You are on page 1of 6

LAPORAN 3

ABSTRAK
Indeks bias merupakan perbandingan antara cepat rambat cahaya di udara
dengan cepat rambat di medium.(15) percobaan ini bertujuan untuk menentukan
hubungan indeks bias udara terhadap tekanan (pabs). (12). Percobaan dimulai
dengan mengosongkan sel vakum dengan pompa vakum sampai frinji bergeser 2
kali sehingga tekanan sel vakum (Pgauge) diperoleh dan dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali.(26) nilai indeks bias yang diperoleh yaitu berbanding lurus
terhadap tekanan absolutnya. Semakin besar tekanan yang diberikan maka indeks
bias yang dihasilkan juga semakin besar dan sebalinya (26). Dari hasil yang
diperoleh, disimpulkan bahwa hubungan indeks bias udara terhadap tekanan (pabs)
yaitu berbanding lurus dan grafik yang diperoleh linear. (21)

Eksperimen variasi indek bias udara terhadap tekanan dilakukan dengan


menggunakan
interferometer
Michelson.
Pada
eksperimen,
salah
satu

lintasan interferometer Michelson diberi perubahan tekanan dengan menggunakan vacuum


cell, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran frinji sebanyak N. Sehingga pasa akhir
eksperimen akan diperoleh data berupa perubahan tekanan pada vacuum cell ( dan perubahan
frinji ( N ), sehingga nantinya dapat dibuat grafik N ( ) dimana dari grafik tersebut akan
diperoleh gradient m yang akan digunakan untuk memperoleh nilai slope. Dengan nilai slope
tersebut akan dibuat persamaan garis lurus yang menggambarkan variasi indeks bias terhadap
tekanan.

Pada saat memberikan tekanan melalui kompresor inilah, pola-pola gelapterang yang teramati pada layar akan berubah secara bergantian.
Berdasarkan analisis dari Interferometer Michelson, perubahan ini terjadi
karena adanya beda fase relatif dari kedua berkas cahaya ketika sampai
pada layar.

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data seperti pada tabel 4.1.
data yang diperoleh yaitu tekanan gauge terhadap variasi pergeseran frinji yang diberikan.
Tekanan gauge yang terukur tersebut kemudian d

Dari gambar grafik hubungan antara tekanan dengan jumlah frinji yaitu berbentuk linear
dan berbanding terbalik yaitu semakin besar jumlah frinjinya maka tekanan yang diperoleh
semakin kecil dengan nilai gradiennya bernilai negative. Pengaruh tekanan terhadap pola frinji
yaitu jika tekanannya ditambah akan menyebabkan frinji berubah, karena pengaruh tekanan
terhadap ruang tersebut menyebabkan jumlah pertikal berkurang yang berpengaruh terhadap
panjang gelombangnya yang akhirnya merubah tamplilan frinji.
Dari grafik hubungan antara jumlah frinji

(N)

dan tekanan akan diketahui besarnya gradien,

dimana gradien tersebut dapat digunakan untuk menghitung besarnya slope. Slope ini merupakan
perbandingan antara perubahan indek bias dengan perubahan tekanan, sehingga dengan
menurunkan persamaan untuk slope akan diperoleh besarnya indek bias. Karena tekanan
besarnya bervariasi maka akan diperoleh nilai indek bias yang bervariasi juga. Sehingga dapat
dibuat grafik hubungan antara indek bias dengan tekanan. Dimana grafiknya diperoleh grafik
yang agak tidak linier artinya indek bias dengan tekanannya berbanding lurus yaitu semakin
besar indek bias maka semakin besar pula nilai tekanan yang diperoleh.
Secara teoritik besar nilai indeks bias akan semakin tinggi dengan
bertambahnya nilai tekanan pada medium rambat cahaya. Pada tekanan yang
tinggi akan didapatkan perubahan nilai indeks bias yang semakin besar sehingga

