Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 7 :
Aini Savina
Anke Isma Sasongko
Arindra Nirbaya
Aseptocbakteria Deny Septian
Evi dwi Cahyaningtyas
Garnish Nur septianing Baity
Cathay Pacific
Malaysia Airlines System
Royal Brunei
Eva Air
Silk Air
Mulai bulan Januari 2005, PT. ACS Surabaya melayani catering
untuk karyawan dan pasien di Graha Rawat Inap Utama (GRIU) Graha
Amerta di RSU Dr. Soetomo Surabaya, ACS melayani kurang labih 100
2
150 porsi setiap hari.PT. ACS Surabaya berlokasi di jalan raya Juanda
Surabaya, dengan luas tanah 10.001 m2 dengan total luas bangunan 6.888,2
m2, yang terdiri dari lantai 1 dan lantai 2.
ACS Surabaya terbagi atas 14 bagian (departement), yaitu :
1. Office
2. Accounting
3. Finance
4. HRD (Human Resources Departement)
5. Customer Service
6. Store
7. Procurement
8. Kitchen
9. Engineering
10. House Keeping
11. Operation
12. Hygiene and Quality Assurance
13. Security
14. EDP
Sejak tahun 2003 ACS Surabaya telah memperoleh sertifikat ISO
9001 versi 2000 yang telah terhadap HAACP dengan no : HAC 20030, dimana
sertifikat ISO ini selalu mendapat pengawasan setiap 6 bulan sekali dari pihak
SAI Australia, dan sertifikat ini diperbaharui jika sudah expyre date yaitu
selama 3 tahun sekali. Selain itu, sejak 15 Februari 2005 ACS telah
mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan no :
6002530705. Dimana setiap 6 bulan sekali dilakukan pengawasan dari POM
MUI.
B. Ketenagaan
1.Struktur Organisasi
menjamin
penerapan
secara
berkesinambungan
sistem
dilaksanakan
dan
dipelihara
dengan
baik
pada
Menetapkan
kompetensi
yang
diperlukan
bagi
personel
yang
masing-masing departemen.
Melaksanakan kegiatan pelatihan yang telah direncanakan.
Evaluasi pasca pelatihan dilakukan terhadap peserta apabila pelatihan yang
diberikan tersebut untuk menanggulangi masalah dan atau menjawab
tuntutan kerja sehari-hari (Up-grading training). Evaluasi pasca pelatihan
tidak dilakukan bila pelatihan yang diberikan bersifat penambahan
tahun.
Menyimpan data pelatihan pada arsip masing-masing pegawai.
2.
HACCP
Pelatihan HACCP bertujuan untuk menjaga kualitas barang yang
diproduksi (satu tahun sekali)
3.
K3
Pelatihan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan bagian
penting dalam menjaga kelangsungan suatu perusahaan.
4.
Familiarisasi
Suatu bentuk study comparative antar ACS seluruh Indonesia
bertujuan untuk saling menjaga kebersamaan serta berbagi ilmu dan
pengalaman
agar
tetap
konsisten
dalam
mempertahankan
dan
Operation Training
Suatu bentuk pelatihan dalam bidang operational dalam pelaksanaan
sistem produksi di ACS
6.
Driver
Pelatihan khusus untuk sopir atau pengemudi Hi-Lift Truck yang
digunakan saat pendistribusian makanan dari PT. ACS ke pesawat udara.
7.
8.
Manajemen Pergudangan
Pelatihan bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat kesalahan sistem
penyimpanan bahan makanan karena sifat bahan makanan yang tidak
dapat bertahan lama serta mudah terkontaminasi.
9.
Manajemen Pembelian
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku produksi, PT ACS lebih banyak
menggunakan system pembelian secara tidak langsung yaitu melalui
rekanan. Dalam hal ini sangat tidak mudah untuk memilih rekanan yang
sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, oleh karena itu
dibutuhkan manajemen yang baik dalam mengelola pengadaan bahan
makanan / bahan baku produksi.
Raw Material adalah bahan baku yang berupa bahan makanan yang
dikategorikan ke dalam jenisnya seperti meat, dri good, poultry, fish
seafood, beverage dengan aturan berat yang telah ditentukan yang
pemasakan.
