You are on page 1of 55

PREEKLAMSIA BERAT

dr. Komala Dewi


Program Dokter Internship
RSUD Kota Pohuwato - Gorontalo
2015

KASUS
IDENTITAS

Ny. RR
Perempuan
30 tahun
Bumbulan Paguat
Masuk RS tanggal 16 Maret 2015

KELUHAN UTAMA

Nyeri perut dan sesak

KASUS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien G2P1A0 , UK 40 minggu, rujukan PKM Paguat
dengan Preeklampsia. Mengeluh nyeri perut, sesak
nafas, sakit kepala, dan kedua kaki bengkak, mual (-),
muntah (-), nyeri ulu hati (+), pandangan kabur (-), air
ketuban sudah merembes, pelepasan lendir (+) dan
darah (+) , gerakan janin aktif.
Kaki bengkak sejak kpn ? Tensi tinggi sejak kapan ?,
sesak nafas sejak kapan ?

KASUS

KASUS
RIWAYAT MENSTRUASI

Menarche usia 15 tahun, siklus teratur, lama 3 hari, keputihan (-),


dismenorhe (-).

RIWAYAT PERNIKAHAN
Menikah 1x sudah 9 tahun

KASUS
RIWAYAT ANC

Lebih dari 4x di bidan Puskesmas, 1x di dr.Agus,Sp.OG


Suntik TT 2x
Fe (+)

RIWAYAT KB
Pil KB 3 bulan setelah kehamilan pertama

KASUS
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Anak I: tahun 2007, perempuan, lahir spontan di bidan , BBL 2800 gr
(sudah meninggal)
Anak II: hamil ini

KASUS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riw.mengalami hal serupa


: disangkal
Riw.menderita Hipertensi saat kehamilan pertama : disangkal
Riw. Menderita Hipertensi sebelum hamil :disangkal
Riw.menderita panyakit Jantung : disangkal
Riw.menderita Diabetes Melitus : disangkal
Riw.menderita Asma : disangkal
Riw.Alergi Obat
: disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Asma
Hipertensi
Penyakit Jantung
Diabetes Melitus

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal

KASUS
KEADAAN UMUM

CM
Sesak
E4V5M6
Orientasi baik

VITAL SIGN

TD
N
RR
S

200/100
84 x/menit
26 x/menit
36 C

THORAX

Simetris, retraksi
(-).
Ka = Ki, Sonor
(+)
Wh(-), Rh (+/+)
S1>S2, regular,
bising tidak ada

KRANIAL

Ca+/+, Si -/-,
Lidah kotor (-)

perut membesar
cembung, terdapat
striae
gravidarum,linea
nigra jelas.
Nyeri
tekan
epigastrik (+)

ABDOMENT

NECK

Pembesaran
kelenjar (-)
JVP tidak
meningkat

EKSTREMITAS

Oedem (--/++)
Akral hangat (+)

KASUS
PEMERIKSAAN LUAR

Inspeksi: Keadaan umum tampak sesak, perut membesar, terdapat striae gravidarum dan linea nigra,
bekas jahitan operasi (-)
Palpasi :
L1 Teraba bagian bulat lunak kesan bokong, dengan Tinggi Fundus Uteri 30 cm
L2 Teraba 1 bagian besar memanjang kiri, kesan punggung di kiri
L3 Presentasi Kepala
L4 Divergen, Kepala sudah masuk panggul
HIS: 3x10 (15-20)
Auskultasi: Denyut Jantung Janin : (+) 150x/menit

PEMERIKSAAN DALAM
Vulva uretra tenang
Dinding vagina licin
Cervix teraba tebal lunak, posisi di posterior, pembukaan 5 cm
Selaput ketuban robek
Hodge 2
STLD (+), AK (+) sedikit
Panggul promontorium tidak teraba, linea terminalis tidak teraba, spina ischiadica tidak
menonjol, arcus pubis tumpul, lengkung sakrum datar, dinding samping konvergen
Kesimpulan : panggul normal

KASUS
Pemeriksaan Lab (16-03-15)
Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Normal

