You are on page 1of 37

ASUHAN KEPERAWTAN PADA PASIEN

HERNIA INGUINALIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA INGUINALIS LATERALIS
A. Hasil Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Pre Op
a. Identitas pasien
Nama Pasien
: Tn. A
Umur
: 45th
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Banjar/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat
: Jl.Pamarangan Kanan
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Lateral Reponibel Dextra
b. Identitas penanggung jawab
Nama Pasien
: Ny.A
Umur
: 44 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: tidak sekolah
Pekerjaan
: swasta
Agama
: Islam Hubungan dengan pasien : Istri Pasien
c. Riwayat Penyakit
1) Keluhan Utama
Kx mengatakan terdapat benjolan disebelah kanan bawah dekat
lipatan paha sebesar telur ayam kampung.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
3 bulan terjadi benjolan di sebelah kanan bawah dekat lipatan
paha sebesar telur ayam, terasa nyeri bila bekerja mengangkat
dagangan dan setelah mengayuh sepeda, kalau nyeri klien hanya
istirahat.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini,
bila sakit klien hanya mengalami penyakit biasa seperti demam, flu,

batuk, dsb. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi,


hepatitis, maupun diabetes melitus.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Klien tinggal sendiri dirumah, istri dan anak klien tinggal di Mess
tempat mereka bekerja, istri dan anak klien pulang pada hari libur,
Keluarga klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang klien
derita saat ini. Keluarga klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit
seperti hipertensi, hepatitis, maupun diabetes melitus.
Genogram:

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan

: Klien

x
---------

d.

: Meninggal
: Serumah

Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Kesadaran

: Composmentis GCS : E4 V5 M6

Keterangan:
GCS (skala koma Glasgow)
Mata (eye):
4 = membuka mata secara spontan ketika perawat hadir.
Verbal :
5 = orientasi baik/ memberi jawaban dengan tepat sesuai orientasi,
waktu, tempat dan orang.
Motorik :
6 = gerakan sesuai perintah.

Penampilan

: Bersih dan rapi dalam berpakaian

Tanda-tanda vital

: Tekanan Darah: 150/100 mmHg


Nadi

: 90 x/m

Respirasi

: 20 x/m

Suhu

: 36,3 C

Berat badan sebelum sakit : 52 kg


Berat badan saat sakit

: 52 kg

Tinggi badan

: 150 cm

Berat badan ideal : (TB-100) 10%


: (150-100) 10 %
: 50 5= 45 kg
2) Kulit
Keadaan kulit bersih, tidak ada kotoran yang menempel, integritas
kulit baik tidak terdapat lesi dan luka. Tekstur kulit kasar, warna kulit
sawo matang, tidak ada sianosis pada kulit, kelembaban kulit lembab.
Turgor kulit dapat kembali kurang dari 2 detik. Tidak ada sianosis pada
bagian telapak tangan, pada kuku terlihat panjang dan kotor.

3) Kepala dan Leher


Kebersihan kepala dan leher bersih, tidak ada luka atau lesi, tidak ada
keluhan pusing, fungsi pergerakan baik dimana klien dapat
menggerakan lehernya ke kiri dan kanan, tidak ada peningkatan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar gondok/ tiroid. Penyebaran
rambut di kepala tidak merata, rambut terlihat agak kusam, tidak ada
keluhan lain pada kepala dan leher.
4) Mata (penglihatan)
Kebersihan mata bersih, bentuk mata simetris, konjungtiva anemis,
skelera tidak ikterik, fungsi penglihatan kurang baik, tidak ada
perdarahan/ peradangan, klien menggunakan alat bantu penglihatan
bila membaca, tidak ada keluhan lain pada mata.
5) Hidung (penciuman)
Kebersihan hidung bersih, tidak ada kotoran yang menempel, bentuk
hidung simetris, tidak terdapat sekret atau mukus yang keluar dari
hidung, tidak ada peradangan/ perdarahan, fungsi penciuman baik,
dapat mencium bau- bauan. Tidak ada keluhan lain pada hidung.
6) Telinga (pendengaran)
Kebersihan telinga bersih, tidak ada kotoran yang menempel, tidak ada
serumen ataupun cairan yang keluar. struktur telinga simetris antara
yang kiri dan kanan, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran,

fungsi pendengaran baik (klien dapat berinteraksi dengan baik bila


disapa perawat), tidak ada keluhan lain pada telinga.
7) Mulut (pengecapan)
Kebersihan mulut bersih, keadaan gigi tdak lengkap, klien memakai
gigi palsu, fungsi penecapan baik (klien dapat membedakan rasa),
tidak ada perdarahan/ perdarahan pada mulut, mukosa bibir lembab,
fungsi bicara baik, klien dapat berbicara dengan baik dan jelas.
8) Dada (pernapasan dan sirkulasi)
Paru-paru
Inspeksi

