You are on page 1of 53

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN
A

Latar Belakang

Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada
dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali
perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung
maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari secara BioPsiko Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan
kelangsungan menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya
adalah Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai
sejak anak berusia 6 12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk
menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan anknya karena anak usia
prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada
tahap ini juga keluarga mempunyai tahap perkembangan untuk mengajarkan
anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga
sudah memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta
mejelaskan kepada keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu
perawat juga melakukan pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat
keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau tidak, serta
melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit

B
1.

Tujuan penulisan
Tujuan umum

Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan


mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya

2.

Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah


a.

Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah

b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak


usia sekolah

C.

Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi


kasus yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan.
Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain
yang berhubungan dengan judul dan permasalahan.

D.

Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan : terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode


Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis
: terdiri dari konsep dasar keluarga, konsep dasar
keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah, dan tugas perkembangan
kelurga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
BAB III Askep
: terdiri dari asuhan keperawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah yang terdiri dari : Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
BAB IV Penutup

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
1.

Konsep Dasar Keluarga


Pengertian

: terdiri dari Kesimpulan dan Saran

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,


adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social individuindidu yang didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan
adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972
).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya,
1989 ).

2.
a.

Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).


Fungsi Afektif

Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan ganbaran dirinya yang positif,
peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.

b.

Fungsi Social

Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota
keluarga belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga.
Selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c.

Fungsi Reproduksi

Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan


menambah sumber daya manusia.
d.

Fungsi Ekonomi.

Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,


perumahan dan lain-lain.
e.

Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,


perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan
yang mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).

3.

Tipe Keluarga

Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :


a.

Nuclear Family

Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan
tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b.

Extended Family

Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c.

Single Parent Family

Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anakanak yang masih bergantung padanya.
d.

Nuclear Dyatd.

Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
e.

Recontituened atau Blended Family

Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa


anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f.

Tree Generation Family

Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak dalam
satu rumah.
g.

Single Adult Living Alone

Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h.

Midle Age Atau Ederly Coople

Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.

4.

Tingkat Perkembangan Keluarga

Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998 )


:
a.
Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap
pernikahan). Tugasnya adalah :
1)

Membangun perkawinan yang saling memuaskan

2)

Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

3)

Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)

b.
Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai
umur 30 bulan). Tugasnya adalah :
1)
Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan).
2)
Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
3)
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran orang tua, kakek dan nenek.
c.
Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2
hingga 6 tahun). Tugasnya adalah :
1)

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah

2)

Mensosialisasikan anak.

3)
Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain.
4)
Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar
dan komunitas).
d.
Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga
13 tahun). Tugasnya adalah :
1)
Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.

2)

Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

3)

Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.

e.
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20
tahun). Tugasnya adalah :
1)
Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri.
2)

Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.

3)

Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.

f.
Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1)
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2)
Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3)

Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.

g.
Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah :
1)

Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.

2)
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia dan anak-anak.
3)

Memperkokoh hubungan perkawinan.

h.
Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk
kepada keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang
sudah meninggal dunia). Tugasnya adalah :
1)

Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

2)

Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun

3)

Mempertahankan hubungan perkawinan

4)

Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan

5)

Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi

6)
Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi
hidup).

5.

Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan

Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
a.
b.

Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya


Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

c.
Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d.
Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e.
Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembagalembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
Kesehatan yang ada.
B.

Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga
biasanya mencapai jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir
tahap ini ( Duval, 1977 ). Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini
anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping
kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan
orangtua sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendirisendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan
perkembangannya sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya
mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan
generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anakanak usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of industrykapasitas
untuk menikmati pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau
lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman
sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang lebih
besar dalam kehidupan anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara
perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai persiapan menuju
masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak mereka akan

merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan lahan. Akan tetapi,
dalam contoh contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu satu nya
peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan
sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas
diluar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang
mengharuskan anak anak mereka menyesuaikan diri dengan standar standar
komunitas bagi anak. Hal ini cendrung mempengaruhi keluarga keluarga kelas
menengah untuk kelas menengah menekan nilai nilai tradisional pencapaian dan
produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas pekerja dan banyak
keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan sekolah dan / atau nilai
nilai komunitas.
Kecacatan pada anak anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak. Para
perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan,
pendengaran, wicara, selain sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi
yang tidak adekuat, penganiayaan anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut
penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186). Bekerja dengan keluarga dengan
peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain untuk
memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan energi yang
sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai narasumber
bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan
kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.
Ada banyak keadaan cacat yang terdeteksiselama tahun-tahun sekolah, termasuk
epilepsi, serebral palsi, reterdasi mental, kanker, kondisi ortopedik. Fungsi utama
perawat kesehatan disini disamping fungsi rujukan, mengajar, dan memberikan
konseling kepada orangtua mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga
melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan dari cacat tersebut pada
keluarga dapat diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik,
kantor dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan
orangtua secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat
bermanfaat dalam membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga
yang mungkin mempengaruhi anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua
dapat menata kembali masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah keluarga
dan berupaya mencari resolusi dengan fokus baru tersebut, akan tercapai lebih
banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku anak yang sehat (Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas
Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Tahap Siklus Kehidupan Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga


Keluarga dengan anak usia sekolah
1.
Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2.

Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

3.

Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

Sumber : Carter & McGoldrick (1988), Duvall & Miller (1985)


C.

Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak sekolah

Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada
saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang
signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
Sekali lagi dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun.
Dua buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins dan
Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan
suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan keluarga dalam anak
usia sekolah.

BABIII
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
A.

Pengkajian

1.
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep
keluarga).
2.
a.

Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah


Identitas anak

b.

Riwayat kehamilan dan persalinan

c.

Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini

d.

Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari

e.
Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang
telah dicapai)

f.

Pemeriksaan fisik

g.

Lengkapi dengan pengkajian fokus

1)

Bagaimana karakteristik teman bermain

2)

Bagaimana lingkungan bermain

3)

Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah

4)
Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana
yang dimilikinya
5)

Bagaimana temperamen anak saat ini

6)

Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang

7)

Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak

8)

Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini

9)

Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah

10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola


11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

B.

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :


1.
Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak
2.
Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas
keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi
perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :
1.

Masalah aktual/risiko

a.
b.

Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh.


Menarik diri dari lingkungan sosial

c.

Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah

d.

Mudah dan Sering marah

e.
Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan
f.

Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga

g.

Keengganan melakukan kewajiban agama

h.

Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal

i.

Gangguan komunikasi verbal

j.
Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan
untuk bermain)
2.
a.

Potensial atau sejahtera


Meningkatnya kemandirian anak

b.

Peningkatan daya tahan tubuh

c.

Hubungan dalam keluarga yang harmonis

d.

Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya

e.

C.
1.

Pemeliharaan kesehatan yang optimal

Rencana Asuhan Keperawatan


Aktual

Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang
adekuat
Intervensi :

Diskusikan tentang tugas keluarga


Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota
keluarga sakit

Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga

Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya


pertolongan yang telah dilakukan

Ajarkan cara merawat anak dirumah

2.

Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga

Risiko/risiko tinggi

Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan
Intervensi

:ketidakharmonisan keluarga menurun


:

Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.

Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga

Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.

Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak

Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikanmasalah.

Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah

Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu


alternatif

3.

membaut

Potensial atau sejahtera

Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga


Tujuan
Intervensi

: dipertahankanya hubungan yang harmonis


:

Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga


Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya

Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia sekolah)

Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan


masalah.

BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN PERKEMBANGAN ANAK
USIA SEKOLAH
A.
1.
a.

PENGKAJIAN
INDENTITAS UMUM KELUARGA
INDENTITAS KEPALA KELUARGA

Nama

: Tn. A

Umur

: 31 tahun

Agama

: islam

Suku

: melayu

Pendidikan

: SMA

Perkerjaan

: swasta

Alamat
No. Telpon
2.

Nama
L/P
Umur
Hub. Klg
Perkerjaan
Pendidikan
1
Tn A
L
31
suami
Swasta

2
3
Ny B

KOMPOSISI KELUARGA

No

SMA

: Jln. Kutilang B E 5

An C
P
L
30
6
Istri
anak
Swasta
pelajar
SMA
SD

3.

