You are on page 1of 16

PORTOFOLIO

KASUS MEDIS
RADIAL CLUBHAND

Disusun oleh:
dr. Aditya Agung Prasetyo

DOKTER INTERNSHIP PERIODE MEI 2013 MEI


2014
RSUD BENDAN
KOTA PEKALONGAN

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal ........................................................... telah dipresentasikan


oleh:
Nama Peserta

: dr. Aditya Agung Prasetyo

Dengan Judul/Topik : Radial ClubHand


Nama Pendamping I : dr. Yusuf Khairul, Sp.OT
Nama Pendamping II : dr. Rini Handayani
Lokasi Wahana

: RSUD Bendan Kota Pekalongan

No.

Nama Peserta Presentasi

Tanda Tangan

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping I

(dr. Yusuf Khairul, Sp.OT)

Pendamping II

(dr. Rini Handayani)

Borang Portofolio
Nama Peserta: dr. Aditya Agung Prasetyo
Nama Wahana : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Topik : Radial Clubhand
Tanggal (Kasus) : 10 Februari 2014
Nama Pasien : An. G (7 bulan)
No. RM : 091xxx
Tanggal Presentasi :
Pendamping : dr. Yusuf Khairul, Sp.OT dan
dr. Rini Handayani
Tempat Presentasi : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Objektif Presentasi :
Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah
Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia
Deskripsi :

Bumil

Pasien anak laki-laki usia 7 bulan datang dengan keluhan kedua tangan
bengkok. Keluhan tersebut sudah ada sejak pasien lahir. Menangis kebiruan (-),
mual muntah (-), BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien hanya minum ASI
saja.
Pasien sudah pernah berobat ke dokter spesialis anak dan dikatakan dalam
keadaan baik dan tidak ada kelainan yang lainnya.
Tujuan :
Mengetahui klinis dan penegakkan diagnosis radial clubhand
Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset
Kasus
Audit
Cara Menbahas : Diskusi
Presentasi dan Diskusi Email Pos
Data Pasien :

Nama : An. G

Nama Klinik : RSUD Bendan

No. Registrasi : 091xxx


Telp : 0285-

Terdaftar: 09/02/2014

Data utama untuk bahan diskusi :


1. Diagnosis/gambaran klinis : Pasien anak laki-laki usia 7 bulan datang
dengan keluhan kedua tangan bengkok. Keluhan tersebut sudah ada sejak
pasien lahir. Menangis kebiruan (-), mual muntah (-), BAB dan BAK dalam
batas normal. Pasien hanya minum ASI saja.

Pasien sudah pernah berobat ke dokter spesialis anak dan dikatakan dalam
keadaan baik dan tidak ada kelainan yang lainnya.
2. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Riwayat trauma disangkal. Riwayat sakit berat
disangkal. Riwayat imunisasi lengkap sesuai umur.
3. Riwayat Obstetri :
1. Riwayat kehamilan
-

Riwayat penggunaan obat-obatan


Riwayat penggunaan jamu-jamuan
Riwayat sakit parah

: disangkal
: disangkal
: disangkal

2. Riwayat persalinan
Pasien lahir cukup bulan, spontan, menangis spontan, ditolong oleh
dokter spesialis kandungan, BBL 3200 gram, PB 49cm.
4. Riwayat Keluarga : riwayat sakit serupa disangkal
5. Riwayat Asuhan dan Ekonomi : Pasien anak kelima dari 5 bersaudara. Pasien
sehari-hari diasuh oleh ayah dan ibunya. Ayah pasien bekerja di perusahaan
swasta. Pasien berobat dengan fasilitas Umum.
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : pasien merupakan anak kelima dan
diasuh di rumah bersama ayah dan ibunya di rumah yang sederhana.
7. Pemeriksaan Fisik:
a) Keadaan Umum : pasien tampak baik, keadaan gizi cukup, kesadaran
compos mentis.
b) Tanda-tanda vital : suhu 36,20 C; RR 30 x/ menit; nadi 120 x/menit,
BB : 6,7kg
c) Keadaan Tubuh

