You are on page 1of 79

FISIOTERAPI PADA LUKA BAKAR

Oleh
DRS. Soeparman SSTFT
Materi Kuliah Integument
Program D3 Fisioterapi UPN

Pendahuluan
Luka bakar termasuk jenis luka karena
panas atau dingin yang berlebihan,
mengenai kulit epidermis, dermis bahkan
jaringan sub dermis. Dapat terjadi
komplikasi
berupa
infeksi
bahkan
pernapasan.
Penyembuhan
dapat
meninggalkan
deformitas,
berupa
kontraktur jaringan, sehingga terjadi
limitasi fungsional. Disinilah fisioterapi
berperan termasuk dalam mengatasi
kontraktur dan gangguan fungsi.

PEN YEBAB LU KA BAKAR


Api
Cairan
Bahan Kimia
Sengatan Listrik
Radiasi
Laser

SU H U D AN KERU SAKAN
JARIN G AN

Di bawah suhu 44 C jaringan tidak akan

rusak jika tidak terlalu lama.


Pada susu 44-51 C sel akan akan mati
dalam waktu pendek.
Di atas 51 C jaringan akan rusak dalam
waktu sangat singkat

AN ATO M IKU LIT

KLASIFIKASILU KA BAKAR
1.
2.
3.
4.
5.

Superficial burn
Superficial Partial-thickness burn
Deep Partial-thickness burn
Full-thickness burn
Subdermal burn

1.SU PERFICIAL BU RN
Hanya

lapisan
epidermis
yang
mengalami
kerusakan
seperti
terkena sinar matahari.
Kulit merah atau eritema akibat
kerusakan epidermal dan iritasi
dermal tetapi tidak terjadi cidera,
jadi sisi epidermal yg rusak terjadi
proses aktif utk melepaskannya.
Tidak ada Blister, tetapi nampak
sedikit edema..
Penyembuhan bisa spontan dan
tidak meninggalkan scar (jaringan

S U P ER FIC IA L B U R N

2.SUPERFICIAL PARTIAL TH ICKN ESS BURN


Kerusakan

seluruh epidermis dan


sedikit lapisan atas dermis.
Ditandai dengan blister pada area
terbakar dan hanya sedikit nampak
edema.
Penyembuhan akan lebih cepat jika
jaringan yg rusak diangkat serta
menggunakan
antibiotik
dalam
waktu 7-21 hr.
Mungkin terjadi perubahan warna
kulit karena kerusakan melanocytes
tetapi scar minimal 7- 21 hr

S U P ER FIC IA L PA R TIA L-TH IC K N ESS B U R N

3.D EEP PARTIAL TH ICKN ESS


Kerusakan terjadi pada seluruh jaringan

epidermis dan dermis, bahkan nerve


ending, hair follicles, dan sweat glands
ikut rusak.
Lapisan dermal nampak campuran
merah atau putih seperti lilin. Merah
karena hemoglobin yang terhenti, dan
putih pada kerusakan dermis yg lebih
dalam.
Jika ditekan kapiler akan lambat terisi
kembali. Edema agak moderat karena

D EEP PA R TIA L-TH IC K N ESS


BURN

D eep partial .
Sebagian besar cairan akan hilang karena

kerusakan jaringan dan vaskuler.


Sangat nyeri karena tidak semua nerve
ending rusak.
Penyembuhan akan terjadi scar dan
epiteleisasi.
Umumnya akan sembuh dalam 3-5 mg
jika tidak infeksi.
Konsekuensinya akan timbul keloid (scar
hypertrophic).

Full-thickness burn

4.FU LL TH ICKN ESS BU RN


Semua lapisan epidermis dan dermis

rusak ditambah lapisan lemak dibawah


kulit ikut rusak.
Jaringan yang mati (Eschar) menutupi
seluruh luka, kering dan tidak lentur,
akibat koagulasi dari plasma dan
necrotic sel.
Hair follicle juga rusak total rambut
gampang tercabut.
Seluruh ujung syaraf juga rusak
sehingga anastesia. Tetapi masih ada
nyeri
karena
kerusakan
sebagian
jaringan sekitarnya.