Cost Price adalah biaya bahan baku berdasarkan harga pembelian yang
telah melewati proses costing yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
proses produksi.
dipakai
Kebijakan institusi
Keterlibatan tim perencana anggaran
Siklus menu
Karakteristik Konsumen
11
H. MENU
Perencanaan menu di ACS Surabaya berdasarkan permintaan dari
masing-masing airlines, tetapi pihak ACS juga memberikan alternatif menu
yang dipresentasikan melalui forum meal presentation yang diadakan ketika
setiap menu dari masing-masing Airlines sudah habis masa berlakunya. Dalam
meal presentation ACS mengajukan menu, apabila menu telah disepakati maka
kedua belah pihak akan melakukan negosiasi harga sampai diperoleh
kesepakatan harga. Kemudian harga tersebut di bukukan dalam Price Quotation
yang berfungsi sebagai panduan untuk masing-masing airlines didapatkan
menu yang berbeda dengan harga yang berbeda pula.
Bila telah diperoleh kesepakatan harga kemudian pihak kitchen
departemen menyusunn standar resep baru dan merecordnya ke dalam form
standart Recipe Specification dan dilakukan distribusi ke masing-masing
section dengan menggunakan form Standart Recipe Spesificstion Distribution
Register.
Penampilan
Warna
Suhu Penyajian
Aroma
Kualitas makanan yang baik
Usia
Budaya
Agama
12
PT. ACS juga menyediakan menu untuk konsumen yang membutuhkan diet
tertentu. Misalnya menu untuk Vegetarian, Low Calory Diet, DM, Child Meal,
dll
Perencanaan Menu di PT. ACS Surabaya didasarkan pada :
a. jenis pesawat yang dioperasikan/jumlah kursi yang tersedia untuk
suatu penerbangan
b. jadwal penerbangan (per hari, per minggu, per bulan)
c. Bahan baku yang digunakan dan waste
PT. ACS Surabaya selain menyediakan catering untuk airlines, saat ini
juga melayani catering untuk RS. Dr. Soetomo Surabaya yang lebih dikenal
dengan Griya Rawat Inap Utama (GRIU). Untuk perencanaan menu terdapat 4
orang ahli gizi yang tugasnya menyusun menu dn menu tersebut akan disetujui
oleh pihak rumah sakit juga dari pihak ACS, baik dari segi menu juga harga
kemudian menu tersebut akan didokumentasikan pada sebuah Meal Quotation.
I. Standar-standar di ACS Surabaya
1. Siklus Menu
Siklus menu din ACS menggunakan istilah Cycle yang dibuat
berdasarkan permintaan dari masing-masing airlines yang mempunyai siklus
menu yang berbeda-beda tergantung jumlah penerbangan yang dijadwalkan.
2. Standart Resep
ACS Surabaya sudah memiliki standar resep sendiri. Adapun untuk
standar resep pastry dan bakery sesuai dengan kebijakan yan berwenang, tidak
dapat dipublikasikan.
3. Standart Bumbu
Pada penyelenggaraan makanan di ACS sudah terdapat standart
bumbu, sehingga cita rasa dan kualitas makanan sama untuk setiap menu yang
dihasilkan.
4. Standart Porsi
Standart porsi yang ada di PT. ACS surabaya memiliki dokumen
tertulis, tetapi besarnya tidak sama antara airline yang satu dengan lainnya.
Pemorsian dilakukan di Food Setting dengan memperhatikan standart porsi
yang telah disetujui oleh pihak airlines dan pihak PT. ACS Surabaya.
13
Pagi
Siang
Sore
20
20
20
Susu (ml)
250
250
250
Gula (g)
20
20
20
20
Margarine (g)
14
15
Bahan Makanan)
15
mendapatkan
perhatian
khusus,
karena
aspek
penampilan
terpenting
dan
citarasa.
Tetapi ada beberapa menu yang dipesan untuk penumpang dengan penyakit
tertentudan juga degan dengan jenis tipe vegetarian. Untuk GRIU telah
dihitung oleh ahli gizi yang bertugas.