menghasilkan kurva yang membengkok ke atas. Dimana secara teoritik hal itu
disebabkan karena penambahan partikel ke suatu medium (dalam hal ini udara)
menyebabkan gerak partikel dalam medium tersebut akan bertambah semakin
cepat dan tidak teratur pada tekanan tinggi. Dalam praktikum ini dilakukan pada
sistem ruang tekanan yang ralatif rendah sehingga didapatkan kurva yang linear ke
atas.
Jika tinjauan dialihkan menuju nilai indeks bias hasil yang didapatkan dari
perolehan data pengamatan, menunjukkan besar indek bias pada tekanan absolut
dalam praktikum ini seluruhnya dinyatakan dengan nilai dibawah satu. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai tekanan yang diperoleh cukup akurat, mengingat indeks
bias udara pada 1 atm (76 cmHg) adalah 1, dengan logika jika diambil tekanan
absolut dibawah 76 cmHg maka akan didapatkan nilai indeks bias kurang dari 1.

Dalam grafik yang ada pada lampiran terbukti telah menunjukkan


bahwa perubahan indeks bias terhadap tekanan bergerak secara linear. Akan
tetapi dalam kelinearitas grafik tersebut terlihat bahwa masih ada beberapa
data yang menyimpang secara signifikan dari kurva kelinearan. Pengaruh
dari penyimpangan data tersebut adalah terhadap titik perpotangan kurva
kelinieran pada sumbu indeks bias (n) dan gradient dari kurva, yang
menyebabkan pada saat tekanan menunjukkan 0 cmHg, indeks bias yang
ditunjukkan oleh garis linear tidak tepat menunjukkan angka 1 sebagaimana
teori yang ada. Tentunya kita dapat menganalisa bahwa besarnya gradien
suatu kurva akan mempengaruhi sensitivitas variabel satu terhadap varibel
yang lain.
Bila kita tinjau lebih jauh, ada beberapa foktor yang menyebabkan
adanya kekurang linearan kurva seperti yang kita asumsikan. Disini perlu
diingat lagi bahwa asumsi ini hanya berlaku untuk tekanan yang rendah
saja,atau sekitar tekanan atmosfer (76 cmHg). Akan tetapi, pada eksperimen
ini tekanan maksimal yang kita gunakan hanya sampai pada Pabs = 73.5
cmHg. Hal ini dikarenakan adanya faktor lingkungan yang menyebabkan
hanya sekitar nilai tekanan maksimal itu yang dapat diukur. Sedangkan

kesalahan-kesalahan lain yang juga mendukung ketidaklinearan grafik yang


didapat dari pengambilan data, diantaranya yang pertama adalah karena
adanya kesalahan acak yaitu kesalahan pemahaman antara teori yang
dimiliki dengan teori yang ada, sehingga menimbulkan kesalahankesalahan
dalam praktikum, yang kedua adalah kesalahan sistematik yaitu
pengamatan yang tidak jeli, kesalahan pada alat, belum terkalibrasinya alat.
Kesalahan-kesalahan ini sering terjadi dalam suatu praktikum. Ditinjau dari
bentuk pengambilan data, kemungkinan kesalahan yang kedua ini terjadi
relatif besar. Bagaimanapun juga, kadang kala perubahan pola frinji juga
sangat sensitif, hal ini dapat jelas terlihat pada saat kenaikan tekanan masih
cukup rendah.
Kemungkinan kesalahan boleh jadi dapat terjadi dalam praktikum ini adalah
kesalahan pada saat pengamatan nilai yang ditunjukkan oleh pengukur tekanan
atau

lebih

tepat

dikatakan

sebagai

kesalahan

pengamatan

dan

beberapa

diantaranya boleh jadi terjadi pada saat melakukan perhitungan dimana dilakukan
pembulatan berdasar kaidah angka penting yang dipakai dalam beberapa kali
perhitungan untuk lebih mempermudah dan meningkatkan kepresisian dalam
perhitungan.

You might also like