Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN STRATEGI
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
1.2.
1.3.
Keunggulan Kompetitif........................................... 5
1.4.
1.5.
Rangkuman.............................................................. 11
ANALISIS LINGKUNGAN............................................. 12
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
Rangkuman.............................................................. 19
Visi........................................................................... 22
3.2.
Misi.......................................................................... 24
3.3.
3.4.
Rangkuman............................................................. 27
JENIS-JENIS STRATEGI................................................ 29
4.1.
4.2.
4.3.
Strategi Fungsional................................................. 41
4.4.
Formulasi Strategi................................................... 49
4.5.
Rangkuman.............................................................. 51
BAB 5
BAB 6
IMPLEMENTASI STRATEGI........................................ 52
5.1.
Kepemimpinan........................................................ 52
5.2.
Struktur Organisasi.................................................. 53
5.3.
Budaya..................................................................... 55
5.4.
Rangkuman.............................................................. 57
EVALUASI STRATEGI................................................... 59
6.1.
Rangkuman.............................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE PENYUSUN
BAB 1
KONSEP MANAJEMEN STRATEGI
terdiri
dari
perencanaan
staretgic,perencanaan
kapabilitas
dan
manajemen perubahan
Arnoldo C. Hax & Nichholas S. Majluk2 dalam bukunya Strategi Manajemen,
mengatakan bahwa manajemen strategic adalah sebagai cara menuntun perusahaan
pada sasaran utama pengembangan nilai korporasi,kapabilitas manajerial, tanggung
jawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan pengambilan
keputusan strategik dan tindakan operasional pada seluruh tingkat hierarki, dan
melewati seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas perusahaan
1
Ansoff, H. Igor & Edward Mc Donnel, Implementing Strategic Management: , Practice Hall, 1990
Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini dalam buku Operasionalisasi Strategi, PT Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta,2006
2
Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini dalam buku Operasionalisasi Strategi, PT Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta,2006
4
1.
Model ini adalah memfokuskan pada struktur industri atau daya tarik
lingkungan eksstern, dan bukan karakteristik internal perusahaan, sehingga
untuk medapatkan competitive advantage yang tepat, perusahaan harus lebih
memperdalam
analisanya
terhadap
lingkungan
eksternal,
dan
untuk
3.
Model Gerilya
Model ini lebih menekankan bahwa para pembuat keputusan strategi
memahami bahwa lingkungan eksternal begitu kacau dengan perubahan yang
begitu cepat dan radikal, sehingga dapat menggangu keunggulan kompetitif
yang tercipta, sehingga model ini juga mengajak pembuat keputusan untuk
berfikir berapa lama keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan, dan
untuk mempertahankan keuanggulan kompetitifnya perusahaan harus bias
memprediksi perubahan-perubahan yang terjadi.
Pada tahap selanjutnya, keunggulan kompetisi ini akan menjadi value bagi
statement yang disebarluaskan kepada masyarakat. Value yang baik seharusnya tidak
hanya menjadi statement saja yang disebar luaskan kepada masyarakat, tetapi juga
sebagai dasar perilaku bagi manajemen dan karyawan perusahaan, juga dapat
digunakan sebagai pemersatu perusahaan sekaligus bisa digunakan sebagai daya jual
bagi perusahaan6
Rachman, E & Sylvia S, Value: Bukan Basa Basi, Harian Kompas, 22 Maret 2008
Gambar 1.1.
PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Thomson, Arthur, A., Jr & A.J Stricland III, Strategic Management: Concepts and Case, Irwin,
McGraaw-Hill, 1999.
Gambar 1.2.:
PROSES MANAJEMEN STRATEGI
8
9
ELEMEN STRATEGI
PROSES PENENTUAN
PERUSAHAAN
STRATEGI PERUSAHAAN
Tujuan
Perusah
aan
Penyus
un
strategi
Lingku
ngan
Perusah
an
Keuntu
ngan
Strategi
Perusah
aan
Alterna
tif
strategi
Pemilih
an
Strategi
IMPLEMENTASI STRATEGI
Implem
entasist
rategi
Kebijak
an
fungsio
nal
Evaluas
i
Strategi
UMPAN BALIK
Sumber: Supriyono, Manajemen Strategi Dan Kebijaksanaan Bisnis, Edisi 2,
BPFE,1998
Fred R David, dalam How Companies Define Their Mission Long Range
Planning10, menjelaskan bahwa ada tiga tahap dalam proses strategi yaitu perumusan
startegi, pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi, seperti tampak pada gambar di
bawah ini:
Gambar 1.3.:
PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Melakukan audit
Eksternal
Membuat
Pernyataa
n Visi dan
Misis
Menetapk
an tujuan
jangka
panjang
Membuat,
mengevaluasi
dan memilih
strategi
Melaksanaka
n strategi
isu-isu
manajemen
Melaksanakan
stregi isu-isu
pemasaran,
keuangan,akuntansi,
litbang.SIM
Mengukur
dan
mengeval
uasi
kinerja
Melakukan audit
eksternal
Sumber: David, Fred, How Companies Define Their Mision, Long Range Planning
22, No 3, 1988
10
10
Analisa Lingkungan
Internal
Formulasi Strategi
Implementasi Strategi
Strategi Bisnis
Corporate
Governance
Strategi
Internasional
Strategi Korporat
Kepemimpinan
Strategic
Aliansi Strategik
Pengendalian
Strategic
EVALUASI KINERJA
11
Kuncoro, Mudrajat, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Erlangga, 2006
11
2.
3.
4.
12
BAB 2
ANALISA LINGKUNGAN
Kuncoro, Mudrajat, Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Penerbit Airlangga, 2006
13
Ekonomi
Faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga yang naik, trend nilai mata uang,
akan mempunyai dampak langsung terhadap sebuah bisnis. Misalnya suku
bunga naik tentunya akan berpengaruh terhadap biaya modal menjadi sangat
besar, sehingga hutangpun akan semakin tinggi. Trend kenaikan nilai mata uang
juga akan menaikkan nilai barang/jasa.
2.
Politik
Kebijakan-kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh terhadap perusahaan,
contohnya adalah pajak, dimana kbijakan pemerintah terhadap pajak akan
menyebabakan perusahaan harus meningkatkan atau mengurangi harga
jualnya Kebijakan luar negeri pemerintah akan mempengaruhi hubungan
sebuah perusahaan dengan perusahaan lain di luar negeri..
4.
Teknologi
13
14
16
15
1. Persaingan
Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing melihat peluang yang ada
dalam suatu pasar. Persaingan dalam suatu industri semakin ketat jika
sejumlah perusahaan mempunyai kemampuan yang besar untuk mencapai
suskses tersebut. Persaingan di hampir semua industri bisa digambarkan
sangat ketat dan kadang tajam, jika perusahaan mengetahui kelemhana
16
5. Pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli akan semakin kuat apabila jumlah
pembeli relatif sedikit sementara jumlah penjual relatif banyak. Pembeli
membeli sebuah produk dalam jumlah yang besar, produk yang dibeli
tersebut adalah produk yang dibiayai dengan biaya yang cukup besar. Selain
17
Gambar 4.2 :
RANTAI NILAI PORTER
17
Grant, Analisis Strategi Kontemporer: Konsep, Teknik, Aplikasi, Penerbit Airlangga, 1996
18
18
19
Hasil terhadap analisa lingkungan perlu dipetakan, hal ini dilakukan untuk
memudahkan dalam proses matching antara hasil analisa lingkungan dengan
strategi yang dipilih.
