You are on page 1of 4

CASE 1 : CARDIAC TYPE CHEST PAIN

Seorang laki-laki, 45 tahun, masuk UGD dengan keluhan sangat nyeri dada bagian tengah,
berlangsung sejak 10 menit yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pucat dan berkeringat,
responsive, nafas spontan dan tekanan darah 120/50 mmHg. Dokter memberikan terapi intravena
dan oksigen via masker 2 dosis gliseril trinitrat sublingual. Hasil anamnesa oleh perawat
didapatkan terdapat riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan untuk terapi selama ini pasien
mengkonsumsi ACE inhibitor ramipril, tidak ada riwayat angina ataupun penyakit jantung
sebelumnya. Pasien pernah beberapa kali merasakan nyeri serupa, dalam sebulan terakhir, nyeri
sangat berat pada 45 menit pertama. Nyeri mulai dari dada tengah, menjalar sepanjang dada,
sehingga dada terasa seperti tertindih, lengan kiri juga terasa berat. Saat nyeri muncul pasien
merasa cemas dan mulai berkeringat. Namun, selama ini pasien berpikir bahwa nyeri ini timbul
karena terlambat makan. Ketika minum antacid yang dibeli sendiri diapotik, nyeri tidak juga
berkurang. Pasien riwayat merokok 20 batang sehari. Anamnesa lebih lanjut, didapatkan bahwa
ayahnya meninggal karena serangan jantung pada usia 55 tahun.
1.
2.
3.
4.

Apa yang terjadi pada pasien?


Manajemen apakah yang harus segera dilakukan pada pasien?
Apakah nyeri berasal dari kelainan jantung? Jelaskan!
Apakah pasien harus dilakukan terapi segera untuk trombolisis arteri coroner? Jelaskan!
Serta apakah tindakan selanjutnya, jika dilakukan terapi trombolisis?
5. Terapi farmakologi apakah yang sesuai untuk pasien, dan apakah nursing consideration terait
terapi tersebut?
6. Buatlah rencana keperawatan (diagnose keperawatan, tujuan, intervensi dan rasional sesuai
kasus!

CASE 2 : PALPITATION
Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan dada berdebar-debar setiap bangun
pagi, berlangsung kurang lebih 30 menit, disertai dada terasa berat dan nafas pendek-pendek,
tidak ada nyeri dada. Hasil pengkajian didapatkan nadi ireguler dengan frekuensi 140 kali/menit,
pasien lancar berbicara, tapi tampak pucat dan berkeringat, akral teraba dingin, tekanan darah
130/70 mmHg, frekuensi nafas 20 kali/menit, saturasi oksigen 94%. Sesak nafas terasa ketika
berbaring datar dan berkurang dengan kepala bersandar pada 3 bantal, pergelangan kedua kaki
tampak bengkak. Riwayat kesehatan didapatkan pasien baru sembuh dari hipertensi, riwayat
mengkonsumsi bendroflumethiazide. Pasien juga memiliki riwayat asma ringan dan sedang
terapi dengan salbutamol inhaler. Riwayat kesehatan keluarga,didapatkan ayah pasien memiliki
penyakit jantung iskemik dan meninggal karena infark miokard pada usia 60 tahun. Pasien
merokok 20 batang sehari dan minum 2-3 gelas alkohol setiap malam. Hasil pengkajian lain,
didapatkan IMT 25,5, tidak tampak pulsasi vena jugularis, suara jantung normal. Pemeriksaan
EKG didapatkan takikardi. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 121g/l, WBC 11,8x10 9/l,
platelet 256x109/l, Na 130 mmol/l, K 3,05 mmol/l, Urea 6,7 mmol/l, kreatinin 75 mol/l,
albumin 3,8 mg/dl, alanine transaminase 121 IU/l, alkalin fosfatase 140 IU/l, bilirubin 13 mol/l,
fungsi tiroid normal, troponin I kardiak normal (diambil 12 jam setelah serangan), radiografi
dada ditemukan kardiomegali dengan edema pulmo ringan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apa yang terjadi pada pasien?


Manajemen apakah yang harus segera dilakukan pada pasien?
Apa penyebab gejala pada kasus?
Apa penyebab sesak nafas dan edema pergelangan kaki?
Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus?
Apakah pasien membutuhkan antikoagulan? Jelaskan?
Terapi farmakologi apakah yang sesuai untuk pasien, dan apakah nursing consideration terait
terapi tersebut?
8. Buatlah rencana keperawatan (diagnose keperawatan, tujuan, intervensi dan rasional sesuai
kasus!