GENOGRAM

Ket :
Perempuan
Laki laki
Hubungan perkawinan dan satu rumah
Yang mengalami masalah
4.

TYPE KELUARGA

Jenis Type Keluarga : keluarga Nuclear Family

Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa
sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan lingkungan
dan membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya
5.

SUKU BANGSA

a.
Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku melayu.
Mereka bisa menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan
yang hampir sama jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu
perselisihan.
b.

Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan

Ketika sakit keluarga percaya tidak boleh untuk potong kuku.


6.

AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATAN

Agama Tn. A dan Ny. B adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu berusaha untuk
memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah dengan anak
mereka An C, yang sebelumnya sudah di masukkan ke TPA untuk belajar agama,
seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali jika Tn. A dan Ny. B sedang kerja,
mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
7.

STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

a.

Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. A Ny B

b.

Penghasilan : Rp. 1.500.000,00 Rp 3.000.000,00 / bulan

c.

Upaya lain : tidak ada

d.

Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2 buah.

e.
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 2
juta, sudah termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan jajan An C juga
pembayaran sekolah An C.
8.

AKTIVITAS REKREASI KELUARGA

Keluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan, dengan mengunjungi rumah


orang tua yang berbeda kota, dari mempawah ke pontianak.
9.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a.
Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B memiliki
satu orang anak berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini, dan berencana
untuk memiliki anak lagi, jadi keluarga Tn. A dan Ny. B berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah

b.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat
ini keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki satu anak yang baru
saja masuk SD belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak
bergaul, karena Ny B selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan
Ny B serta Tn A, juga jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak dalam
mengerjakan PR dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang kadang jika lembur
sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah tetangga yang sudah
dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny B ada kerja lembur, yang kadang
pulangnya pukul 21.00.
c.

Riwayat kesehatan keluarga inti

1)

Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

Tn A , dan Ny B serta An C tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang
terkena flu, atau pusing kepala biasa.
2)

Riwayat penyakit keturunan

Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang


memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama.
Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada yang memilki penyakit kronis
maupun penyakit keturunan.
3)

Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga

No
Nama
BB
Umur
Keadaan kesehatan
Imunisasi ( Bcg/polio
/DPT/HB/campak
Masalah kesehatan
Tindakan yang telah dilakukan
1
Tn. A
55kg

31
Tn. A mengatakan bahwa biasanya dia merasa lelah setelah berkerja dengan jam
lembur.

lengkap
Minum Vitamin dan susu
2

3
Ny. S

An C
50 kg

24kg
30

6
Ny. B kadang merasa sangat lelah jika setelah pulang kerja harus membereskan
rumah lagi
Ny B mengatatakan anaknya jarang sakit, kalaupun sakit hanya seperti flu namun
tidak sering
Lengkap

lengkap
-

Minum susu

Berobat kedokter

4)
Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A jika dirinya
sakit dan keluarga sakit, mereka langsung berobat kedokter, selain tempat praktek
dokter yang tidak jauh, juga jarak rumah sakit yang tidak jauh.
5)

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja
Ny. B : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
An C : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu biasa
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1)

Karakteristik rumah

1)

Luas rumah : 8 x 7 meter

2)

Type rumah : permanen

3)

Kepemilikan : pribadi

4)

Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar tidur

Ventilasi/jendela : Ada 8 ventilasi yang terdapat di dalam rumah


5)
Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet,
2 Kamar tidur.
6)

Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari rumah

7)
Sumber air minum : air galon yang dibeli dari toko penyedia minuman isi
ulang
8)
Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan
WC, dengan kloset jongkok.
9)
Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 600
meter
10) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena
setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk
membersihkan lingkungan
11) Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan milik pribadi Tn. A. Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah
menggunakan marmer kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah
memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar,

dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari,
hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. B karena
mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di
malam hari menggunakan listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam
rumah kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara
umum kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang
teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
12) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan
ditanami pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga. Kebersihan pekarangan secara
umum baik. Keluarga memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih. Keluarga
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke selokan perumahan yang
mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari
10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam
pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat penampungan
berupa lobang yang terdapat di pekarangan samping rumah dan jika sudah penuh
biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah
cukup.

