You are on page 1of 8

MODEL

KOMPARTEMEN
GANDA
ROBERT TUNGADI

MODEL KOMPARTEMEN GANDA


Untuk menjelaskan adanya kurva kadar dalam plasma-waktu

yang tidak menurun secara linier sebagai suatu proses laju orde
kesatu setelah pemberian injeksi IV cepat.
Obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama
kedalam berbagai kelompok jaringan yang berbeda
Suatu obat akan terkumpul dalam suatu jaringan sesuai dengan
afinitas obat terhadap jaringan tsb.
Contoh : obat-obat larut lemak cenderung terkumpul dalam
jaringan lemak
Obat-obat yg terikat protein tidak dapat berdifusi kedalam
jaringan
Untuk menerapkan model kompartemen ganda dianggap bahwa
semua proses laju pemindahan obat ke dalam atau ke luar
kompartemen merupakan proses orde kesatu

MODEL KOMPARTEMEN DUA


TERBUKA
Kurva kadar dalam plasma-waktu dari obat yang diberikan

dalam dosis tertentu IV tunggal mengikuti orde reaksi satu


(lihat kurva pada text book gbr 5.1)
Dianggap bahwa : obat terdistribusi kedalam dua
kompartemen.
Kompartemen kesatu, dikenal sebagai kompartemen sentral
yaitu darah, cairan ekstra-selular dan jaringan perfusi tinggi
dimana kompartemen ini secara cepat terdifusi oleh obat
Kompartemen kedua, merupakan kompartemen jaringan
yang berisi jaringan yang berkesetimbangan secaral lebih
lambat dengan obat
Model ini menganggap obat dieliminasi dari kompartemen
sentral

Perhatikan kurva di text book gbr 5-1 :


Penurunan awal yang cepat dari konsentrasi

obat dalam kompartemen sentral dikenal fase


distribusi (garis a)
Pada suatu waktu obat mencapai keadaan
kesetimbangan antara kompartemen sentral
dan kompartemen jaringan yg diperfusi lebih
kecil
Setelah kesetimbangan dicapai, hilangnya
obat dari kompartemen sentral merupakan
proses tunggal dari orde satu
Proses kedua ini, laju prosesnya lebih lambat
dikenal fase eliminasi (garis b)

Model kompartemen dua dianggap bahwa pada t=0

tidak ada obat dalam kompartemen jaringan


Setelah dosis IV, obat secara cepat dipindahkan
kedalam kompartemen jaringan
Sedangkan kadar dalam darah menurun secara
cepat sehubungan dengan eliminasi obat dan
pemindahan obat keluar dari kompartemen sentral
kedalam berbagai jaringan. (lihat text book gbr 5-3
hub konsentrasi obat)
Laju perubahan obat dalam jaringan :
dCt/dt = K12Cp K21Ct
Hubungan antara jumlah obat dalam masing2
kompartemen dan konsentrasi obat ditunjukkan
oleh persamaan :
Cp = Dp/Vp Ct = Dt/Vt

Dp = jumlah obat dalam kompartemen sentral


Dt = jumlah obat dalam kompartemen jaringan
Vp = volume obat dalam kompartemen sentral
Vt = volume obat dalam kompartemen jaringan

dCp/dt = K21Dt/Vt K12 Dp/Vp K Dp/Vp


dCt/dt = K12.Dp/Vp K21.Dt/Vt
Persamaan diatas dapat dirubah yg menggambarkan
konsentrasi obat dalam darah dan jaringan sehubungan
dengan waktu :
Cp = Dp0/Vp[K21 a/b-a]e-at + [K21-b/a-b]e-bt
Ct = Dp0/Vt[K12/b-a]e-at + [K12/a-b]e-bt
Dp0 = dosis yang diberikan secara IV
t = waktu setelah pemberian dosis
a dan b adalah tetapan yang hanya bergantung pada
K12,K21, dan K

VOLUME KOMPARTEMEN SENTRAL


Vp berguna untuk menggambarkan perubahan

konsentrasi obat dimana diambil dari kompartemen


cuplikan
Vp juga berguna dalam penentuan klirens obat
Vp = Do / Cp0
Pada waktu t = 0 semua obat dalam tubuh berada
dalam kompartemen sentral
Cp0 = A + B sesuai persamaan dibawah ini :
Cp = Ae-at + Be-bt
Pada t = 0, e0 = 1 maka
Cp0 = A + B

Vp ditentukan dari persamaan dibawah ini :

Vp = Do / A+B
Cara lain, volume kompartemen sentral dapat
dihitung dari [AUC]o dengan cara yang sama
dengan perhitungan untuk volume distribusi
dalam model kompartemen satu.
[AUC]o = Do / K.Vd
Berbeda [AUC]o untuk model kompartemen
dua adalah : [AUC]o = Do / K.Vp
Sehingga menghasilkan persamaan :
Vp = Do / K [AUC]o

You might also like