Ada banyak alat yang bisa digunakan untuk mempetakan hasil analisa
lingkungan, yang paling banyak digunakan adalah matrik SWOT, karena analisa yang
digunakan adalah analisa SWOT, selain itu matrik ini juga paling mudah digunakan
dan paling mudah dilakukan pembacaan terhadap hasil analisa lingkungan yang
dilakukan
Matrik SWOT ini akan mempetakan hasil analisa lingkungan ke dalam empat
bagian, yaitu Streng/kekuatan dan Weakness/Kelemahan yang berasal dari analisa
lingkungan internal, serta Opportunities/kesempatan dan Treat/ancaman yang berasal
dari hasil analisa terhadap lingkungan eksternal.
Perlu penilaian intuitif untuk menentukan factor-faktor yang manjadi
kekuatas/kelemahan serta kesempatan/ancaman, oleh karena itu perlu analisa
mendalam dalam menentukan factor-faktor yang termuat dalam matrik SWOT
Di bawah ini akan di jelaskan bagaimana membuat peta analisa eksternal
dengan menggunakan matrik SWOT
Langkah 1 : Analisa terhadap obyek-obyek yang perlu dianalisa dari lingkungan
eksternal maupun internal,
Langkah 2 : Identifikasi kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan eksternal dan
internal, yang berpengaruh terhadap perusahaan
Langkah 3 : Klasifikasikan kejadian-kejadian tersebut menjadi kejadian yang
merupakan strenk, weakness,oportuniies atau treat
Langkah 4 : Petakan kejadian yang telah terindentifikasi dalam matrik SWOT
Gambar 4.3.
MATRIK SWOT
KEKUATAN
KELEMAHAN
20
1)
2)
3)
dst
1)
2)
3)
dst
KESEMPATAN
1)
2)
3)
dst
ANCAMAN
1)
2)
3)
dst
Sumber : Sumber: Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi
Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar Nusatara19
19
21
system,pelayanan
hukum,
riset,pengembangan
dan desain,
BAB 3
22
Company vision
Mission statements
Strategic objectives
Hierarchy of Goals
Sumber: Dess, Gregory G., G. T. Lumpkin, Marilyn L. Taylor, Strategic
Management: Creating Competitive Advantages (2005)20
Gambar 3.2.
PROSES PENCAPAIAN GOALS
VISI
VISI
20
Dess, Gregory G., G. T. Lumpkin, Marilyn L. Taylor, Strategic Management: Creating Competitive
MIS
Advantages (2005)
23
MISI
TUJUAN
SASARAN
1
1
2
2
3
3
biasanya
masih
akan
berubah
rubah,
seiring
perjalanan
hidupnya.
untuk apa
24
oleh pimpinan organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya
atau gambaran masa depan organisasi.
Visi bukan mimpi, walau kadang datangnya dari mimpi yang sering disebut
inspirasi, dimana inspirasi tersebut mampu
mewujudkan visi tersebut. Visi karena bukan hamya sekedar mimpi, maka visi tidak
hanya ucapan tetapi juga perbuatan untuk mencapai visi tersebut, oleh karena itu visi
juga buka hanya pernyataan yang mengada-ada, tetapi juga sesuatu yang tidak
musthil untuk dicapai.
Visi perlu dirumuskan, karena visi akan dikomunikasikan kepada seluruh
stakeholder perusahaan, visi itu perlu dirumuskan menjadi suatu pernyataan yang
menarik, komunikatif dan mengena sasaran. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan
Visi yaitu: (1) harus menantang, (2) harus rasional, (3) harus konsisten, (4) harus jelas
dan sedeerhana, (5) harus ada batasannya dan mungkin untuk dicapai, (6) harus
disosialisakan, dan (7) menggambarkan keunikan perusahaan
Visi akan lebih baik kalau ditentukan oleh semua stakeholder perusahaan,
sehingga akan lebih mudah dalam proses mengkomunikasikannya kelak. Apabila
disimak dari berbagaimacam visi yang dikemukakan oleh perusahaan akan dapat
diketahui bahwa visi biasanya akan menggambarkan cita-cita perusahaan dari
beberapa sisi yaitu: (1) posisi perusahaan, (2) konsumen perusahaan, (3) kinerja
perusahaan, dan (4) layanan perusahaan
3.2. MISI
Misi Merupakan penjelasan mengenai keberadaan perusahaan, serta jawaban
atas pertanyaan why?. Misi akan menjawab pertanyaan bagaimana cara untuk menjadi
apa yang telah ditetapkan dalam visi. Dalam pernyataan misi akan dipaparkan
25
langkah-langkah untuk mencapai visi. Ada beberapa kriteria dalam menetapkan misi
yaitu (1) harus visioner dan berlaku untuk periode tertentu, (2) harus dapat
menjelaskan maksud dan aspirasi perusahaan, (3) harus dapat menjelaskan posisi
yang diinginkan dalam perusahaan, (4) mengandung nilai-nilai utama perusahaan, (5)
harus mencerminkan maksud dan kemampuan perusahaan, (6) harus menjadi jiwa
perusahaan dan (7) merupakan arah filosofi
Berikut ini akan diuraikan profile sebuah bisnis keluarga yang berasal dari
daerah, dimana mereka telah menentukan visi dan misinya, dan mereka sedang
berusaha untuk mencapainya .
PROFILE PERUSAHAAN
TIGA SERANGKAI
Tiga Serangkai didirikan tahun 1958 oleh sepasang guru SD yaitu H. Abdullah
Marzuki (Alm) dan istrinya Hj. Siti Aminah Abdullah. Awalnya mereka adalah
sebagai guru Sekolah Dasar di daerah Wuryantoro kota Wonogiri sekitar 50 km
selatan kota Solo. Sebagai guru di masa itu, kesulitan mendapatkan buku-buku materi
sebagai bahan ajar di sekolah menjadi hal yang biasa dijumpai. Namun karena itu
pulalah terbit rasa keprihatinan yang mendalam, sebab betapa mungkin seseorang
bersekolah tanpa buku pelajaran. Inilah yang kemudian yang memicu mereka untuk
mengeksplorasi segenap daya dan kemampuan kreatifnya
Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, mereka berdua membuat naskah,
kemudian naskah tersebut dibawa ke Solo untuk dicetak dengan mesin stensill di
Percetakan Tiga. Naskah tulisan tangan itu pun akhirnya berubah wujud menjadi
sebua buku dan diberi judul ?Himpunan Pengetahuan Oemoem (HPO). Buku ini
kemudian dijual dengan cara menitipkanya pada guru koleganya, ternyata laku keras
Singkat cerita, mereka pun mendirikan perusahaan penerbitan yang
dinamakan Penerbit Tiga. Namun pemilik Percetakan Tiga keberatan karena takut
percetakannya terseret beban pajak yang tinggi, akhirnya Abdulah Marzuki (alm)
menambahkan kata ?Serangkai? dibelakang kata ?Tiga?. Maka jadilah Tiga
Serangkai. Tiga Serangkai, terambil dari Percetakan Tiga sebagai bentuk reward atas
jasa baiknya yang telah mencetak buku-buku mereka.