8,4

Gr%

11-16

Leukosit

19.300

MM3

4-10rb

Eritrosit

4,2

MM3\

4-6

227.000

MM3

150-350 ribu

Bleeding Time

2.15

Menit

1-3

Clothing Time

7.0

menit

6-9

HB

Trombosit

HBsAg
Golongan darah
Rhesus

Negatif
O
positif

KASUS
Pemeriksaan Lab (16-03-15)
Pemeriksaan

Hasil

Urobilinogen

Normal

Bilirubin

Negatif

Keton

Negatif

Blood

2+

Protein

3+

Nitrit

Negatif

Leukosit

3+

Glukosa

Negatif

SG

1.030

pH

6.0

KASUS
Pemeriksaan Lab (17-03-15 2 jam post SC)
Pemeriksaan

HB
Leukosit

Hasil

Satuan

Normal

7,4

Gr%

11-16

23.200

MM3

4-10rb

KASUS
Pemeriksaan Lab (20-03-15 post transfusi ke 2)
Pemeriksaan
HB

Hasil

Satuan

Normal

9,0

Gr%

11-16

KASUS
Pemeriksaan USG Abdomen (16-03-15)
Kesan :
Oligohidramnion

KASUS
DIAGNOSIS

KASUS
PENATALAKSANAAN
Subjective
16-3-15
Kbdnan

17-3-15
ICU

Objective

Assesment

Planning

Nyeri perut , sesak nafas, nyeri


kepala, pelepasan lendir (+),
darah (+) dan air ketuban (+).
HPHT Juni 2014

TD 200/100
RR 26
Konjungtiva anemis
Ronkhi (+/+)
Kedua kaki edem
Pelepasan lendir (+)
darah (+), AK (+),
pembukaan 5 cm

PEB, G2P1A0,
gravid 40-41 W,
inpartu kala I
f.aktif, anemia,
oligohidramnion,
edem paru

Mual (-), muntah(-), flatus (-),


sesak (-), ASI (+), keluar darah
dari jalan lahir (+).

TD 153/70
Nadi 100
RR 20
Konjungtiva anemis
Thorax : Ronkhi (-/-)
Abd : peristaltik (+),
TFU teraba 2 jari di
bawah umbilikus
Edem kedua kaki
Perdarahan pervagina
(+)

Post SC H-0
Partus posterm,
PEB,
Oligohidramnion,
Anemia, Edem
Pulmo

Inf.RL 20 tpm (dari


PKM) 28 tpm
Bolus MgSO4 4 gr
Nifedipin 10 mg tab
Inj. Cefotaxim 1gr/12j
SC Cito
Siapkan darah WB 2
kantong
IVFD RL + Oxy drips
28 tpm
Inj.Cefotaxim 1gr/12j
Inf. Metronidazol
0.5gr/8j
Inj. Ranitidin 1A/8j
Inj. Furosemid
1A/12j
PCT drips 3x500 mg
Nifedipin 3x10 mg
Transfusi PRC

KASUS
PENATALAKSANAAN
Subjective
18-3-15
ICU

19-3-15
ICU

ASI (+), nyeri luka operasi (+),


flatus(-), sesak (-), mual (-),
muntah (-), keluar darah dari
jalan lahir (+),

ASI (+), Flatus (+), sesak (-),


nyeri luka operasi berkurang,
keluar darah dari jalan lahir (+)

Objective

Assesment

Planning

TD 170/100
UT 2450 cc
Konjungtiva anemis
Thorax : Ronkhi (-/-)
Abd : peristaltik (+)
Tangan kiri edem
(flebitis)
Kedua kaki edem
Perdarahan pervagina
(+)

Post SC H-1
Partus posterm,
PEB,
Oligohidramnion,
Anemia, Edem
Pulmo

TD 160/90
Konjungtiva anemis
Thorax : Ronkhi (-/-)
Abd : peristaltik (+),
TFU teraba 2 jari di
bawah umbilikus
Edem kedua kaki
Perdarahan pervagina
(+)

Post SC H-2
Partus posterm,
PEB,
Oligohidramnion,
Anemia, Edem
Pulmo

IVFD RL 28 tpm
Cefadroxil 2x1 tab
Asam Mefenamat 3x1
tab
SF 2x1 tab
Nifedipin 3x10 mg
Kaltropen Supp/8j
Transfusi PRC

