Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Dewi Mainur
Ilfan Mulya Efendi
Bayu Adrival
Dwi Sardi
(0910070100091)
(0910070100093)
(0910070100086)
(0910070100139)
Pembimbing:
Dr.Rita Mawarni, Sp.F
TENGGELAM/ DROWNING
Suatu keadaan dimana
sebagian atau seluruh tubuh
berada di dalam media cairan
dan menutup saluran nafas.
KLASIFIKASI.
1. Morfologi paru :
a. Dry Drowning.
b. Wet Drowning.
2. Lama di air:
a. Primer.
b. Sekunder.
3. Penyebab :
a. True drowning.
b. Submersion drowning.
c. Immersion drowning.
4. Lokasi :
a. Di air tawar.
b. Di air asin.
Wet Drowning.
Terjadi karena aspirasi cairan.
Aspirasi 1-3 ml/ kg BB air akan beresiko gangguan
pertukaran udara di sal nafas.
Jika dihirup 2 liter (orang dewasa) dan
30 sampai 40 mililiter (bayi) dapat mati..
b. Sekunder.
3. Berdasarkan penyebab
kematian segera:
True drowning.
Submersion drowning.
Immersion drowning.
4. Berdasarkan lokasi :
2. Spasme Laring.
3. Gangguan elektrolit.
4.Trauma.
D. ASPEK MEDIKOLEGAL.
1. Kecelakaan.
Kebanyakan karena penyakit (jantung atau epilepsi).
Pada keadaan akibat pengaruh obatobatan (alkohol).
Trauma (termasuk sengatan listrik) dan terjatuh di air.
2. Bunuh diri.
Menjatuhkan diri ke air dengan mengikat tubuh pelaku
diikat dengan benda berat. Melukai tubuh atau minum
racun sambil berbaring di dalam bak mandi.
3. Pembunuhan.
Melemparkan korban ke laut atau memasukkan
kepalanya ke dalam bak berisi air.
A.PEMERIKSAAN LUAR.
1. Buih halus.
Salah satu tanda paling penting adalah adanya
buih halus sukar pecah yang menetap di mulut
dan lubang hidung.
2.Lebam mayat.
3.Cadaveric spasme.
4.Bintik-bintik
perdarahan.
Merupakan salah satu tanda
kejadian kematian karena
asfiksia, perdarahan (petechiae)
terlihat di kulit atau konjungtiva
mata dan organ dalam seperti
jantung dan paru-paru.
5.Maserasi kulit.
Tanda pertama bisa dilihat pada area yang
cukup banyak mengandung keratin (seperti
ujung jari, telapak tangan, belakang tangan dan
tapak tangan) dimana permukaan kulit
menjadi keriput, pucat dan basah disebut
washer women hands and feet.
B.PEMERIKSAAN DALAM.
1.Paru-paru.
2. Pada pleura.
Dijumpai gambaran bercak perdarahan
berwarna biru kemerahan dan berdiameter
3-5 cm (robeknya penyekat alveoli) akibat
peningkatan cairan dalam pembuluh darah
dan hemolisa (pada tenggelam air tawar).
3. Pada lambung.
4. Pada jantung.
Perbedaan berat jenis cairan darah antara
ventrikel kanan dan kiri, dapat menentukan
apakah betul-betul orang tersebut masih hidup
pada waktu masuk ke dalam air dan di lokasi
mana tenggelam.
PENILAIAN :
Pemeriksaan diatom positif bila
pada jaringan paru ditemukan
diatome cukup banyak (4-5/LPB)
atau 10-20 per satu sediaan, atau
pada sum-sum tulang cukup
ditemukan hanya satu.
DIATOME
C.
KESIMPULAN :
Tenggelam adalah kematian akibat mati lemas atau
asfiksia yang disebabkan cairan masuk dalam
saluran pernafasan, dapat terjadi di laut, sungai, bisa
juga terjadi dalam wastafel atau ember berisi air.
Sebagai seorang dokter sebaiknya kita harus dapat
menilai korban tenggelam berdasarkan :
1.Klasifikasi tenggelam.
2.Tempat/ lokasi tenggelam (air tawar/ air asin).
3.Tanda patognomi (antemortem membedakan dari
post mortem).
4.Dugaan peristiwa (aspek medikolegal) : bunuh diri,
pembunuhan atau kecelakaan.
5.Memperkirakan penyebab dan mekanisme
kematian.
6.Menentukan faktor-faktor penyerta/ mempercepat
kematian (penyakit atau obat-obatan).
TERIMA KASIH