You are on page 1of 8

10

Fissura ani
Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah:
1. Nyeri berhubungan dengan ruptur spingter ani dan pasca pembedahan
2. Konstipasi berhubungan dengan trauma pembedahan
3. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan interprestasi dan
kurang informasi
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh,
proses pembedahan

11

Intervensi
No
Diagnosa
1. Nyeri
berhubungan
dengan

Tujuan
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan 1. Pasien
perawatan selama

ruptur 2x24 jam, nyeri

spingter ani dan klien


pasca
pembedahan

berkurang

atau hilang

mengatakan
sakitnya

Intervensi Keperawatan
Rasional
1. Dorong
klien
untuk 1. Mencoba untuk mentoleransi
melaporkan nyeri.

nyeri tanpa analgesik.

sudah 2. Kaji laporan kram abdomen 2. Nyeri

mulai berkurang
2. Pasien

atau

nyeri,

catat

lokasi,

lamanya, intensitas.

menunjukkan

3. Catat

petunjuk

sering

non-verbal,

menolak

untuk

dapat

nyeri

mis.gelisah,

yang

sudah

bergerak, berhati-hati dengan 3. Dapat


abdomen.
meningkatkan/ menghilangkan
nyeri

defekasi
pada

tiba-tiba,
berat

KU

dimana

dan

terus-

digunakan

pada

petunjuk

verbal

menerus.
hubungan

4. Kaji ulang faktor-faktor yang

untuk mengidentifikasi luas


beratnya masalah
4. Dapat menunjukkan dengan

5. Bersihkan area rektal dengan


sabun

terjadi

dengan

ekspresi
berkurang

sebelum

ringan

dan

air/lap

tepat pencetus atau faktor


pemberat

setelah defekasi dan berikan 5. Melindungi kulit dari asam


perawatan kulit.
6. Observasi/

catat

usus, mencegah ekskoriasi.


distensi 6. Dapat

menunjukkan

12

abdomen,

peningkatan suhu,

penurunan TD

terjadinya

obstruksi

usus

karena inflamasi, edema, dan

7. berikan obat analgetik

jaringan parut
7. mengurangi/menghilangkan

2.

Konstipasi

Setelah dilakukan

berhubungan

perawatan selama

dengan

trauma 2x24

pembedahan

jam

defekasi

pola
lancar

dan adekuat

nyeri
1. pasien mulai bisa 1. Tentukan pola defekasi bagi 1. Untuk
BAB rutin setiap

klien dan latih klien untuk

keteraturan

hari

menjalankannya

klien

2. tekstur,

warna 2. Berikan

feses normal

cakupan
cairan

jika

latihan

klien

relaksasi

defekasi

defekasi

tidak 3. Nutrisi serat tinggi untuk

kontraindikasi 2-3 liter per hari


4. menganjurkan

pola

nutrisi 2. Untuk memfasilitasi refleks

berserat sesuai dengan indikasi


3. Berikan

mengembalikan

melancarkan eliminasi fekal

untuk

4. membantu merilekskan otot-

sebelum

otot perineal abdomen yang

defekasi.
5. Pemberian laksatif atau enema
sesuai indikasi

kemungkinan

berkontriksi

atau mengalami spasme


5. Untuk melunakkan eliminasi
feses

3.

Ansietas

Setelah dilakukan

1. Pasien

tidak

1. Catat petunjuk perilaku mis,

1. Stres dapat terjadi sebagai

13

berhubungan
dengan

perawatan selama

rencana 2x24

pembedahan

jam,

kecemasan

klien

berkurang

atau

teratasi

menunjukkan
rasa cemas
2. Pasien kooperatif
ketika dilakukan
tindakan

gelisah,

peka

rangsang,

akibat gejala fisik kondisi,

menolak, kurang kontak mata,

juga reaksi lain. membuka

perilaku menarik perhatian.

hubungan terapeutik.

