You are on page 1of 8

OPEN FRAKTUR FEMUR

Fraktur femur adalah terputusnya kontiunitas batang femur yang bisa terjadi akibat
trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian). Patah pada daerah ini
dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak,mengakibatkan penderita jatuh

KOMPLIKASI

ETIOLOGI

Komplikasi fraktur yang terpenting adalah :


1. Komplikasi awal
a. Syok, dapat berakibat fatal dalam
beberapa jam setelah edema
b. Emboli lemak, dapat terjadi 24-72 jam
c. Sindrom kompartemen, perfusi jaringan
dalam otot kurang dari kebutuhan
d. Infeksi dan tromboemboli
e. Koagulopati intravaskular diseminata.

1. Cedera traumatik:
a. Cedera langsung berarti pukulan/kekerasan
langsung terhadap tulang sehingga tulang
patah secara spontan ditempat itu.
b. Cedera tidak langsung berarti pukulan
langsung berada jauh dari lokasi benturan.
c. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras
yang mendadak dari otot yang kuat.

2. Komplikasi lanjutan
a. Mal-union/ non union
b. Nekrosis avaskular tulang
c. Reaksi terhadap alat fiksasi
( Suratun, 2008: 151).

interna

2. Fraktur patalogik:
a. Tumor
tulang
(jinak
atau
ganas),
pertumbuhan jaringan baru yang tidak
terkendali dan progresif.
b. Infeksi seperti osteomielitis, dapat terjadi
sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul
sebagai salah satu proses yang progresif,
lambat dan sakit nyeri.
c. Rakhitis, suatu penyakit tulang yang
disebabkan oleh difisiensi vitamin D.
3. Secara spontan disebabkan oleh stress tulang
yang terus menerus misalnya pada penyakit

MANIFESTASI KLINIS
Menurut Smeltzer &
Bare
(2002:2358),
manifestasi
klinis
fraktur adalah:
1. Nyeri.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1.

PENATALAKSANAAN MEDIS

X.Ray dilakukan
untuk
melihat
bentuk
patahan
atau keadaan tulang
yang cedera.

1. Menghilangkan nyeri:

2. Menghasilkan dan mempertahankan posisi yang


ideal dari fraktur:

2. Deformitas.
3. Pemendekan

2.

tulang.
4. Krepitasi.
5. Pembengkakan
lokal
dan
perubahan warna.

Bone
scans,
Tomogram, atau MRI
Scans

3.

Arteriogram
:
dilakukan bila ada
kerusakan vaskuler.

a. Pembidaian
b. Gips

ASUHAN KEPERAWATAN
OPEN FRAKTUR FEMUR

PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Pola Persepsi Kesehatan
dan Penanganan
Kesehatan
3. Pola Nutrisi Metabolik
4. Pola Eleminasi
5. Pola Aktivitas Latihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

6. Pola Istirahat dan Tidur


7. Pola Kognitif Persepsi
8. Pola Persepsi Diri Konsep

1.

edema,

Diri
9. Pola

Seksualitas

Reproduksi
10. Pola Koping Toleransi Stres

Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang,


cedera

jaringan

lunak,

pemasangan

traksi,

kerusakan

rangka

stress/ansietas, luka operasi.

2.

Gangguan

mobilitas

fisik

b/d

neuromuskuler, nyeri, terapi restriktif (imobilisasi)

11. Pola Peran Hubungan

3.

Gangguan

integritas

kulit

b/d

fraktur

terbuka,

pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup)


4.

Risiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan primer


(kerusakan

kulit,

invasif/traksi tulang)

trauma

jaringan

lunak,

prosedur

Nyeri akut

Gangguan mobilitas
fisik

NOC
1.

NOC :

Pain Level

2.

Pain control

1.

3.

Comfort level

2.

Joint Movement : Active


Mobility Level

3.

Self care : ADLs

4.

Transfer performance

Mampu

mengontrol

nyeri

(tahu

penyebab

nyeri,

nonfarmakologi

untuk

1.

bahwa

berkurang

2.

mengenali

nyeri

dan tanda nyeri)


rasa

nyaman

setelah nyeri berkurang


5. Tanda vital dalam rentang
normal

2. Risk control

dalam

Mengerti

tujuan

dari

NOC :
1.