- Aspek Kebersihan
Kebersihan merupakan aspek terpenting di ACS. Kebersihan
mencakup kebersihan dari bahan makanan yang digunakan, kebersihan
individu, pengolahan bahan makanan, kebersihan sarana dan prasarana,
kebersihan alat yang digunakan dan sebagainya. Oleh karena itu, sejak dahulu
ACS sudah menerapkan HACCP pada sistem kerjanya sehingga dapat
dikatakan terjamin dalam hal kebersihan (hygiene dan sanitasi).
3. Tujuan sesuai dengan sasaran
PT. ACS Surabaya mempunyai tujuan yaitu pembekalan
semua kebutuhan jasa boga dan pelayanan penumpang pesawat udara
mulai dari pengadaan bahan baku produksi, penyimpanan, proses
produksi sampai pengiriman ke pesawat udara. Selain itu ACS juga
mempunyai mutu yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang
bermutu baik, aman, dan tepat waktu serta memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan oleh pelanggan. Untuk merealisasikannya ACS
menerapkan gabunagn sistem mutu ISO 9001 : 2000 dengqn sistem
pengwn dalian keamanan pangan (HACCP).
4. Bervariasi dalam bentuk rasa,aroma, dan cara pengolahan
- Bentuk makanan
Bentuk makanan yag menarik dapat menimbulakan daya tarik bagi
konsumen. Hal ini dapat dilihat pda bentuk yang sudah sesuai dengan
cara memotong makanan dengan teknik tertantu agar menghasilkan
bentuk yang seragam dan terkesan artistik, seperti pemotongan buah
untuk penumpang Airlines kelas bisnis memiliki bentuk potongan yang
unik seperti dipotong berbentuk bulat dan lonjong lalu disusun menjadi
sebuah bunga dan dedaunan.
16
- Cara pengolahan
Dilakukan secara modern dan tradisional, tergantung dari jenis menu
yang akan dibuat. Akan tetapi secara umum masih menggunakan tenaga
kerja yang dibantu denagn vasiitas mesin-mesin berteknologi tinggi
yang dapat menghasilkan produk yang cukup banyak dengan hasil yang
sam dan seragam.
5. Tekstur dan konsistensi
Untuk tekstur dan konsistensi ACS menyesuaikan dengan
susunan menu yang telah ditetapkan. Pada prinsipnya penyusunan
menu yang ada di ACs adalah sedikit mungkin meninggalkan
sampah/waste pada pesawat sehingga sampah hanya dari peralatan
yang digunakan saja bukan bahan makanan yang disajikan.
6. Kombinasi warna makanan
Kombinasi warna yang disajikan cukup baik, tetapi
terkadang ada menu airlines yag kombinasi warna makanannya kurang
menarik seperti nasi dengan lauk berbumbu dengan warna coklat dan
sayuran yang dimasak denagn kecap yang menghasilkan warna coklat
pula.
7. Sesuaikan dengan jumlah konsumen
dan makanan
17
atau mendatangkan bahan baku dari ACS pusat atau jakarta karena ACS
juga memiliki suatu unit usaha (koperasi ACS) yang menyediakan
bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
10. Tren menu atau popularitas
ACS selalu menganalisa setiap menu yang disajikan, dan
perubahan terhadap siklus menu dilakukan ssetiap 6 bulan sekali. Tren
menu ACS disusun dengan menyesuaikan menu yang banyak disukai
dan yang tidak disukai oleh konsumen pada siklus sebelumnya.
11. Ketenagaan
Macam,
jumlah
dan
ketrampilan
pegawai
perlu
18
institusi
yabng
telah
ditetapkan
terutama
pada
institusi
yabng
telah
ditetapkan
terutama
pada
19
alat-alat
saji
tersebut.
Peralatan
yang
dipergunakan
untuk
20
fluktuasi kebutuhan
Jadi, jika setiap saat terjadi pembatalan kebutuhan akan barang, maka
barang yang sudah dipesan dapat dibatalkan dengan segera sehingga dapat
mengurangi terjadinya penimbunan secara berlebihan atau overloading.
R. Sistem Pemesanan dan Pembelian
1. Pembelian
Pelaksanaan pembelian di PT.ACS dilakukan oleh purchasing departemen
berdasarkan pemesanan dari store departemen dan kitchen departemen.
