Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian pada pasien post partum blues menurut Bobak ( 2004 ) dapat dilakukan
pada pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua baru. Pengkajiannya meliputi;
1.
bereaksi terhadap bayi baru lahir dan melanjutkan proses untuk menegakkan
hubungan mereka.
4. Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif
Perilaku adaptif berasal dari penerimaan dan persepsi realistis orang tua
terhadap kebutuhan bayinya yang baru lahir dan keterbatasan kemampuan mereka,
respon social yang tidak matur, dan ketidakberdayaannya. Orang tua menunjukkan
perilaku yang adaptif ketika mereka merasakan suka cita karena kehadiran bayinya
dan karena tugas tugas yang diselesaikan untuk dan bersama anaknya, saat mereka
memahami yang dikatakan bayinya melalui ekspresi emosi yang diperlihatkan bayi
dan yang kemudian menenangkan bayinya, dan ketika mereka dapat membaca
gerakan bayi dan dapat merasa tingkat kelelahan bayi.
5. Struktur dan Fungsi Keluarga
Komponen penting lain dalam pengkajian pada pasien post partum blues ialah
melihat komposisi dan fungsi keluarga. Penyesuaian seorang wanita terhadap
perannya sebagai ibu sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan pasangannya,
ibunya dengan keluarga lain, dan anak anak lain. Perawat dapat membantu
meringankan tugas ibu baru yang akan pulang dengan mengkaji kemungkinan konflik
yang bisa terjadi diantara anggota keluarga dan membantu ibu merencanakan strategi
untuk mengatasi masalah tersebut sebelum keluar dari rumah sakit.
Sedangkan, pengkajian dasar data klien menurut Marilynn E. Doenges ( 2001 ) adalah :
1. Aktivitas/istirahat insomnia mungkin teramati.
2. Sirkulasi episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari.
3. Integritas ego
Peka rangsang, takut/menangis ("Post partum blues" sering terlihat kira-kira 3 hari
setelah kelahiran).
4. Eliminasi
Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5.
5. Makanan/cairan
Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan mungkin hari hari ke-3.
6. Nyeri /ketidaknyamanan
Nyeri tekan payudara/pembesaran dapat terjadi diantara hari ke-3 sampai ke-5
pascapartum.
7. Seksualitas
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada pasien postpartum blues menurut Marilynn E.
Doenges (2001) adalah :
1. Nyeri akut / ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanis,
edema/pembesaran jaringan atau distensi, efekefek hormonal.
: Tidak adanya refleks patela dan frekuensi pernafasan dibawah 12x / mnt
Rasional
Rasional
: Persalinan lama dan sulit, dapat secara sementara menurunkan energi fisik dan
emosional yang perlu untuk mempelajari peran menjadi ibu dan dapat secara negatif
mempengaruhi menyusui.
5. Evaluasi status fisik masa lalu dan saat ini dan kejadian komplikasi pranatal, intranatal, atau
pascapartal
Rasional
: Ibu sering mengalami kesedihan karena mendapati bayinya tidak seperti bayi
yang diharapkan.
7. Pantau dan dokumentasikan interaksi klien / pasangan dengan bayi
Rasional
: Beberapa ibu atau ayah mengalami kasih sayang bermakna pada pertama kali ;
feminin dan keunikan fungsi feminin serta adaptasi yang positif terhadap kelahiran anak,
menjadi ibu, dan menyusui.
: Keterampilan menjadi ibu / orang tua bukan secara insting tetapi harus
dipelajari
6. Anjurkan pengungkapan rasa bersalah, kegagalan pribadi, atau keragu raguan tentang
kemampuan menjadi orang tua
Rasional
: Membantu pasangan mengevaluasi kekuatan dan area masalah secara realistis
dan mengenali kebutuhan terhadap bantuan profesional yang tepat.
7. Kolaborasi dalam merujuk klien / pasangan pada kelompok pendukungan menjadi orang tua,
pelayanan sosial, kelompok komunitas, atau pelayanan perawat berkunjung
Rasional
: Kira kira 40 % wanita dengan depresi pascapartum ringan mempunyai gejala
gejala yang menetap sampai 1 tahun dan dapat memerlukan evaluasi lanjut
10. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Respon hormonal dan
psikologis ( sangat gembira, ansietas, kegirangan ), nyeri / ketidaknyamanan, proses
persalinan dan kelahiran melelahkan.
Tujuan : Mengidentifikasi penilaian untuk mengakomodasi perubahan yang diperlukan
dengan kebutuhan terhadap anggota keluarga baru, melaporkan peningkatan rasa sejahtera
dan istirahat.
Intervensi :
1. Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat
Rasional
: Persalinan atau kelahiran yang lam dan sulit, khususnya bila ini terjadi malam,
meningkatkan tingkat kelelahan.
2. Kaji faktor faktor, bila ada yang mempengaruhi istirahat
Rasional
: Membantu meningkatkan istirahat, tidur dan relaksasi dan menurunkan
rangsang.
3. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur / istirahat setelah kembali kerumah
Rasional
: Rencana yang kreatif yang membolehkan untuk tidur dengan bayi lebih awal
kontrasepsi dan kenyataan bahwa kehamilan dapat terjadi bahkan sebelum kunjungan
sebelum kunjungan minggu ke12. Potensial terhadap pertumbuhan koping keluarga berhubungan dengan kecukupan
pemenuhan kebutuhan kebutuhan individu dan tugas tugas adaptif, memungkinkan
tujuan aktualisasi diri muncul ke permukaan.
Tujuan : Mengungkapkan keinginan untuk melaksanakan tugas tugas yang mengarah pada
kerja sama dari anggota keluarga baru, mengekspresikan perasaan percaya diri dan kepuasan
dengan terbentuknya kemajuan dan adaptasi.
Intervensi :
1. Kaji hubungan anggota keluarga satu sama lain
Rasional
mengembangkan harga diri dan rasa kompeten dalam perawatan bayi baru lahir setelah
pulang.
3. Berikan bimbingan antisipasi mengenai perubahan emosi normal berkenaan dengan periode
pascapartum
Rasional
: Membantu menyiapkan pasangan untuk kemungkinan perubahan yang mereka
alami, menurunkan stres dan meningkatkan koping positif.
4. Berikan informasi tertulis mengenai buku buku yang dianjurkan untuk anak anak
( sibling ) tetang bayi baru
Rasional
: Membantu anak mengidentifikasi dan mengatasi perasaan
akan kemungkinan penggantian atau penolakan.
5. Kolaborasi dalam merujuk klien / pasangan pada kelompok orang tua pascapartum di
komunitas
Rasional
perkembangan anak.