Professional Documents
Culture Documents
Berikan asupan kalsium yang cukup agar gigi anak anda kuat. Jumlah
asupan kalsium yang direkomendasikan untuk anak usia 4-8 tahun
adalah sebanyak 800mg. Susu adalah sumber kalsium yang cukup baik
untuk anak.
Hindari memberikan minuman gula dalam botol (susu botol) kepada bayi atau anak
anda. Mengapa? karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan (karies/lubang) gigi,
terutama karies di bagian gigi depan anak anda. Jenis kerusakan gigi ini sangat cepat
perkembangannya.
Sikatlah gigi anak anda, jika mereka belum mampu menyikat gigi mereka sendiri. Lalu
ajarlah mereka menyikat gigi, hingga mereka dapat melakukannya sendiri. Awasi, cara
mereka menyikat gigi, apakah sudah tepat atau belum.
mengonsumsi minuman yang mengandung gula, seperti susu, sari buah, dan minuman ringan
lainnya, yang diberikan kepada anak menjelang tidur.
Gula yang terkandung dalam minuman-minuman tersebut oleh bakteri yang terdapat pada plak
gigi diubah menjadi asam yang akhirnya menimbulkan kebusukan dan kerusakan gigi.
Terdapat beberapa cara untuk menghindari terjadinya kasus NBC:
1. Hindari atau kurangi makanan yang manis. Fruktosa (gula meja), dekstrosa, dan sirup jagung
mengandung gula yang dapat menimbulkan asam pembusuk dalam jumlah lebih besar
dibandingkan dengan makanan non-gula lainnya.
2. Jangan berikan makanan atau minuman kepada anak-anak menjelang tidur tanpa melakukan
penyikatan gigi atau pembersihan gigi setelahnya. Bila anak terbiasa meminum susu dalam botol
menjelang tidur sampai tertidur, bersihkan giginya dengan kapas atau kain yang telah dibasahi.
3. Bila anak harus atau terbiasa memegang botolnya saat akan tidur, isi botol dengan air putih.
Indikator kesehatan mulut dapat dilihat dari kebersihan mulut serta ada atau tidaknya gingivitis
(pembengkakan gusi). Gingivitis adalah peradangan yang melibatkan jaringan gingiva (gusi) di
sekitar gigi. Gingivitis pada anak-anak diakibatkan oleh adanya plak (massa lunak yang melekat
pada permukaan gigi dan mengandung koloni bakteri) dan kalkulus (plak yang telah mengeras),
yang dihubungkan dengan kebersihan mulut yang tidak baik. Penyakit gingivitis ini jika
dibiarkan akan menjadi bentuk destruktif yang mengenai jaringan periodontal (jaringan sekitar
gigi).
Pemeliharaan kesehatan anak-anak berumur di bawah lima tahun masih bergantung kepada
orangtua. Orangtua, terutama ibu, mempunyai peran yang sangat dominan dalam upaya
pecegahan penyakit gingivitis ataupun penyakit mulut lainnya. Peran ibu dalam upaya
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak dapat dilihat dari sikap dan perhatiannya terhadap
perawatan gigi dan mulut anaknya.
Usaha untuk mencegah kerusakan gigi tentunya tidak dilakukan dengan mengurangi pemberian
susu kepada anak. Mengingat penyebab utama timbulnya karies gigi dan gingivitis adalah plak,
upaya yang dapat dilakukan ialah membersihkan plak dari permukaan gigi.
Upaya tersebut dapat berupa penyikatan gigi, kumur-kumur, dan pembersihan gigi dengan kapas
atau kain basah pada balita. Bila anak sudah agak besar, orangtua harus dapat membantu anak
untuk memulai rutinitas menggosok gigi. Caranya dengan mengajari dan memberi contoh
bagaimana cara memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar. Kebersihan gigi dan
mulut hanya dapat dicapai dengan menyikat gigi secara benar, rutin, dan teratur setiap hari,
terutama menjelang tidur, agar permukaan gigi terbebas dari plak. SISKA DAMAYANTI
HERYAMAN Dokter Gigi, Tinggal di Bandung
Previous
Left arrow key Next
Right arrow key
Close
Selain itu, penggunaan flouride dalam pasta gigi pada anak-anak sebelum berusia 12
tahun maka memungkinkan terjadinya flurosis gigi. Kesimpulan ini berdasar pada
temuan pada 79 percobaan yang melibatkan 73.000 anak-anak diberbagai belahan dunia.
Dr. Anne-Marie Glenny, salah seorang peneliti menjelaskan sangat penting bagi para
orang tua untuk mengetahui keseimbangan terkait fakta setiap perusahaan memiliki
kandungan flouride berbeda pada setiap produknya.