Lanjut .
Problem yg besar adalah kerusakan

sistem
vaskuler
perifer,
yang
karakteristiknya dalam 24 jam terjadi
komplit oklusi sehingga ada tanda
edema.
Tetapi karena eschar tidak elastik
edema yg terbentuk diarea luka
menyebabkan
kompresi
jaringan
dibawahnya, dan hal ini cenderung
terjadi oklusi dan kemungkinan jaringan
nekrosis.
Oleh karena itu escharotomy perlu

Lanjut .
Jika escharotomy sukses akan segera

memperbaiki aliran darah perifer, yang


akan ditunjukkan adanya pulsa normal,
suhu kulit, adanya sensasi, dan gerakan
di distal luka.
Resiko
infeksi
meningkat
karena
kurangnya jaringan yang mampu hidup
dan sejumlah eschar.
Penyembuhan,
tidak
ada
bagian
tersedia untuk epitelisasi, dan mungkin
skin graft perlu didiskusikan.

5.SU BD ERM AL BU RN
Kerusakan komplit pada epidermal dan

dermal bisa turun ke jaringan sub kutan


seperti otot, bahkan tulang.
Kejadian itu mungkin bila panas
langsung mengenai kulit terlalu lama
apakah dari api, air panas ataupun
listrik.
Tindakan bedah menjadi perlu untuk
mengembalikan beberapa fungsi yang
masih mungkin.

D ERAJAT LU KA BAKAR
Ada dua faktor yang menentukan

seriusnya luka :
1. Luasnya area (% dari total bodi)
2. Dalamnya area luka bakar.
Pulaski dan Tennison,
mengembangkan the rule of nine,
dan Lund and Browder mengubah
prosentase permukaan kulit pada
anak.

RU LE O F N IN E

Surface area burned for various


ages

Continued .
PT= PartialThickness FT= FullThickness

Continued..

PATH O LO G ICAL CH AN G ES W ITH


BU RN S
SHOCK
Definition of shock : The inability of the

circulatory system to meet the needs of tissues


for oxygen and nutrients and the removal of
their metabolites' (Dietzman and Lillehei 1968;
cited by Settle 1986).
Ketidakmampuan sistem peredaran darah untuk
memenuhi kebutuhan jaringan terhadap
oksigen dan nutrisi dan hilangnya metabolit
(produk metabolisme khususnya katabolisme)
'(Dietzman dan Lillehei 1968; dikutip oleh Settle
1986).

Syok dapat berlangsung selama 2-3

hari, dan lebih lama pada orang tua.


Dalam beberapa menit pada luka
bakar, edema terkumpul di bawah
kawasan yang rusak, akibat
peningkatan permeabilitas kapiler
dari jaringan yang terkena.
Akibatnya kehilangan protein dan
elektrolit dari darah.

Perubahan utam a pd shock adalah


Berkuranganya volume plasma -

hipovolemia
Peningkatan rasio sel darah merah
thd plasma di pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan
viskositas darah dan memperlambat
sirkulasi
Pengurangan curah jantung
Peningkatan denyut jantung.

Selama tahap ini bahaya utama

adalah dari paru edema, oklusi


arteri, gagal jantung, gagal ginjal,
gagal hati, dan kerusakan permanen
otak dan organ vital.

Kerusakan paru karena panas


Kerusakan paru akan dihasilkan dari

inhalasi uap, atau dari api yg dipicu bahan


bakar / campuran gas oksigen di udara.
Cedera pada alveoli akan disebabkan oleh
menghirup korosif dan asap beracun dirilis
sebagai produk pembakaran.
Mungkin sulit untuk mendiagnosa cedera
tersebut saat pasien pertama datang dan
penyelidikan lebih lanjut diperlukan.

Tingkat Carboxyhaemoglobin (COHb)

naik pada pasien dengan menghirup


asap dan tingkat COHb darahdapat
digunakan dalam diagnosis.
Tingkat COHb naik lebih dari 15%
pada 3 jam setelah kejadian, bukti
yang kuat menghirup asap.

H ipoksia
Hipoksia dapat disebabkan oleh

kerusakan alveolar, menyebabkan


insufisiensi ventilasi, penurunan
sirkulasi dan mengurangnya
transportasi oksigen (COHb).
Apabila PaO2, kurang dari 10 kPa
maka terinspirasi konsentrasi
oksigen hanya 50% dan sugestif
adanya cedera inhalasi.

ED EM A M U KO SA
Saluran napas akan mengalami

edema mukosa di bronkus, sputum


karbon dan kemungkinan
perdarahan atau ulserasi dari lapisan
bronkial.
Untuk menemukan bukti diagnostik
ini sebuah bronkoskopi dapat
dilakukan.