Dimana dalam melakukan pembelian baarang pihak purchasing sudah
mempunyai suplier yang telah diterima menjadi suplier PT.ACS sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Setiap departemen yang memerlukan barang atau bahan baku
untuk keperluan produksi harus menyampaikan informasi pembelian yang
menguraikan dengan jelas produk yang akan dibeli agar pembelian dapat
dilaksanakan dengan sesuai, antara lain :
2. Pemesanan
Cara pemesanan ini dipilih dari segi praktis, efisien, dan efektif.
21
Purchasing Requisition ( PR )
Purchasing Order ( PO )
Surat jalan/ ( SP )
Label
Invoice
Surat jalan
Stock number
Nama barang
Ukuran
Kemasan
Location Requisition
22
FIFO System
( surat
secara
langsung,
kemudian
purchasing
yang
akan
23
Melayani kebutuhan, baik jenis dan jumlah bahan makanan dengan mutu
dan waktu yang tepat.
Penyimpanan Kering
Ruang penyimpanan kering ( Dry Store ) merupakan tempat
penyimpanan barang-barang kering, maupun bahan yang perlu diletakkan
dalam kondisi dingin dan beku. Barang-barang yang didalam dry good
merupakan barang-barang yang dibutuhkan untuk proses produksi ACS.
Di dalam Dry Store terdapat 8 items besar barang. Yaitu engineering,
chemical ( Laboratorium ), stationery, monouse, dry good, beverage, cold
room and freezer.
Airline Store
24
25
1.Observasi
persiapan
dan
pengolahan
bahan
makanan
Persiapan
Bahan makanan dan bumbu yang diperlukan yang harus sorder dari stored
departemen
2. Pengawasan porsi
Hot kitchen
Cold kitchen
Pastry
Bakery
Tempat pengolahan jenis roti dan soft roll, muffint, croissant, dan
garlic bread.
Berdasarkan hasil pengawasan mutu di PT ACS Surabaya
telah
memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan, tetapi ada satu hal yang
belum terpenuhi yaitu pemakaian masker, dimana untuk mengatasi hal
tersebut diberlakukan peraturan bahwa pada saat pengolahan makanan
27
penyajian
dengan
manggunakan
mesin
(washing
by
Lay out dapur di ACS merupakan dapur dengan penyusunan parallel face
to face. Penyusunan ini menggunakan 2 perlengkapan garis lurus dan
tempat kerja dimana masing-masing bagian dapat dipisahkan oleh jarak.
Tentang hygiene dan sanitasi karyawan yang harus diterapkan oleh semua
karyawan, peraturan ini dikenal dengan personal hygiene inspectrion
report PT ACS Surabaya yang isinya yaitu :
28
Persediaan air di ACS menggunakan air yang berasal dari PDAM yang
kemudian ditambah chlorine dengan konsentrasi 0,3-0,6 ppm. Chlorine
berfungsi untuk menjernihkan air dan mengurangi pestisida pada
pencucian buah dan sayur.
Pot washing
Dish washing
Kitchen
30
Grease trap
Adalah penampungan limbah cair yang mengandung minyak atau lemak
dan partikel-partikel padat lainnya yang bersumber dari pot washing,
diswashing dan kitchen. Fungsi dari grease trap adalah untuk memisahkan
atau menangkap minyak tersebut dengan system over flow, dimana
minyak dan kotoran padat dipisahkan dari air.
Summpit
Sebagai tempat penampungan dan bercampur air limbah dari grease trap,
toilet dan dari bakery/ pastry, yng selanjutnya dipompakan secara otomatis
ke system selanjutnya.
disuplai oleh blower 1 dan blower 2 bergantian, yang bekerja secara otomatis.
Untuk mendapatkan permukaan kontak yang merata antara air dan limbah dengan
udara di dalam bak aersi, udara dari blower dihembuskan dengan instalasi pipa ke
dasar air didistribusikan dengan rangkaian deffuser.