"Dari sudut pandang kesehatan publik, resiko pembusukan gigi dan tentu memberikan
efek seperti rasa nyeri dan pencabutan gigi cukup besar ketimbang fluorosis," tegasnya
seperti dikutip dari Dailymail.co.uk, pekan lalu.
Anne-Marie juga menjelaskan anak-anak yang cenderung menggunakan pasta gigi secara
berlebihan dalam jangka panjang berakibat pada bintik-bintik pada gigi ketimbang warna
putih mengkilap.
"Dalam kasus ini, cara menyikat gigi dengan baik dan benar oleh orang tua disertai pula
dengan sedikit penggunaan pasta gigi berflouride jauh lebih bermanfaat," pungkasnya.
Queensland permen karet biasanya dikonsumsi orang jika sedang merasa gugup atau saat
olahraga. Tapi mengunyah permen karet secara teratur juga bisa berguna untuk mencegah
kerusakan gigi.
"Permen karet yang baik untuk mencegah kerusakan gigi adalah yang tidak mengandung
gula. Mengunyah permen karet bebas gula akan memiliki dampak positif terhadap
kesehatan gigi," ujar Profesor Laurence Walsh, ketua Dental School di University of
Queensland.
Prof Walsh menuturkan manfaat lain yang bisa didapat dengan mengunyah permen karet
adalah meningkatkan produksi air liur, hal ini berguna untuk membantu melindungi gigi,
menjaga gigi agar tetap bersih serta dapat memperkuat lapisan enamel gigi.
"Mengunyah permen karet juga bisa melatih otot-otot wajah dan gigi dan juga membuat
sel-sel kelenjar air liur bekerja lebih baik dan efisien. Serta mempengaruhi jenis-jenis
bakteri yang tumbuh di mulut seseorang," ungkap Prof Walsh.
Orang yang memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan gigi adalah orang yang
melakukan diet tidak benar, sering mengonsumsi minuman bersoda atau minuman
olahraga, gaya hidup yang tidak sehat serta mengonsumsi obat tertentu yang bisa
mempengaruhi produksi air liur.
Permen karet yang bisa memberikan manfaat positif bagi gigi adalah permen bebas gula
dan mengandung protein susu yang dapat melepaskan mineral untuk membantu
memperbaiki gigi serta menghambat proses pembusukan.
"Pembusukan adalah awal dari timbulnya rongga besar yang lama kelamaan bisa
mengakibatkan kerusakan. Hal ini penting karena keusakan gigi sulit sekali untuk
disembuhkan serta bisa menimbulkan infeksi lainnya," ujar Prof Walsh.
Tak ada salahnya untuk mengunyah permen karet bebas gula sebagai bagian dari
kebiasaan hidup sehat. Tapi jangan meninggalkan kebiasaan sehat lain seperti sikat gigi
minimal 2 kali sehari serta memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali. Dari berbagai
sumber:
www.suaramedia.com
Cara Menyikat Gigi Yang Benar
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya
untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar. Terdapat beberapa cara yang
berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu diperhatikan ketika menggosok gigi adalah:
(1) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi
secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);
(2) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak
memberikan tekanan berlebih;
(3) Cara menyikat harus tepat dan efisien.
(4) Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum
tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam).
Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap sehabis makan dan
sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak selalu dapat dilakukan, terutama
ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau tempat lain. Manson (1971) berpendapat bahwa
menggosok gigi sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal. Caranya
menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan berakhir pada gigi
belakang kanan/kiri dari sisi lainnya. Hasil penyikatan akan lebih baik bila menggunakan
disclosing solution atau disclosing tablet sebelum dan sesudah penyikatan gigi. Dengan
disclosing solution, lapisan-lapisan yang melekat pada permukaan gigi dapat terlihat jelas.
Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu,
(a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas
dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial),
sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan
menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan,
yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi
sehingga akar gigi terlihat.
(b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan
bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush.
Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi
gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan
resesi gusi/abrasi lapisan gigi.
(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan,
efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh
dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan
perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam
lengkungan.
Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap
permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang
terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah
interproksimal/antara gigi.
Dari sekian cara menggosok gigi, memilih sikat gigi dan menggunakan pasta gigi, yang tersebar
banyak di pasaran.
Dengan paparan di atas, kini kita dapat memilih sesuai seleranya masing-masing dan
memerhatikan etika menggosok gigi dengan baik dan benar. Tidak malas lagi menggosok gigi,
budayakanlah menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, luangkanlah waktu
sebentar untuk memelihara gigi Anda dan mencapai napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan
bahwa sumber infeksi/vokal infeksi itu berawal kondisi gigi dan mulut Anda. Insya Allah dengan
gigi sehat dan mulut segar...tidur Anda akan nyenyak dan terhindar dari penyakit. (Drg. R.
