Professional Documents
Culture Documents
Mulyanto Nur
PATOFISIOLOGI
Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun terjadi dalam jaringan
synovial. Proses fagosistosis menghasilkan enzim-enzim dalam
sendi. Enzim- enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga
terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya
pembentukkan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan
dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya
permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan
turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan
degenerative dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan
kontraksi otot.
Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan gerakan terbatas,
kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan dapat berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari.
Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama.
Lambat laun membengkak, panas merah, lemah
Poli artritis simetris sendi perifer Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut, pergelangan tangan,
siku, rahang dan bahu. Paling sering mengenai sendi kecil tangan, kaki, pergelangan tangan,
meskipun sendi yang lebih besar seringkali terkena juga
Artritis erosif sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang kronik menyebabkan erosi
pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran sinar X
Deformitas pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi sendi metakarpofalangea, deformitas
boutonniere dan leher angsa. Sendi yang lebih besar mungkin juga terserang yang disertai penurunan
kemampuan fleksi ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan
kemampuan bergerak yang total
Rematoid nodul merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien dewasa, kasus ini sering
menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah,
bentuknya oval atau bulat dan padat.
Kronik Ciri khas rematoid artritis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes serologi
Sedimentasi eritrosit meningkat
Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis
Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita
Pemerikasaan radiologi
Periartricular osteoporosis, permulaan persendian erosi
Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan
ankilosis
Aspirasi sendi
Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik,
cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara
makroskopik
PENATALAKSANAAN PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan kausatif yg dapat menyembuhkan (krn tidak
diketahui penyebabnya)
Prinsipnya, pengobatan bertujuan:
1. Membantu penderita mengetahui penyakit RA yg dideritanya
2. Memberikan dukungan psikologis
3. Meringankan rasa nyeri sehingga aktivitas penderita tidak
terganggu
4. Menekan terjadinya reaksi yg telah ada
5. Membantu meningkatkan fungsi anggota gerak yg terganggu
6. Rehabilitasi penderita
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan
Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan,
atau pada tungkai.
Perasaan
tidak
nyaman
dalam
beberapa
periode/waktu sebelum pasien mengetahui dan
merasakan adanya perubahan pada sendi.
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan
penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.
2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis
rhematoid.
3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa
nyeri.
4. Gangguan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya
gerakan.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
6. gangguan mobilitas
DX 1
Dorong klien untuk mengungkapkan rasa takut dan
cemasnya mengahdapi proses penyakit. Kondisi ini
dapat membantu untuk menyadari keadaan diri.
Berikan support yang sesuai. Hal ini dapat
membantu meningkatkan upaya menerima dirinya.
Dorong klien untuk mandiri. Kemandirian
membantu meningkatkan harga diri.
Memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi
klien
DX 2
Istirahatkan klien sesuai kondisi (bed rest). Hal ini dapat membantu menurunkan stress
muskuloskeletal, mengurangi tegangan otot, dan meningkatkan relaksasi karena kelelahan dapat
mendorong terjadinya nyeri.
Pertahankan posisi fisiologis dengan benar atai body alignment yang baik. Bantu dan ajari klien
untuk menghindari gerakan eksternal rotasi pada ekstremitas. Hindarkan menggunakan bantal
dibawah lutut, tetapi letakkan bantal diatara lutut, hindari fleksi leher.
Bila direncanakan klien dapat menggunakan splint, atau brace. Hal ini dapat mencegah deformitas
lebih lanjut.
Hindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba karena dapat menimbulkan dislokasi dan stres pada sendisendi
Lakukan perawatan dengan hati-hati khususnya pada anggota-anggota tubuh yang sakit. Karena
gerakan-gerakan yang kasar akan semakin menimbulkan nyeri
Gunakan terapi panas misal kompres hangat pada area/bagian tubuh yang sakit. Panas dapat
meningkatkan sirkulasi, relaksai otot-otot, mengurangi kekakuan. Kemungkinan juga dapat
membvantu pengeluaran endorfin yaitu sejenis morfin yang diproduksi oleh tubuh.
Lakukan peawatan kulit dan masase perlahan. Hal ini membantu meningkatkan aliran darah
relaksasi otot, dan menghambat impuls-impuls nyeri serta merangsang pengeluaran endorfin.
Memberikan obata-obatab sesuai terapi dokter misal, analgetik, antipiretik, anti inflamasi.
DX3
Gunakan sepatu yang menyokong, hindarkan lantai
yang licin, menggunakan pegangan dikamar mandi.
Lakukan latihan ROM (bila memungkinkan). Untuk
meningkatkan mobilitas dan kekuatan otot,
mencegah deformitas, memperthankan fungsi
semaksimal mungkin
Monitor atau observasi efek penggunaan obatobatan misal ada perdarahan pada lambung,
hematemesis.
DX 4
Ajarkan aktifitas sehari-hari agar klien mulai
terkondisi untuk melakukan aktivitas sesuai dengan
kemampuanyya dan bertahap.
Bantu klien untuk makan, berpakaian, dan
kebutuhan lain selam memang diperlukan.
DX 5
Bantu klien untuk melakukan ROM aktif maupun pasif.