2. Dorong menyatakan perasaan.


Berikan umpan balik
3. Akui

bahwa

masalah

mirip

dan
yang

orang

Tingkatkan

dalam

meng-

indentifikasi masalah yang

ansietas

diekspresikan

2. Membantu

lain.

perhatian

mendengar klien.
4. Berikan informasi yang akurat

menyebabkan stres.
3. Validasi
normal

bahwa
dapat

perasaan
membantu

menurunkan stres.
4. Keterlibatan pasien dalam
perencanaan

perawatan

dan nyata tentang apa yang

memberikan rasa kontrol dan

dilakukan.

membantu

5. Berikan lingkungan tenang dan


istirahat.
6. Dorong klien/orang terdekat
untuk menyatakan perhatian,
perilaku perhatian.
7. Bantu klien belajar mekanisme

menurunkan

ansietas.
5. meningkatkan
membantu

relaksasi,
menurunkan

ansietas.
6. tindakan
membantu

dukungan
pasien

dapat
merasa

14

koping

baru,

mis

teknik

mengatasi stres.
4.

Setelah dilakukan 1. pasien

pengetahuan

perawatan selama

mengerti tentang

keluarga

berhubungan

1x24 jam klien

penyakit

penyakit.

keluarga

interprestasi dan menyatakan


kurang informasi

tentang
penyakit
pengobatan

dideritanya
2. pasien

pemahaman
proses
dan

yang

7. meningkatkan

tentang

proses

dan memberikan kebutuhan


belajar individu.

2. Kaji ulang proses penyakit, 2. Pengetahuan


dapat

penyebab atau efek hubungan

akurat

menyebutkan hal-

faktor

kesempatan

hal yang dapat

faktor pendukung.

memperparah
penyakitnya

kontrol

penyakit.
1. Tentukan persepsi klien atau 1. Membuat pengetahuan dasar

Kurang

dengan kesalahan atau

mulai

stres berkurang.

3. Kaji

yang
ulang

frekuensi,

menimbulkan
tujuan,

dosis,

dan

kemungkinan efek samping.

yang

memberikan
pasien

membuat

obat,

4. Tekankan

dasar

untuk

keputusan

informasi/pilihan

tentang

masa depan dan kontrol


penyakit.

pentingnya 3. Meningkatkan

perawatan kulit, mis. teknik

dan

cuci tangan dengan baik dan

kerjasama dalam program.

perawatan perineal yang baik.


5. Penuhi

kebutuhan

evaluasi

jangka panjang dan evaluasi

dapat

pemahaman

4. menurunkan

meningkatkan
penyebaran

bakteri dan resiko iritasi


kulit/kerusakan, infeksi.

15

periodik.

5. Pasien

dengan

inflamasi

beresiko untuk kanker dan


evaluasi diagnostik teratur
5.

Resiko

tinggi Setelah dilakukan 1. TTV

pasien 1. Berikan perawatan kulit pada

infeksi

perawatan selama

menunjukkan

berhubungan

2x24

indikasi normal

dengan

kemungkinan

penurunan
tahan

jam,

daya terjadinya infeksi


tubuh, pada

bekas

proses

pembedahan

pembedahan

dapat dihindari

2. Pasien

dapat

menyebutkan

area epidema

2. kemerahan,dan rasa panas

2. Inspeksi kulit dan membran


mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
bedah
nutrisi yang cukup
5. Instruksikan

setelah pasca bedah

klien

untuk

6. Ajarkan klien dan keluarga


tanda dan gejala infeksi
cara

luka setelah pembedahan


5. antibiotik

minum antibiotik sesuai resep

infeksi

radang dan infeksi

4. mempercepat penyembuhan

4. Dorong masukkan cairan dan

7. Ajarkan

menunjukan adanya gejala


3. identifikasi adanya infeksi

cara menghindari 3. Ispeksi kondisi luka atau insisi


infeksi

dapat diperlukan.
1. upaya menghindari infeksi

menghindari

mencegah

perkembangan

bakteri

penyebab infeksi
6. membantu

perawat

mendeteksikan gejala infeksi


dengan

cepat

segera di tangani

sehingga

16

8. Laporkan kecurigaan infeksi.

7. meminimalkan resiko infeksi


yang mengancam
8. mempercepat intervensi dan
penanganan

17

You might also like