2)

Karakteristik tetangga dan komunitas RW

1)
Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian
setiap seminggu sekali.
2)
Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus
lapor RT / RW
3)

Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.

4)
Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. B selama ini keluarganya sering
mengunjungi sanak saudara.
5)
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. B
dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat perkumpulan atau
pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu
tertentu seperti lebaran. dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman anaknya jika
An C diundang kepesta Ultah
6)
System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota
keluarga yang sakit, An C sebagai penyemangat jika merasa lelah bekerja.
Hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.

11. STRUKTUR KELUARGA


a.
Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. B dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu, dan An C juga terbiasa dengan
bahasa melayu
b.
Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan
Ny. B selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. An C jarang
diikut sertakan jika memang itu menyangkut masalah keluarga, karena An C
dianggap mash trlalu kecil. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di
atasi jika mereka bermusyawarah
c.
Struktur peran ( peran masng masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga
Ny. B, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga
dan dibantu oleh Ny. B yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga
tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya dan anaknya di rumah. An C sebagai seorang anak yang saat ini tugasnya
hanya belajar.
d.
Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat melayu dan
beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan
santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya anak dan
suaminya makan bersama kalau malam hari, An C sudah tidur saat Tn A pulang
kerja
12. FUNGSI KELUARGA
a.
Fungsi Afektif : Tn A dan Ny B, juga An C, belum bisa melakukan peran
mereka masing masing secara sempurna, Tn A dan Ny B belum bisa membagi
waktu untuk peran sebgai orang tua anak usia sekolah.
b.
Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya serta anaknya
sampai sejauh ini baik hanya saja Ny B sering mendapat laporan dari sekolah
maupun tempat TPA kalau An C kurang aktif dan terlihat takut jika bermain bersama
teman-temannya.
c.

Fungsi perawatan kesehatan

1)
Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. B keluarga jarang terkena sakit yang parah, hanya masalah
flu biasa dan kelelahan saja yang biasa dialami keluarga.
2)
Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Sejauh ini keluarga hanya membawa anggota keluarga yang sakit

ke dokter ataupun rumah sakit, dan minum vitamin juga susu untuk mengatasi
lelah.
3)
Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : ke tempat praktek dokter dan juga kerumah sakit
4)
Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak
membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
d.

Fungsi reproduksi

1)

Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki satu anak lagi

2)
Keterangan lain : Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi, suntikan setiap
3 bulan sekali, perencanaan memiliki anak secepatnya karena An C juga sudah
besar, dan berencana memiliki 2 anak saja..
e.

Fungsi ekonomi

Ny. B mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi


kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan kebutuhan An C

13. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a.
Stressor jangka pendek : Menurut Ny. B dirinya tidak tahu dari pihak
suaminya apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya
yang jadi stressor adalah takut kalau An C sering ditinggal sendirian dirumah, takut
jika salah pergaulan. dan An C juga sering mengatakan susah mengerjakan tugas
sekolah, dan tidak bisa menyelesaikannya
b.

Sressor jangka panjang

Ny B mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat anak mereka
merasa tidak disayang oleh ke dua orang tuanya.
c.
Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu
diselesaikan dengan diskusi
d.
Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih banyak bertanaya
pada guru An c bagaimana perkembangan anaknya, dan selalu meminta bantuan
tetangga agar melihatkan anaknya dan menghubunginya jika terjadi apa apa pada
anaknya ketika dia sedang bekerja.

14. KEADAAAN GIZI KELUARGA

Pemenuhan gizi : biasanya Ny B selalu memasak sayur dan lauk pauk serta
menyukai makanan yang pedas, dan ayam goreng kesukaan An C.
15. HARAPAN KELUARGA
a.

Terhadap masalah kesehatan

Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan
sehat.
b.
Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan
yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan
seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
1.