Pada Tahun 2003, perusahaan PT. Tiga Serangkai mengalami perubahan
portofolio. Sebagai perusahaan induk (Holding) dari Tiga Serangkai Group berdirilah
PT. Tiga Serangkai Inti Corpora (TSIC). Sebagai perusahaan yang memfokuskan
kegiatannya pada produksi buku, lahirlah PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
(TSPM) dan sebagai perusahaan yang memfokuskan kegiatannya pada distribusi,
pemasaran dan penjualan lahirlah PT. Tiga Serangkai International (TSI).
PT. Tiga Serangkai pun mengembangkan visi dan misinya, sebagai berikut
Visi
26
27
ukuran dari tujuan, biasanya dalam bentuk angka atau presentase atau waktu atau
besaran yang lainnya. Proses penentuan sasaran harus diperhatikan beberapa hal
yaitu (1) simple, (2) measurement,(3) achiveble,(4) realistic & teamly
Sebagai contoh berikut ini adalah sasaran dari beberapa kriteria tujuan
perusahaan .
Tabel 3.1.
KRITERIA DARI TUJUAN DAN SASARAN
Kriteria
Profitabilitas
Produktivitas
Tujuan
Laba bersih
ROI
Produksi per bulan
Pasar
Pangsa pasar
Sumber-sumber
Mengurangi Utang
Peningkatan
pemfaatan
fasilitas
Pembuatan produk baru
Mutu hidup
Pohon
Rp
%
Inovatif
Tanggung jawab sosial
Sasaran
Rp
%
Unit/barel
Unit
%
angka
3.4. RANGKUMAN
1.
24
Wijayanti, Modul Kuliah Manajemen Strategi, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIMIK) Sinar
Nusatara,2007
28
2.
Visi adalah cita-cita perusahaan, keberadaan visi ini akan menjawab beberapa
pertanyaan berikut untuk apa perusahaan itu ada? ingin menjadi apakah
perusahaan?
3.
4.
misi
Tujuan (goal) adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih sesifik yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam waktu tertentu. Tujuan merupakan cerminan
dari target perusahaan mengenai Profitabilitas, Produktivitas, Pasar, Sumbersumber, Inovatif, Tanggungjawab sosial. Karakteristik dari tujuan, yaitu
Merupakan langkah menuju sesuatu yang lebih besar, Tujuan harus dibatasi &
kalau mungkin lebih dari satu, Tujuan harus trealistik dan memiliki kemungkinan
berhasil, Harus selaras dengan visi & misi, Harus fleksibel, Harus dapat
dimengerti, dan Harus dapat diukur
6.
29
dalam bentuk angka atau presentase atau waktu atau besaran yang lainnya.
Kriteria sasaran simple, measurement, achiveble, realistic & teamly (SMART).
BAB 4
JENIS-JENIS STRATEGI
Perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis startegi yang dinilai tepat bagi
perusahaan, berdasarkan hasil analisa lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya,
30
serta goals yang ditetapkan oleh bisnis keluarga. Bab ini akan menjelaskan bebagai
macam jenis strategi, yang dapat digunakan oleh pengelola perusahaan sebagai
pedoman penetapan startegi perusahaan. Pengelola perusahaan dapat memakai salah
satunya, atau gabungan dari beberapa strategi yang ada.
Strategi bisnis yang berkembang saat ini jumlahnya sangat banyak, dikarenakan
perkembangan bisnis yang juga sangat cepat, secara umum strategi dapat dibedakan
menjadi tiga golongan berdasarkan tingkatan manajemen di dalam perusahaan di
dalam perusahaan yaitu manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen
bawah, strategi yang bisanya digunkan pada tingkat korporasi atau perusahaan secara
menyeluruh, salah satunya adalah strategi utama korporasi. Strategi utama korporasi
mempunyai sembilan jenis strategi.
Strategi unit bisnis, strategi ini akan di pakai perusahaan pada tingkat
manajemen menengah, startegi ini dikembangkan oleh M Porter, yang sering disebut
sebagai strategi generik. Strategi fungsional, yaitu startegi yang digunakan pada
tingkatan fungsional perusahaan atau pada tingkatan manajemen tingkat bawah.
Strategi fungsional merupakan strategi turunan dari strategi utama korporasi maupun
startegi unit bisnis, perlu diingat bahwa strategi fungsional dikembangkan
berdasarkan jenis strategi corporat atau strategi unit bisnis yang dikembangkan oleh
perusahaan, selain itu strategi fungsional juga harus memperhatikan fungsi-fungsi
proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Fungsi-fungsi proses bisnis yang umunya
ada di dalam perusahaan adalah fungsi operasi atau produksi, fungsi pemasaran,
fungsi keuangan dan akuntansi serta fungsi SDM.
Tahap pemilihan jenis strategi tingkat korporasi atau strategi unit bisnis disebut
dengan formulasi strategi, yang penjelasannya dapatdilihat dalam bab ini, setelah
berbagai penjelasan mengenai jenis-jenis strategi.
31
STRATEGI DIVERSIFIKASI
Strategi diversifikasi adalah strategi untuk memperluas usaha dengan cara
mendirikan perusahaan baru atau menambah produk/jasa baru, berdasarkan
jenisnya strategi ini dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:
a)
Diversifikasi konsentrik/berhubungan
Strategi diversifikasi konsentrik/berhubungan dilakukan perusahaan
dengan membuka perusahaan baru baru atau menambah produk/jasa baru
yang masih berhubungan dengan jenis produk/jasa yang dimiliki
perusahaan saat ini.
Ada beberapa hal yang mendorong sebuah perusahaan menggunakan
strategi ini antara lain adanya keinginan untuk mengembangkan
perusahaan atau pengendalian biaya perusahaan.
Startegi ini bisa dipakai jika hasil analisa lingkungan menunjukkan bahwa
siklus produk perusahaan perusahaan pada tahap penurunan atau
pertumbuhan industri yang lambat/tidak tumbuh sama sekali, selain itu
perusahaan juga harus mempunyai manajemen yang baik serta didukung
sumber daya manusia yg baik;
b)
32
ini
dapat
diterapkan
jika
hasil
analisa
lingkungan
Diversivikasi horisontal
Diversivikasi horizontal adalah strategi dengan membuka perusahaan
baru baru atau menambah produk/jasa baru yang tidak berhubungan
dengann produk/jasa yang ada untuk pelanggan yang sekarang. Startegi
ini merupakan strategi bentuk khusus dari diversifikasi konglomerat.
