You are on page 1of 18

TEMPERATUR BUMI

GRADIENT GEOTHERMAL :
Perubahan temperatur terhadap
kedalaman, makin besar kedalaman,
makin besar temperatur.
Gradient rata-rata bumi sebesar
30C/km 1/ 30 m

PENGUKURAN GRADIENT
GEOTHERMAL
Untuk mendapatkan data pengukuran yang tepat,
maka dalam pengukuran, harus menghindari :
Pengaruh temperatur permukaan bumi
Air tanah

Darat :
pengukuran temperatur dilakukan pada lobang
dengan kedalaman lebih dari 100 m dengan cara
membuat lobang bor yang diisi dengan cairan
( fluida ) yang tidak memberikan arus konveksi
panas, ketelitian pembacaan sampai 0,01 C

Di bawah laut/ samudra :


Temperatur di bawah laut/ dasar
samudera sudah cukup stabil
sehingga tidak perlu membuat
lubang bor yang dalam ( + 5 m ),
bahkan pengukuran dapat dilakukan
dari permukaan dasar laut

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
TEMPERATUR PERMUKAAN
Pancaran pans dariBUMI
matahari
Panas yang naik dan mengalir dari dalam bumi,
berhubungan dengan adanya gradient
geothermal
Albedo/ reflectivity, perbandingan antara radiasi/
sinar yang dipantulkan permukaan bumi dan
radiasi total yang diterima dari matahari. Albedo
rata-rata = 0,29, tergantung dari komposisi
batuan di permukaan bumi
Emmisivity, yaitu sifat dari permukaan yang
memancarkan panas.
Panas yang hilang ke udara

Teorhema Gustav Kirchoff tahun 1989


setiap benda dalam keadaan kesetimbangan termal
dengan radiasi daya yang dipancarkan adalah sebanding
dengan daya yang diserapnya.
Untuk benda hitam, teorema kirchoff dinyatakan
oleh :

Dengan J(f,T) adalah suatu fungsi universal (sama


untuk semua benda) yang bergantung hanya pada f , frekuensi
cahaya, dan T, suhu mutlak benda. Persaman ini menunjukkan
bahwa daya yang dipancarkan persatuan luas persatuan
frekuensi oleh suatu benda hitam bergantung hanya pada suhu
dan frekuensi cahaya dan tidak bergantung pada sifat fisika
dan kimia yang menyusun benda hitam, dan ini sesuai dengan
hasil pengamatan.

HUKUM STEFAN
Josef
Stefan
(1835-1893)
pada
tahun
1879,
mendapatkan secara eksperimen bahwa :
daya total persatuan luas yang dipancarkan pada semua
frekuensi oleh suatu benda hitam panas, Itotal (intensitas
radiasi total), adalah sebanding dengan pangkat empat dari
suhu mutlaknya.

Itotal = adalah intensitas (daya persatuan luas) radiasi


pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi
Rf
= intensitas radiasi persatuan frekuensi yang
dipancarkan oleh
benda hitam
T
= adalah suhu mutlak benda
= tetapan Stefan-Boltzman ( 5.67 x 10-8 W m-2 K-4)

Untuk benda panas yang bukan


benda hitam akan memenuhi hukum
yang sama hanya diberi tambahan
koefisien emisivitas, e, yang lebih
kecil dari I

, sehingga persamaan tersebut juga


dapat ditulis dengan :
P adalah daya radiasi (watt = W) dan A adalah luas
permukan benda (m2).

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BESARNYA
GRADIENT GEOTERMAL
1.

2.
3.

4.
5.
6.

Variasi konduktivitas dari batuan.


konduktivitas berbanding terbalik dengan gradient geothrmal,
konduktivitas besar t kecil, konduktivitas kecil t besar.
Jarak terhadap sumber magma atau mata air panas makin
dekat jaraknya, gradient geothermal makin besar.
Sirkulasi air tanah dari bawah ke permukaan dapat menaikan
atau menurunkan gradient geothermal.
Gradniet besar karena air tanah dekat dengan sumber magma,
gradient kecil karena air tanah membawa panas dari bawah ke atas.
Kelembaban batuan, makin lembab batuan, konduktivitas
thermalnya akan semakin tinggi sehingga menurunkan gradient
geothermal.
Produksi/konsumsi panas yang diesebabkan oleh adanya
reaksi kimia ( endoterm/exoterm).
Tekanan dan temperatur, kenaikan temperatur dan tekanan
menyebabkan kenaikan konduktivitas yang selanjutnya akan
menurunkan gradient geothermal

Gutenberg : konduktivitas batuan naik terhadap


kedalaman, atau makin ke dalam gradient
geothermalmakin rendah
Bridgeman : konduktivitas batuan mempunyai hubungan
dengan kecepatan gelombang kompresi dalam batuan
tersebut dan jarak antara molekul dalam batuan.
7. Radioaktivitas, desintegrasi menimbulkan panas yang
akan menaikkan gradient geothermal.