Kepala
Kulit
Mata

: mesosefal
: turgor baik, pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
: konjungtiva anemis (-/-), pupil
isokor, reflek pupil (+/+), sklera ikterik (-/-)
Hidung
: sekret (-/-)
Telinga
: discharge (-/-)
Mulut
: kering (-), sianosis (-), lidah typhoid (-)
Leher
: simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks
o Paru-paru
Inspeksi : statis dan dinamis simetris, retraksi (-)

Palpasi
: fremitus taktil kanan = kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+) normal, suara tambahan
(-/-)
o Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas atas jantung : ICS II linea parasternalis sinistra
batas pinggang jantung: ICS II midclavicularis sinistra
batas kanan bawah jantung : ICS IV linea sternalis
dextra
batas kiri jantung
: ICS V 2 cm medial linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, frekuensi 120 x/menit,
bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : permukaan cembung, dinding perut sejajar dinding dada
Auskultasi : bising usus (+) 11x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi
: nyeri tekan (-), defans muskular (-), hepar &
lien sulit teraba
Sistema Genitalia : ulkus (-), sekret (-), tanda-tanda radang (-).
Ekstremitas
Akral dingin
- Oedem - - - Status Lokalis

Regio Manus Dekstra

Inspeksi : tampak angulasi ke arah radial, tampak ada crease antara digiti I dengan
pergelangan tangan, tampak atrofi muskulus thenar
Palpasi : teraba adanya jaringan fibrosis di daerah radius distal, muskulus thenar
mengecil, manipulasi ke arah ulna side bisa namun sedikit lebih susah
dibandingkan dengan yang kiri
ROM pasif : susah dievaluasi karena pasien tidak kooperatif

Regio Manus Sinistra

Inspeksi : tampak angulasi ke arah radial, tampak ada crease antara digiti I dengan
pergelangan tangan, tampak atrofi muskulus thenar, hipoplasia thumb
Palpasi : teraba adanya jaringan fibrosis di daerah radius distal, muskulus thenar
mengecil, os digiti I tidak terbentuk, manipulasi ke arah ulna side bisa lebih
ringan dibandingkan yang kanan
ROM pasif : susah dievaluasi karena pasien tidak kooperatif
d) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 9 Februari 2014
Hemoglobin :10,1

Golongan Darah : O+

Hematokrit : 30

PT : 11,6

AL : 7,483.103

APTT : 36,8

AT : 228.103

INR : 0,91

AE : 3,72.106
Daftar Pustaka :
Albee, 1928. Albee FH: Formation of radius congenitally absent: condition seven
years after implantation of bone graft. Ann Surg 1928; 87:105.
Bardenheuer, 1894. Bardenheuer B: Vorstellung von 4 Patienten, an welchen die
totale Resection des ganzen Hftgelenkes ausgefhrt worden war, Berich
ber d Verhandl d Deutsche Gesellschaft f Chir, Leipzig, 23 Kongr, 105,
1894.
Bartlett et al., 2001. Bartlett GR, Coombs CJ, Johnstone BR: Primary shortening
of the pollicized long flexor tendon in congenital pollicization. J Hand
Surg 2001; 26A:595.
Bayne and Klug, 1987. Bayne LG, Klug MS: Long-term review of the surgical
treatment of radial deficiencies. J Hand Surg 1987; 12A:169.
Behrens and Sabharwal, 2000. Behrens F, Sabharwal S: Deformity correction and
reconstructive procedures using percutaneous techniques. Clin Orthop
Relat Res 2000; 375:113.