PEMERIKSAAN FISIK

No
Pemeriksaan Fisik
Nama Anggota Keluarga
Tn. A
Ny. B
An C
1
KeadaanUmum
BB
TB

55kg
165 cm

50kg
155 cm

20 kg
120cm
2
Kepala :
Rambut

Mata

Hidung

Mulut

Telinga

Ikal, hitam, dan bersih

Konjungtivaan anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik

sinusitis (-),polip (-), penciuman baik

mulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.

Pendengaran baik, serumen (-)

Lurus, hitam, halus dan bersih

Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik

sinusitis (-),polip (-), penciuman baik

mulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.

- Pendengaran baik, serumen (-)

Lurus, hitam, halus dan bersih

Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik

sinusitis (-),polip (-), penciuman baik

mulut bersih,

3
Leher
JVP
Kelenjar Tiroid

Tidak ada pembesaran vena jugularis


Tidak ada pembengkakan

Tidak ada pembesaran vena jugularis


Tidak ada pembengkakan

Tidak ada pembesaran vena jugularis


Tidak ada pembengkakan
4
Dada
Mamae

Inspeksi

Palpasi

Paru

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Jantung

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan

Tidak ada pembengkakan

Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.

Tidak ada bengkak, lesi (-)

Tidak ada penimbunan cairan

Bunyi nafas vesikuler, RR normal

Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6

Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6

Irama teratur, suara tambahan tidak ada

TD : 120/70 mmHg

Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan

Tidak ada pembengkakan

Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.

Tidak ada bengkak, lesi (-)

Tidak ada penimbunan cairan

Bunyi nafas vesikuler, RR normal

Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6

Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6

Irama teratur, sura tambahan tidak ada

TD : 110/70 mmHg

Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan

Tidak ada pembengkakan

Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.

Tidak ada bengkak,lesi (-)

Tidak ada penimbunan cairan

Bunyi nafas vesikuler, RR normal

Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6

Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6

Irama teratur, sura tambahan tidak ada

TD : 100/70 mmHg
5
Abdomen

Inspeksi

Palpasi

Auskultasi

Perkusi

Simetris, warna normal,asites (-)

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

Bising usus (+)

Organ pada abdomen normal

Simetris, warna normal,asites (-)

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

Bising usus (+)

Organ pada abdomen normal

Simetris, warna normal, asites (-)

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

Bising usus (+)

Organ pada abdomen normal

6
Genetalia
7
Eksremitas atas dan bawah

Inspeksi

Perkusi

Berfungsi dengan baik

Reflek patella (+)

Berfungsi dengan baik

Reflek patella (+)

Berfungsi dengan baik

Reflek patella (+)

B.

TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN

NO
DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1
AKTUAL :

Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah

KURANG/TIDAK SEHAT :

kurangnya peran orang tua dalam menemani anak belajar

3
DIFISIT

C.

MASALAH YANG MUNCUL

1.
DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA KEKURANGAN PENGETAHUAN TENTANG TUGAS
PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH.
NO
KRITERIA
PENGKAJIAN
1
Mengenal Masalah
-

keluarga belum bisa mengenal masalah

2
Mengambil Keputusan yang tepat
-

keluarga belum bisa mengambil keputusan yang tepat.

3
Merawat anggota keluarga yang sakit ataupun punya masalah
Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota keluarga yang sakit dilakukan
oleh pasangan yang tidak sakit serta merawatnya hingga sembuh. Dan jika anak
yang sakit ke dua orang tua ini merawat anaknya
4
Memodifikasi lingkungan
-

5
Memanfaatkan sarana kesehatan
-

jika ada keluarga yang sakit keluarga langsung berobat ke dokter

2.
DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA KETIDAKBERDAYAAN MENGERJAKAN TUGAS SEKOLAH

NO
KRITERIA
PENGKAJIAN
1
Mengenal Masalah
Ny B dan TN A mampu mengenal masalah ketika anak nya sulit dalam
menyelesaikan tugas sekolah, karena sering diungkapkan kepada mereka.
2
Mengambil Keputusan yang tepat
Ny B danTn A sudah mengambil keputusan untuk meluangkan waktu
menemani anak belajar dirumah
3
Merawat anggota keluarga yang sakit ataupun punya masalah
-

4
Memodifikasi lingkungan
Ny. B memodifikasi lingkungan dengan cara menempatkan meja belajar anaknya di
ruang kumpul keluarga.
5
Memanfaatkan sarana kesehatan
-

D.