Strategi ini dapat dilakukan dengan
STRATEGI INTEGRASI
Strategi Integrasi adalah strategi untuk mengembangkan perusahaannya dengan
cara memasuki bisnis baru disepanjang rantai nilai produksinya, strategi ini
berdasarkan jenisnya di bagi menjadi tiga yaitu:
a)
Integrasi Vertikal
Strategi vertikal adalah strategi yang digunakan untuk memasuki bisnis
baru disepanjang rantai nilai produksi yaitu ke arah hulu maupun hilir,
atau sebaliknya dari hilir ke hulu. Ada dua jenis strategi integrasi vertikal
yaitu integrasi maju dan integrasi balik
33
Perusahaan
Pemintalan
kapas
Perusahaan
Pemintalan
Benang
Perusahaan
Textile
Perusahaan
Fasihon
ini
dapat
dijalankan
apabila
hasil
analisa
lingkungan
Integrasi Horisontal
34
Perusahaan
Pemintalan
kapas
Perusahaan
Pemintalan
Benang
Perusahaan
Textile
I H
NO
T R
E I
G S
R
O
A
N
S T
I A
L
Perusahaan
garmen
Perusahaan
garmen
35
3.
STRATEGI DE-INTEGRASI
Startegi ini juga sering disebut sebagai strategi strategi alih daya (Outsourcing),
dalam startegi ini sebuah perusahaan akan menggunakan tenaga dari luar
perusahaan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam perusahaan.
Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan saat ini karena dapat
mengurangi jumlah karyawan dan diharapkan spesialis tenaga ahli dapat
mengerjakan perusahaan dengan lebih baik.
Selain mempunyai keunggulan, strategi ini juga mempunyai beberapa
kelemahan, kelemahan-keleman tersebut antara lain adalah diserahkannya
control kepada pihak ketiga serta hilangnya pengetahuan dan ketrampilan kritis
pada karyawan.
4.
STRATEGI INTENSIF
Startegi ini ada tiga jenis yaitu:
a)
b)
Pengembangan produk
Strategi ini adalah strategi untuk mengembangkan produk baru yang
berhubungan dengan produk yang ada sekarang.
36
Pengembangan pasar
Strategi ini adalah pengembangan pemasaran ke arah pasar yang baru,
strategi ini dapat diterapkan jika kosndisi perusahaan bagus, pasar yang
dimasuki belum jenuh serta adanya modal dan SDM, serta kapasitas
produksi berlebih.
5.
INOVASI
Strartegi inovasi adalah strategi untuk menghasilkan daur hidup produk yang
masih serupa dengan produk yang sudah usang, strategi ini dapat dilakukan
dengan basis ukuran, modulasi, desain, kemasan dll. Startegi ini mempunyai
empat jenis strategi yaitu:
a)
b)
c)
d)
Inovasi tak terhenti strategi ini dilakukan jika kondisi lingkungan cepat
berubah, berpengalaman, tantangan datang dari segala arah.
6.
STARTEGI DEFENSIF
Strategi ini biasanya digunakan jika perusahaan mengalami berbagai keadaan
yang merugikan perusahaan atau menuju kepada kebangkrutan perusahaan , ada
tiga jenis strategi ini, yaitu
a)
Berubah haluan
37
Penyandaran yaitu revitalisasi tujuan bisnis & laba, (3) Perawatan yaitu
merehabilitasi sistem kekebalan perusahaan yg kuat & sehat
Startegi ini dapat diterapkan jika perusahaan mempunyai kompetisi
distingtif yang jelas tapi gagal untuk mencapai sasaran dan tujuan
perusahaan secara continue, perusahaan tidak mampu mengantisipasi
perubahan
lingkungan
Perusahaan
juga
terganggu
dengan
Divestasi
Startegi ini adalah strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari
perusahaan, strategi ini dilakukan jika perusahaan membutuhkan uang kas
secara cepat, atau jika komponen perusahaan berpengaruh negatife
terhadap perusahaan. Strategi ini juga sering diguankan untuk
meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisisi
atau investasi strategis lebih lanjut.
c)
Likuidasi
Strategi ini adalah strategi menjual seluruh asset perusahaan, perusahaan
menjalankan strategi ini jika perusahaan gagal meneruskan usaha berubah
haluan atau divestasi dan digunakan untuk meminimalisasi kerugian
perusahaan. Strategi ini merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya
bisa secara emosional sulit untuk dilakuian, namun akan lebih baik
berhenti beroperasi daripada terus menerus menderita kerugian, dalam
jumlah yang besar.
7.
STRATEGI KOOPERATIF
38
a)
Usaha Patungan
Startegi kemitraan adalah startegi yang menjalin kemitraan antara dua
perusahaan/lebih untuk membentuk kerjasama meraih peluang bisnis.
Perusahaan melakukan startegi ini jika perusahaan ingin mendaptkan
akses, perusahaan ingin mengurangi biaya/resiko, perusahaan ingin
memperkuat posisi/merespon perubahan serta jika perusahaan ingin
memperoleh sinergi dengan perusahaan lain.
b)
c)
Aliansi
Startegi aliansi adalah strategi antar perusahaan yang menyangkut aspek
startegik manupun teknis, ada 2 jenis strategi aliansi, yaitu (1) Aliansi
strategi, merupakan startegi kerjasama anta rperusahaan yang relatif
langgeng dan engan melibatkan utilisasi sumber daya,struktur tata kelola
perusahaan, (2) Aliansi taktis, merupakan kerjasama antar perusahaan
untuk tujuan operasional tanpa mengikutkan hal-hal startegi.
8.
STRATEGI BERKEMBANG
a)
39
Pemisahan/pelepasan perusahaan
Startegi ini adalah membentuk perusahaan baru melalui pelepasan unit
yang ada di dalam perusahaan /pelepasan perusahaan yang ada di dalam
group perusahaan/korporasi. Startegi ini dapat diterapkan untuk
meningkatkan nilai bagi perusahaan saera untuk meningkatkan daya saing
perysahaaan.
c)
Waralaba (frienchise)
Waralaba (frienchise), adalah sebuah startegi untuk masuk ke dalam
bisnis dengan membeli lisensi dari perusahaan lain, ada tiga jenis
frienchise yaitu waralaba asing, waralaba asing yang tidak memiliki sub
waralabab dan waralaba lokal
d)
9.
STARTEGI KOMBINASI
Strategi ini adalah strategi yang mngubah suatu bisnis inti (Core business)
menjadi bisnis inti (core business) yang lain.
40
mendiang sejak 1942.Sebagaimana entitas bisnis lainnya, bisnis keluarga Bakrie ikut
mengalami pasang surut sebelum kemudian menjelma menjadi entitas konglomerasi
dengan puluhan perusahaan dengan total kekayaan triliunan rupiah seperti
sekarang.Bahkan, ketika krisis ekonomi menghantam Indonesia pada 1997, bisnis
Bakrie pernah benar-benar berada di titik nadir. Krisis yang ditandai dengan
melambungnya kurs dolar AS terhadap rupiah hingga belasan ribu rupiah per dolar itu
membuat banyak perusahaan Indonesia bangkrut
karena nilai utang valasnya melambung berlipat-lipat.