Ginandjar, A.M. RS Al-Islam Bandung)***
souce: www.pikiran-rakyat.com
Laporan Survey membuktikan
ArrghhBritney Spears
memuaskan. Diduga hal ini akibat metode dan media penyuluhan yang dipakai selama ini kurang
sesuai dengan psikologi anak yang disuluh, sehingga materi yang diberikan kurang menimbulkan
ingatan jangka panjang.
Mengingat anak usia SD sesuai perkembangan psikologis menyukai cerita atau dongeng, maka
dimungkinkan untuk mengemas acara penyuluhan kesehatan gigi ini dalam bentuk cerita.
Theater boneka mungkin merupakan salah satu media yang patut untuk dicoba digunakan dalam
usaha menanamkan pengertian kepada anak sejak usia dini. Cerita yang dibawakan melalui
theater boneka bisa dikemas dalam bentuk cerita petualangan karena berdasarkan penelitian,
pada usia SD anak menyukai cerita yang lucu atau memiliki elemen aksi dan petualangan.
Media teater boneka memungkinkan juga penyampaian penyuluhan dengan diiringi musik
sebagai setting cerita. Melalui musik, anak dapat menyenangkan diri sendiri, menenangkan
perasaan yang tidak nyaman serta menyalurkan emosinya dengan musik. Anak menyukai musik
yang sederhana, ritme lagu yang lincah serta kata2 yang mudah dipahami.
Yang tidak kalah pentingnya adalah waktu penyuluhan. Anak usia SD biasanya hanya bisa
berkonsentrasi penuh dalam waktu sekitar 20 menit.
Silakan baca di sini; Gigi dan Mulut: Penyuluhan gigi pada anak
Sejak abad kedelapan, bangsa-bangsa di bawah panji Muslim telah mengenal kegunaan
siwak, yang juga dikenal dengan sebutan kayu sugi, untuk membersihkan gigi.
Sementara, baru pada akhir abad ke-14 Bangsa Cina hadir dengan sikat gigi pertama di
dunia. Sikat gigi primitif ini terbuat dari kumpulan bulu keras yang tumbuh pada leher
babi hutan dan ditempelkan pada sebatang bilah bambu. Empat abad kemudian
masyarakat dunia barat menyusul ketika William Addis, seorang warga Negara Inggris,
membuat beberapa lubang pada sebuah tulang hewan, memasukkan kumpulan bulu pada
masing-masing lubang, dan mengelemnya agar tidak ada bulu-bulu yang dapat tertarik
keluar dengan mudah. Beliau pun kaya mendadak berkat penemuannya yang kemudian
diproduksi secara masal ini.
Di era yang sama, pasta gigi yang digunakan tidak kalah seadanya, biasanya berupa
bubuk yang terbuat dari campuran kayu manis, tawas yang dibakar dan darah naga.
Darah naga yang digunakan di sini tentu saja bukan darah dari naga betulan, melainkan
getah berwarna merah dari beberapa tanaman tertentu, seperti Pohon Jenang. Selain itu,
ada juga yang menggunakan bubuk batu bata sampai tumbukan keramik dengan langsung
menggosokkannya pada gigi dengan jemari, atau bila mampu membelinya, dengan sikat
gigi ciptaan William Addis.
Menyongsong abad kesembilanbelas, Dr. Washington Sheffield, asal New London,
Connecticut, mulai memproduksi pasta gigi dalam kemasan tube dengan merek Dr.
Sheffields Creme Dentifrice. Beliau terinspirasi cerita putranya yang saat berlibur di
Paris melihat seorang pelukis menggunakan cat dalam tube. Seakan tak mau kalah,
perusahaan kimia asal Amerika, DuPont, membuat gebrakan pada tahun 1938, mengganti
bulu binatang yang biasanya digunakan untuk sikat gigi, dengan serat sintetis macam
nylon. Inilah saatnya dunia kebersihan gigi dan mulut memasuki dunia modern!
Perjalanan sikat dan pasta gigi tak berhenti sampai di sana saja, bahkan hingga detik ini
dan tentunya untuk waktu yang akan datang, ilmuwan di seluruh dunia kiranya akan terus
berkarya untuk menghasilkan penemuan terbaik demi meningkatkan kesehatan mulut dan
gigi. Jangan sia-siakan perjalanan mereka, gunakan sikat dan pasta gigi minimal dua kali
sehari, sesudah makan dan sebelum tidur!