: Dada klien tampak bersih, tidak ada kotoran yang


menempel, bentuk dada simetris, frekuensi pernafasan
20 x/menit, tidak ada luka/ perdarahan, tidak ada
penggunaan otot nafas tambahan, tidak terdapat batuk.

Palpasi

: Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama, tidak terdapat


nyeri dada, CRT < 3 detik

Perkusi
Auskultasi
Jantung

: Sonor paru kanan dan kiri


: Bunyi nafas klien vesikuler

Inspeksi

Kebersihan dada bersih, tidak terdapat lesi/luka,


gerakan dada simetris, tidak terdapat sianosis, tidak
ada retraksi dinding dada, iktus cordis tidak terlihat

Palpasi

: Iktus cordis teraba

Perkusi

: Pekak/redup

Auskultasi : S1 S2 tunggal
9) Abdomen
Inspeksi : Bersih tidak ada kotoran yang menempel, bentuk abdomen
simetris,

tidak

ada

asites,

tidak

terdapat

luka/

perdarahan.
Auskultasi : peristaltik usus 10 x/menit
Perkusi

: tympani

Palpasi

: tidak ada distensi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada


distensi abdomen.

10) Ekstremitas atas dan bawah


Kebersihan ektremitas bersih, tidak ada kotoran yang menempel. Akral
teraba hangat, tidak ada fraktur, tidak ada luka atau lesi, tidak ada
peradangan/ perdarahan, fungsi perdarahan baik, tidak ada nyeri
maupun edema, Terdapat keluhan nyeri pada lipatan paha dengan skala
nyeri 2 = nyeri sedang, skala otot = 5

Keterangan:
0 = paralisis total
1 = tidak ada gerakan, kontraksi oto dapat dipalpasi/ dilihat
2 = gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3 = gerakan yang normal melawan gravitasi
4 = gerakan penuh yang normal melawan tahanan minimal
5

= kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi


dan melawan tahanan penuh

11) Genitalia
Kebersihan genitalia baik, tidak terdapat luka atau lesi. Klien tidak
memakai alat bantuan untuk BAK atau tidak terpasang kateter. Pada
lipatan paha sebelah kanan terdapat benjolan sebesar telur ayam
kampung. Benjolan dapat didorong ke atas atau dikembalikan
ketempat semula. Benjolan hilang timbul, timbul terutama setelah
beraktivitas dan kembali/hilang saat istirahat, benjolan kadang terasa
nyeri setelah beraktifitas.

b. Pola Kebiasaan Sehari


1) Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan dapat memahami tentang keadaannya sekarang,
tetapi ia masih belum memahami tentang penyakit yang ia derita secara
khususnya.

2) Nutrisi dan cairan tubuh


Dirumah :

Klien makan teratur, frekuensi 3-4 x/hari, porsi

makanan 1 piring, minum 7-8 gelas/hari.


Di RS

: Klien makan di RS 3x/ hari dengan porsi 1 piring Diit yang


diberikan RS, kien minum 7-8 gelas/hari, juga ditambah
dengan terpasang infus RL 28 tetes/menit.

3) Pola eliminasi
Dirumah : Klien mengatakan BAK dirumah 6-7 x/hari, konsistensi
urin berwarna kuning jernih, tidak ada nyeri saat BAK,
klilen BAB 1-2 x/hari, dengan konsistensi feses berwarna
kuning kecoklatan, dengan bau khas dan konsistensi
lembek.
Di RS

: Klien mengatakan BAK bisa sampai 6-7 x/hari, konsistensi


cair urin berwarna kuning jernih, tidak ada nyeri saat BAK,

BAB 1 x /hari, dengan konsistensi lembek dan berwarna


coklat kekuningan.
4) Pola aktivitas - latihan
Dirumah

: Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri tanpa


bantuan orang lain

Di RS

: Di RS sebelum pelaksanaan operasi, untuk pemenuhan


kebutuhan aktivitas dapat dilakukan secara mandiri tanpa
ada keluhan.