Pengalaman pahit itu pula yang juga menerpa bendara bisnis keluarga
Aburizal Bakrie. Sejumlah perusahaannya yang bergerak di perbankan, asuransi,
media cetak, peternakan dan properti ambruk. Bank milik keluarga Bakrie, Bank
Nusa Nasional (BNN) pun harus ditutup oleh Bank Indonesia. Ayah dari tiga anak,
Anindya Nivian, Anindhita Anestia, dan Anindra Ardiansyah ini harus menyerah
kepada sejumlah kreditor --mayoritas kreditur luar negeri. Ia harus menyerahkan
segepok sahamnya di sejumlah anak perusahaan di grup Bakrie & Brothers sebagai
pembayaran utang korporasinya yang menggelembung (debt to equity conversion)
setelah grup perusahaannya mengalami kesulitan likuiditas.
Kondisi pun berbalik. Praktis, keluarga Bakrie menjadi pemegang saham
minoritas di Bakrie & Brothers. Ambruknya bendera bisnis keluarga Bakrie di 19971998 sebenarnya merupakan episode kekeliruan Ical dan adik-adiknya membaca arah
jarum sejarah yang tidak berjalan ke kanan. Saat itu, antara periode 1995-1996,
Bakrie sangat agresif melakukan akuisisi. Tak hanya itu, sejumlah perusahaan di
bawah bendera Bakrie melahap begitu saja setiap tawaran utang, terutama utang valas
dari lembaga keuangan asing dengan iming-iming menggiurkan berupa bunga rendah,
tenggat pembayaran panjang (long term) dan grace period (masa tenggat memulai
cicilan pertama). Beruntung, konsorsium kreditor percaya terhadap kepiawaian
keluarga ini menjalankan laju bisnis perusahaan. Mereka tetap memercayakan roda
bisnis B&B kepada keluarga Bakrie. Perlahan bisnis B&B kembali bangkit.
Sektor pertambangan, perkebunan, infrastruktur dan telekomunikasi adalah ladangladang bisnis yang memberi return paling bagus saat ini. Sektor-sektor itu pula yang
secara jeli sudah digarap serius keluarga Pak Ical Sektor-sektor itu pula yang akhirnya
membuat usaha keluarga ini dengan cepat menggelembung. Sampai kemarin, 74,35
persen saham B&B dikuasai publik. Sisanya, dipegang Infrastructure Investments
Holdings Ltd, CMA Fund Management Ltd, Samuel Sekuritas, Kuo Capital Raharja,
dan Credit Suisse, Singapura S/A CMA Pte Ltd.
Bermain di perkebunan, B&B mengelola Bakrie Sumatra Plantations. Tentu
tak cukup dengan satu usaha saja. Di bisnis infrastruktur, B&B memiliki tujuh anak
perusahaan. Masing-masing PT Bakrie Pipe Industry yang bergerak di produksi pipa
baja, PT South East Asia Pipe Industry, PT Seamless Pipe Indonesia Jaya, PT Bakrie
Construction, PT Bakrie Corrugated Metal Industry, PT Bakrie Building Industry dan
PT Bakrie Tosanjaya. Tak hanya itu, gurita Bakrie makin kuat ketika memegang
bisnis telekomunikasi. Ada dua grup usaha yang dikelola yakni, PT Bakrie Telecom
yang mengoperasikan jaringan telepon seluler berbasis CDMA Esia, dan Bakrie
Communications yang memayungi sejumlah perusahaan media, di antaranya stasiun
televisi ANTV. Ladang uang milik Bakrie bersaudara agaknya belum juga habis.
41
Ekspansi usaha akhirnya membuat keluarga ini melesat ke nomor satu sebagai tokoh
terkaya
Sumber :
www.surya.co.id, Sabtu 15 Desember 200727
DIFERENSIASI
Strategi adalah apabila produk perusahaan berbeda dengan pesaing, strategi ini
akan digunakan jika unit bisnis ingin bersaing dalam hal keunikan produk atau jasa
yang ditawarkan. Keunikan dapat dilihat dari cirri produk/jasa. Unit bisnis yang
mampu menawarkan keunikan yang berbeda dengan pesaing tentunya akan
mendapatkan kinerja di atas rata-rata perusahaan.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan startegi ini
yaitu apabila kebutuhan pembeli bermacam-macam, tidak banyak saingan yang
menggunakan diferensiasi sama dan perusahaan kemapuan akan keandalan produk
baik dalam desain.kualitas dan keunikan
2.
lebih murah dibanding pesaing, startegi ini bisanya digunakan jika unit bisnis
berkeingina untuk menjadi leader dalam berbasis biaya rendah. Startegi berfokus
27
Arifin, Choirul , Pohon Bi sni s Kel uarga Bakri e, Agr esi f Ber ekspansi Mem buat
S em pat Tum ban g, www.surya.co.id, Sabtu 15 Desember 2007
42
bagaimana suatu unit bisnis bisa menghasilkan produk dengan biaya rendah. Biaya
disini adalah total biaya produksi, bukan harga, tetapi harga akan mengikuti biaya
produksi karena rumusan penentuan harga biasanya adalah Biaya Total plus Mark up.
Beberapa hal yang perlu dipertimbagkan dalam penggunaan startegi ini adalah
jika produk pesaing hampir sama,biaya alih kecil,elastisitas tinggi,pembeli punya
kekuatan untuk menurunkan harga, integritas ekonomi (economic of scale &
economic of scope), serta adanya efisiensi produksi.
3.
FOCUS
Startegi focus adalah srtaegi dengan memasuki ceruk pasar dengan melakukan
4.3.
STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi fungsional adalah strategi yang digunakan pada tingkat strategis
terbawah, dimana strategi yang akan digunakan seharusnya merupakan strategi yang
selaras dengan strategi tingkat korporasi dan strategi unit bisnis.
1.
Strategi Produksi
Strategi produksi secara sederhana disebut sebagai suatu strategi untuk merubah
input menjadi output.. Startegi operasional dapat dikatakan sebagai suatu strategi
yang memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan produk yang
bermutu, serta sistem operasional yang efisien.
Dalam praktek, strategi fungsional diatas sering diterjemahkan menjadi enam
strategi berikut:
43
Gambar 4.3:
STRATEGI OPERASIONAL
Produk
Mutu
Proses Produksi
Lokasi
Layout pabrik
Sumber daya
Rantai suplay
Persediaan
Penjadwalan
Pemeliharaan
Strategi Operasional
1. Fleksibilitas (desain, volume)
2. Harga rendah
3.Pengiriman (kecepatan,keandalan)
4.Kualitas
5. Layanan purna jual
6. Lini produk yang luas
2.
Startegi Pemasaran
Strategi Pemasaran diperlukan sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi
pemasaran dimasa yang akan datang. Strategi Pemasaran dapat diartikan sebagai
berikut : Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit
bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. (Kotler, 2000).
