Professional Documents
Culture Documents
Kebidanan
Bayi dengan
Perdarahan Tali Pusat
Gejala
Pencegahan
Etiologi
Pengertian
Perdarahan
Tali Pusat
Penatalaksanaan
PENGERTIAN
Perdarahan yang terjadi pada tali pusat yang bisa timbul sebagai
akibat dari pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan
proses pembentukan trombus normal.
Adanya cairan(darah) yang keluar di sekitar tali pusat bayi.
Akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau
kegagalan proses pembentukkan trombus normal.
ETIOLOGI
Robekan Umbilikus
Robekan
Umbilikus
Perdarahan akibat
plasenta previa dan
abrupsio plasenta
Pada kasus plasenta previa cenderung
mengakibatkan anemia,
Pada kasus abrutio plasenta lebih sering
mengakibatkan kematian intra uterin karena dapat
mengakibatkan anoreksia.
GEJALA
1. Ikatan tali pusat lepas atau klem tali pusat tapi masih
menempel pada tali pusat
2. Kulit di sekitar tali pusat memerah dan lecet
3. Adanya cairan yang keluar pada tali pusat,dan cairan
tersebut bisa berwarna kuning,hijau,atau darah.
4. Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.
PENCEGAHAN
Pada perdarahan umbilikus
Akibat ikatan yang longgar, dapat di kencangkan kembali
pengikat tali pusat. Perdarahan juga dapat disebabkan oleh
repitan atau tarifan dari kiem. Jika perdarahan tidak berhenti
setelah 15-20 menit maka tali pusatnya harus segera di lakukan
beberapa jahitan pada luka bekas pemotongan tersebut.
PENATALAKSANAAN
penanganan awal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ASUHAN KEBIDANAN
Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu
metode berfikir dan bertindak sistematis dan
logis dalam member asuhan kebidanan, agar
menguntungkan kedua belah pihak baik
klient maupun pemberi asuhan.
Manajemen Varney
1. Pengumpulan Data
Pengkajian Segera Setelah Lahir
Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi
baru lahir dari kehidupan dalam uterus ke kehidupan
luar uterus, yaitu dengan menilai APGAR, meliputi
appearance (warna kulit), pulse (denyut jantung),
grimace (reflek atau rangsangan terhadap rangsangan),
activity (tonus otot) dan respiratory (usaha bernapas).
Pengkajian sudah dimulai sejak kepala tampak dengan
diameter besar di vulva (crowning).
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Dalam waktu 24 jam bila bayi tidak mengalami masalah apa
pun, lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Head to Toe
Pemeriksaan Umum
Pernafasan.
Pernafasan BBL normal 30-60 kali per menit, tanpa
retraksi dada dan tanpa suara merintih pada fase
ekspirasi.
Warna kulit
Bayi baru aterm kelihatan pucat dibanding bayi preterm
karena kulit lebih tebal.
Denyut jantung
Denyut jantun BBL normal antara 100-160 kali per menit,
tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali per
menit dalam jangka waktu pendek.
Suhu
Suhu normalnya sekitar 36,5C sampai 37,5C.
Telinga
Pengkajian telinga secara umum bertujunan untuk
mengetahui ada tidaknya jumlah ,bentuk,
kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan
kepala serta adanya gangguan pendengaran
Hidung
Hidung dikaji untuk mengetahui bentuk, pola
pernapasan dan kebersihan.
Mulut
Tujuan mengkaji mata mulut untuk mengetahui
bentuk dan ada tidaknya kelainan yaitu bentuk
simetris/tidak, bibir tidak pucat dan kering, tidak ada
labio palato schizis, tidak ada labio schizis.
Leher
Tujuan mengkaji leher adalah Tidak ada pembesaran
kelenjar untuk menetahui bentuk leher serta organ-organ
penting yang berkaitan pengkajian inspeksi untuk melihat
kelainan kulit apakah pucat, sianosis, ataukah ikterus dan
tidak adanya pembengkakan, pemeriksaan palpasi
dilakukan untuk melihat adanya pembesaran kelenjar
tyroid, dan tidak ada bendungan vena jugularis.
