Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Maratus Arifiah (13507134022)
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
1. Kompetensi
antara kedua sinyal yang masuk tadi. Tetapi bila kedua sinyal itu nol,
maka output-nya nol juga. Polaritas kedua sinyal apabila sama maka
output-nya akan sebanding dengan selisih dari kedua sinyal tersebut.
Sebaliknya jika kedua sinyal itu berlawanan polaritasnya maka outputnya pun akan sebanding dengan jumlahnya. Bila salah satu input-nya nol
(tidak ada sinyal) maka output akan sebanding dengan sinyal yang
dimasukkan pada salah satu input-nya.
Tingkat penguat berfungsi memperkuat sinyal yang ke!uar dan
penguat diferensial sebesar
mungkin
(kira-kira
100.000
kali).
Sedangkan output berimpedansi rendahberfungsi mengisolasi tingkat
penguat ini agar tidak dipengaruhi adanya beban dan menghasilkan
daya pendorong.
6. Langkah kerja
- Percobaan I
Percobaan II
a) Siapkan jembatan dengan rangkaian R1 dan R2 sebesar 100,
sedangkan R3 dan R4 dipasang straingage sebagai sensor. Lihat
gambar 3
b) Siapkan rangkaian penguat instrumentasi seperti pada percobaan
I
c) Aturlah perubahan posisi dan amati tegangan yang terjadi pada
output.
d) Catat hasilnya pada tabel 2 yang tersedia.
e) Setelah selesai kembalikan alat dan bahan dengan tertib.
7. Bahan diskusi
a) Bagaimana bentuk kurva hubungan antara posisi dengan
tegangan output?
b) Berapakan nilai penguatan dari rangkaian penguat
instrumentasi ?
c) Berilah contoh alternative aplikasi rangkaian percobaan tersebut ?
8. Jawaban diskusi
a. b.
c. Salah satu aplikasi dari penguat instrumentasi adalah pada rangkaian
transduser. Dalam hal ini transduser adalah alat yang mengubah
perubahan lingkungan menjadi perubahan tahanan. Umpamanya,
pada thermistor konfigurasi jembatan Wheatstone, adalah sebuah
transduser yang resistansinya naik bersama kenaikan suhu. Untuk
analisa rangkaian, transduser jembatan Wheatstone dinyatakan oleh
sebuah tahanan R ditambah perubahan resistansi R.
Perubahanresistansi tersebut akan mengubah besarnya tegangan.
9. Data praktikum
Tabel .1. hubungan tegangan input vs tegangan output
a = 1x --- 2200
Rdekade
150
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
V1
3
2.94
2.8
2.73
2.6
2.5
2.4
2.2
2.1
1.9
1.7
V2
2.45
2.45
2.49
2.45
2.42
2.46
2.41
2.4
2.41
2.4
2.4
Vo
0.67
0.67
0.67
0.67
0.67
0.66
0.66
0.66
0.66
0.66
0.66
V1
3
2.92
2.8
2.75
2.6
2.5
2.4
2.22
2.1
1.9
1.7
V2
2.45
2.45
2.45
2.45
2.45
2.45
2.45
2.45
2.45
2.45
2.45
Vo
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
V1
3
2.9
2.8
2.7
2.6
2.5
2.4
2.2
2.1
1.9
1.7
V2
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.4
2.4
Vo
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
0.7
07
0.7
0.7
a = 2x --- 4400
Rdekade
150
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
a = 0.5x --- 1100
Rdekade
150
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
10.Kesimpulan
a) Penguat instrumentasi dapat dibangun dari beberapa penguat untuk
membentuk op-amp tunggal.
b) Operasional Amplifier (Op-Amp) merupakan rangkaian terpadu (IC)
linier yang hampir setiap hari terlibat dalam pemakaian peralatan
elektronik
yang
semakin
bertambah
otomotif
hingga
teknologi
kedokteran
yang
yang