Strategi pemasaran akan merubah sumber daya yang dimiliki perusahaan,terkait
dengan aktifitas pemasaran, menjadi keputusan-keputusan mengenai produk,
distribusi, harga dan promosi.
Gambar 4.4.:
STRATEGI PEMASARAN
28
Strategi Pemasaran
Segmentasi
Targeting
Positioning
1.
Produ
k
2.
Distri
busi
3.
Harga
4.
Prom
44
Segmentasi
Segmentation, yaitu mengelompokkan pasar yang begitu luas, menjadi
kelompok-kelompok pasar potensial bagi produk perusahaan. Menurut
Rhenald Kasali29 segmentasi dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal yaitu
berdasarkan Demografi, Psikografi (gaya hidup), Teknografi dan Cohort
(kelompok).
2.
Targeting
Targeting pasar adalah proses pemilihan satu atau beberapa segmen yang akan
menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran lebih lanjut.30
3.
Positionong
Positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk, melainkan
suatu tindakan yang dilakukan untuk membentuk suatu image dalam pikiran
atau benak konsumen. Positioning juga bukan merupakan strategi produk
melainkan juga merupakan strategi komunikasi. Rhenald Kasali dalam
bukunya membidik pasar Indonesia mendifinisikan bahwa positioning adalah
strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar
produk/merek, mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi
mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek lain dalam hubungan
asosiatif.
29
30
45
4.
Strategi Keuangan
Strategi yang terkait dengan keuangan adalah bagaimana membuat balance
antara kebutuhan akan keuangan dan sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan.
Apabila perusahaan kekurangan keuangan maka harus diupayakan bagaimana
mencari sumber dana untuk memenuhi kebutuhan akan keuangan perusahaan,
kemudian apabila ada kelebihan dana harus dicari bagaiman mengivestasikan dana
tersebut sehingga dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan. strategi
untuk investasi dapat dilakukan dengan menginvestasikannya sebagai modal kerja
atau menginvetasikannya pada surat berharga.
Gambar 4.5.:
STRATEGI KEUANGAN
Strategi Keuangan
Financial Forecasting
Mencari sumber dana
Investasi
Ketercukupan
dana untuk
perusahaan
Keuntungan
perusahaan
yang berlipat
Strategi SDM
Strategi terkait SDM, juga harus diselaraskan dengan strategi tingkat corporate
dan unit bisnis, secara garis besar strategi-strategi terkait dengan SDM dapat
dejelaskan sebagai berikut:
Gambar 4.6.:
STRATEGI PENGELOLAAN SDM
Strategi Pengelolaan SDM
Perencanaan SDM
Recruitment, seleksi & Orientasi
Training & Development
31
Wijayanti, Modul Kuliah MAnajemen Strategi, STIMIK Sinar Nusantara, 2007
Penilaian kerja
Reward System
Perencanaan & pengembangan karir
46
Ketercukupan SDM
Kinerja SDM
yang
2).
Spesifikasi
jabatan
(Job
Specification),
meliputi
32
47
48
pekerjaan
tertentu,
terperinci
dan
ritin.
Pengembangan
diadakannya
latihan/pengembangan
karyawan
adalah
untuk
tertentu.
2).
Latihan
laboratorium.
3).
Pengembangan organisasi.
4. Penilaian pelaksanaan kerja. Yaitu pengukuran dan evaluasi terhadap perilaku
individu dalam perusahaan untuk pengembangan di masa depan. Kegunaan
dari Penilaian kinerja ini :
a) Untuk promosi jika penilaian karyawan tergolong baik
Mutasi Jika ternyata karyawan tidak tepat menduduki jabatan/diberi
tugas tertentu
PHK apabila ternyata penilaian kinerjanya dibawah standar.
b) Pemberian umpan balik atau konseling
49
b.
yang
dikeluarkan
dan
keuntungan
yang
didapatkan,
50
dijelaskan sebelumnya,
pengelola bisnis keluarga dapat memilih salah satu startegi atau kombinasi dari
beberapa startegi, dari strategi utama korporasi atau strategi generik, kemudian
menguraikannya di tingkat fungsional, menjadi strategi-strategi fungsional, tahapan
inilah yang sering disebut formulasi startegi
David (2004)33, menjelaskan tahapan-tahapan dalam formulasi startegi yaitu
tahap masukan adalah tahap memasukkan hasil analisa lingkungan ke dalam matrik,
dalam buku ini pada tahap masukan ini menggunakan beberapa matrik hasil analisa
lingkungan, dalam buku ini menggunakan Matrik SWOT.
lingkungan lain misalnya matrik Bonston Consulting Group (BC) , Matrik Penilaian
Posisi dan Tindakan Startegis (Strategic Position and Action Evaluator /SPACE), dan
Matrik startegi Besar (grand matrix strategi). Tahap ini juga sering disebut sebagai
tahap company maping, yaitu meletakkan perusahaan dalam matrik hasil analisa
lingkungan (dalam buku ini menggunakan matrik SWOT, lihat gambar 4.3.)
Tahap Pencocokan, adalah tahap untuk menyeleksi beberapa jenis startegi yang
sesuai keadaan perusahaan, seperti terlihat dari masing-masing matrik yang ada.
Tahapan ini adalah menganalisis beberapa startegi yang sekiranga cocok untuk posisi
perusahaan, analisa bisa dilakukan berdasarkan posisi perusahaan dalam matrik hasil
analisa lingkungan (dalam buku ini adalah Matrik SWOT), kemudian cocokkan
dengan karakteristik masing-masing strategi, tidak lupa gunakan goals yang telah
ditentukan perusahaan sebagai acuan pemilihan startegi perusahaan. Di bawah ini
diuraikan tentang posisi perusahaan berdasarkan matrik SWOT dan kemungkinankemungkinan strategi yang dapat dipilih perusahaan.
Gambar 4.7.:
MATRIK SWOT & JENIS-JENIS STRATEGI
KEKUATAN
1)
33
KELEMAHAN
1)
51
2)
3)
dst
KESEMPATAN
1)
2)
3)
dst
ANCAMAN
1)
2)
3)
dst
2)
3)
dst
STRATEGI
EKSPANSI
STRATEGI
KONSOLIDASI
STRATEGI
KONSOLIDASI
STRATEGI
LIKUIDASI
Tabel 4.1.:
MACAM DAN JENIS STRATEGI
MACAM STRATEGI
JENIS CORPORATE STRATEGI
Strategi Ekspansi
Strategi diversifikasi (semua jenis)
Startegi integrasi (semua jenis)
Strategi deintegrasi
Startegi kombinasi
Startegi konsolidasi
Startegi kooperatif
Startegi berkembang
Startegi kombinasi
Starategi likuidasi
Strategi difensif (semua jensi)
Tahap selanjutnya adalah tahap keputusan dimana tahap ini pengelola bisnis
keluarga dapat menentukan strategi yang tepat dengan memilih satu atau gabungan
dari beberapa startegi yang tepat untuk perusahaan, yang juga harus disesuaikan
dengan goals dari bisnis keluarga. Startegi yang telah ditentukan untuk selanjutnya
disosialisasikan kepada seluruh anggota perusahaan dan diterjemahkan menjadi
strategi-startegi unit bisnis maupun strategi fungsional.
