You are on page 1of 3

.

Evaluasi
1.

Jelaskan mengapa otak katak harus dirusak!


Tujuan perusakan otak pada katak adalah untuk mengamati sistem gerak refleks pada
katak tanpa terganggu oleh adanya gerakan volunteer dari cerebrum. Bagian yang
dirusak adalah bagian foramen magnum dan tujuan utamanya adalah melumpuhkan
saraf motoric katak. (Brown, 2009).

2.

Buatlah skema aplikasi / cara pemberian obat-obat anestesi tersebut!


a. Anestesi local suatu kondisi di mana transmisi sensoris dari area lokal tubuh menuju
b.

sistem saraf pusat diblokade


Anestesi infiltrasiinjeksi subkutan untuk bekerja pada local nerve ending dan biasanya

c.
d.

disertai dengan vasokonstriktor


Anestesi permukaan aplikasi topikal pada permukaan kuliat atau mukosa
Anestesi blok teknik infiltrasi obat anesetik di sekeliling saraf tunggal untuk

e.

memblokade bagan distal !ang disaragi oleh saraf tersebut


Anestesi spinal blokade intra tekal teknik anestesi blok di mana obat anestesi
diinjeksikan ke dalan cairan serebrospinal dalam ruang subarachnoid ( Latief, 2007).

3. Jelaskan mekanisme kerja selular obat-obatan anestesi lokal!


Serabut saraf memiliki membrane lipoprotein yang memisahkan matriks
intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler terutama mengandung kalium,
sedangkan cairan ekstraseluler mengandung natrium. Pada fase istirahat, membran
relatif permeabel terhadap klaium tetapi kurang permeabel terhadap natrium
sehi9ngga mempunyai potensi membran -70 mV dimana bagian luar relative positif
dibandingkan bagian dalam dan membran dalam keadaan polirasasi ( Latief, 2007).
Bila saraf dirangsang maka akan terjadi peningkatan permeabilitas terhadap
natrium, sehingga terjadi depolarisasi dan peningkatan potensi membran +20 mV
dimana bagian luar menjadi relatif negative dibandingkan bagian dalam. Pada fase
selanjutnya

terjadi

repolarisasi

membrane

yang

menyebabkan

peningkatan

permeabilitas terhadap kalium. Pada akhir potensi aksi natrium dikeluarkan memalui
proses aktif, dan saraf kembali ke fase istirahat ( Latief, 2007).
Sebagian besar obat anestesi local terikat pada reseptor sodium channel dan
bekerja mencegah terbukanya sodium channel pada membrane akson sehingga tidak
terjadi depolarisasi dan potensi aksi tidak meningkat. Dengan demikian anestesi local
menyebabkan peningkatan nilai ambang rangsang saraf, menghambat penyebaran
impuls, mengurangi kecepatan potensi aksi dan akhirnya menghambat konduksi
( Latief, 2007).

4.

Apa perbedaan anestesi spinal dan anestesi epidural?


Anestesi spinal
a.

Merupakan blokade intratekal dimana obat anestesi diinjeksikan ke dalam cairan


serebospinal dalam ruang subarachnoid di antara konus medularis dan bagian

b.

akhir dari ruang subarachnoid untuk menghindari kerusakan medulla spinalis.


Suntikkan dilakukan ke dalam ruang subarachnoid antara L2 dan L5, dan

c.

biasanya antara L3 dan L4.


Lamanya anestesi tergantung dari kecepatan obat meninggalkan cairan
serebospinal. Anestesi dengan prokain berlangsung rata-rata 60 menit, dengan

d.
e.

tetrakain 120 menit, dan dengan dibukain 180 menit.


Volume obat 4cc.
Komplikasi dapat terjadi seperti penurunan kapasitas vital, penurunan kapasitas
napas maksimum, pneumonia dan atelektasis pada system pernapasan,
vasodilatasi arteriol pada system kardiovaskuler, dan sakit kepala.

B. Anestesi epidural
a.

Anestesi epidural Merupakan anestesi blok yang luas yang diperoleh dengan jalan
menyuntikkan zat anestesi lokal ke ruang epidural . Ruang di antara dua lapisan
duramater (lapisan dalam menjadi duramater medulla spinalis dan lapisan luar
membentuk periosteum yang dibatasi kanalis spinalis) pada foramen magnum

b.
c.

yang berisi semiliquid fat dan pleksus vena


Suntikkan dilakukan pada L1-L2.
Untuk mendapatkan anestesi lengkap diperlukan waktu antara 15 sampai 30

d.
e.

menit.
Volume obat 15-20 cc.
Lebih mudah digunakan untuk anestesi segmental. Timbulnya sakit kepala dan
gangguan neurologic lainnya dapat dihindarkan karena obat tidak masuk ke ruang
subarachnoid ( Sunaryo, etc. 2007 ).

Tabel 1. perbedaan anestesi spinal dan epidural


5. Buatlah penggolongan obat-obat anestesi lokal!
Secara umum anestetik lokal mempunyai rumus dasar yang terdiri dari 3
bagian, gugus amin hidrofil yang berhubungan dengan gugus residu aromatik lipofil
melalui suatu gugus antara. Gugus amin selalu berupa amin tersier atau amin
sekunder. Gugus antara dan gugus aromatik dihubungkan dengan ikatan amid atau
ikatan ester. Anestetik yang termasuk dalam senyawa ester diantaranya adalah
tetrakain, benzokain, kokain, florofokain dan prokain. Sedangkan yang termasuk ke
dalam golongan amid yaitu dibukain, lidokain, bupivakain, mepivakain, dan (Syarif et
al, 2007).
Syarif, amir; Sunaryo. 2007. Kokain dan Anestetik Lokal Sintetik.
Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.

Brown D. 2009. Indra Penglihatan Makhluk Hidup. Surabaya: Penerbit Panca


Karya.
Latief, Said A., Suryadai, Kartini A., Dachlan, M.Ruswan. 2007.Petunujuk
Praktis Anestesiologi Edisi Kedua. Penerbit BagianAnestesiologi dan Terapi Intensif,
Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia, Jakarta

You might also like