Skala 3.1 Skala ketergantungan Aktifitas Pre Op


Aktivitas
Makan dan minum
Mandi
Toilet
Berpakaian
Mobilitas di Tempat Tidur
Berpindah
Ambulasi

keterangan :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain

0
P
P
P
P
P
P
P

3 = dibantu orang lain dan alat


4 = ketergantungan alat
5) Pola istirahat dan tidur
Dirumah

: Klien dapat beristirahat dengan baik, tidur siang 1-2


jam/hari, tidur malam 6-7 jam/hari.

Di RS

: Klien dapat beristirahat tidur siang 1-2 jam/hari, tidur


malam 6-7 jam/hari.

6) Pola persepsi kognitif


Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang ia derita.

7) Pola persepsi terhadap diri


Konsep diri
Body image :

Klien berpandangan bahwa semua ini adalah cobaan


dari Tuhan, serta klien berharap penyakitnya cepat
sembuh.

Klien

kondisinya saat ini.

tidak

merasa

minder

karena

Identitas diri : Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang Laki- laki


berumur 45 tahun. Klien berpakaian seperti Laki- laki
pada umumnya.
Ideal diri

: Klien mengatakan cukup bahagia selama ini. Klien


berharap dapat sembuh dan kembali ke rumah
bersama keluarganya dan beraktifitas seperti biasa.

Peran diri

: Klien sebagai seorang kepala keluarga yang bekerja


sebagai pedagang. Saat sakit klien tidak bisa
membiayai istri dan anak-anaknya, klien merasa agak
terganggu karena tidak bisa menjalankan tugasnya
sebagai seorang kepala keluarga.

Harga diri

: Klien tidak merasa minder dengan orang-orang yang


ada disekitarnya.

8) Pola hubungan peran


Klien dapat berinteraksi baik dengan orang lain dan tim medis/
perawat. Klien selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
perawat. Orang yang paling dekat dengan klien adalah istrinya.

9) Pola seksual
Klien mengatakan merasa tidak mengalami gangguaan pemenuhan
pola seksual dan reproduksi walau adanya benjolan di lipatan paha.

10) Pola stress koping


Selama mendapatkan perawatan dari tim medis, klien merasa dapat
mengatasi stressnya terhadap penyakit yang dideritanya, keluarga pun
selalu mendukung klien terhadap kondisi kesehatannya.
11) Pola kepercayaan dan nilai keyakinan
Klien beragama Islam, selama di RS, klien selalu melaksanakan
kewajibannya

seperti

sholat,

tapi

klien

selalu

berdoa

akan

kesembuhannya, tidak ada sistem kepercayaan yang bertentangan


dengan kesehatan/ perawatan klien.

1. Pengkajian Post Op
a.

Keluhan Utama
Kx mengatakan terdapat nyeri pada lipatan paha dengan skala
nyeri 3 = nyeri berat, luka jahitan post op sepanjang + 5cm sebanyak 7
jahitan di sebelah kanan dekat lipatan paha, kondisi luka kering dan
bersih, klien mengeluh kurang dapat beraktifitas karena kelemahan
fisik dan nyeri.

c.

Pemeriksaan Fisik

1) Kulit
Terdapat luka jahitan post op sepanjang + 5cm sebanyak 7 jahitan
di sebelah kanan dekat lipatan paha, nampak kemerah merahan di
daerah luka bekas operasi (jahitan), tidak ada pus / nanah, tidak ada
tanda tanda peradangan / infeksi, kondisi luka kering dan bersih.

2) Ekstremitas atas dan bawah


Terdapat keluhan nyeri pada lipatan paha dengan skala nyeri 3 = nyeri
berat.
Dengan skala otot :
4

Keterangan:
0 = paralisis total
1 = tidak ada gerakan, kontraksi oto dapat dipalpasi/ dilihat

2 = gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan


3 = gerakan yang normal melawan gravitasi
4 = gerakan penuh yang normal melawan tahanan minimal
5

= kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi


dan melawan tahanan penuh

d. Pola Kebiasaan Sehari


1) Pola aktivitas latihan.
Klien selalu dibantu dalam melakukan suatu aktifitas, klien
mengeluh kurang dapat beraktifitas karena kelemahan fisik dan nyeri,
skala ketergantungan aktifitas = 2 (memerlukan bantuan sedang/
dengan pengawasan/ diajarkan)
Skala 3.1 Skala ketergantungan Aktifitas Post Op
Aktivitas
Makan dan minum
Mandi
Toilet
Berpakaian
Mobilitas di Tempat Tidur
Berpindah
Ambulasi

keterangan :

0
P

P
P
P
P
P
P

0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = ketergantungan alat
2. 1. Analisa Data
N
o

Data subjektif /objektif

1.

