You are on page 1of 8

KEPERAWATAN

PADA PASIEN
HERNIA
KELOMPOK 9 :
Elfrita Agustina H
Misbachul Munirul E
Sri Isna W

Definisi
Hernia merupakan prostusi atau
penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian lemah
dari
dinding
rongga
bersangkutan.
Pada
hernia
abdomen, isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah
dari lapisan muskuloaponeurotik
dinding perut.

Klasifikasi
1. Hernia
2. Hernia
3. Hernia
4. Hernia

Reponiblis
ireponiblis
Obstruksi
Strangulasi

Etiologi
1. Kongenital
2. Obesitas
3. Ibu hamil
4. Mengejan
5. Pengangkatan beban berat

aktor pencetus :
ktivitas berat bayi prematur,
elemahan dinding abdominal,
ntraabdominal tinggi, adanya
ekanan.

Hernia

Hernia umbilikalis
kongenital

Hernia para umbilikalis

Masuknya omentum
organ intestinal ke
kantong umbikikalis

Kantung hernia
melewati dinding
abdomen

Gangguan suplai darah


ke intestinal
Nekrosis intestinal

Prostusi hilang timbul

Ketidaknyamanan
abdominal
Intervensi bedah
relative / konservatif

Hernia inguinalis
Kantung hernia
memasuki celah
inguinal
Dinding posterior
canalis inguinal yang
lemah
Benjolan pada region
inguinal
Diatas ligamentum
inguinal mengecil bila
berbaring
Pembedahan

Insisi bedah

Resti perdarahan
Resti infeksi

Asupan gizi kurang

Mual

Peristaltik usus
menurun

Nafsu makan menurun

Gangguan eliminasi

Intake makanan
inadekuat

Gangguan rasa nyaman

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Gangguan eliminasi
Nyeri
Kantung hernia
memasuki celah bekas
insisi

Intake makanan
inadekuat

Manifestasi klinik
Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa
benjolan di lipat paha, benjolan tersebut bisa
mengecil dan menghilang pada saat istirahat dan
bila menangis, mengejan, mengangkat beban berat
atau dalam posisi berdiri dapat timbul kembali, bila
terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri, keadaan
umum biasanya baik pada inspeksi ditemukan
asimetri pada kedua sisi lipat paha, scrotum atau
pada labia dalam posisi berdiri dan berbaring pasien
diminta mengejan dan menutup mulut dalam
keadaan berdiri palpasi dilakukan dalam keadaan
ada benjolan hernia, diraba konsistensinya dan coba
didorong apakah benjolan dapat di reposisi dengan
jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-anak,
kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus
inguinalis yang melebar.

Komplikasi
Komplikasi operasi hernia dapat
berupa cidera vena femoralis,
nervus ilioinguinalis, nervus
iliofemoralis, duktus deferens,
atau buli-buli bila masuk pada
hernia geser. Nervus
ilioinguinalis harus
dipertahankan sejak dipisahkan
karena jika tidak, maka dapat
timbul nyeri pada jaringan parut
setelah jahitan dibuka.

Pemeriksaan
Laboratorium
1.Pemeriksasaan darah
Lekosit ; peningkatan jumlah lekosit mengindikasikan adanya

infeksi.
Hemoglobin ; Hemoglobin yang rendah dapat mengarah pada
anemia/kehilangan darah.
Hematokrit ; peningkatan hematokrit mengindikasikan
dehidrasi
Waktu koagulasi ; Mungkin diperpanjang, mempengaruhi
hemostasis intraoperasi/pascaoperasi.

2.Urinalisis
BUN, Creatinin, munculnya SDM atau bakteri
mengindikasikan infeksi.

3. GDA
Mengevaluasi status pernafasan terakhir.
4. EKG
Untuk mengetahui kondisi jantung.

You might also like