D. Bak Pengendap (Settling Tank)
Di dalam bak pengendap, padatan organic diendapkan dan terpisah dari air
limbah yang telah diaersi. Padatan padatan yang berbentuk Lumpur (sludge)
dialirkan ke aerasi tank, dengan demikian proses pengolahan secara aerobic terus
berlangsung. Untuk pengendalian sludgeke dalam bak aersi proses ini berjalan
secara continue disamping juga dolengkapi over flow chamel dan scum skimmer.
E. Effluent Tank
Air yang telah diolah (treatment enffluent) dari bak pengendap dialirkan
ke dalam bak effluent secara gravitasi. Selanjutnya air limbah yang telah diolah
31
ruangan
kemudian
dibagikan
kepada
pasien.
Mengecek mutu hari ini dengan kelas yang ditempati pasien tersebut
32
Design dapur setiap section di departemen kitchen PT. ACS tidak sama
antara satu dengan yang lain. Untuk tahap persiapan yaitu section
vegetable prepare, butcher, poultry, bentuk dapur yaitu face to face,
sedangkan tahap pengolahan hot kitchen berbentuk back to back. Untuk
tahap penyajian dan distribusi, food setting maupun meal prepare
menggunakan 2 tipe yaitu back to back dan face to face, karena pada
section tersebut terdapat 2 baris meja.
2. Analisa Dapur
Berdasarkan hasil pengamatan di PT. ACS Surabaya, arus kerja pegawai dan
bahan makanan sudah sesuai dengan teori yaitu tidak terjadi arus bolak balik.
Untuk arus bahan makanan sudah berurutan antara ruang penerimaan,
persiapan, pengolahan, hingga penyajian, demikian pila untuk arus kerja
pegawai. Disamping itu, antar tempat produksi tidak berjauhan sehingga dapat
mempersingkat waktu dan tenaga.
3. Analisa Sanitasi Dapur
sanitasi dapur di PT. ACS Surabaya sudah cukup bersih, yaitu :
33
Space
PT.
Allowed
ACS
Surabaya (%)
1.
Receiving
0,5
2.
Food storage
20
44,8
3.
Preparation
14
4,8
4.
Cooking
19,2
5.
Baking
10
6,9
6.
Ware washing
8,9
7.
Traffic aisles
16
5,1
8.
Trash storage
0,3
9.
Employee facility
15
8,4
1,1
10. Miccelanaous
34
yang Perdigon
ACS
Kepala dapur
Pemasak
Pembuat salad
Pencuci piring
Pencuci peralatan
Tenaga pembersih
35
Tenaga gudang
Pembuat roti
Pelayan makan
10
Pelayan minuma
2,5
B. MENU
Penetuan standart menu karyawan dilakukan langsung oleh cheff. Menu
disusun berdasarkan siklus 15 hari untuk satu bulan dan bulan selanjutnya terjadi
perubahan menu, jadi perubahan manu dilakukan stiap bulan. Menu disusun
berdasarkan menu sehat seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani,
nabati, sayuran dan buah.
Dalam menyusun menu perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut :
- perencanaan bahan makanan
- perhitungan dan pengadaan kebutuhan bahan makanan dan bahan lain yang
diperlukan
- perhitungan biaya penyelenggaraan makanan
- sistem pemesanan dan pembelian
- perencanaan kebutuhan peralatan
Standar-Standar Menu
1. Siklus Menu
Menu untuk karyawan dibuat oleh chef berdasarkan anggaran yang
telah
ditentukan
pihak ACS.
Di
dalam
menu
tersebut
tidak
36
menjaga agar mutu organoleptik dari masakan tersebut tetap, meskipun tenaga
pengolahnya berbeda.
Dalam praktiknya petugas pengolahan menu karyawan tidak pernah
menggunakan standart resep tersebut, bisa di asumsikan bahwa mereka telah
hafal. Tetapi berdasarkan pengakuan para petugas pengolah masakan karyawan
tersebut, semua proses pemasakan sesuai dengan perasaan dan kebiasaan.
3. Standart Bumbu
Standart bumbu untuk karyawan hanya berdasarkan pengalaman dan
kesesuaian cita rasa
bertanggung jawab atas menu yang diolah adalah tetap dengan orang yang
sama sehingga karyawan tersebut dapat memperkirakan berapa kebutuhan
bumbu yang akan digunakan pada menu saat itu. Bumbu yang digunakan sudah
dalam keadaan digiling tanpa mempersiapkan bumbu lagi, kecuali untuk
bumbu tertentu yang tidak melalui proses persiapan (penyedap rasa, dll).