2.
-

Pre Post
Data subjektif :
Klien mengatakan nyeri pada daerah
benjolan bila mengangkat barang
dagangan dan setelah bekerja
(mengayuh sepeda)
Data objektif :
Wajah klien tampak meringis bila
ada nyeri
P = penjepitan usus
Q = seperti di gigit - gigit
R = daerah lipatan paha
S = Skala nyeri 2 (nyeri
sedang)
T = nyeri terasa kadang-kadang
( 1-2 menit)

Etiologi

masalah

Kondisi Hernia

Nyeri

Kurang pengetahuan
tentang penyakit
hernia, kejadian pre
operasi dan
Post operasi.

Ansietas

Terlihat benjolan didaerah lipatan


paha kanan sebesar telur ayam

Data subjektif :
Klien mengatakan tidak tahu tentang
penyakit yang ia derita.
Data objektif :
Klien tampak cemas, gugup
Klien tampak Gelisah
Klien Bingung
Klien sering bertanya masalah
penyakitnya
Expresi wajah tegang

3. Analisa data
No

Data Subjektif/Objektif
Post Op

Etiologi

1.

Masalah
Nyeri

Data subjektif :
Klien mengatakan nyeri pada daerah
lipatan paha setelah operasi, seperti
di tusuk tusuk, Skala nyeri 3 (nyeri
berat), nyeri terasa kadang-kadang
( 2 menit)

Pembedahan/
Herniatomi

Data objektif :
Wajah klien tampak meringis bila
ada nyeri
- Nyeri terjadi apabila pasien bergerak
Terlihat bekas luka post op
sepanjang + 5 cm sebanyak 7 jahitan
di lipatan paha kanan klien, kondisi
2.
luka kering dan bersih.
-

Gangguan
mobilitas fisik

3.
-

Data subjektif :
Klien mengatakan tidak dapat
beraktifitas tanpa bantuan dari orang
lain
Data Objektif :
Klien selalu dibantu dalam
melakukan suatu aktifitas,
klien mengeluh kurang dapat
beraktifitas karena kelemahan fisik
dan nyeri,
skala ketergantungan aktifitas = 2
(memerlukan
bantuan
sedang/
dengan pengawasan/ diajarkan)
pada saat pengkajian (pre op) skala
kekuatan otot 5 = kekuatan normal,
gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan penuh
Skala otot saat post op :
4 4

Efek sekunder
pembedahan

3 3
Data subjektif :
Klien mengatakan terdapat luka
bekas operasi di daerah lipatan paha.
Data Objektif :

Kerusakan
integritas kulit

4. -

Terdapat luka jahitan post op


sepanjang + 5cm sebanyak 7 jahitan
di sebelah kanan dekat lipatan paha.
Tampak kemerah merahan di
daerah luka bekas operasi (jahitan).
Area sekitar luka bersih dan kering
Tidak ada pus /nanah
Tidak ada tanda peradangan /infeksi
Data subjektif :
Data Objektif :
Terdapat luka jahitan post op
sepanjang + 5cm sebanyak 7 jahitan
di sebelah kanan dekat lipatan paha.
Tampak kemerah merahan di
daerah luka bekas operasi (jahitan).
Area sekitar luka bersih dan kering
Tidak ada pus /nanah
Tidak ada tanda peradangan /infeksi
Tanda Tanda Vital Normal :
Tekanan Darah: 150/100 mmHg
Nadi
: 90 x/m
Respirasi
: 20 x/m
Suhu
: 36,3 C