4.5. RANGKUMAN
1.
52
2.
patungan, startegi kerja sama operasi (KSO) dan aliansi, startegi berkembang
neliputi marger dan akuisisi, strategi pemisahan/pelepasan dan
perusahaan
Strategi unit bisnis terdiri dari strategi diferensiasi, startegi keunggulan biaya
(low cost), startegi fokus
4.
5.
Startegi suksei adalah strategi segala sesuatu yang dilakukan oleh bisnis
keluarga untuk menemukan atau mempersiapkan pemimpin baru perusahaan,
mengalihkan kepemimpinan dari generasi pertama ke generasi kedua dan
sterusnya.
6.
BAB 5
IMPLEMENTASI STRATEGI
53
Struktur
organisasi
perusahaan
diperlukan
untuk
memberikan arahan apa yang harus dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis
keluarga, yang disesuaikan dengan posisi dan pekerjaan mereka, yang terakhir adalah
budaya atau lebih tepatnya adalah budaya organisasi dalam perusahaan, dimana
budaya organisasi mamapu menjembatani semua pihak yang terkait dalam
perusahaan untuk menjalankan startegi yang telah dipilih.
5.1. KEPEMIMPINAN
Stoner mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Kepemimpinan merupakan kombinasi
antara sifat-sifat yang tampak dan perilaku pribadi.
Pemimpin bisnis keluarga biasanya adalah pendiri bisnis tersebut (faunder),
biasanya mereka mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat, sehingga mampu
memberikan pengaruh ke semua aspek dalam bisnis keluarga, biasanya karyawan
dalam perusahaan keluarga mempunyai loyalitas yang tinggi pada perorangan bukan
pada organisasi, kepada pendiri bisnis (faunder) inilah biasanya karyawan akan
sangat loyal. Pendiri bisnis (faunder) biasanya mereka juga seorang entepreneur yang
sejati yang menyebabkan mereka sulit dilepaskan dari sosoknya dari bisnis yang
didirikannya.
Proses implementasi startegi memerlukan komitmen dari semua pihak
termasuk pemilik, manajemen dan karyawan, sehingga diperlukan sosok pemimpin
54
yang mempunyai leadership yang kuat sehingga mampu menyebabkan semua pihak
dalam bisnis keluarga tersebut loyal.
Ada beberapa criteria yang harus ada dalam diri seorang pemimpin34 yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
jika mereka komitmen dengan apa yang mereka putusakan, jika mereka berhasil
menunjukkan hasil berupa peningkatan kinerja baik bisnis maupun non bisnis.
5.2. STRUKTUR ORGANISASI
Setiap perusahaan akan memiliki dua jenis struktur organisasi yaitu struktur
organisasi kepemilikan dan struktur organisasi dalam manajemen perusahaan, tetapi
selama ini yang terkenal dengan struktur organisasi adalah struktur organisasi dalam
manajemen perusahaan yang sering disebut juga sebagai struktur formal perusahaan.
34
Susanto, Wijanarko dkk, The Jakarta Consulting Group on Family Business, Devisi Penerbitan The
Jakarta Consulting Group,2007
55
Masing-masing perusahaan mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang berbedabeda, oleh karena itu jenis struktur organisasi kepemilikan maupun struktur organisasi
bisnis biasanya menyesuaiakan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing
perusahaan.
Struktur organisasi kepemilikan dalam suatu bisnis menurut Michael
Friedman dan Scoot Friedman ada empat jenis yaitu35,36:
1.
2. Perkongsian umum, bisnis dimiliki oleh dua atau tiga orang secara sukarela untuk
bekerja sama, berbagi keuntungan maupun kerugian.Diperlukan beberapa
dokumen dan perjanian awal untuk menghindari permasalahan dikemudian hari
3. Perkongsian terbatas, bisnis yang dimiliki oleh dua atau tiga orang yang bekerja
sama dengan melakukan perjanjian sesuai undang-undang yang berlaku,
sehingga terbentuk badan hukum.
4. Corporation, bisnis yang terbentuk dari investasi kepemilikan dari beberapa
orang, sesuai dengan undang-undang yang berlaku, dimana tanggung jawab
masing-masing investor terbatas pada investasi yang ditanapkan pada corporasi
tersebut.
Secara umum bentuk kepemilikan tuggal adalah suatu bentuk yang paling
sederhana yang dapat dipilih oleh bisnis keluarga, dalam kepemilikan tunggal,
pemilik akan mempunyai hak sepenuhnya untuk mengatur bisnis keluarga. Jika bisnis
keluarga sudah cukup besar dan ingin lebiih berkembang bisa dikembangkan ke
bentuk-bentuk kepemilikan lain, sedangkan jika bisnis keluarga cukup beriso, untuk
35
Susanto, Wijanarko dkk, The Jakarta Consulting Group on Family Business, Devisi Penerbitan The
Jakarta Consulting Group,2007
36
A, Marsya, Goetting and Alice Mills M, Selecting an Organizational Structure for
Your Business, Montana State University-Bozeman, Bozeman, 1997
56
meminalisasi berbagai akibat dari kerugian, bisa memilih untuk menggunakan bentuk
corporation.
Struktur organisasi manajemen perusahaan, merupakan suatu framework bagi
anggota organisasi untuk bekerja sesuai dengan tugas dan pekerjaannya dalam upaya
untuk membantu organisasi mencapai goals yang diinginkan, dengan adanya struktur
organisasi bisnis tidak ada lagi tumpang tindih dan tidak akan menimbulkan
kebingungan bagi mereka yang terlibat dalam bisnis keluarga dalam melakukan
pekerjaannya.
Struktur organisasi manajemen perusahaan biasanya akan berbentuk suatu
chart yang berisi tentang beberapa hal seperti 1) jenis tugas atau pekerjaan yang ada
di dalam organisasi, 2) tingkatan otoritas dalam struktur organisasi bisnis, 3) Span of
control atau jumlah bawahan yang harus dikontrol oleh seorang atasan serta 4) alur
dari komunikasi formal yang harus terbentuk.
Struktur organisasi baik struktur organisasi dalam kepemilikan maupun
struktur organisasi dalam manajemen perusahaan akan membuat mereka yang terlibat
dalam bisnis keluarga memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
dalam prose implementasi strategi.
5.3.
BUDAYA
Budaya (culture) adalah sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hukum, adapt, dan kapabilitas serta kebiasaan yang dipeoleh oleh seseorang sebagai
anggota perkumpulan atau komunitas tertentu (Tylor 1871)37, teori ini berkembang,
hingga muncul teori-teori budaya dalam beberapa aspek, salah satu hasil dari
berkembangnya teori tentang budaya, yaitu munculnya teori tentang
budaya
organisasi, secara umum The Jakarta Consulting Group (2008) mendifinisikan budaya
organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam
37
Susanto, A.B., dkk, Corporate Culture & Organization Culture, The Jakarta Consulting Group, 2008
57
menjalankan kewajibannya dan juga perilakunya di dalam organisasi 38, Bodley (1996)
menjelaskan budaya organisasi dapat dilihat melalui beberapa aspek berikut39:
1.