Klavikula dan lengan tangan
Tujuan mengkaji klavikula dan lengan tangan adalah
untuk memastikan adakah faraktur klavikula, gerakan bayi
aktif atau tidak, dan ada tidaknya kelainan jumlah jari.
Dada
Dada dikaji untuk mengetahui ada tidaknya kelainan
bentuk, puting susu, gngguan pernapasan, bunyi jantung.
Abdomen
Dalam melakukan pengkajian abdomen
pastikan turgor kulit baik, tidak ada
perdarahan tali pusat, tali pusat masih
basah, tidak ada benjolan.
Genetalia
Kelamin laki-laki: panjang penis testis
sudah turun berada dalam skrotum
,orifisium uretra di ujung penis, kelainan
(fimosis hipospadia/epispadia)
Kelamin perempuan: labia mayora dan
minora, klitoris, orifisium vagina, orifisium
uretra, secret dan lain-lain.
Neuro
Reflex moro
Reflek dimana bayi akan mengembangkan tangan lebar-lebar dan melebarkan jarijari, lalu mengembalikan dengan tarikan yang cepat seakan-akan memeluk
seseorang.
Reflex rooting.
Reflek ini timbul karena rangsang taktil pipi dan daerah mulut. Bayi akan memutar
kepala seolah mencari putting susu.
Reflex sucking
Reflek ini timbul bersama reflex rooting untuk menghisap putting susu dan
menelan.
Reflex graps
Reflek yang timbul jika ibu jari di letakkan pada telapak tangan bayi, lalu bayi
akan menutup telapak tangan nya. Respon yang sama dapat di peroleh ketika
telapak kaki di gores dekat ujung jari kaki menyebabkan ujung jari kaki menekuk.
INTERPRETASI DATA
Contoh: Diagnosis
Bayi cukup bulan, sesuai masa kehamilan
Bayi kurang bulan, kecil masa kehamilan
Masalah
Ibu kurang informasi
Adanya infeksi
Kebutuhan
Perawatan rutin bayi baru lahir
MENETAPKAN KEBUTUHAN
TERHADAP TINDAKAN
SEGERA ATAU MASALAH
POTENSIAL
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi
masalah atau diagnosis yang sudah
diidentifikasi sebelumnya, sehingga dapat
diambil keputusan ada tidaknya tindakan
segera oleh bidan atau dokter dan/atau ada
hal yang perlu dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lain sesuai kondisi bayi,
contohnya adalah bayi tidak segera
bernafas spontan dalam 30 detik, segera
lakukan resusitasi.
Perencanaan pada
perawatan tali pusat adalah
sebagai berikut:
1) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
sebelum merawat tali pusat.
2) Bersihkan dengan lembut kulit disekitar tali
pusat dengan kapas bersih
3) Bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat
dengan kasa bersih atau steril
4) Pastikan popok atau celana bayi harus di
ikat di bawah tali pusat,tidak menutupi tali
pusat untuk menghindari kontak dengan
feses dan urin.
5) Hindari penggunaan kancing, koin atau
uang logam untuk membuat rekan tali pusat
IMPLEMENTASI
1) Mempertahankan suhu tubuh tetap hangat, dengan cara
memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara
kulit bayi dengan kulit ibu, mengganti handuk/kain
basah dan bungkus bayi dengan selimut yang kering
dan bersih
2) Memberikan obat mata eritromisin 0,5 % atau
tetrasiklin 1% di anjurkan untuk mencegah penyakit
mata karena clamidia.obat mata perlu di berikan pada
jam pertama setelah persalinan.
EVALUASI
Merupakan tahap terakhir dalam
manajemen kebidanan, yakni untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan
asuhan yang kita berikan kepada
pasien, kita mengacu kepada beberapa
pertimbangan berikut ini:
Tinjauan asuhan kebidanan
Efektifitas tindakan untuk mengatasi
masalah
Hasil asuhan
SEKIAN