Trauma jaringan
sekunder akibat
pembedahan /
herniatomi

Insisi pembedahan /
luka bekas post op

4.
Diposkan 2nd February 2013 oleh al munawwarah
0

Tambahkan komentar

Siti Radhyatul Munawwarah

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Resiko tinggi
Infeksi

ASUHAN KEPERAWTAN PADA


PASIEN HERNIA INGUINALIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA INGUINALIS LATERALIS

A. Hasil Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Pre Op
a. Identitas pasien
Nama Pasien
: Tn. A
Umur
: 45th
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Banjar/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat
: Jl.Pamarangan Kanan
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Lateral Reponibel Dextra
b. Identitas penanggung jawab
Nama Pasien
: Ny.A
Umur
: 44 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: tidak sekolah
Pekerjaan
: swasta
Agama
: Islam Hubungan dengan pasien : Istri Pasien
c. Riwayat Penyakit
1) Keluhan Utama
Kx mengatakan terdapat benjolan disebelah kanan bawah
dekat lipatan paha sebesar telur ayam kampung.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
3 bulan terjadi benjolan di sebelah kanan bawah dekat
lipatan paha sebesar telur ayam, terasa nyeri bila bekerja
mengangkat dagangan dan setelah mengayuh sepeda, kalau
nyeri klien hanya istirahat.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit seperti
ini, bila sakit klien hanya mengalami penyakit biasa seperti

demam, flu, batuk, dsb. Klien tidak mempunyai riwayat


penyakit seperti hipertensi, hepatitis, maupun diabetes melitus.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Klien tinggal sendiri dirumah, istri dan anak klien tinggal
di Mess tempat mereka bekerja, istri dan anak klien pulang
pada hari libur, Keluarga klien tidak pernah mengalami
penyakit seperti yang klien derita saat ini. Keluarga klien juga
tidak mempunyai riwayat penyakit seperti hipertensi, hepatitis,
maupun diabetes melitus.
Genogram:

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan

: Klien

x
---------

d.

: Meninggal
: Serumah

Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Kesadaran

: Composmentis GCS : E4 V5 M6

Keterangan:
GCS (skala koma Glasgow)
Mata (eye):
4 = membuka mata secara spontan ketika perawat hadir.
Verbal :
5 = orientasi baik/ memberi jawaban dengan tepat sesuai
orientasi,
Motorik :

waktu, tempat dan orang.

6 = gerakan sesuai perintah.

Penampilan

: Bersih dan rapi dalam berpakaian

Tanda-tanda vital

: Tekanan Darah: 150/100 mmHg


Nadi

: 90 x/m

Respirasi

: 20 x/m

Suhu

: 36,3 C

Berat badan sebelum sakit : 52 kg


Berat badan saat sakit

: 52 kg

Tinggi badan

: 150 cm

Berat badan ideal : (TB-100) 10%


: (150-100) 10 %
: 50 5= 45 kg
2) Kulit
Keadaan kulit bersih, tidak ada kotoran yang menempel,
integritas kulit baik tidak terdapat lesi dan luka. Tekstur kulit
kasar, warna kulit sawo matang, tidak ada sianosis pada kulit,
kelembaban kulit lembab. Turgor kulit dapat kembali kurang

dari 2 detik. Tidak ada sianosis pada bagian telapak tangan,


pada kuku terlihat panjang dan kotor.
3) Kepala dan Leher
Kebersihan kepala dan leher bersih, tidak ada luka atau lesi,
tidak ada keluhan pusing, fungsi pergerakan baik dimana klien
dapat menggerakan lehernya ke kiri dan kanan, tidak ada
peningkatan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
gondok/ tiroid. Penyebaran rambut di kepala tidak merata,
rambut terlihat agak kusam, tidak ada keluhan lain pada kepala
dan leher.
4) Mata (penglihatan)
Kebersihan mata bersih, bentuk mata simetris, konjungtiva
anemis, skelera tidak ikterik, fungsi penglihatan kurang baik,
tidak ada perdarahan/ peradangan, klien menggunakan alat
bantu penglihatan bila membaca, tidak ada keluhan lain pada
mata.
5) Hidung (penciuman)
Kebersihan hidung bersih, tidak ada kotoran yang menempel,
bentuk hidung simetris, tidak terdapat sekret atau mukus yang
keluar dari hidung, tidak ada peradangan/ perdarahan, fungsi
penciuman baik, dapat mencium bau- bauan. Tidak ada keluhan
lain pada hidung.