2.
Behavioral, budaya adalah tingkah laku sumber daya manusia dalam organisasi
dalam organisasi dan jalan hidup yang ditempuh oleh masing-masing sumber
daya manusia dalam organisasi
3.
4.
5.
Mental, budaya adalah beberapa ide yang komplek, kebisaan seharai-hari dan
social control
6.
7.
Susanto, A.B., dkk, Corporate Culture & Organization Culture, The Jakarta Consulting Group, 2008
Bodley, J. (1996) Cultural Anthropology: Tribes, States, and the Global System. Mountain View,
CA: Mayfield fascinating introductory to anthropology.
39
40
Susanto, AB, dkk, Corporate Culture & Organization Culture, The Jakarta Consulting Group,2008
58
yang pada akhirnya strategi perusahaan juga berhasil diimplementasikan dengan baik,
sedangkan sistem, struktur dan aspek-aspek fundamental lain akan menjadi budaya
organisasi yang baru.
Perusahaan yang memilih untuk menggunakan startegi pada angka 1 dan 2,
dimana pada bab terdahulu telah dijelaskan, bahwa perusahaa pada posisi tersebut ada
pada tahap konsolidasi, sehingga strategi yang dipilihpun sebaiknya merupakan
strategi-strategi yang bersifat konsolidasi. Pemberlakuan strategi-strategi yang
bersifat konsolidasi, perlu dibarengi dengan penguatan dan pengelolaan budaya
organisasi yang sehingg kekuatan budaya organisasi diharapkan mampu menciptakan
energi positif bagi proses implementasi startegi.
Jika perusahaan ada pada angka 4, dimana perusahaan pada posisi likuidasi,
dimana strategi-strategi yang digunakannya pun bersifat likuidasi, yaitu mempunyai
karakteristik adanya perubahan yang sangat krusial dan drastis, seiring akan
diimplementasikannya strategi ini, budaya organisasi juga perlu dirumuskan kembali
agar mampu mendukung terciptanya suatu bisnis keluarga yang sehat.
5.4. RANGKUMAN
1.
2.
3.
Ada dua jenis struktur organisasi yaitu struktur organisasi kepemilikan dan
struktur organisasi manajemen perusahaan., karena masing-masing bisnis
mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, maka struktur organisasi yang
efektif, adalah struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
59
4.
5.
6.
60
Bab 6
EVALUASI STRATEGI
61
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pengelola bisnis keluarga dalam
melakukan evaluasi strategi adalah menentukan standart dan target yang akan dicapai
dalam bisnisnya, standart dan target adalah berupa goals yang telah ditetapkan, dalam
bisnis keluarga ada dua jenis tujuan yang harus dicapai dicapai yaitu business goals
dan family goals. Bisnis goals dapat dilihat berdasarkan dua hal yaitu financial goals
(misalnya financial returns, tingkat resiko, tingkat pertumbuhan) dan non financial
goals(social goals, peningkatan market share) .
Langkah kedua adalah penentuan proses pengukuran dan monitoring, termasuk
adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan memonitor. Langkah ketiga adalah
dengan membanndingkan kinerja yang dihasilkan yang telah diukur dalam proses
pengkuran
dan
monitoring.
Langkah
keempat
adalah
mengevaluasi
hasil
perbandingan antara goals (standart dan target) dengan kinerja yang dihasilkan, dan
melakukan perbaikan jika diperlukan.
6.1.
1.
RANGKUMAN
Evaluasi startegi adalah serangkaian tindakan yang berhubungan dengan
penilaian terhadap hasil yang dicapai setelah penerapan startegi. Proses evaluasi
yang dilakukan juga sekaligus sebagai control terhadap pelaksanaan dan
sekaligus hasil dari penerapan strategi.
2.
Dua jenis kontrol terhadap bisnis keluarga yaitu informational control yaitu
control terhadap proses penerapan startegi serta behavioral control yaitu control
terhadap hasil penerapan strategi (termasuk pencapaian goals)
3.
Langkah-langkah dalam
melakukan
evaluasi
terhadap
startegi
adalah
menentukan standart dan target yang akan dicapai dalam bisdnisnya, penentuan
proses pengukuran dan monitoring, membanndingkan kinerja yang dihasilkan
yang telah diukur dalam proses pengkuran dan monitoring, mengevaluasi hasil
perbandingan antara goals (standart dan target) dengan kinerja yang dihasilkan,
dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
62
DAFTAR PUSTAKA
Suara
Pembaharuan,
September
2007,hal
kol
1-6,
63
Dunemann, Mark and Rowena Barrett, Family Business And Succession Planning A
Review Of The Literature, 2001
Evans, et al, Family Business Survey, Family Business & Strategic Phylantropy, 2005
Faustine,Petrina, Mengenal Bisnis Keluarga. Majalah Tokoh, Senin, 18-December2006
Grant, Analisis Strategi Kontemporer: Konsep, Teknik, Aplikasi, Penerbit Airlangga,
1996
Porter, Competitive Advantage, New York: Free Press,1985
Handler, Wendy, Methodological issues and considerations in studying family
businesses,Family Business Review Vol. 2, No. 3, p. 260,1989
Harris, D., Martinez, J.L., & Ward, J.L., Is Strategy Different For The Familyowned
Businesses?, Family Business Review, 7(2), 159-176,1994
Jaskiewicz, Peter, Sabine B. Klein, Family Influence and Performance Theoretical
Concepts and Empirical Results, European Business School, International
University Schlo Reichartshausen, 2005
Hofstrand, Don, Setting Personal, Family and Business Goals for Business Success,
Iowa State University, www.extension.iastate.edu/agdm
Hollander, Barbara and Nancy Elman, Family-owned businesses: An emerging field
of inquiry, Family Business Review Vol. 1, No. 2, p. 159, 1988.
Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini dalam buku Operasionalisasi Strategi, PT Elex
Media Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta, 2006
Kasali, Rhenald, Change, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2006
Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia, 1999
Kuncoro, M, Startegi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Peneribit
Airlangga, 2005
Le Breton-Miller,I., Miller,D., & Steiner, P., Toward an Integrative Model Of
Effective FOB Succession, Entepreneurship Theory & Practic,1042-2587:305328, 2004
64
65
Name :
Education :
Degree Training:
Undergraduate: Sarjana in Government
Science, Faculty of Socials and Political
Sciences, The University of Lampung,
year of achievement 1991
Master Degree: Master of
Management , University of Bandar
Lampung, year of achievement 2002
Non Degree Training
Training of Trainers (ToT) Managers,
SCBD Project LAN RI, Jakarta,
Desember 2010
Training of Trainers (ToT) for Perspective
Instructure SCBD Project, LAN RI,
Jakarta, 2009
Contact address
Office:
Residence:
Interests Subject:
Strategic Management
Managaement Public Sector
Concentration Area:
HR Management
66