Bora et al., 1970. Bora Jr FW, Nicholson JT, Cheena HM: Radial meromelia. J
Bone Joint Surg 1970; 52A:966.
Bora et al., 1981. Bora FW, Osterman AL, Kaneda RR, et al: Radial clubhand
deformity: long-term follow-up. J Bone Joint Surg 1981; 63A:741.
Buck-Gramcko, 1971. Buck-Gramcko D: Pollicization of the index finger:
method and results in aplasia and hypoplasia of the thumb. J Bone Joint
Surg 1971; 53A:1605.
Buck-Gramcko, 1985. Buck-Gramcko D: Radialization as a new treatment for
radial club hand. J Hand Surg 1985; 10A:964.
Catagni et al., 1993. Catagni M, Szabo RM, Cattaneo R: Preliminary experience
with Ilizarov method in late reconstruction of radial hemimelia. J Hand
Surg 1993; 18A:316.
Damore et al., 2000. Damore E, Kozin SH, Thoder JJ, et al: The recurrence of
deformity after surgical centralization for radial clubhand. J Hand Surg
2000; 25A:745.
DeLorme, 1969. DeLorme TL: Treatment of congenital absence of radius by
transepiphyseal fixation. J Bone Joint Surg 1969; 51A:117.
Goldfarb et al., 2002. Goldfarb CA, Klepps SJ, Dailey LA, et al: Functional
outcome after centralization for radius dysplasia. J Hand Surg
2002; 27A:118.
Gossett, 1949. Gossett J: La pollicisation de l'index. J Chir 1949; 65:403.
Heikel, 1959. Heikel HVA: Aplasia and hypoplasia of the radius. Acta Orthop
Scand Suppl 1959; 39:1.
James et al., 2004. James MA, Green HD, McCarroll Jr HR, et al: The
association of radial deficiency with thumb hypoplasia. J Bone Joint Surg
2004; 86A:2196.
James et al., 1999. James MA, McCarroll R, Manske PR: The spectrum of radial
longitudinal deficiency: a modified classification. J Hand Surg
1999; 24A:1145.
Kato, 1924. Kato K: Congenital absence of the radius, with review of the
literature and report of three cases. J Bone Joint Surg 1924; 6:589.
Kawabata et al., 1998. Kawabata H, Masatomi T, Yasui N: Residual deformity in
congenital radial club hands after previous centralization of the wrist: ulnar
lengthening and correction by the Ilizarov method. J Bone Joint Surg
1998; 18A:316.
Kessler, 1989. Kessler I: Centralization of the radial club hand by gradual
distraction. J Hand Surg 1989; 14B:37.
Kummel, 1895. Kummel W: Die Missbildungen der Extremitten durch Defekt,
Verwachsung und Ueberzahl, Kassel, Germany, Bibliotheca Medica, 1895.
heft 3

Lamb, 1972. Lamb DW: The treatment of radial club hand: absent radius, aplasia
of the radius, hypoplasia of the radius, radial paraxial hemimelia. Hand
1972; 4:22.
Lamb, 1977. Lamb DW: Radial club hand, a continuing study of sixty-eight
patients with one hundred and seventeen club hands. J Bone Joint Surg
1977; 59A:1.
Lamb et al., 1982. Lamb DW, Wynne-Davies R, Soto L: An estimate of the
population frequency of congenital malformations of the upper limb. J
Hand Surg 1982; 7A:557.
Lidge, 1969. Lidge RT: Congenital radial deficient club hand. J Bone Joint Surg
1969; 51A:1041.
Manske and McCarroll, 1978. Manske PR, McCarroll Jr HR: Abductor digiti
minimi opponensplasty in congenital radial aplasia. J Hand Surg
1978; 3A:552.
Manske et al., 1981. Manske PR, McCarroll Jr HR, Swanson K: Centralization of
the radial club hand: ulnar surgical approach. J Hand Surg 1981; 6A:423.
Menelaus, 1976. Menelaus MB: Radial club hand with absence of the biceps
muscle treated by centralization of the ulna and triceps transfer: report of
two cases. J Bone Joint Surg 1976; 58B:488.
Milford, 1987. Milford L: The hand: congenital anomalies.
In: Crenshaw AH, ed. Campbell's operative orthopaedics, 7th ed. St
Louis: Mosby; 1987.
Mo and Manske, 2004. Mo JH, Manske PR: Surgical treatment of type 0 radial
longitudinal deficiency. J Hand Surg 2004; 29A:1002.
Nanchahal and Tonkin, 1996. Nanchahal J, Tonkin A: Preoperative distraction
lengthening for radial longitudinal deficiency. J Hand Surg
1996; 21A:103.
Niall et al., 1998. Niall DM, Murphy PG, Fogarty EE, et al: Correction of soft
tissue contractures of the wrist using the Ilizarov technique. J Hand Surg
1998; 23A:442.
Prokopovich, 1980. Prokopovich VS: Aligning of length of the forearm bones in
the congenital club-hand in children. Ortop Travmatol Protez 1980; 1:51.
Riordan, 1955. Riordan DC: Congenital absence of the radius. J Bone Joint
Surg 1955; 37A:1129.
Riordan, 1963. Riordan DC: Congenital absence of the radius, a 15-year followup. J Bone Joint Surg 1963; 45A:1783.
Riordan et al., 1975. Riordan DC, Powers RC, Hurd RA: The Huber procedure
for congenital absence of thenar muscle. Paper presented at the annual
meeting of the American Society for Surgery of the Hand, San Francisco,
Calif, Feb 27, 1975.