Tak satu pun dari perubahan

fisiologis di atas akan memberikan


gambaran perubahan dari X-ray
normal bidang paru-paru pada
periode pasca-luka bakar awal,
sehingga sinar-X tidak ada nilai di
diagnosis awal bagi cedera inhalasi.

KO M PLIKASILUKA BAKAR
1. Infeksi ( staphylococus aureus dan

pseudomonas
aeruginosa
yang
resisten terhadap antibiotic).
2. Pulmonary complication (jika terjadi
kebakaran di ruang tertutup)
3. Metabolic complication (perubahan
fisiologi dan biomekanik setelah
luka bakar)

Continued .

Continued

Com plications ofburns cont.


Heart problems
Inhalation injuries
Pneumonia
Adult respiratory distress syndrome - ARDS (shock lung)
Infection of the wound site
Infection of the urinary tract
Septicaemia
Renal and liver failure
Joint effusion and periarticular swelling
Calcification of periarticular tissues
Contraction of scar tissue causing joint deformity
Psychological trauma to the patient

Eschar Rem oval


Kulit terbakar menjadi crusted = keras

berkerak dan kasar. Jika dibiarkan tidak


diobati mulai terpisah pada 3-4
minggu.
Setelah luka bakar superfisial kulit
sembuh.
Tetapi pada luka bakar yang lebih
dalam, jaringan yang terkena
membutuhkan pencangkokan kulit atau
skin graft.

H ealing and Reconstruction


Setelah luka bakar superfisial,

penyembuhan kulit dan bisa normal.


Setelah luka bakar yang telah
menghancurkan epidermis, ada
jaringan parut.
Selama beberapa minggu ini jaringan
dapat menjadi kontraktur dan terikat
ke bawah atau mungkin memiliki
pertumbuhan berlebihan seperti
terjadinya jaringan parut keloid.

Di mana ada kehancuran dari kulit,

pasien mengalami penyambungan


dan rekonstruksi bedah, yang
mungkin memakan waktu berbulanbulan.
Dalam kasus anak-anak mungkin
harus episode operasi sehingga perlu
beberapa tahun.

PRO G N O SIS O F TH E BU RN S
Luka
PATI
ENbakar
T yang terjadi pada usia di atas

60 th dan di bawah 5 th, prognosisnya jelek.


Semakin besar total luas permukaan luka
bakar, semakin buruk prognosis.
Rumus untuk mengukur hasil adalah:
persentase kesempatan untuk bertahan
hidup = [100 - (umur dalam tahun +
persentase TBSA)].
Sebagai contoh, 60 tahun dengan 30%
TBSA memiliki kesempatan 10% untuk
bertahan hidup [100 - (60 + 30)].
TBSA = total burn surface area

Resuscitation
Penggantian cairan yang diberikan selama

36 jam periode (dari terjadinya luka bakar,


bukan waktu kedatangan di rumah sakit).
Volume plasma yang diperlukan oleh
pasien luka bakar berkaitan dengan TBSA
dan ukuran pasien (Evans et al. 1952;
dikutip oleh Settle 1986, p. 14).
Cara menghitung volume cairan yang
diperlukan untuk resusitasi, berikut Rumus
yang digunakan (Muir dan Barclay 1962):
ml plasma = 1/2TBSA x usia pasien.

FASE PEN YEM BU H AN LU KA BAKAR


1. Inflamatory phase
2. Proliferative phase
3. Maturation phase

1.IN FLAM ATO RY PH ASE


Pertama pada jaringan yang masih hidup terjadi

reaksi inflamasi utk persiapan penyembuhan


melalui hemostatic, vascular, dan celluler. Mulai
saat
terjadinya
cidera
sampai
3-hari,
karakteristiknya kemerahan, edema, panas, nyeri
dan berkurangnya ROM. (range of motion)
Prosesnya :
- Rupture pembuluh darah
- Dinding pembuluh darah konstriksi utk
mengurangi aliran darah
Fibrin
membentuk
koagulasi
utk
mempertahankan cairan tubuh, dan melindungi
sel dibawahnya.