6) Telinga (pendengaran)
Kebersihan telinga bersih, tidak ada kotoran yang menempel,
tidak ada serumen ataupun cairan yang keluar. struktur telinga
simetris antara yang kiri dan kanan, klien tidak menggunakan
alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran baik (klien dapat
berinteraksi dengan baik bila disapa perawat), tidak ada
keluhan lain pada telinga.
7) Mulut (pengecapan)
Kebersihan mulut bersih, keadaan gigi tdak lengkap, klien
memakai gigi palsu, fungsi penecapan baik (klien dapat
membedakan rasa), tidak ada perdarahan/ perdarahan pada
mulut, mukosa bibir lembab, fungsi bicara baik, klien dapat
berbicara dengan baik dan jelas.
8) Dada (pernapasan dan sirkulasi)
Paru-paru
Inspeksi

: Dada klien tampak bersih, tidak ada kotoran


yang menempel, bentuk dada simetris, frekuensi
pernafasan

20

x/menit,

tidak

ada

luka/

perdarahan, tidak ada penggunaan otot nafas


tambahan, tidak terdapat batuk.
Palpasi

: Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama, tidak


terdapat nyeri dada, CRT < 3 detik

Perkusi

: Sonor paru kanan dan kiri

Auskultasi

: Bunyi nafas klien vesikuler

Jantung
Inspeksi

Kebersihan dada bersih, tidak terdapat lesi/luka,


gerakan dada simetris, tidak terdapat sianosis,
tidak ada retraksi dinding dada, iktus cordis
tidak terlihat

Palpasi

: Iktus cordis teraba

Perkusi

: Pekak/redup

Auskultasi : S1 S2 tunggal
9) Abdomen
Inspeksi : Bersih tidak ada kotoran yang menempel, bentuk
abdomen simetris, tidak ada asites, tidak
terdapat luka/ perdarahan.
Auskultasi : peristaltik usus 10 x/menit
Perkusi

: tympani

Palpasi

: tidak ada distensi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada


distensi abdomen.

10) Ekstremitas atas dan bawah

Kebersihan ektremitas bersih, tidak ada kotoran yang


menempel. Akral teraba hangat, tidak ada fraktur, tidak ada
luka atau lesi, tidak ada peradangan/ perdarahan, fungsi
perdarahan baik, tidak ada nyeri maupun edema, Terdapat
keluhan nyeri pada lipatan paha dengan skala nyeri 2 = nyeri
sedang, skala otot = 5
5

Keterangan:
0 = paralisis total
1 = tidak ada gerakan, kontraksi oto dapat dipalpasi/ dilihat
2 = gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3 = gerakan yang normal melawan gravitasi
4 = gerakan penuh yang normal melawan tahanan minimal
5

= kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan


gravitasi dan melawan tahanan penuh

11) Genitalia

Kebersihan genitalia baik, tidak terdapat luka atau lesi. Klien


tidak memakai alat bantuan untuk BAK atau tidak terpasang
kateter. Pada lipatan paha sebelah kanan terdapat benjolan
sebesar telur ayam kampung. Benjolan dapat didorong ke atas
atau dikembalikan ketempat semula. Benjolan hilang timbul,
timbul terutama setelah beraktivitas dan kembali/hilang saat
istirahat, benjolan kadang terasa nyeri setelah beraktifitas.
b. Pola Kebiasaan Sehari
1) Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan dapat memahami tentang keadaannya
sekarang, tetapi ia masih belum memahami tentang penyakit
yang ia derita secara khususnya.

2) Nutrisi dan cairan tubuh


Dirumah :

Klien makan teratur, frekuensi 3-4 x/hari,

porsi makanan 1 piring, minum 7-8 gelas/hari.


Di RS

: Klien makan di RS 3x/ hari dengan porsi 1 piring


Diit yang diberikan RS, kien minum 7-8
gelas/hari, juga ditambah dengan terpasang infus
RL 28 tetes/menit.

3) Pola eliminasi

Dirumah

: Klien mengatakan BAK dirumah 6-7 x/hari,


konsistensi urin berwarna kuning jernih, tidak ada
nyeri saat BAK, klilen BAB 1-2 x/hari, dengan
konsistensi feses berwarna kuning kecoklatan,
dengan bau khas dan konsistensi lembek.

Di RS

: Klien mengatakan BAK bisa sampai 6-7 x/hari,


konsistensi cair urin berwarna kuning jernih, tidak
ada nyeri saat BAK, BAB 1 x /hari, dengan
konsistensi

lembek

dan

berwarna

coklat

kekuningan.
4) Pola aktivitas - latihan
Dirumah

: Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri


tanpa bantuan orang lain

Di RS

: Di RS sebelum pelaksanaan operasi, untuk


pemenuhan kebutuhan aktivitas dapat dilakukan
secara mandiri tanpa ada keluhan.