IVFD RL 28 tpm
Cefadroxil 2x1 tab
Asam Mefenamat 3x1
tab
SF 2x1 tab
Nifedipin 3x10 mg
Kaltropen Supp/8j
Transfusi PRC
Pindah ruangan

KASUS
PENATALAKSANAAN
20-3-15
kbdnan

21-3-15
kbdnan

Subjective

Objective

ASI (+), keluar darah dari jalan


lahir sedikit (+),

TD 160/100
Konjungtiva anemis
(-/-)
Thorax : Ronkhi (-/-)
Abd : peristaltik (+)
TFU teraba 2 jari di
bawah umbilikus
Edem kedua kaki (-/-)
Perdarah pervagina
(+) sedikit
Luka operasi basah
(-), berdarah (-), pus
(-)

Post SC H-3
Partus posterm,
PEB,
Oligohidramnion,
Anemia, Edem
Pulmo

TD 130/90
Konjungtiva anemis
(-/-)
Abd : peristaltik (+),
TFU teraba 2 jari di
bawah umbilikal
Perdarahan pervagina
(+) sedikit
Luka operasi basah
(-), berdarah (-), pus
(-)

Post SC H-2
Partus posterm,
PEB,
Oligohidramnion,
Anemia, Edem
Pulmo

ASI (+), keluar darah dari jalan


lahir sedikit (+),

Assesment

Planning

IVFD RL 28 tpm
Cefadroxil 2x1 tab
Asam Mefenamat 3x1
tab
SF 2x1 tab
Nifedipin 3x10 mg
Kaltropen Supp/8j
Transfusi PRC ke 2
GV
Cek HB 6 jam post
Transfusi, Jika HB >
8 maka BLPL

Aff Infus
Cefadroxil 2x1 tab
Asam Mefenamat 3x1
tab
SF 2x1 tab
Nifedipin 3x10 mg
BLPL

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Preeklampsia ialah patologi kehamilan yang ditandai dengan trias :
hipertensi, oedema, dan proteinuria yang terjadi setelah kehamilan 20
minggu sampai menjelang selama setelah persalinan 24 jam
Eklampsia adalah kejang atau koma yang menyertai keadaan
preeklampsia

Pre-eclampsia: pathophysiology, diagnosis, and management (2011)

TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI UTERUS

TINJAUAN PUSTAKA
VASKULARISASI UTERUS

Arteria Uterina
Cabang utama arteri illiaca interna (arteri Hypogastrica) yang masuk uterus
melalui ligamentum latum . Pada tempat setinggi serviks pars supravaginalis,
arteri uterina terbagi menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria
servicovaginalis kearah bawah dan sebagian besar berjalan kearah atas
melalui dinding lateral uterus

Arteria Ovarica
Cabang langsung dari Aorta yang memasuki
ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulopelvicum. Didaerah hilus ovarii,
arteria ovarica terbagi manjadi sejumlah cabang kecil
yg masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica
selanjutnya berjalan sepanjang mesosalphynx.

TINJAUAN PUSTAKA
FAKTOR RISIKO

Pre-eclampsia: pathophysiology, diagnosis, and management (2011)

TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA
PERUBAHAN PADA ORGAN

TINJAUAN PUSTAKA
GAMBARAN KLINIS

TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS

TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
No
1

Tes Diagnostik
HB dan Hmt

Penjelasan
Peningkatan Hb dan Hmt berarti :
Adanya hemokonsentrasi yg mendukung diagnosis preeklampsia
Menggambarkan adanya hipovolemia
Penurunan Hb dan Hmt bila terjadi hemolisis

Morfologi sel darah merah


pada apusan darah tepi

Untuk menentukan :
Adnya mikroangiopati
Morfologi abnormal eritrosit : schizocytosis dan spgerositosis

Trombosit

Trombositopenia menggambarkan preeklampsia berat

Kreatinin serum, asam urat


serum, BUN

Peningkatannya menggambarkan :
Beratnya hipovolemia
Tanda menurunnya aliran darah ke ginjal
Oligouria
Tanda preeklampsia berat

Transaminasi serum (SGOT,


SGPT)