Kowlwdge

disease

Memverbalisasikan perasaan

Integritas kulit yang baik bisa

3.

dipertahankan

tanda

Melaporkan adanya gangguan

infeksi

dan

dari
gejala

mencegah timbulnya

kemampuan

dan mencegah terjadinya sedera


Mampu melindungi kulit dan

alat Bantu untuk mobilisasi

mempertahankan

(walker)

kulit dan perawatan alami

kelembaban

health

dan

infeksi
3. Jumlah leukosit dalam
4. Menunjukkan perilaku

keluarga
pemahaman

tentang penyakit, kondisi,

untuk

batas normal

berulang

Pasien

menyatakan

Menunjukkan

pemahaman

Kriteria Hasil :
1.

2. Menunjukkan
kemampuan

dalam proses perbaikan kulit

4.

bebas

kulit yang mengalami gangguan

meningkatkan

Memperagakan penggunaan

1. Klien

Knowledge
Behavior

Kriteria Hasil :

sensasi atau nyeri pada daerah

berpindah
4.

Menyatakan

Membranes

2.

kekuatan dan

manajemen

(skala, intensitas, frekuensi


4.

1. Immune Status

1.

meningkat

dalam

nyeri

nyeri
Mampu

Tissue Integrity : Skin and Mucous

peningkatan mobilitas

dengan

menggunakan

Klien

aktivitas fisik

3.

bantuan)

3.

NOC :

Kurang
pengetahuan
tentang kondisi, prognosis
dan kebutuhan pengobatan

2.

Kriteria Hasil :

mengurangi nyeri, mencari


Melaporkan

NOC :

Kriteria Hasil :

mampu menggunakan tehnik

2.

Risiko infeksi

process

Kriteria Hasil :
1.

Gangguan integritas kulit

prognosis

dan

program

pengobatan.
2.

Pasien
mampu

dan

keluarga

melaksanakan

prosedur yang dijelaskan


secara benar.
3. Pasien dan
mampu
kembali
dijelaskan

keluarga
menjelaskan

apa

yang

perawat/tim

kesehatan lainnya

NIC

NIC

Pain Management

Gangguan
fisik

1.

Lakukan pengkajian nyeri


secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
5. Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
6. Bantu pasien dan keluarga
untuk
mencari
dan
menemukan dukungan
7. Kurangi faktor presipitasi
nyeri
8. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
9. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
10. Tingkatkan istirahat
11. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
12. Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

mobilitas

Latihan Kekuatan
Ajarkan dan berikan dorongan
pada klien untuk melakukan
program latihan secara rutin
Latihan untuk ambulasi
1. Ajarkan teknik Ambulasi &
perpindahan
yang aman
kepada klien dan keluarga.
2. Sediakan alat bantu untuk
klien seperti kruk, kursi roda,
dan walker
3. Beri penguatan positif untuk
berlatih
mandiri
dalam
batasan yang aman.
Latihan mobilisasi dengan
kursi roda
1. Ajarkan pada klien &
keluarga
tentang
cara
pemakaian kursi roda & cara
berpindah dari kursi roda ke
tempat tidur atau sebaliknya.
2. Dorong klien melakukan
latihan untuk memperkuat
anggota tubuh
3. Ajarkan pada klien/ keluarga
tentang cara penggunaan
kursi roda
Latihan Keseimbangan
Ajarkan pada klien & keluarga
untuk dapat mengatur posisi
secara mandiri dan menjaga
keseimbangan selama latihan
ataupun dalam aktivitas sehari
hari.