Sabharwal, 2004. Sabharwal S: Treatment of acquired radial club hand deformity


with Ilizarov apparatus. Clin Orthop Relat Res 2004; 424:143.
Sabharwal et al., 2005. Sabharwal S, Finuoli AL, Ghobadi F: Pre-centralization
soft tissue distraction of Bayne type IV congenital radial deficiency in
children. J Pediatr Orthop 2005; 25:377.
Sayre, 1893. Sayre RH: A contribution to the study of club-hand. Trans Am
Orthop Assoc 1893; 6:208.
Smith and Greene, 1995. Smith AA, Greene TL: Preliminary soft tissue
distraction in congenital forearm deficiency. J Hand Surg 1995; 20A:420.
Starr, 1945. Starr DE: Congenital absence of the radius: a method of surgical
correction. J Bone Joint Surg 1945; 27:572.
Tsuyuguchi et al., 1987. Tsuyuguchi Y, Yukioka M, Kawabata Y, et al: Radial ray
deficiency. J Pediatr Orthop 1987; 7:699.
Watson et al., 1984. Watson HK, Beebe RD, Cruz NI: Centralization procedure
for radial clubhand. J Hand Surg 1984; 9A:541.
Wynne-Davies and Lamb, 1985. Wynne-Davies R, Lamb DW: Congenital upper
limb anomalies. J Hand Surg 1985; 10A:958.
Hasil Pembelajaran
I. Definisi
Radial clubhand atau sering disebut radial defisiensi adalah semua bentuk
kelainan berupa kegagalan pembentukan tulang panjang sepanjang preaxial
atau garis os radius pada ektremitas atas, yang meliputi defisiensi atau
ketidakadaan otot thenar; ibu jari memendek, tidak stabil atau tidak terbentuk;
os radius memendek atau tidak terbentuk. Kejadian radial clubhand sekitar
satu banding 100.000 kelahiran hidup. Deformitas bilateral terjadi sekitar
50% dari keseluruhan pasien, sementara jika deformitasnya unilateral, sisi
kanan lebih sering terkena. Laki-laki dan perempuan sama.
II. Etiologi
Penyebab terjadinya radial clubhand belum diketahui. Dari 35 pasien dengan
radial clubhand, Lamb pada tahun 1977 menemukan bahwa semua pasien
dengan gangguan derajat 3 dengan defisiensi yang sama, tidak ada hubungan
darah. 12 dari 35 pasien diketahui ibunya mengkonsumsi thalidomide. Pada
studi lainnya, Wynne-Davies dan Lamb menemukan adanya hubungan yang
lebih besar antara gangguan derajat pertama dengan anomali kongenital
minor dibandingkan dengan survei secara random, yang dihubungkan dengan
faktor genetik. Mereka juga menemukan adanya faktor lingkungan pada