4. Standart Porsi
Pada penyelenggaraan menu karyawan terdapat standart porsi yang telah
ditentukan, untuk nasi 200 g, lauk hewani 60 g, lauk nabati 30 g, untuk sayur
80 g dan buah 80 g. Standart porsi ini ditetepkan sejak bahan makanan tersebut
siap untuk dikonsumsi, berbeda dengan penentuan standart pada saat menjadi
bahan mentah, hal ini memperhitungkan berat bersih yang dapat dikonsumsi
dan penyusutan bahan makanan pada saat bahan tersebut dimasak.
Evaluasi Perencanaan Menu
Adapun kualitas menu di ACS dapat dilihat dari segi-segi :
1. Karakteristik konsumen
- Umur
Untuk menu kariawan memperhitungkan kebutuhan makanan untuk
dewasa, hanya menggunakan perkiraan saja. Tidak berdasarkan gizi karyawan
pada umumnya.
- Jenis kelamin
37
38
dari
penyelengaraan
produktivitas
makanan
karyawan,
selain
karyawan
itu agar
adalah
untuk
karyawan
tidak
meninggalkan tempat kerja pada saat jam istirahat hanya untuk mencari makan
sehingga waktu istirahat kurang efektif.
4. Bervariasi dalam bentuk, rasa, aroma dan cara pengolahan
Bentuk makanan
Menu
yang
disajikan
untuk
karyawan
cukup
sederhana,
tidak
39
4.500.00,- per porsi. Dari hasil perhitungan tersebut maka perencanaan harga
dari pihak ACS lebih kecil dibandingkan dengan analisa harga yang
sebenarnya.
D.Sistem Pengolahan dalam Penyelenggaraan Makanan Institusi
Penerimaan bahan makanan
Penerimaman bahan makanan karyawan sesuai dengan kedatangan bahan
makanan untuk airlines, karena kualitas bahan makanan yang digunakan
sama, selain itu didatangkan dari supplier yang sama. Metode yang
digunakan dalam penerimaan bahan makanan adalah konvensional dimana
barang diterima langsung disesuaikan dengan spesifikasi yang ada. Dan
jika ada barang yang tidak sesuai spesifikasi maka akan ditolak.
Spesifikasi Bahan Makanan
40
Produksi
Tenaga yang digunakan pada produksi makanan karyawan adalah tenaga
kontrak sejumlah 3 orang yang bertugas memasak nasi, lauk hewani, lauk
nabati dan sayuran sedangkan pada buah dilakukan oleh petugas cold
kitchen. Proses pengolahan mulai pukul 06.00-11.00 wib.
Distribusi dan penyajian
System distribusi pada penyelenggaraan makanan karyawan adalah
sentralisasi. Distribusi dilakukan oleh 3 orang tenaga yang berada di
kantin dengan system pelayanan makanan secara konvensional. Lauk
hewani, lauk nabati dan sayuran diporsikan oleh petugas sedangkan untuk
nasi, buah dan minuman dilakukan oleh karyawan sendiri. System
41
42
Alamat Institusi
Nama Pemeriksa
Tanggal Penilaian
43
N
O.
URAIAN
LOKASI,
FASILITAS
Hasil Observasi/Wawancara/
Pengukuran
BANGUNAN,
1.
Bagaimana
kondisi halaman
Jarak JB dengan
TPA
Apakah tecium
bau tak sedap
2.
Konstruksi bangunan
kuat, aman, terpelihara,
bersih dan bebas dari
barang-barang yang
tidak berguna atau
barang sisa
3.
Lantai terbuat
dari bahan apa? (tegel,
semen, keramik)
Bagaimana
kondisi lantai
4.
Dinding, langit-langit
dan perlengkapannya
dibuat dengan baik,
terpelihara dan bebas
dari debu
Bagaimana
kondisi bangunan
(konstruksi dan
kebersihan)
Bagaimana
kondisi dinding
Bagaimana
kondisi plafon
44
5.