Skala 3.1 Skala ketergantungan Aktifitas Pre Op


Aktivitas
Makan dan minum
Mandi
Toilet

0
P
P
P

Berpakaian
Mobilitas di Tempat Tidur
Berpindah
Ambulasi

P
P
P
P

keterangan :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = ketergantungan alat
5) Pola istirahat dan tidur
Dirumah

: Klien dapat beristirahat dengan baik, tidur siang


1-2 jam/hari, tidur malam 6-7 jam/hari.

Di RS

: Klien dapat beristirahat tidur siang 1-2 jam/hari,


tidur malam 6-7 jam/hari.

6) Pola persepsi kognitif


Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang ia derita.

7) Pola persepsi terhadap diri


Konsep diri
Body image :

Klien berpandangan bahwa semua ini adalah


cobaan dari Tuhan, serta klien berharap
penyakitnya cepat sembuh. Klien tidak merasa
minder karena kondisinya saat ini.

Identitas diri : Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang Lakilaki

berumur 45 tahun. Klien berpakaian

seperti Laki- laki pada umumnya.


Ideal diri

: Klien mengatakan cukup bahagia selama ini. Klien


berharap dapat sembuh dan kembali ke rumah
bersama keluarganya dan beraktifitas seperti
biasa.

Peran diri

: Klien sebagai seorang kepala keluarga yang


bekerja sebagai pedagang. Saat sakit klien tidak
bisa membiayai istri dan anak-anaknya, klien
merasa agak terganggu karena tidak bisa
menjalankan tugasnya sebagai seorang kepala
keluarga.

Harga diri

: Klien tidak merasa minder dengan orang-orang


yang ada disekitarnya.

8) Pola hubungan peran


Klien dapat berinteraksi baik dengan orang lain dan tim medis/
perawat. Klien selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
perawat. Orang yang paling dekat dengan klien adalah istrinya.

9) Pola seksual
Klien mengatakan merasa

tidak mengalami gangguaan

pemenuhan pola seksual dan reproduksi walau adanya benjolan


di lipatan paha.
10) Pola stress koping
Selama mendapatkan perawatan dari tim medis, klien merasa
dapat mengatasi stressnya terhadap penyakit yang dideritanya,
keluarga pun selalu mendukung klien terhadap kondisi
kesehatannya.
11) Pola kepercayaan dan nilai keyakinan
Klien beragama Islam, selama di RS, klien selalu melaksanakan
kewajibannya seperti sholat, tapi klien selalu berdoa akan
kesembuhannya,

tidak

ada

sistem

kepercayaan

bertentangan dengan kesehatan/ perawatan klien.

yang

1. Pengkajian Post Op
a.

Keluhan Utama
Kx mengatakan terdapat nyeri pada lipatan paha dengan
skala nyeri 3 = nyeri berat, luka jahitan post op sepanjang +
5cm sebanyak 7 jahitan di sebelah kanan dekat lipatan paha,
kondisi luka kering dan bersih, klien mengeluh kurang dapat
beraktifitas karena kelemahan fisik dan nyeri.

c.

Pemeriksaan Fisik

1) Kulit
Terdapat luka jahitan post op sepanjang + 5cm sebanyak 7
jahitan di sebelah kanan dekat lipatan paha, nampak kemerah
merahan di daerah luka bekas operasi (jahitan), tidak ada pus /
nanah, tidak ada tanda tanda peradangan / infeksi, kondisi
luka kering dan bersih.

2) Ekstremitas atas dan bawah

Terdapat keluhan nyeri pada lipatan paha dengan skala nyeri 3


= nyeri berat.
Dengan skala otot :
4

Keterangan:
0 = paralisis total
1 = tidak ada gerakan, kontraksi oto dapat dipalpasi/ dilihat
2 = gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3 = gerakan yang normal melawan gravitasi
4 = gerakan penuh yang normal melawan tahanan minimal
5

= kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan


gravitasi dan melawan tahanan penuh

d. Pola Kebiasaan Sehari

1) Pola aktivitas latihan.