Infl
am atory
Setelah vasokonstriksi berakhir dalam 3-5

menit, selanjutnya :
- Vasodilatasi utk meningkatkan aliran
darah pd area tsb.
-Terjadi peningkatan permiabilitas dinding
pembuluh darah, akibatnya cairan plasma
menembus keluar dan terjadilah edema.
-Leokosit infiltrasi ke area luka dan mulai
membersihkan jaringan yg terkontaminasi.
.

2.PRO LIFERATIVE PH ASE


Re-epitelisasi terjadi pada permukaan

luka.
Di bagian dalam, fibroblast bermigrasi
dan proliferasi. Fibroblast adalah sel
yang mensintese scartissue.
Colagen mulai teratur sepanjang area
luka
Sepanjang colagen terbentuk jaringan
granulasi ( tersusun dari fibroblast,
macrofags, dan pembuluh darah).
Jika
terlalu
berlebihan
jaringan
granulasi
cenderung
terjadi

Proliferation phase .
Selama

fase
proliferasi, terjadi
kontraksi pada luka. Dan ini proses
aktif
dimana
tubuh
mencoba
menutup luka yang kehilangan
jaringan.
Kemampuan kontraksi tergantung
dari jumlah
kulit yg tersedia
disekitar luka.

3.M ATU RATIO N PH ASE


Meskipun luka telah tertutup jaringan

epitel, tetapi proses remodeling dari


scar masih berlangsung hingga 2 th.
Scar yang terbentuk selama fase
proliferasi akan meluas dengan banyak
sel, pembuluh darah, dan serabut
kolagen yg masih belum teratur.
Selama
fase
maturasi,
fibroblast
berkurang, vaskularisasi berkurang,
akibatnya menurunkan metabolisme,
dan
terjadi
remodeling
colagen,
menjadi pararel dan membentuk ikatan

M AN AJEM EN LU KA BAKAR
Tujuan utama :

1. Mempertahankan saluran napas tetap


berfungsi.
2. Mencegah cyanosis, shock, hemorhage
3. Menetapkan data pasien dan jumlah
area luka bakar.
4. Mencegah berkurangnya cairan tubuh.
5. Membersihkan luka.
6. Mengukur nyeri
7. Mencegah komplikasi paru, jantung .

Initialm anagem ent


Tindakan :

1. Bawa segera ke tempat yg mempunyai


fasilitas memadai.
2. Jika luka terjadi di muka atau dada,
mungkin perlu pasang alat bantu
pernapasan.
3. Penyebab luka bakar dicatat (api,
cairan, kimia, listrik)
4. Mulai asesmen dg menggunakan rule
of nine
5. Semua pakain yang terbakar diangkat,
dan pasang infus intravena utk
menambah cairan tubuh.
6. Setelah tiba di pusat pelayanan luka
bakar (burn center), mulailah dengan

Initialm anagem ent .


7. Debridemen (mengankat kulit yg rusak,

jaringan yang mati), utk mencegah infeksi


dan merangsang vaskularisasi. Disini
fisioterapi terlibat dlm hydrotherapy (bak
mandi).
8. Latihan aktif dan pasif bisa dilakukan
selama
dalam
bak
mandi
utk
mempertahankan ROM.
9. Setelah pasien diangkat dari bak mandi
diberikan obat topikal dan pakaian dipakai
lagi.
10.Obat topikal harus diangkat dan diganti
setiap mandi atau 2 kali sehari.
11.Pakaian jangan terbuat dari bahan yg
lengket, kalau perlu diberi pading kapas,

Initialm anagem ent .


Manfat dari pakaian :
1. Menahan antimicrobial agents
terhadap luka.
2. Mengurangi cairan yang hilang.
3. Melindungi luka.

TO PICAL M ED ICATIO N
Silver sulfadiazin, anti bacterial agents.
Sulfamilon, antibacterial agents
Silver nitrate, anticeptic germicide
Bacitracin/polysporin, againt gram

positive organisme
Furacin, antibacterian cream
Garamycin, antibiotic used gainst gramnegative
Travase/Elase, Enzymatic debriding
agents, no antibacterial agents.

SU RG ICAL M AN AG EM EN T
Eksisi utk mengangkat eschar.
Menutup luka dengan beberapa tipe

skin graft :
1. Autograft, diambil dari kulit sendiri.
2. Allograft atau Homograft, diambil
dari species yg sama (biasanya dari
kadaver yg disimpan di bank kulit).