NIC

NIC

NIC

Gangguan integritas kulit

Risiko infeksi

Kurang pengetahuan tentang


kondisi,
prognosis
dan
kebutuhan pengobatan

Pressure Management
1. Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
2. Hindari kerutan padaa
tempat tidur
3. Jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering
4. Mobilisasi pasien (ubah
posisi pasien) setiap dua
jam sekali
5. Monitor kulit akan adanya
kemerahan
6. Oleskan
lotion
atau
minyak/baby oil pada derah
yang tertekan
7. Monitor
aktivitas
dan
mobilisasi pasien
8. Monitor
status
nutrisi
pasien
9. Memandikan
pasien
dengan sabun dan air
hangat

Infection
Control
(Kontrol infeksi)
1. Bersihkan lingkungan
setelah dipakai pasien
lain
2. Pertahankan
teknik
isolasi
3. Batasi pengunjung bila
perlu
4. Instruksikan
pada
pengunjung
untuk
mencuci tangan saat
berkunjung
dan
setelah
berkunjung
meninggalkan pasien
5. Gunakan
sabun
antimikrobia
untuk
cuci tangan
6. Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan keperawtan
7. Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
8. Pertahankan
lingkungan
aseptik
selama
pemasangan
alat
9. Ganti letak IV perifer
dan line central dan
dressing
sesuai
dengan
petunjuk
umum

Teaching : disease Process


1.

Berikan penilaian tentang


tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik

2.

Jelaskan patofisiologi dari


penyakit dan bagaimana hal
ini

berhubungan

anatomi

dan

dengan
fisiologi,

dengan cara yang tepat.


3.

Gambarkan tanda dan gejala


yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat

4.

Gambarkan proses penyakit,


dengan cara yang tepat

5.

Identifikasi

kemungkinan

penyebab, dengna cara yang


tepat
6.

Sediakan
pasien

informasi
tentang

pada

kondisi,

dengan cara yang tepat


7.

Hindari
kosong

harapan

yang

Perbaikan Posisi Tubuh yang


Benar
1. Ajarkan pada klien/ keluarga
untuk mem perhatikan postur
tubuh yg benar untuk
menghindari
kelelahan,
keram & cedera.
2. Kolaborasi ke ahli terapi fisik
untuk program latihan.

Infection
(proteksi
infeksi)

Protection
terhadap

1. Monitor
tanda
dan
gejala infeksi sistemik
dan lokal
2. Monitor
hitung
granulosit, WBC
3. Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring
pengunjung
terhadap
penyakit
menular
6. Pertahankan
teknik
aspesis pada pasien
yang beresiko
7. Pertahankan
teknik
isolasi k/p
8. Berikan
perawatan
kuliat
pada
area
epidema
9. Inspeksi
kulit
dan
membran
mukosa
terhadap
kemerahan,
panas, drainase
10. Inspeksi kondisi luka /
insisi bedah
11. Dorong
masukkan
nutrisi yang cukup
12. Dorong masukan cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan
pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep

8.

Sediakan bagi keluarga atau


SO

informasi

tentang

kemajuan pasien dengan cara


yang tepat
9.

Diskusikan perubahan gaya


hidup

yang

mungkin

diperlukan untuk mencegah


komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
10. Diskusikan

pilihan

terapi

atau penanganan
11. Dukung

pasien

untuk

mengeksplorasi

atau

mendapatkan second opinion


dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
sumber

kemungkinan
atau

dukungan,

dengan cara yang tepat


13. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan

pasien

mengenai tanda dan gejala


untuk
pemberi

melaporkan

pada

perawatan

kesehatan, dengan cara yang


tepat

PATOFISIOLOGI

Trauma
langsung
Nyeri akut

Open fraktur
femur

Luka terbuka

Kurang pengetahuan
tentang kondisi, prognosis
dan kebutuhan pengobatan

Kerusakan integritas
kulit

Tindakan
pemasangan bidai,
gips dan traksi

Gangguan mobilitas
fisik

Tindakan operatif
(pemasangan
fiksasi)

Luka insisi

Risiko
infeksi

DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol.3. EGC. Jakarta
Carpenito, LJ. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC
Doengoes, M.E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Ircham Machfoedz, 2007. Pertolongan Pertama di Rumah, di Tempat Kerja, atau di Perjalanan. Yogyakarta:
Fitramaya
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle
River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey: Upper
Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika
Smeltzer, S.C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.

You might also like