Peningkatan transaminase serum menggambarkan preeklampsia


berat dengan gangguan fungsi hepar

Lactid acid dehydrogenase

Menggambarkan adanya hemolisis

Albumin serum dan faktor


koagulasi

Menggambarkan kebococran endotel, dan kemungkinan


koagulopati

TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI dan KARAKTERISTIK HIPERTENSI
Gestational Hypertension

The caracteristics of gestational hypertension are as follows :


BP of 140/90 mmHg or greater for the first time during pregnancy
No proteinuria
BP returns to normal less than 12 weeks postpartum
Final diagnosis made only postpartum

Chronic Hypertension

Chronic hypertension is caracterized by either


(1) A BP 140/90 mmHg or greater before pregnancy or diagnosed before 20 weeks
gestation ; not atributable to gestational trophoblastic disease or
(2) Hypertension first diagnosed after 20 weeks gestation and persistent after 12
weeks postpartum.
Preexisting chronic hypertension may present with superimposed preeclampsia
presenting as new-onset proteinuria after 20 weeks gestation

Preclampsia/eclampsia

Is characterized by a DP of 140/90 mmHg or greather after 20 weeks gestation in a


women with previously normal BP and who have proteinuria (0,3 g protein in 24h urine specimen)
Eclampsia is defined as seizures that cannot atributable to other causes in a woman
with preeclampsia

Superimposed Preclampsia

Superimposed preeclampsia (on chronic hypertension) is characterized by


(1) New onset proteinuria (300 mg/24h) in a woman with hypertension but no
proteinuria before 20 weeks gestation and
(2) A sudden increase in proteinuria or BP, or a platelet count of less than
100.000/mm3, in a woman with hypertension and proteinuria before 20 weeks
gestation

The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP).Medscape.Preeclampsia(2014)

TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI PREEKLAMPSIA
Berdasarkan Gejala
Preeklampsia Ringan

Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah 20 minggu


Hipertensi : TD 140/90 mmHg, tetapi < `60/90 mmHg
Proteinuria : 300 grams/24 jam (cara Esbach) atau +1 dipstick
Edema : Edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria PE kecuali edema
generalisata

Preeklampsia Berat

Jika ditemukan satu atau lebih tanda dan gejala sbb :


TD 160/110 mmHg
Proteinuria 2gr/24 jam atau +2 dipstik
Oligouria, yaitu < 500 ml/24jam
Serum kreatinin meningkat
Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala dan
pandangan kabur
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat
teregangnya kapsula Gibson)
Thrombocyte count <100.000/mm3
Peningkatan ALT atau AST *
Hemolysis mikroangiopatik (Increased LDH) *
IUGR
Edem paru atau sianosis
HELLP syndrom

WILLIAMS OBSTETRICS - 22nd Ed. (2005)

TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI PREEKLAMPSIA
Berdasarkan Gejala

Impending Eklampsia

Apabila pada penderita PEB ditemukan gejala-gejala subjektif berupa


nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium,
dan kenaikan progresif tekanan darah

Eklampsia

Jika pada penderita PEB dijumpai kejang menyeluruh dan koma

WILLIAMS OBSTETRICS - 22nd Ed. (2005)

TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
GH

PE

EC

SP

CH

Hypertension
onset 20 weeks
of GA

yes

yes

yes

no

no

Proteinuria

no

yes

yes

yes

no

Seizures

no

no

yes

no

no

Persistent
postpartum
hypertension

no

no

no

yes

Yes

WILLIAMS OBSTETRICS - 22nd Ed. (2005)

TINJAUAN PUSTAKA
TERAPI

TINJAUAN PUSTAKA
PRINSIP PENATALAKSANAAN PREEKLAMSIA
1.
2.
3.

4.

Prinsip penatalaksanaan preeklamsia yaitu:


Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah.
Mencegah progresifitas penyakit menjadi eklamsia.
Mengatasi atau menurunkan resiko janin (solution plasenta,
pertumbuhan janin terhambat, hipoksia sampai kematian
janin).
Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat
sesegera mungkin setelah matur atau imatur jika diketahui
bahwa resiko janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan
ditunda lebih lama.