Surgical .
3. A xenograft, disebut juga a
heterograft, diambil dari species lain
(babi).
4. Disamping graft, ada juga split.
a. graft, tanpa vaskuler
b. split, dengan vaskuler

Skin G raft

Skin fl
ap

ASESM EN FISIO TERAPI


Asesmen termasuk :

- kedalaman luka bakar


- jumlah total permukaan yg terbakar
- kemampuan bergerak
ROM mungkin terbatas karena :

- edema
- restrictive eschar
- pain.

Pt assess continued..
Riwayat pasien dan famili..
Lain-lain termasuk kekuatan otot,

ambulasi, fungsional.
Penyembuhan luka adalah proses
berlangsung terus, karena itu
dimonitor setiap hari, termasuk
perubahan kulit, ROM, integritas.

G O AL SETTIN G
Luka harus bersih agar memperbaiki

luka dan mempercepat penyembuhan


dan graft nya
Minimal terjadinya kontraktur pada
scar.
Minimal terjadinya komplikasi paru.
Endurance kardiovaskuler kembali ke
kondisi sebeblum luka bakar.
Kekuatan otot cukup normal
Ambulasi dengan bebas tanpa
ketergantungan
Fungsi ADL independent

PH YSIO TH ERAPY TREATM EN T


Tentukan area yg terbakar.
Kendalikan pembentukan edema.
Cegah kontraktur
Dorong lakukan latihan gerak
Cegah scar contracture melalui,
splinting, posisitioning, dan latihan.
6. Latihan ambulasi untuk mengurangi
dampak bed rest..
7. Setelah luka tertutup, massage dan
terapi kompres, dapat meminimalkan
scar kontraktur. .
1.
2.
3.
4.
5.

SPLIN TIN G
Indikasi:
1. Pencegahan contracture.
2. Mempertahankan ROM .
3. Koreksi contractur
4. Melindungi sendi atau tendon.
Splint harus dirancang agar mudah
pemakainnya, melepasnya dan
membersihkannya, tidak ada tekanan
yg menonjol, sehingga mudah di cek
setiap hari.

PO SITIO N IN G AN D SPLIN TIN G


JOINT

COMMON DEFORMITY

MOTION TO BE STRESSED

Anterior
neck

Flexion

Hyperexntension

ShoulderAxilla

Add and internal rotation

Abd, flexion, external rotation

Elbow

Flexion and pronation

Extension and supination

Hand

Claw hand

Wrist extension, MCP flexion, PIP


and DIP extension, thumb abd.

Hip and
groin

Flexion and Add

All motion, espsecialy hip


extension and abd.

Knee

Flexion

Extension

Ankle

Plantar flexion

All motion, especialy


dorsiflexion

ACTIVE AN D PASSIVE EXERCISE


Melibatkan bagian-bagian tubuh semua

sendi termasuk yang luka bakar.


Harus dimulai sejak hari pertama datang
Dilakukan dua atu tiga kali sehari.
Kesempatan yg bagus saat ganti pakaian,
bisa sambil mengontrol luka.
Jika kasus dg skin graft, latihan di area
luka dihentikan 3-5 hr menunggu lengket
benar.

Continued .
Pasif dilakukan jika pasien tidak mampu

menggerakkan sendiri sampai FUL


ROM.
PNF, Hold-relax, contract-relax dapat
digunakan untuk stretching.
Luka yg tertutup usahakan pakai
bahan pelicin (lubrication)
Setelah luka sembuh, dapat digunakan
modalitas heating seperti parafin,
ultrasound, untuk memperlunak
jaringan.

RESISTIVE EXERCISE
Terdiri dari isotonic, isokinetic, atau

alat-alat lain.
Prinsip latihan resisted utk
meningkatkan kekuatan otot dan
memperbaiki gerak.
Modifikasi latihan berdasarkan kondisi
luka.
Jika telah masuk latihan strengthening
dan endurance perlu kontral
kardiovaskuler dan respirasi.

AM BU LATIO N
Jika pasien graft, ambulasi menunggu

petunjuk dokter sampai cukup aman(110) hari.


Bila latihan jalan dimulai, tungkai harus
menggunakan verban elastic dengan
bentuk angka delapan, agar menopang
graft serta membantu aliran
Jika tidak bisa toleransi dengan posisi
tegak, lakukan dg standing table
mengikuti hukum 15 atau rule of fivetin.
(setiap 15 menit dinaikkan 15 derajat).

