Professional Documents
Culture Documents
09700182
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
SMF Kulit dan Kelamin RSUD Ibnu Sina Gresik
BAKTERI
VIRUS
PROTOZOA
JAMUR
PARASIT
Pada Cowperitis, Prostatitis, Epididimitis, Orkhoepididimitis, Tysonitis, Seminal vesikulitis dan Sistisis
Pada Bartolinitis dan Penyakit radang panggul
Gejala klinis
- Masa inkubasi 1-5 hari
- Lesi mula-mula berbentuk makula atau papula yang segera
berubah menjadi pustula yang kemudian pecah membentuk
ulkus yang khas
- Multipel, Lunak, Nyeri tekan
- Dasarnya kotor dan mudah berdarah
- Tepi ulkus menggaung
- Kulit sekitar ulkus berwarna merah
1. Terapi sistemik
Pasien dengan ulkus genitalia sebaiknya diterapi dengan pengobatan
sifilis dan ulkus mole. Berikut adalah tabel pemberian obat pada
ulkus mole:
a.Azitromycin 1 gr, oral, single dose.
b.Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi IM.
c.Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.
d.Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
e.Amoksisilin + asam klavunat 3x125 mg selama 7 hari.
f.Streptomisin 1 gr sehari selama 10 hari.
g.Kotrimoksasol 2x2 tablet selama 7 hari.
2.Terapi Topikal
Terapi lokal dilakukan dengan membersihkan dan
mengkompres bubo untuk mengurangi edema. Pemberian
antiseptik seperti povidon yodium. Pasien dengan bubo yang
tidak berfluktuasi dan berespon baik terhadap antibiotik tidak
perlu dilakukan drainase pada lesinya.
Menular
Tidak menular
1.
1. Kemoterapi
a. Tingtur podofilin
Yang digunakan tingtur podofilin 15-25%. Setelah melindungi
kulit di sekitar lesi dengan vaselin agar tidak terjadi iritasi,
oleskan tingtur podofilin pada lesi dan biarkan sampai 4-6 jam,
kemudian cuci. Bila belum terjadi penyembuhan boleh diulang
setelah 3 hari. Pemberian obat dilakukan seminggu dua kali.
Setiap pemberian tidak boleh melebihi 0,5 cc karena akan
diserap dan bersifat toksik.
2. Tindakan bedah
a. Bedah skalpel
b. Bedah listrik
c. Bedah beku (N2 cair, N2O cair)
d. Bedah laser (CO2 laser)
3. Interferon
Interferon alfa dosis 406 mU secara intra muscular 3 kali seminggu
selama 6 minggu atau dengan dosis 1-5 mU intramuscular selama 6
minggu.
Interferon beta dosis 2 x 106 unit secara intramuskular atau 2 kali 10
mega IU secara intramuskular selama 10 hari berturut-turut
4. Immunoterapi
Pada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadap pengobatan
AIDS
(Acquired
immunodeficiency
syndrom).
Artinya
sindrom/kondisi/keadaan yang menunjukkan gejala dimana
tubuh kehilangan/kekurangan kekebalan tubuh. Sedangkan HIV
adalahvirus-nya yang menyebabkan tubuh kehilangan
kekebalan terhadap penyakit tadi.
Gejala minor:
a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b. Dermatitis generalisata
c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster
berulang
d. Kandidias orofaringeal
e. Herpes simpleks kronis progresif
f. Limfadenopati generalisata
g. Retinitis virus Sitomegalo
b. Fase lanjut
Tetap bebas dari gejala infeksi selama 8/9 tahun atau lebih. Tetapi
mulai memperlihatkan gejala kronis seperti pembesaran kelenjar
getah bening (sering merupakan gejala yang khas), diare, berat
badan menurun, demam, batuk dan pernafasan pendek.
c. Fase akhir
Selama fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih
setelah terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi
tersebut akan berakhir pada penyakit yang disebut AIDS.
Definisi
3. Infeksi rekurens
Berlangsung kira-kira 7-10 hari. Sering ditemukan gejala
prodromal lokal sebelum timbul vesikel berupa rasa panas,
gatal, dan nyeri. Infeksi rekurens ini dapat timbul pada
tempat yang sama atau tempat lain/tempat di sekitarnya .
I. Pencegahan
Usaha pencegahan terhadap timbulnya kandidiasis vagina
meliputi
Penanggulangan
faktor predisposisi (tidak menggunakan
antibiotika atau steroid yang berlebihan, tidak menggunakan
pakaian ketat, mengganti kontrasepsi pil atau AKDR dengan
kontrasepsi lain yang sesuai, memperhatikan higiene. )dan
penanggulangan sumber infeksi yang ada.
Topical
- Mikonazol 2% krim vaginal selama 7 hari
Sistemik
Gejala klinis lainnya adalah black dot, yaitu adanya bercakbercak hitam yang tampak jelas pada celana dalam yang
berwarna putih yang dilihat oleh penderita pada saat bangun
tidur.
Topikal
1. Krim gameksan 1% dioles tipis dan didiamkan selama 24
jam. Jika belum sembuh diulang 4 hari kemudian
2. Emulsi benzil benzoat 25%
3. Bubuk malathion 2%
Sistemik
- Ivermectin oral 200 g, pemberian diulang 7-10 hari
Infeksi sekunder
- Trimethoprim-Sulfamethoxazole