diperoleh dan dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali.(26) nilai indeks bias yang diperoleh yaitu berbanding lurus
terhadap tekanan absolutnya. Semakin besar tekanan yang diberikan maka indeks
bias yang dihasilkan juga semakin besar dan sebalinya (26). Dari hasil yang
diperoleh, disimpulkan bahwa hubungan indeks bias udara terhadap tekanan (pabs)
yaitu berbanding lurus dan grafik yang diperoleh linear. (21)
Pada saat memberikan tekanan melalui kompresor inilah, pola-pola gelapterang yang teramati pada layar akan berubah secara bergantian.
Berdasarkan analisis dari Interferometer Michelson, perubahan ini terjadi
karena adanya beda fase relatif dari kedua berkas cahaya ketika sampai
pada layar.
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data seperti pada tabel 4.1.
data yang diperoleh yaitu tekanan gauge terhadap variasi pergeseran frinji yang diberikan.
Tekanan gauge yang terukur tersebut kemudian d
Dari gambar grafik hubungan antara tekanan dengan jumlah frinji yaitu berbentuk linear
dan berbanding terbalik yaitu semakin besar jumlah frinjinya maka tekanan yang diperoleh
semakin kecil dengan nilai gradiennya bernilai negative. Pengaruh tekanan terhadap pola frinji
yaitu jika tekanannya ditambah akan menyebabkan frinji berubah, karena pengaruh tekanan
terhadap ruang tersebut menyebabkan jumlah pertikal berkurang yang berpengaruh terhadap
panjang gelombangnya yang akhirnya merubah tamplilan frinji.
Dari grafik hubungan antara jumlah frinji
(N)
dimana gradien tersebut dapat digunakan untuk menghitung besarnya slope. Slope ini merupakan
perbandingan antara perubahan indek bias dengan perubahan tekanan, sehingga dengan
menurunkan persamaan untuk slope akan diperoleh besarnya indek bias. Karena tekanan
besarnya bervariasi maka akan diperoleh nilai indek bias yang bervariasi juga. Sehingga dapat
dibuat grafik hubungan antara indek bias dengan tekanan. Dimana grafiknya diperoleh grafik
yang agak tidak linier artinya indek bias dengan tekanannya berbanding lurus yaitu semakin
besar indek bias maka semakin besar pula nilai tekanan yang diperoleh.
Secara teoritik besar nilai indeks bias akan semakin tinggi dengan
bertambahnya nilai tekanan pada medium rambat cahaya. Pada tekanan yang
tinggi akan didapatkan perubahan nilai indeks bias yang semakin besar sehingga
menghasilkan kurva yang membengkok ke atas. Dimana secara teoritik hal itu
disebabkan karena penambahan partikel ke suatu medium (dalam hal ini udara)
menyebabkan gerak partikel dalam medium tersebut akan bertambah semakin
cepat dan tidak teratur pada tekanan tinggi. Dalam praktikum ini dilakukan pada
sistem ruang tekanan yang ralatif rendah sehingga didapatkan kurva yang linear ke
atas.
Jika tinjauan dialihkan menuju nilai indeks bias hasil yang didapatkan dari
perolehan data pengamatan, menunjukkan besar indek bias pada tekanan absolut
dalam praktikum ini seluruhnya dinyatakan dengan nilai dibawah satu. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai tekanan yang diperoleh cukup akurat, mengingat indeks
bias udara pada 1 atm (76 cmHg) adalah 1, dengan logika jika diambil tekanan
absolut dibawah 76 cmHg maka akan didapatkan nilai indeks bias kurang dari 1.
lebih
tepat
dikatakan
sebagai
kesalahan
pengamatan
dan
beberapa
diantaranya boleh jadi terjadi pada saat melakukan perhitungan dimana dilakukan
pembulatan berdasar kaidah angka penting yang dipakai dalam beberapa kali
perhitungan untuk lebih mempermudah dan meningkatkan kepresisian dalam
perhitungan.