TINJAUAN PUSTAKA
PENGELOLAAN PER
1. Pengelolaan Rawat Jalan

Tidak mutlak harus tirah baring


Diet regular : tidak perlu diet khusus
Tidak perlu restriksi konsumsi garam
Tidak perlu pemberian diuretik, antihipertensi, dan sedativum
Kunjungan ke RS tiap minggu

2. Pengelolaan Rawat Inap


a. Indikasi PER dirawat inap :

Hipertensi menetap selama >2 minggu


Proteinuria menetap >2 minggu
Hasil test lab yg abnormal
Adanya gejala atau 1 tanda atau lebih PEB

b. Rujuk ke RS

3. Pengelolaan Obstetrik :
a. UK <37 minggu : bila gejala tidak memburuk , kehamilan dapat dipertahankan
sampai aterm.
b. UK >37 minggu:

Jika serviks matang, pecahkan ketuban dan insuksi persalinan dgn oksitosin atau protaglandin.
Jika serviks belum matang, lakukan pematangan dengan prostaglandin atau kateter Foley atau lakukan SC

TINJAUAN PUSTAKA
PENGELOLAAN PEB
1.
2.
3.
4.
5.

Segera rujuk RS
Tirah baring ke kiri secara intermitten
Infus RL atau Ringer Dekstrose 5%
Pemberian antikejang MgSO4
Anti hipertensi diberikan bila tensi 180/110 atau MAP 126

Obat : Nifedipin 10-20 mg oral, diulangi setelah 20 menit, maksimum 120 mg dalam
24 jam.
TD diturunkan secara bertahap : penurunan awal 25% dari tekanan sistolik, TD
diturunkan mencapai: 160/105 atau MAP <125

6. Diuretikum tidak dibenarkan diberikan secara rutin , hanya diberikan


(misal furosemid 40 mg iv) atas indikasi : edema paru, payah jantung
kongestif, edema anasarka.
7. Diet diberikan secara seimbang, hindari protein dan kalori berlebih
Saifuddin, AB.2002. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.YBP-SP.Jakarta
Angsar, HMD.2005. Pedoman Pengelolaan Hipertensi dalam Kehamilan di Indonesia edisi kedua.
Himpunan Kedokteran Feto-Maternal POGI. Semarang

TINJAUAN PUSTAKA
PENGELOLAAN EKLAMPSIA
Penanganan Kejang :
ABC (airway, breathing, circulation)
Beri obat antikejang
Beri oksigen 4-6 Lpm
Lindungi pasien dari kemungkinan trauma, tetapi jangan diikat terlalu
keras.
Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi risiko aspirasi
Setelah kejang, aspirasi mulut dan tenggorokan jika perlu

Saifuddin, AB.2002. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.YBP-SP.Jakarta


Angsar, HMD.2005. Pedoman Pengelolaan Hipertensi dalam Kehamilan di Indonesia edisi kedua.
Himpunan Kedokteran Feto-Maternal POGI. Semarang

TINJAUAN PUSTAKA
KRITERIA PERSALINAN

TINJAUAN PUSTAKA
PERAWATAN POST PARTUM

Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum atau kejang


yang terakhir
Teruskan terapi hipertensi jika tekanan diastolik masih > 90 mmHg
Lakukan pemantauan jumlah urin

RUJUKAN
Rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, jika:
Terdapat oliguria (< 400 ml/24 jam)
Terdapat sindroma HELLP
Koma berlanjut lebih dari 24 jam setelah kejang

TINJAUAN PUSTAKA
PROBLEM

Bagaimana cara mencegah terjadinya kejang pada


preeklamsieklamsi ?
Apakah indikasi pemberian obat hipertensi dan jenis obat
hipertensi apa yang aman di gunakan pada preeklamsiaeklamsia?
Apakah komplikasi yang paling sering menyebabkan terjadinya
kematian maternal pada kasus preeklamsia-eklamsia?

