Professional Documents
Culture Documents
Quinolone : kelompok ini tidak punya manfaat klinik untuk pengobatan infeksi
sistemik karena kadarnya dalam darah terlalu rendah. Selain itu daya bekterinya agak
lemah dan resistensi juga cepat timbul. Indikasi kliniknya terbatas sebagai antiseptic
saluran kemih. Yang termasuk kelompok ini adalah asam nalidiksat dan asam
pipemidat.
2.
Fluoroquinolone : kelompok ini disebut demikian karena adanya atom fluor pada
posisi 6 dalam struktur molekulnya. Daya antibekateri fluoroquinolone jauh lebih
kuat dibandingkan quinolone lama. Selain itu kelompok obat ini diserap dengan baik
pada pemberian oral dan beberapa derivatnya tersedia juga dalam bentuk parentreral
sehingga dapat digunakan unutk penanggulangan infeksi berat, khususnya yang
disebabkan oleh bakteri gram negatif. Yang termasuk dalam golongan ini adalah
Spirofloksasin,
Moksifloksasin,
Pefloksasin,
Norfloksasin,
Sparfloksasin,
DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal, sehingga kuman mati.
C. Spektrum Antibakteri
Quinolone aktif terhadap beberapa kuman Gram-Negatif antara lain : E.
Coli, Proteus, Klebsiella, dan Enterobacter. Quinolone ini bekerja dengan
menghambat subunit A dari Enzim DNA graise Kuman, Akibatnya reflikasi
DNA terhenti.
Fluroquinolone lama ( Siproflaksin, Ofoflaksin, Norfloksasin ) mempunyai
daya antibakteri yang sangat kuat terhadap E. Coli, Klebsiella, Enterobacter,
Proteus, H. Influenzae, Providencia, Serratia, Salmonelle, N. Meningitis, n.
Gonorrhoeae, B. Catarrhalis dan Yersinia Entericolitia, tetapi terhadap kuman
Gram-Fositif daya antibakteinya kurang baik.
Fluroquinolone Baru ( Moksifloksasin, Levloksasin ) mempunyai daya
antibakteri yang baik terhadap kuman Gram Positif dan kuman Gram-Negatif,
serta kuman atipik ( Mycoplasma, chlamdya ), Uji klinik menunjukan bahwa
fluroquinolone baru ini efektif untuk bakterial bronkitis kronis.
D. Resistensi
Resistensi terhadap quinolone dapat terjadi melalui 3 Mekanisme, yaitu :
Mutasi Gen gyr A yang menyababkan subunit A dari DNA graise kuman berubah
Perubahan pada permukaan sel kuman yang mempersulit penetrasi obat kedalam
sel.
E. Farmakokinetik
Asam Nalidiksat
dieksresikan dengan cepat melalui Ginjal. Fluroqinolone diserap lebih baik melalui
saluran
cerna
dibandingkan
dengan
asam
nalidiksat.
Pefloksasin
adalah
Fluroquinolone yang absorpsinya paling baik dan masa paruh eliminasinya paling
panjang. Bioavailabilitasnya pada pemberian peroral sama dengan pemberian
parenteral. Penyerapan Siproflaksin dan Flurokiunolon lainnya akan terhambat bila
diberikan bersama Antasida. Sifat Flurokuinolon yang menguntungkan ialah bahwa
golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggi dalam prostat, dan cairan
serebrospinalis bila ada Meningitis, Sifat lainnya yang mengunutngkan adalah masa
paruh eliminasinya panjang sehingga obat cukup diberikan 2 kali dalam sehari.
F. Indikasi
Asam Nalidiksat hanya digunakan sebagai antiseptik saluran Kemih, sedangkan
Fluroquinolone digunakan untuk indikasi yang jauh lebih luas, antara lain :
dan enoksasin ) cukup baik untuk bakterial saluran nafas bawah. Tetapi ada
lagi Fluroqinolone ( moksifloksasin, Gemifloksasin,dan Levloksasin )
mempunyai daya antibakteri yang cukup baik terhadap kuman Gram-Positif
parenteral untuk pengobatan infeksi berat pada kulit atau jaringan lunak.