6.
Ukur tinggi
porselen dari lantai
pada bagian yang
biasa terkena percikan
air
Bagaimana
kondisi pintu dan
jendela
Bagaimana
disain pintu dan
jendela
Apakah ada
penahan lalat pada
pintu dan jendela
Apakah pintu
dapur yang
berhubungan ke arah
luar membuka ke luar?
PENCAHAYAAN
7.
Pencahayaan sesuai
dengan kebutuhan dan
tidak menimbulkan
bayangan. Kuat cahaya
sedikitnya 10 fc pada
bidang kerja
Apakah timbul
bayangan
Ukur luas
ruangan
Ukur jarak
lampu ke bidang kerja
Berapa jumlah
lampu dan watt yang
digunakan
Sumber air?
Data hasil
pemeriksaan mutu
fisik, mikrobiologi dan
kimia air yang
digunakan
PENGHAWAAN
8.
AIR BERSIH
9.
45
AIR KOTOR
10.
Periksa saluran
pembuangan air
limbah dan air hujan
Bagaimana
kondisi septic tank
Hitung jumlah
wastafel dan toilet
Hitung jumlah
karyawan per sift
Periksa kondisi
wastafel dan toilet
Apakah bahan
wastafel dan toilet
mudah dibersihkan?
Sebutkan terbuat dari
bahan apa
Apakah bak
sampah cukup untuk
menampung limbah
produksi?
Apakah dibuat
dari bahan anti hama?
Apakah dilapisi
kantung plastik yang
selalu dibuang jika
penuh?
Berapa kali/hari
sampah dibuang?
PEMBUANGAN SAMPAH
12.
Tersedia bak/long
sampah yang cukup
untuk menampung
sampah, dibuat anti
lalat, tikus, dan dilapisi
kantong plastic yang
selalu diangkat setiap
kali penuh
(m2)/karyawan
KARYAWAN
15.
16.
17.
Apakah
karyawan yang
bekerja bebas dari
penyakit infeksi dan
kulit/luka ?
Apakah kuku
TPM dipotong
pendek?
Apakah TPM
menggunakan
kosmetik?
Apakah TPM
selalu mencuci
tangan?
Hitung berapa
TPM yang mencuci
tangan dan dibagian
apa TPM tersebut
bertugas
Apakah TPM
menggunkan APD?
Bagaimana
kondisi APD yang
digunakan
Bagaimana
kondisi rambut TPM
Apakah TPM
memakai perhiasan?
47
MAKANAN
18.
Sumbernya, keutuhan
dan tidak rusak
19.
PERLINDUNGAN
MAKANAN
20.
Penanganan makanan
yang potensi bahaya
pada suhu, cara dan
waktu yang memadai
selama penyimpanan,
peracikan, persiapan,
penyajian dan
pengangkutan makanan,
serta melunakkan
makanan beku sebelum
dimasak (thawing)
21.
Penanganan makanan
yang potensial
berbahaya karena tidak
ditutup atau disajikan
ulang
Perlindungan terhadap
peralatan makan dan
masak dalam cara
pembersihan,
penyimpanan,
penggunaan dan
Bagaimana
metode pencucian
peralatan?
Sebutkan
detergent yang
digunakan untuk
mencuci
48
pemeliharaannya
Bagaimana
- Peralatan yang sudah dicuci
penyimpanan
ditiskan kemudian dikeringkan
peralatan sudah dicuci
dan disimpan di tempat
penyimpanan alat
Apakah
peralatan digunakan
- Alat digunakan sesuai dengan
sesuai dengan
fungsi
fungsinya
- Ya
Apakah
penggunaan peralatan
memperhatikan
pengaruh makanan
terhadap alat?
Apakah alat
Tidak
disposable dipakai
ulang?
23.
24.
Proses pencucian
melalui tahapan mulai
dari pembersihan sisa
makanan, perendaman,
pencucian dan
pembilasan
25.
26.
Perlindungan terhadap
serangga, tikus, hewan
peliharaan dan hewan
penggangu lainnya
Bagaimana
tahapan pencucian
peralatan makan dan
masak?
Bagaimana cara
simpan bahan
beracun?
Apakah bahan
beracun diberi label?