SUMBER TEMPERATUR BUMI


Panas yang dihasilkan akibat
peluruhan zat radioaktif
Panas yang sudah ada pada waktu
bumi terbentuk
Panas agradasi, akibat adanya
pengerutan bumi dan tumbukan serta
pelepasan energi potensial yang
menimbulkan panas yang disebut
panas agradasi

PERHITUNGAN HARGA
ALIR PANAS ( HEAT FLOW )

Perambatan panas terjadi


dengan 3 cara :
Konduksi
panas yang merambat tidak diikiuti oleh gerakan molekulmolekul penghantar, terjadi pada benda padat, cair, dan gas.
Konveksi
Panas yang merambat diikuti oleh gerakan molekul-molekul
media penghantar, terjadi pada media cair dan gas.
Radiasi
Panas yang merambat melalui gelombang elektromagnet dan
dapat terjadi pada media penghantar berupa benda padat,
cair, gas dan pada ruang hampa udara.

Heat Flow (Alir Panas)


Didefinisikan sebagai perambatan panas
dengan cara konduksi. Harga alir panas ( Q )
diperoleh dari perkalian konduktivitas panas
( K ) dengan landaian suhu
( dT/dZ) sehingga mempunyai persamaan :

Q=K x

dT
dZ

Konduktivitas panas dan landaian suhu harus


pada suatu interval dan tempat yang sama.
Pengukuran konduktivitas batuan dilakukan di
laboratorium dan pengukuran temperatur untuk
penentuan landaian suhu dilakukan di lapangan
pada sumur dalam atau sumur dangkal.
Satuan alir panas adalah HFU ( Heat Flow Unit ),
dimana 1 HFU = 10

-6

kal/cm2 det

Satuan konduktivitas panas adalah HCU ( Heat


Conductivity Unit ), dimana 1 HCU = 10-3 kal/cmCdet
Harga alir panas ( Q ) akan diperoleh dalam satuan HFU apabila
konduktivitas panas dalam HCU dan landaian suhu dalam C/10 m.

Bumi bagian dalam merupakan benda yang relatif panas


dibandingkan dengan bagian luarnya. Oleh sebab itu akan
terjadi perambatan panas dari dalam bumi menuju permukaan
bumi dengan cara konduksi. Anomali alir panas pada
permukaan bumi antara lain terjadi pada :
1.Daerah seismik aktif yaitu pertemuan lempeng tektonik
2.Daerah yang mempunyai unsur radioktif tinggi
3.Daerah jalur gunung api ( daerah prospek panas bumi )
4.Daerah geothermal / hidrothermal

CONTOH : Jalur gunung api di Indonesia sepanjang P.


Sumatera, P. Jawa, dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan
Sulawesi. Harga alir panas pada jalur gunung api umumnya
bervariasi antara 3 HFU 6 HFU sangat tergantung pada
temperatur dan letak kedalaman magma.

PENYEBARAN ALIRAN PANAS DI


PERMUKAAN BUMI
Batas-batas daerah aliran panas dapat
dikorelasikan dengan batas-batas tektonik atau
fisiografi ( sea floor spreading dan plate
tectonic ).
Dasar samudera
punggung tengah dasar samudera merupakan
daerah dengan heat flow tinggi dan bervariasi
Ocean basin merupakan daerah dengan heat
flow tinggi dan bervariasi
Palung samudra merupakan daerah dengan heat
flow sedang dan relatif seragam
Tepi kontinen yang merupakan daerah tektonik
aktif mempunyai heat flow tinggi

Kontinent / Benua
Daerah perisai pre Kambrium
merupakan daerah dengan heatflow
rendah dan relatif stabil.
Daerah orogenesa merupakan
daerah dengan heat flow tinggi
karena adanya aktivitas tektonik dari
gunugn api

CONCENTRATION OF RADIOACTIVE
ELEMENTS
( FROM CLARK AND RINGWOOD )
REGION

SURFACE
HEAT
FLOW
cal/sec
cm2

Depth
km

U
ppm

Th
ppm

K
Per cent

Heat
productio
n
10 -12
cal/sec
cm2

Oceanic

1.2

5 - 12

0.42

1.68

0.69

0.714

12 - 400

0.13 0.03

0.52 0.12

0.22 -0.05

0.27
0.0680

0 - 16

1.00

4.00

1.63

1.67

16 - 37

0.37

1.48

0.61

0.63

37 - 200

0.01

0.04

0.02

200 - 400

0.05

0.20

0.10

0 - 16

1.32

5.28

2.15

2.2

16 - 37

0.42

1.68

0.69

0.714

0 - 16

1.87

7.48

3.05

3.125

16 - 37

0.57

2.28

0.93

0.95

Shield

Continental
(a )

Continental
(b)

1.0

1.2

1.5

You might also like