DAFTAR MASALAH

NO
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
1.

2.
Ds :

AnC mengatakan bahwa tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang


diberikan guru sekolah.

NyB mengatakan tidak pernah menemani anak belajar

Do :

Ny B tampak menyesalsaat dilakukan pengkajian

Ds :

Ny. B mengatakan tidak tahu apa-apa saja tugas yang harus dipenuhi untuk
keluarganya.
Do :

Saat dilakukan pengkajian ibu klien tampak bingung ketika ditanya peran apa
yang dilakukannya.
Ketidakberdayaan mengerjakantugas sekolah

Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak usia


sekolah

Disfungsi tugas perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga


dengan anak usia sekolah

E.

SKORING

1.
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd. disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.
KRITERIA
SKOR
Hasil Skoring
BOBOT
Pembenaran
SIFAT MASALAH
o Tidak sehat
o Ancaman kesehatan
o Krisis atau keadaan sejahtera

3
2
1
2/3 x 1 = 2/3

1
Sifat masalah ini termasuk situasi mengancam kesehatan, karena jika dibiarkan
terus mennerus anak akan merasa bahwa dia gagal dan tidak seperti teman
sebayanya
KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
o Tidak dapat

2
1
0

2/2 x 2 = 1

2
Karena orang tua sangat menyesal dengan perbuatana mereka

POTENSIAL MASALAH DAPAT DICEGAH


o Tinggi
o Cukup
o Rendah

3
2
1
3/3 x 1 = 1

1
Karena orang tua disini seharusnya lebih banyak berinteraksi dengan anak
MENONJOLNYA MASALAH
o Masalah berat, harus segera ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan

x1=

1
Masalh memang perlu ditangani. tapi sifat masalah ini tidak gawat, dan bisa
diselesaikan secara bertahap.

2/3 + 1 + 1 + =3,1

2.
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.
KRITERIA
SKOR
Hasil Skoring
BOBOT
Pembenaran
SIFAT MASALAH
o Tidak sehat
o Ancaman kesehatan

o Krisis atau keadaan sejahtera

3
2
1
2/3 x 1 = 2/3

1
Sifat masalah ini termasuk situasi mengancam kesehatan, karena jika dibiarkan
terus menerus perkembangan keluarga akan terhambat.
KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
o Tidak dapat

2
1
0

2/2 x 2 = 1

2
Latar belakang pendidikan Tn. A dan Ny. B adalah SMA, sehingga memudahkan
untuk menerima informasi dan penjelasan
POTENSIAL MASALAH DAPAT DICEGAH
o Tinggi
o Cukup
o Rendah

3
2
1
3/3 x 1 = 1

1
Karena Tn A dan Ny. B sering mengunjungi orang tua dan keluarga yang sudah
berpengalaman memiliki anak sehingga keluarga dapat bertanya apa yang
seharusnya dilakukan.
MENONJOLNYA MASALAH
o Masalah berat, harus segera ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan

x1=

1
Masalah memang perlu ditangani. tapi sifat masalah ini tidak gawat, dan bisa
diselesaikan secara bertahap.
2/3+1+1+1/2 = 3,2

F.

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS

Dx 1 :Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan


anak usia sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

RENCANA TINDAKAN
No
Dx keperawatan
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Tindakan keperawatan
Rasional
1
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan anak usia
sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.
Ds :

AnC mengatakan bahwa tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang


diberikan guru sekolah.

NyB mengatakan tidak pernah menemani anak belajar

Do :

Ny B tampak menyesal saat dilakukan pengkajian

Keluarga memahami tentang tugas perkembangan keluarga anak usia sekolah


dengan kriteria hasil :

.keluarga mengetahui tugas perkembangan pada usia sekolah.