Bagaimana
- Kondisi bersih dan bebas dari debu
kondisi tempat
- Tempat penyimpanan alat
penyimpanan alat
dibersihkan setiap hari
makan dan masak?
Berapa frekuensi
pembersihan tempat
penyimpanan alat ?
Ruang pengolahan
makanan tidak dipakai
sebagai ruang tidur
Apakah ruang
pengolahan
digunakan sebagai
ruang tidur?
Tidak
49
Berapa jumlah
lemari es
30.
Fasilitas pencucian
dilengkapi dengan 3
(tiga) bak pencuci
Apakah ada
cerobong asap
Apakah cerobong
asap dilengkapi
dengan exhauster?
Berapa jumlah bak
pencuci pada
fasilitas/alat
pencucian?
31.
Apakah tersedia
kamar ganti
pakaian?
Apakah kamar ganti
pkaian dilengkapi
dengan locker?
Ada
Apakah saluran
pembuangan limbah
dapur dilengkapi
dengan grease trap?
Apakah tempat
memsak dan tempat
penyiapan makanan
matang
(distribusi/transfer
bin) terpisah secara
jelas?
Ukur berapa suhu
lemari penyimpanan
dingin dan beku
menggunakan
termometer
Ya
Apakah tersedia
kendaraan
pengangkut khusus
- Ada
28.
Ya
Saluran pembuangan
limbah dapur diengkapi
dengan grease trap
33.
Tempat memasak
terpisah secara jelas
dengan tempat
penyiapan makanan
matang
34.
Lemari penyimpanan
dingin dengan suhu
5oC dilengkapi dengan
thermometer pengontrol
35.
Tersedia kenderaan
pengangkut makanan
yang khusus
Ya
Kondisi
baik,
50
makanan
makanan?
Bagaimana kondisi
kendaraan
pengangkut
makanan tersebut?
KHUSUS GOLONGAN B
36.
Apakah sudut
dinding dan lantai
conus?
37.
ada
38.
39.
Dilengkapi dengan
saluran air panas untuk
pencucian
Apakah tersedia
ruang belajar?
Apakah cerobong
asap dilengkapi
filter?
Apakah tersedia
saluran air panas
untuk pencucian
40.
Ya
Ada
KHUSUS GOLONGAN C
41.
Ventilasi harus
dilengkapi dengan alat
pengukur suhu
Apakah ventilasi
dilengkapi dengan
alat pengukur suhu?
42.
43.
Lemari penyimpanan
dingin tersedia unutk
tiap jenis bahan dengan
suhu yang sesuai
kebutuhan
Cari informasi/data
berapa tekanan air
kran?
Apakah setiap jenis
bahan disimpan
dalam lemari
pendingin dengan
suhu yang sesuai
kebutuhan?
44.
Rak pembawa
makanan/alat dilengkapi
dengan roda penggerak
Apakah rak
pembawa makanan/
alat dilengkapi
dengan roda
penggerak?
51
Alamat Institusi
Nama Pemeriksa
Tanggal Penlaian
52
No.
Uraian
Bobot
NILAI
2.
3.
4.
5.
Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi bahan kedap air
setinggi 2 (dua) meter
6.
Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat. Pintu dibuat
menutup sendiri, membuka ke dua arah dan dipasang alat
menahan lalat dan bau-bauan. Pintu dapur yang berhubungan
keluar, membuka kea rah luar
PENCAHAYAAN
7.
8.
9.
10.
11.
53
PEMBUANGAN SAMPAH
12.
14.
KARYAWAN
15.
16.
17.
MAKANAN
18.
19.
PERLINDUNGAN MAKANAN
20.
21.
23.
Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak dipakai ulang
54
24.
25.
26.
JUMLAH
65
63
28.
68
66
JUMLAH
KHUSUS GOLONGAN A.2.
29.
30.
31.
74
72
JUMLAH
KHUSUS GOLONGAN A.3.
32.
33.
34.
55
35.
JUMLAH
83
81
KHUSUS GOLONGAN B
36.
37.
38.
39.
40.
92
90
JUMLAH
KHUSUS GOLONGAN C
41
42.
43
44.
100
97
JUMLAH
56