Klien selalu dibantu dalam melakukan suatu aktifitas,
klien mengeluh kurang dapat beraktifitas karena kelemahan
fisik dan nyeri, skala ketergantungan aktifitas = 2 (memerlukan
bantuan sedang/ dengan pengawasan/ diajarkan)
Skala 3.1 Skala ketergantungan Aktifitas Post Op
Aktivitas
Makan dan minum
Mandi
Toilet
Berpakaian
Mobilitas di Tempat Tidur
Berpindah
Ambulasi

0
P

P
P
P
P
P
P

keterangan :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = ketergantungan alat
2. 1. Analisa Data
No
1.

Data subjektif /objektif


Pre Post
Data subjektif :
Klien mengatakan nyeri pada daerah
benjolan bila mengangkat barang
dagangan dan setelah bekerja

Etiologi
Kondisi Hernia

masalah
Nyeri

2.
-

(mengayuh sepeda)
Data objektif :
Wajah klien tampak meringis bila
ada nyeri
P = penjepitan usus
Q = seperti di gigit - gigit
R = daerah lipatan paha
S = Skala nyeri 2 (nyeri
sedang)
T = nyeri terasa kadang-kadang
( 1-2 menit)
Terlihat benjolan didaerah lipatan
paha kanan sebesar telur ayam

Data subjektif :
Klien mengatakan tidak tahu tentang
penyakit yang ia derita.
Data objektif :
Klien tampak cemas, gugup
Klien tampak Gelisah
Klien Bingung
Klien sering bertanya masalah
penyakitnya
Expresi wajah tegang

Kurang pengetahuan
tentang penyakit
hernia, kejadian pre
operasi dan
Post operasi.

Ansietas

3. Analisa data
No

Data Subjektif/Objektif

Etiologi

Masalah

Post Op
1.

Nyeri
Data subjektif :
Klien mengatakan nyeri pada daerah
lipatan paha setelah operasi, seperti
di tusuk tusuk, Skala nyeri 3 (nyeri
berat), nyeri terasa kadang-kadang
( 2 menit)
Data objektif :
Wajah klien tampak meringis bila
ada nyeri
- Nyeri terjadi apabila pasien
bergerak
Terlihat bekas luka post op
sepanjang + 5 cm sebanyak 7 jahitan
-

Pembedahan/
Herniatomi

2.

di lipatan paha kanan klien, kondisi


luka kering dan bersih.

Gangguan
mobilitas fisik
Efek sekunder
pembedahan

3.
-

Data subjektif :
Klien mengatakan tidak dapat
beraktifitas tanpa bantuan dari orang
lain
Data Objektif :
Klien selalu dibantu dalam
melakukan suatu aktifitas,
klien mengeluh kurang dapat
beraktifitas karena kelemahan fisik
dan nyeri,
skala ketergantungan aktifitas = 2
(memerlukan
bantuan
sedang/
dengan pengawasan/ diajarkan)
pada saat pengkajian (pre op) skala
kekuatan otot 5 = kekuatan normal,
gerakan
penuh
yang
normal
melawan gravitasi dan melawan
tahanan penuh
Skala otot saat post op :
4 4
3 3
Data subjektif :
Klien mengatakan terdapat luka
bekas operasi di daerah lipatan paha.
Data Objektif :

4. -

Terdapat luka jahitan post op


sepanjang + 5cm sebanyak 7 jahitan
di sebelah kanan dekat lipatan paha.
Tampak kemerah merahan di
daerah luka bekas operasi (jahitan).
Area sekitar luka bersih dan kering
Tidak ada pus /nanah
Tidak ada tanda peradangan /infeksi
Data subjektif :
Data Objektif :
Terdapat luka jahitan post op
sepanjang + 5cm sebanyak 7 jahitan
di sebelah kanan dekat lipatan paha.
Tampak kemerah merahan di
daerah luka bekas operasi (jahitan).
Area sekitar luka bersih dan kering
Tidak ada pus /nanah
Tidak ada tanda peradangan /infeksi
Tanda Tanda Vital Normal :
Tekanan Darah: 150/100 mmHg
Nadi
: 90 x/m
Respirasi
: 20 x/m
Suhu
: 36,3 C

Kerusakan
integritas kulit
Trauma jaringan
sekunder akibat
pembedahan /
herniatomi

Resiko tinggi
Infeksi
Insisi pembedahan /
luka bekas post op

You might also like