1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga


dengan anak usia sekolah
2. Jelaskan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah

1.
ssuntuk mengetahui sampai dimana pengetahuan keluarga dalam
menjalankan perannya masing-masing.
2.
agar keluarga lebih mengetahui tentang tugas perkembangannya masingmasing

Dx 2 :Ketidakberdayaan An C mengerjakan tugas sekolah pada keluarga Tn A


denagn tahap perkembangn keluarga usia sekolaha b.d disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.

RENCANA TINDAKAN
No
Dx keperawatan
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Tindakan keperawatan
Rasional

1
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah b.d kurangya interaksi interpersonal
ditandai dengan
Ds :
AnCmengatakan bahwa tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan
guru sekolah.
NyB mengatakan tidak pernah menemani anak belajar
Do :
Ny B tampak menyesal saat dilakukan pengkajian
Perilaku kesehatan ancaman berkurang dengan kriteria hasil :

Anak bisa mengerjakan tugas sekolah.

Orang tua ada waktu untuk menemani anak belajar.

kaji apa penyebab terjadinya masalah.

diskusikan kepada keluarga apa yang menjadi kendala utama yang dirasakan
keluarga hingga permasalahan muncul
bantu kelurga dengan mendiskusian kepada keluarga cara cara untuk
memanajemen waktu agar kebutuhan akan perhatian tercukupi

Agar perawat dapat menetapkan intervensi yang tepat atas masala

menggali lebih dalam permasalahan

Membantu mengatasi masalah keluarga

PELAKSANAAN DAN EVALUASI


No Dx
Pelaksanaan
Evaluasi
1
Kaji tingkat pengetahuan keluarga dan tentang tugas perkembangan keluarga
dengan tingkat usia sekolah

Diskusikan dengan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga

S: Keluarga mengatakan belum mengetahui kalau ada tugas keluarga untuk anak
usia sekolah
O: Keluarga tampak serius
A: Pengetahuan keluarga tentang tugas keluarga tidak ada.
P: Merencanakan untuk mendiskusikan tentang tugas perkembangan keluarga

S: keluarga mengatakan bahwa selama ini banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi

O: Keluarga tampak antusias


A: Pengetahuan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga meningkat
P: Rencanakan pertemuan berikutnya untuk evaluasi

Minta keluarga untuk menjelaskan kembali informasi yang telah disampaikan

S: Keluarga mampu mengulangi informasi yang telah disampaikan oleh perawat


pada pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk konsultasi dengan baik dengan
perawat maupun keluarga untuk menjalankan tugasnya
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga meningkat
P: Rencanakan untuk pertemuan berikutnya evaluasi dan terminasi

Dx 2
-

Kaji apa penyebabterjadinya masalah

-mengajarkan cara memanajemen waktu

-Dampingi keluarga saat mendampingi anak belajar dirumah


S: keluarga mengatakan hal itu terjadi karena keluarga tidak mampu untuk
membagi waktu, dan tidak memikirkan hal itu bisa menjadi berbahaya
O: Keluarga tampak menyesal, Ny B menagis
A: Keluarga mengambil keputusan untuk berubah
P: kontrak untuk mendiskusikan kepada keluarga, bagaimana cara untuk
memanajemen waktu
S:merasa terbantu, dan mendapatkan gambaran untuk mengatasi masalah
O: antusias
A: keluarga akan melakukan cara memanjemen waktu
P:evaluasi
S: merasa senang karena bisa membatu anak mengerjakan tugas sekolah
O:Tampak puas
A:keluarga akann selalubmendampingi anak belajar dirumah
P:hentikan tindakan

BAB V
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami, istri dan
anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga juga merupakan pusat
perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan baik atau tidak, keluarga
yang baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan
anak-anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan anaknya
untuk sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang baik dalam
berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga
proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.

B.

Saran

1.
Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah
atau belum.
2.
Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan
tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi yang klien
miliki
3.
Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu
untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Christeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan : aplikasi model konseptual edisi 4 (
alih bahasa : yuyun yuningsih, yasmin asih ). Jakarta : EGC
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik
dalam keperawatan. Jakarta : salemba medika
Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik. Jakarta :
EGC

You might also like