penyebab terjadinya radial clubhand. Defisiensi radial dengan anemia


Fanconi dan trombositopenia diturunkan secara autosom resesive, sedangkan
defisiensi radial dengan sindrom Holt-Oram diturunkan secara autosom
dominan.
III. Klasifikasi
Menurut Heikel, radial clubhand diklasifikasikan dalam 4 tipe :
a. Tipe I atau disebut short distal radius, yaitu di mana tulang radius
bagian distal ada, namun pertumbuhan terlambat, sedangkan bagian
proximal normal. Biasanya pada tipe ini, tulang radius hanya memendek
sedikit dan tidak ditemukan adanya tulang ulna yang melengkung.
b. Tipe II atau disebut hypoplastic radius, yaitu di mana tulang radius
bagian distal dan proximal ada, namun keduanya pertumbuhannya
terlambat. Biasanya pada tipe ini, tulang radius memendek sedang dan
tulang ulna menebal dan sedikit melengkung.
c. Tipe III atau disebut partial absence of radius, yaitu di mana tulang
radius bagian distal, medial, dan proximal menghilang, namun bagian
distal yang paling sering. Pergelangan tangan biasanya terdeviasi ke arah
radial dan tidak dapat menopang tangan. Tulang ulna menebal dan
melengkung.
d. Tipe IV atau disebut total absence of the radius, merupakan jenis yang
paling sering, di mana pergelangan tangan terdeviasi ke arah radial,
telapak tangan dan jari-jari tangan bagian proksimal mengalami
subluksasi, paling sering terjadi pseudoartikulasi tulang ulna distal pada
garis radial. Tulang ulna memendek dan melengkung.

Heikel's classification of radial dysplasia. A, Type Ishort distal radius. B, Type II


hypoplastic radius. C, Type IIIpartial absence of radius. D, Type IVtotal absence of
radius.
(Redrawn from Heikel HVA: Aplasia and hypoplasia of the radius, Acta Orthop Scand
39(suppl):1, 1959.)

Berdasarkan keparahan defisiensi tulang radius, dibagi menjadi beberapa tipe


Tipe

Ibu jari

Pergelangan

Bagian

tangan

os radius

distal Bagian
proximal

os

Normal

radius
Normal

ada, Normal

Normal,

Hipoplasia

Normal

atau tidak ada


Hipoplasia

Tidak

atau tidak ada

hipoplasia, atau

radius dan ulna

menyatu

menyatu,

os
atau

dislokasi
kongenital
proximal
1

os

radius
ada, Lebih pendek Normal,

Hipoplasia

Tidak

atau tidak ada

hipoplasia, atau > 2mm dari os radius dan ulna


menyatu

ulna

menyatu,

os
atau

dislokasi
kongenital
proximal
2

Tidak

atau tidak ada

hipoplasia, atau

Hipoplasia

menyatu
Tidak

atau tidak ada

hipoplasia, atau hilang

berbagai jenis

Hipoplasia

menyatu
Tidak

Tidak ada

atau tidak ada

hipoplasia, atau
menyatu

ada, Hipoplasia

radius
Hipoplasia

Hipoplasia

ada, Bagian

ada, Tidak ada

fisis Hipoplasia

os

IV. Penatalaksanaan
Penanganan radial clubhand dibagi menjadi 2, yaitu
a. Nonoperatif
Dilakukan segera setelah lahir, dengan koreksi secara pasif. Metode yang
paling sering digunakan adalah penggunaan casting dan splinting. Splint
yang digunakan dari bahan yang ringan seperti plastik dan mudah
dibentuk. Splint dipasang sepanjang lengan tangan dan dilepas hanya saat
mandi; waktu tidur tetap dipakai. Cast dan splinting harus memenuhi tiga
daerah, yaitu telapak tangan, pergelangan tangan, dan lengan tangan.
Telapak tangan dan pergelangan tangan yang pertama kali dikoreksi,
sedangkan lengan tangan dikoreksi sebisa mungkin.

Plastic splint for congenital absence of radius. Note especially middle strap that is placed
over wrist at apex of angulation. Splint is useful for hands that can be properly aligned
passively and for maintaining proper position after surgery.

b. Operatif
Operasi dapat ditunda sampai anak usia 2-6 tahun dengan penggunaan
splint dan cast yang adekuat. Namun demikian, pada beberapa keadaan di
mana derajat defisiensi radial sangat tinggi, sehingga tidak mampu
menopang pergelangan tangan, dapat dilakukan operasi sedini mungkin
saat anak umur 3-6 bulan. Jika diperlukan dapat juga dilakukan polisisasi
saat anak berusia 9-12 bulan.
Ada beberapa kontraindikasi dilakukan operasi, yaitu anak dengan

S OAP
1. Subjektif : Pasien anak laki-laki usia 7 bulan datang dengan keluhan kedua
tangan bengkok. Keluhan tersebut sudah ada sejak pasien lahir. Menangis
kebiruan (-), mual muntah (-), BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien hanya
minum ASI saja. Pasien sudah pernah berobat ke dokter spesialis anak dan
dikatakan dalam keadaan baik dan tidak ada kelainan yang lainnya.
2. Objektif : Hasil diagnosis pada kasus ini ditemukan berdasarkan