H.Efek Samping
Efek samping kuinolon meliputi mual, muntah, dispepsia, nyeri lambung, diare
(jarang, kolitis terkait antibiotik), sakit kepala, pusing, gangguan tidur, ruam
(sindroma Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik), dan pruritus. Efek
samping yang jarang terjadi antara lain anoreksia, peningkatan kadar urea dan
kreatinin dalam darah, mengantuk, restlessness, astenia, depresi, bingung,
halusinasi, kejang, tremor, paraestesia, hipoastesia, fotosensitivitas, reaksi hipersensitivitas termasuk demam, urtikaria, angioedema, artralgia, mialgia dan
anafilaksis
serta
gangguan
darah
(mencakup
eosinofilia,
leukopenia,
Saluran Cerna : Efek samping ini paling sering timbul akibat penggunaan
golongan kuinolon, dan bermanifestasi dalam bentuk mual, dan rasa tidak enak
diperut.
2.
Susunan Saraf Pusat : Yang paling sering terjadi adalah Sakit kepala dan
Pusing. Bentuk yang jarang timbul ialah Halusinasi. Kejang dan delirium.
3.
4.
aritmia Ventrikel.
5.
Antasid
Absorpsi quinolone dan Fluroquinolone dapat berkurang hingga 50% jika diminum
bersamaan dengan Antasid.
Teofilin
Akan Menghambat Metabolisme Teofolin dan meningkatkan kadar teofilin dalam darah,
sehingga dapat terjadi intoksikasi.
Sediaan di Pasaran
Siprofloksasin
Indikasi: infeksi bakteri gram positif dan gram negatif. Profilaksis pada
menurunkan
kewaspadaan,
efeknya
meningkat
dengan
adanya
Ofloksasin
Indikasi: infeksi yang disebabkan strainyang rentan terhadap ofloksasin seperti
Moksifloksasin
Indikasi: eksaserbasi akut bronkitis kronik; pneumonia dari lingkungan
Levofloksasin
Indikasi: infeksi sinusitis maksilaris akut, eksaserbasi bakterial akut pada
bronkitis
kronik,
pneumonia
komunitas
(community-acquired
pneumonia),
uncomplicated skin dan skin structure infections, infeksi saluran kemih kompleks
(complicated urinary tract infection), dan pielonefritis akut karena mikroorganisme
yang sensitif.
Peringatan: kejang, psikosis toksik, peningkatan tekanan intrakranial, stimulasi
sistem saraf pusat, hipersensitifitas, reaksi anafilaksis, kolitis pseudomembran, kolitis
terkait dengan antibiotik, ruptur tendon, hidrasi yang adekuat harus dipertahankan,
insufisiensi ginjal, reaksi fototoksisitas sedang hingga berat, diketahui atau dicurigai
gangguan sistem saraf pusat, gangguan glukosa darah, diabetes.
Interaksi: berpotensi membentuk kelat bersama ion logam (Al, Cu, Zn, Mg, Ca),
antasida mengandung aluminium atau magnesium dan obat mengandung besi
menurunkan absorpsi levofloksasin, penggunaan bersama AINS dengan kuinolon
dapat meningkatkan risiko stimulasi SSP dan serangan kejang, gangguan glukosa
darah, termasuk hiperglikemia dan hipoglikemia jika diberikan bersama obat
antidiabetik, levofloksasin dapat menghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium
tuberculosis, sehingga dapat memberikan hasil negatif palsu pada diagnosis bakteri
tuberkulosis.
Kontraindikasi: hipersensitivitas terhadap levofloksasin dan antimikroba
golongan kuinolon, epilepsi, riwayat
gangguan
tendon terkait
pemberian
Pefloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan
Pefloksasin 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Pefloksasin
400 mg/125 ml dan ampul dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/5 ml.
Norfloksasin
Efek Samping: lihat keterangan di atas. Dapat menimbulkan anoreksia, depresi,
Sparfloksasin
Indikasi: pneumonia akut berasal dari komunitas (CAP/Community-acquired
pneumonia) yang diduga disebabkan oleh bakteri pneumokokus dan nonpneumokokus; eksaserbasi dari penyakit obstruksi paru menahun (COPD); sinusitis
purulen akut; infeksi yang sudah resisten terhadap penisilin atau antibiotik betalaktam lain.
torsades
elektrofisiologis);
de
pointeskarena
tidak
dianjurkan
perpanjangan
kombinasi
interval
dengan
Q-T (efek
obat
yang
aditif
dapat
edema
quincke, trombositopenia
yang
sporadis, purpura
Gatifloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg. Juga
tersedia dalam bentuk vial untuk ijeksi dengan kandungan 400 mg/40 ml.
Tambahan aja siapa tau mau dimasukkin, kalo gak dimasukkin jg gpp kok hehehe :