Professional Documents
Culture Documents
Posisi miring mantap adalah suatu posisi yang diberikan kepada korban /
pasien yang tidak sadar namun terdapat nadi dan pernafasan spontan.
Posisi ini merupakan kelanjutan dari tindakan BHD (bantuan hidup dasar)
dimana tindakan BHD telah berhasil dilakukan sehingga kembalinya
denyut nadi dan korban bernafas secara spontan. Posisi ini dilakukan
pada pre hospital (di lapangan) yang bersifat sementara hingga bantuan
medis / petugas ambulans datang untuk memberikan pertolongan lebih
lanjut.
Tujuan posisi miring mantap :
1. Mencegah terjadinya aspirasi
2. Memberikan posisi yang stabil terhadap korban agar kita bisa
menolong korban lainnya (jika korban berjumlah lebih dari satu)
Prosedur memberikan posisi miring mantap :
1. Korban tidur terlentang pada posisi supine, penolong berlutut di sisi
kanan korban
2. Tangan kanan korban diluruskan di sisi kepala korban.
3. Tangan kiri korban ditekuk menyilang dada hingga posisi telapak
tangan berada dibahu kanan korban.
4. Lutut kaki kiri korban ditekuk ke kanan
5. Posisi tangan kiri penolong di bahu kiri korban, tangan kanan
penolong di lipatan lutut kiri korban
laut
bersifat
sangat
hipertonik
terhadap
darah,
menyebabkan
penarikan cairan yang dari darah ke alveoli dan elektrolit (sodium, klorida,
magnesium) yang berdifusi dari alveoli ke dalam darah. Sehingga pada
pasien yang tenggelam di air laut biasanya ditemukan kadar natrium dan
yang
tenggelam
di
air
laut
juga
dapat
mengalami
Daftar Pustaka
Audrey Farrugia and Bertrand Ludes (2011). Diagnostic of Drowning in
Forensic Medicine, Forensic Medicine - From Old Problems to New
Challenges, Prof. Duarte Nuno Vieira (Ed.), ISBN: 978-953-307-262-3,
InTech,
Available
from:
http://www.intechopen.com/books/forensic-
medicine-from-old-problems-to-newchallenges/diagnostic-of-drowning-inforensic-medicine