Gejala klinis
1) Kedua tangan bengkok sejak lahir
Tanda Vital
1) Nadi
: 120 x/menit
2) RR
: 30 x/menit
3) Suhu
: 36,2 C
4) BB
: 6,7 kg
Pemeriksaan Fisik
1) Status Lokalis
Regio Manus Dekstra
Inspeksi : tampak angulasi ke arah radial, tampak ada crease antara
digiti I dengan pergelangan tangan, tampak atrofi muskulus thenar
Palpasi

: teraba adanya jaringan fibrosis di daerah radius distal,

muskulus thenar mengecil, manipulasi ke arah ulna side bisa namun


sedikit lebih susah dibandingkan dengan yang kiri
ROM pasif : susah dievaluasi karena pasien tidak kooperatif
Regio Manus Sinistra
Inspeksi : tampak angulasi ke arah radial, tampak ada crease antara
digiti I dengan pergelangan tangan, tampak atrofi muskulus thenar,
hipoplasia thumb
Palpasi

: teraba adanya jaringan fibrosis di daerah radius distal,

muskulus thenar mengecil, os digiti I tidak terbentuk, manipulasi ke


arah ulna side bisa lebih ringan dibandingkan yang kanan
ROM pasif : susah dievaluasi karena pasien tidak kooperatif
3. Assessment (Penalaran Klinis):
Berdasarkan penilaian sebagai berikut :
1.

Dari keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang, yaitu

2.

kedua tangan bengkok sejak pasien lahir.


Dari pemeriksaan fisik regio manus dekstra didapatkan :
Inspeksi : tampak angulasi ke arah radial, tampak ada crease antara digiti I
dengan pergelangan tangan, tampak atrofi muskulus thenar
Palpasi

: teraba adanya jaringan fibrosis di daerah radius distal, muskulus

thenar mengecil, manipulasi ke arah ulna side bisa namun sedikit lebih
susah dibandingkan dengan yang kiri
3.

Dari pemeriksaan fisik regio manus sinistra didapatkan :


Inspeksi : tampak angulasi ke arah radial, tampak ada crease antara digiti I
dengan pergelangan tangan, tampak atrofi muskulus thenar, hipoplasia
thumb
Palpasi

: teraba adanya jaringan fibrosis di daerah radius distal, muskulus

thenar mengecil, os digiti I tidak terbentuk, manipulasi ke arah ulna side


bisa lebih ringan dibandingkan yang kanan
Dari penilaian di atas, maka dapat didiagnosis Bilateral Radial Club Hand tipe
I dengan atrofi thenar muscle dan hipoplasia thumb.
4. Plan

Diagnostik : Keluhan dan gejala klinis yang muncul serta temuan dari

pemeriksaan fisik mengarah ke radial clubhand.


Pengobatan : pada kasus ini, pengobatan dilakukan dengan tindakan
nonoperatif, yaitu dengan pemasangan cast pada kedua tangan dan
amputasi pada digiti I sinistra. Pemasangan cast bertujuan untuk

centralisasi tangan, sehingga tangan tidak bengkok ke arah radial.


Pendidikan : edukasi dilakukan pada keluarga pasien mengenai penyakit
yang diderita yaitu radial clubhand. Edukasi meliputi kemungkinan
penyebab, gejala yang timbul, komplikasi, dan yang terpenting bahwa
penyakit ini merupakan penyakit genetik. Pasien diminta untuk kontrol
rutin, untuk melihat perkembangan pertumbuhan tulang tangannya dan

tindakan selanjutnya yang harus diambil


Konsultasi : perlu dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan
spesialis bedah orthopedi, konsultasi ini merupakan upaya pemantauan
dan penanganan keadaan umum pasien selama perawatan pasien.

Pekalongan,

2014

Pembimbing

Dokter Internship

(dr. Yusuf Khairul, Sp.OT)

(dr. Aditya Agung Prasetyo)

Pendamping

(dr. Rini Handayani)

You might also like