Professional Documents
Culture Documents
INDUSTRI
Disusun oleh :
Nama
NIM
: 08711158
Kelompok Tutorial : 5
Nama Tutor
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2011
PENDAHULUAN
Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam
pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan
tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan. Disisi lain
kegiatan industri dalam proses produksinya selalu disertai faktor-faktor yang
mengandung resiko bahaya dengan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat
kerja. Setiap ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan kerja harus dicegah.
Karena ancaman seperti itu akan membawa kerugian baik material, moril maupun
waktu terutama terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Mengingat kegiatan sektor industri tidak terlepas dengan penggunaan
teknologi maju yang dapat berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja,
terutama masalah penyakit akibat kerja. Dari pihak pekerja sendiri, disamping
pengertian dan pengetahuan masih terbatas, ada sebagian dari mereka masih segan
menggunakan alat pelindung atau mematuhi aturan yang sebenarnya. Oleh karena
itu, masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri
tetapi harus dilakukan secara terpadu yang melibatkan berbagai pihak baik
pemerintah, perusahaan, tenaga kerja serta organisasi lainnya.
Menurut Harrington dan Gill (2005), kesehatan kerja adalah upaya
penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja agar setiap
pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun
masyarakat di sekelilingnya, sehingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal.
Ruang lingkup dari kesehatan kerja, meliputi berbagai penyeimbangan antara
pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik fsik maupun psikis,
dalam hal metode kerja, proses kerja, dan kondisi kerja yang bertujuan untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di
semua lapangan kerja setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun
kesejahteraan sosialnya.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh keadaan / kondisi lingkungan kerjanya.
PEMBAHASAN
Kebijakan / program pemerintah
Dalam pengorganisasian
Di Indonesia K3 ditangani oleh 2 departemen; departemen Kesehatan dan
departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pada Depnakertrans ditangani oleh
Dirjen (direktorat jendral) Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, dimana
ada 4 Direktur (Kusuma, 2010):
a. Direktur Pengawasan Ketenagakerjaan
b. Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak
5
hubungan kerja
UU No. 25 tahun 1997 tentang tenaga kerja
UU No. 13 tahun 2003 tentan Ketenagakerjaan
Data Statistik dan Temuan Di Masyarakat
Tabel 2. Benda penyebab kecelakaan dan jenis kecelakaan yang sering terjadi (IOSH, 2007)
kerja,
mengelola
bahanbahan
beracun
berbahaya
dan
10
PENUTUP
Evaluasi Program
1. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja ditingkatkan
11
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), 2007. Visi, Misi,
Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Nasional. http://www.elearning.tp.ugm.ac.id/upload/kebijakan
%20%20k3%202007-2010.pdf. Diakses 8 Oktober 2011.
12
Gozan,
M.,
2007.
K3
Dalam
Industri
Kimia.
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/a9e81a52a3311b99b67541c50
967dc456e6b9cec.pdf. Diakses 8 Oktober 2011.
Harrington, J. M., Gill, F. S., 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja (Edisi 3).
Kuswadji, S., (Alih Bahasa). Jakarta : EGC.
IOSH, 2007. Materi Pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja
Asing
Bidang
Petrokimia.
http://www.iosh.gov.tw/upload/netbook/foreign/960718-304.pdf. Diakses 9
Oktober 2011.
Kusuma, I. J., 2010. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Karyawan
PT.
Bitratex
Industries
Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/26498/2/Jurnal.pdf. Diakses 9 Oktober 2011.
Riyadina, W., 2007. Kecelakaan Kerja dan Cedera Yang Dialami Oleh Pekerja
Industri Di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Makara Kesehatan
11(1), 25-32.
13