M ASSAG E
Deep friction bermanfaat utk

mengurangi scar contracture.


Stretching dan latihan, pada
immature scar tissue dapat
dilakukan untuk mengurangi
contracture dan koreksi.
Effek deep friction menghilangkan
scar tissue dengan cara mobilisasi
kulit, dan melepaskan perlengketan.

SCAR M AN AG EM EN T
Penyembuhan luka yang normal (graft

atau burn) nampak vascular, rata, dan


lunak. Tetapi kadang-kadang dalam 36 bulan terjadi perubahan dramatis.
Area luka yg sudah sembuh sedikit
menonjol dan keras. Karena itu tekanan
perlu dilakukan utk mempercepat
maturasi dan mengurangi hypertrophic
scar.

PRESSU RE D RESSIN G
Elastic wraps, dapat digunakan untuk

membantu vaskularisasi pada skin


graft dan sisi donor agar dapat
dikontroll edema dan scarring.
Elastic wraps digunakan dalam
bentuk :
- pola angka 8 pd lower extremity
- spiral wrap pd upper extremity
- a circular wrap pd trunk.

Continued .
Tekanan (Pressure) dilakukan utk mengontrol

hypertropic scaring dengan :


(1) mempertipis dermis,
(2) mengubah struktur biomekanik scar,
(3) mengurangi aliran darah,
(4) reorganisasi ikatan kolagen,
(5) menurunkan kandungan air.
Penggunaan tekanan menetap atau garmen lebih
dari 25 mmHg akan mengurangi vaskularisasi,
jumlah mucopolysacharides, penempatan collagen
, dan melokalisir edema.
Sebelum 6 bulan lamanya, respon terapi pressure
akan bagus.

continued
Tetapi jika masih nampak aktif yg

ditunjukkan adanya kemerahan,


sampai satu tahun masih bisa
sukses.
Pada umumnya jika luka sembuh
dalam 14 hari tidak memerlukan
pressure therapy, tetapi kalau
sembuh lebih dari 14 hari maka
indikasi pressure therapy.

Continued
Adherent elastic bandage (verban

lengket), dapat digunakan di tangan


dan jari.
Tubular support bandage, khususnya
utk anak-anak.
Manufacture pressure garmen
(several size), bisa digunakan 23
jam/hr sampai 12 - 18 bulan.

Continued .
Bagian tubuh yang tidak boleh

mendapat tekanan seperti sternum,


axila, mungkin perlu diganjal dari
bahan terbuat dari bahan lunak ;
silico elastomer, elastomer putty
(dempul), dan dermal pads. Ini harus
mudah diangkat dan dibersihkan
setiap hari.
Pressure diperlukan sampai scar
mature, dimana scars pale (pucat),
flat, dan soft.

H O M E PRO G RAM
Fokus latihan adalah stretching,

massage pd area luka 2-3 kali/hari.


Lakukan ADL sebisa mungkin
Jadwal splinting dan pressure harus
dilanjutkan di rumah. Pasien dan
keluarganya boleh mengenakan dan
melepas sendiri.

Continued. .
Perawatan kulit yg tepat mungkin

memerlukan sabun atau cream


tertentu.
Umumnya pilih yg netral tak
mengandung perfume atau iritan
lain.
Moisturizing soap dapat digunakan
setelah semua area sembuh.
Cream yang mengandung alcohol
jangan digunakan.

Continued
Jika saat penyembuhan merasa

gatal, jangan digaruk lebih baik


ditepuk-tepuk. Mungkin bisa
menggunakan cream, dan minum
obat lebih.
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

References
Stichelle H. Cameron, PT, OCS : PHYSICAT ACENTS IN
REHABILITAIION

FROM RESEARCH TO PRACTICE, Second Edition,

Saunder,
Elsevier 2003.
Stuart B. Porter BSc : Tidy's Physiotherapy, Thirteenth
Edition,
BUTTERWORTH-HEINEMANN , Elsevier Science Limited,
TORONTO 2003.

Latchie Mc, G>R, FRCS and Lennox C.M.E, FRCS, : The

Soft Tissues Trauma and Sport Injury, Butterworth


Heineman, 1993.
Susan B. OSullivan, EdD, PT, and Thomas J.Schmitz, PhD,
PT :
Pyhsical Rehabilitation Assessment and Treatment,
F.Adavis Company, Philadelphia, 1994.

You might also like