Untuk memelihara fungsi sendi dan kekuatan otot
meningkatkan elasitias serabut- serabut otot.
Rencanakan program latihan setiap hari (dapat bekerja
sama dengan dokter dan fisioterapi)
Lakukan observasi untuk setiap kali latihan
Berikan istirahat secara periode
Berikan lingkungan yang aman misal, menggunakan
pegangan saat dikamar mandi, tongkat yang ujungnya
sejenis karet sehingga tidak licin
DX 6
Tekankan kembali tentang pentingnya latihan atau
aktivitas yang dianjurkan, proses penyakit dan
keterbatasan-keterbatasannya.
Diskusi tentang diit, dan hindarkan peningkatan berat
badan
Berikan jadwal obat-obatan yang ada, anam dosis,
tujuan/efek, efek samping dan tanda keracunan obat.
Jelaskan bahwa klien harus menghindari terjadinya
konstipasi
Jelaskan, kapan klien harus periksa ulang
EVALUASI
Prilaku yang adaptif sehubungan dengan adanya
masalah konsep diri
Nyeri dapat berkurang
Mampu untuk melakukan aktifitas sehari-hari
Komplikasi dapat dihindari
Meningkatkan mobilitas
memahami cara perawatan di rumah
GOUT
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal
asam urat pada sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit
metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada
zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap
sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan
karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat
itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah
diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah
satu jenis penyakit reumatik yang paling banyak
dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling besar
kemungkinan berhasil.
ETIOLOGI
Faktor prdisposisi terjadinya penyakit gout adalah:
1. umur: umumnya pada usia pertengahan, tetapi gejala bisa terjadi
lebih awal bila terdapat faktor herediter
2. Jenis kelamin: lebih sering terjadi pada pria dengan perbandingan
20:1
3. Iklim: lebih banyak ditemukan pd daerah dg suhu yg lebih tinggi
4. Herediter: faktor herediter dominan aurosomal sangat berperan
dan sebanyak 25% disertai adanya hiperurikemi
5. Keadaan-keadaan yg menyebabkan timbulnya hiperurikemi
PATOFISIOLOGI
Gambaran klasik artritis gout yang berat dan akut ada kaitan langsung dengan
hiperurisemia (asam urat serum tinggi). Gout mungkin primer atau sekunder.
Gout primer dipengaruhi oleh faktor genetik. Terdapat produksi/sekresi asam
urat yg berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya. Gout sekunder dapat
disebabkan dua hal yaitu: produksi asam urat yang berlebihan (seperti pada
polisitemia, leukemia, mieloma retikularis, gangguan penyimpanan glikogen)
dan sekresi asam urat yg berkurang (misalnya pada gagal ginjal kronik,
pemakaian obat-obat salisilat, keadaan alkoholik, asidosis laktik)
Endapan urat dalam sendi atau traktus urinarius dialkibatkan: karena, asam urat
yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garainnya. Asam. urat yang
berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-masing
mengendap dalam sendi dan traktus urinarius
Gambaran klinis
Serangan akut biasanya terjadi pada sendi
metatarsofalangeal ibu jari kaki kemudian serangan
bersifat poli-artikuler disertai interval serangan
yang yang semakin sering. Akhirnya timbul artritis
kronis serta pembentukkan tofus pada jaringan
lunak
X-RAY
Diagnostik test
Tes diagnostik lain yang dapat mendukung diagnosis
gout adalah penentuan respon gejala-gejala sendi
terhadap kolkisin. Kolkisin merupakan obat yang dapat
meringankan gejala-gejala serangan gout akut secara
dramatis. Sifat perubahan radiologis dapat membantu i
sekali dalam penentuan diagnosis gout, tetapi pada
awitan penyakit inj biasanya belum ada perubahan yang
menyolok.
Begitu diperkirakan diagnosis gout, maka dapat
dipastikan dengan dua metoda: (1) menemukan kristal
urat dalam cairan sinovial dan (2) menermikan urat
dalam endapan tofi.
Penatalaksnaan pengobatan
Kolkisin 0,5 mg /jam pada serangan akut
Fenilbutazon, suatu agen anti radang
Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb urat.
Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar
asam urat serum.
Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen
urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses
reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian
meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar
asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas
suatu terapi.
Pengkajian
Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu
jari kaki atau pada sendi-sendi lain. Bagaimana gejala
awalnya dan bagaimana klien menanggulanginya, adakah
riwayat gout dalam keluarga. Obat-obatan yang diperoleh
Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan
kemerahan, demam subfebris, periksa adanya nodul
diatas sendi.
Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan
aktivitas dan masalah-masalah yang terkait dengan
psikososialnya.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
nyeri persendian
kurang pengetahuan tentang pengobatan dan
perawatan dirumah
DIAGNOSIS BANDING
Rematoid A tritis
GOUT
Osteoatritis
Sendi di tubuh tetapi sendi Sendi yang lebih besar Bantalan sendi berat seperti
tulang kecil ditangan dan dipergelangan kaki, tumit, sendi dan pinggul
kaki yang paling terpengaruh lutut, pergelangan tangan ,
jari, siku
Mempengarhi sendi
sama
dikedua
tubuh(simetris)
Thanks