TINJAUAN PUSTAKA

Pada pasien ini ditemukan tekanan darah mencapai 200/100


mmHg dengan kondisi proteinuria +3, UK 40-41 minggu
dengan TBJ 2635 gr

Terminasi kehamilan dapat dilakukan mengingat usia


kehamilan telah mencapai aterm
Pemberian MgSO4 dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya kejang

TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN MgSO4
Drug Of Choice yang berfungsi sebagai antihipertensi ringan,
antikejang ringan, sedatif ringan, diuretik ringan, memperbaiki sirkulasi
uteroplasenter
N-methyl D Aspartate (NDMA) reseptor inhibitor, untuk
menghambat masuknya kalsium ke dalam neuron pada
sambungan neuromuskuler (neuro musculer junction)
ataupun pada susunan syaraf pusat.
Menurunkan risiko relatif kematian maternal (0,59; 95% CI 0,370,94)
Menurunkan risiko relatif kejang berulang (0,44; 95% CI 0,34-0,57)
(Cochrane Database of Systematic Review 2003, Issue 4)

TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN MgSO4

Magnesium sulphate should be the drug of choice for eclampsia. Phenytoin appeared
to cause more maternal and neonatal morbidity and di- azepam and phenytoin were
associated with increased recurrence of seizures compared with magnesium
sulphate.
Management of eclampsia in the accident and emergency department (2007)

TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN MgSO4

TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN MgSO4

TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN MgSO4

Perbandingan Efek Klinis dan Laboratorium Pemberian MgSO4


secara Berkala pada Pasien Preeklamsia-Eklamsia. RS
Hasan Sadikin.2006

TINJAUAN PUSTAKA
INDIKASI PEMBERIAN OBAT ANTIHIPERTENSI
1. Antepartum dan intrapartum
- Persistence increase of blood pressure at least for 1 hour
Sistole 160 mmHg/diastole 110 mmHg/ MAP 130 mmHg
- Persistence increase of blood pressure at least for 30 minutes
Sistole 200 mmHg/diastole 120 mmHg/ MAP 140 mmHg
- Thrombocyitopenia or congestive heart failure
Sistole 160 mmHg/diastole 105mmHg/ MAP 125 mmHg

2. Postpartum (persistence at least for 30 minutes)


Sistole 160 mmHg/diastole 105 mmHg/ MAP 125 mmHg
THE MANAGEMENT OF SEVERE PRE-ECLAMPSIA/ECLAMPSIA, RCOG
Guideline No. 10(A). 2006

TINJAUAN PUSTAKA
ANTI HIPERTENSI
First line agent

Methyldopa (20-40-80 mg IV tiap 10-20 menit, maksimal 300 mg)

Second line agent

Nifedipine oral (10-20 mg PO tiap 30 minutes)


Hydralazine (5 mg bolus IV tiap 2030 menit)

ACE inhibitor dan AT bloker harus dihindari, dapat berefek:


Oligohydramnion
IUGR
pulmonary hypoplasia
hypocalvaria
fetal renal tubular dysplasia
neonatal renal failure
Kontraktur sendi
THE MANAGEMENT OF SEVERE PRE-ECLAMPSIA/ECLAMPSIA, RCOG
Guideline No. 10(A). 2006
Management of hypertension before, during, and after pregnancy. 2004

TINJAUAN PUSTAKA
KOMPLIKASI

Solusio Plasenta
Hipofibrinogenemia
Hemolisis
Perdarahan Otak
Kelainan Mata
Komplikasi Lain

Edema Paru
Nekrosis Hati
Sindroma HELLP
Kelainan Ginjal

TINJAUAN PUSTAKA
KOMPLIKASI

Maternal deaths associated with hypertension in southafrica: lessons to learn from the saving Mothers report,20052007

TINJAUAN PUSTAKA
PENCEGAHAN
1)

2)

3)

Pencegahan dengan Non Medikal


Melakukan tirah baring
Diet suplemen yang mengandung
(a) minyak ikan yg kaya dengan asam lemak tidak jenuh
(b) antioksidan
(c) elemen logam berat seperti zinc, magnesium, kalsium
Pencegahan Medikal
Pemberian kalsium: 1.500-2000 mg/hari dapat dipakai sebagai suplemen pada
risiko tinggi terjadinya PE
Zinc 200 mg/hari
Magnesium 365 mg/hari
Obat antitrombotik yg dianggap dapat mencegah PE ialah aspirin dosis rendah
rata-rata di bawah 100 mg/hari, atau dipiridamole
Antioksidan : vitamin C, vitamin E
Antenatal Care (ANC)

TINJAUAN PUSTAKA
PROGNOSIS

Medscape.Preeclampsia(2014)

You might also like