CASE 3 : CARDIAC SYNCOPE


Seorang laki-laki, 60 tahun, datang ke rumah sakit diantar istrinya, dengan riwayat 3 kali pingsan
dalam 4 hari terakhir. Pasien memiliki riwayat infarks miokard 3 tahun yang lalu, tetapi sudah
membaik dalam 6 bulan terakhir. Pasien rutin mengkonsumsi obat ramipril 5 mg dan
bendroflumethiazide 2,5 mg, aspirin dan simvastatin. Hasil anamnesa didapatkan pasien sadar
dan orientasi baik. Pemeriksaan fisik didapatkan nadi 60 kali/menit, tekanan darah 140/70
mmHg, frekuensi nafas 14 kali/menit, saturasi oksigen 99%, glukosa darah 4,7 mmol/L. Pasien
melaporkan bahwa 3 episode pingsan tersebut terjadi mendadak saat ia duduk, tetapi pasien
mengingat bahwa perasaan panas dan pening terjadi sebelum pingsan. Setelah bangun dari
pingsan, pasien melaporkan pening, dingin dan berkeringat, namun beberapa menit kemudian
semua kembali normal. Selama pingsan, tidak ada laporan inkontinensia, cedera maupun lidah
tergigit. Istri pasien melaporkan bahwa sebelum pingsan, pasien tampak pucat dan tubuhnya
gemetar selama beberapa detik, kulit teraba dingin. Serangan pingsan terjadi selama tidak lebih
dari 5 menit, setelah pingsan pasien bicara tidak jelas dan menanyakan apa yang terjadi pada
istrinya, pucat dan berkeringat selama 5-10 menit. Pasien tidak ada riwayat palpitasi, auskultasi
menunjukkan murmur sistolik ringan. Pemeriksaan EKG menunjukkan Q patologis pada lead II,
III dan aVF. Pemeriksaan laboratorium didapatkan potassium 3, mmol/L, fungsi renal dan tes
darah lainnya ditemukan normal. Radiografi dada menunjukkan kardiomegali dan ECG
menunjukkan regurgitasi mitral ringan dengan disfungsi sistolik ringan.
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang terjadi pada pasien? Sinkop, seizure atau yang lainnya? Jelaskan!
Manajemen apakah yang harus segera dilakukan pada pasien?
Mengapa pasien gemetar sebelum serangan?
Apakah penyebab pingsan pada kasus?
Terapi farmakologi apakah yang sesuai untuk pasien, dan apakah nursing consideration terait
terapi tersebut?
6. Edukasi kesehatan apakah yang sesuai untuk pasien sesuai kasus?
7. Buatlah rencana keperawatan (diagnose keperawatan, tujuan, intervensi dan rasional sesuai
kasus!

CASE 4 : CHF
Seorang laki-laki, 80 tahun, rawat inap dengan keluhan utama sesak nafas. Pasien mengeluh
terasa berat pada bawah retrosternal dada dan area epigastrik sejak 3 minggu sebelum MRS, dan
sesak nafas baik ketika istirahat ataupun jalan jarak dekat, mulai dirasakan sejak 2 minggu
sebelum MRS, tidak berkurang dengan pemberian obat dari dokter serta bila tidur menggunakan
bantal lebih dari 2. Tidak ada orthopnea, berkeringat, nausea atau edema. Lima tahun yang lalu
klien menderita hipertensi dan kontrol tidak rutin. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, suhu tubuh 36,5 0 C, pernapasan 20 X/menit, nadi 100X/menit, regular, ronkhi
+/-, Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2 sternal kanan dan
ics 5 axilla anterior kanan, perkusi dullness. Bunyi gallop pada ICS 5 anterior axila kanan.
capillary refill 2 3 detik, crackles inspirasi pada kedua paru. Pemeriksaan laboratorium
ditemukan CK CKMB dan troponin normal. Pemeriksaan radiologi kardiomegali. Hasil
pemeriksaan USG jantung didapatkan CI > 2,2 L/kg/m2, PCWP > 18 mmHg.
1.
2.
3.
4.

Pemeriksaan apakah yang perlu ditambahkan untuk menegakkan diagnosis medis CHF?
Apakah yang menentukan waktu penyembuhan pasien pada kasus?
Apakah prioritas utama manajemen pada kasus?
Terapi farmakologi apakah yang sesuai untuk pasien, dan apakah nursing consideration terait
terapi tersebut?
5. Edukasi kesehatan apakah yang sesuai untuk pasien sesuai kasus?
6. Buatlah rencana keperawatan (diagnose keperawatan, tujuan, intervensi dan rasional sesuai
kasus!

You might also like