Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
RIA ASTUTI
NIM. P.09094
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN PADA TN. S DENGAN
INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUANG
MAWAR I RSUD KABUPATEN
KARANGANYAR
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DISUSUN OLEH :
RIA ASTUTI
NIM. P.09094
: Ria Astuti
Nim
: P. 09094
Proram Studi
: D III Keperawatan
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
INFEKSI
MAWAR
SALURAN
1
RSUD
KEMIH
DI
KABUPATEN
KARANGANYAR
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
RIA ASTUTI
NIM P.09094
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
: Ria Astuti
NIM
: P. 09094
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di
: Surakarta
Hari/Tanggal
iii
(.....................................)
HALAMAN PENGESAHAN
: Ria Astuti
NIM
: P. 09094
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di
: Surakarta
Hari/Tanggal
DEWAN PENGUJI
Penguji 1 : Nurul Devi Ardiani, S.Kep., Ns
NIK. 201186080
(.....................................)
(.....................................)
(.....................................)
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep., Ns
NIK. 201084050
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA TN. S DI RUANG MAWAR I RSUD
KABUPATEN KARANGANYAR.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
3. Nurul Devi Ardiani, S.Kep., Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukanmasukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi
demi sempurnanya studi kasus ini.
4. Oktavianus, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing dengan
cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, kritik dan saran dalam
bimbingan demi sempurnanya studi kasus ini.
5. Fakhrudin Nasrul S, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, kritik dan saran, inspirasi,
dalam bimbingan demi sempurnanya studi kasus ini.
6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan selalu memberi
semangat serta doa yang tiada hentinya untuk diriku tetap semangat dalam
menyelesaikan pendidikan.
8. Kakakku dan adik-adikku, yang selalu memberi dukungan dan
memberi
vi
Surakarta,
April 2012
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................
LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien ..................................................
B. Pengkajian ........................................................
10
10
11
viii
12
14
19
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
: Ria Astuti
: Perempuan
Alamat Rumah
Kelulusan Th 2002
Kelulusan Th 2005
Kelulusan Th 2008
:-
xi
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi saluran kemih terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak
laki-laki. Kejadian ISK pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah
mencapai 10-100 kali lebih besar dibanding bayi dengan berat lahir normal
(0,1-1%). Pada dewasa ini infeksi sering di jumpai pada wanita dari pada lakilaki, pada wanita dapat terjadi pada semua umur, sedangkan pada laki-laki
dibawah umur 50 tahun jarang terjadi, kejadian ISK pada anak perempuan
30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki, (Sehat Group, 2006).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan keadaan tumbuh dan
berkembang biaknya kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di parenkim
ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang
bermakna. Dalam keadaan normal saluran kemih tidak mengandung bakteri,
virus, atau mikroorganisme lainnya. Dengan kata lain bahwa diagnosa ISK
ditegakkan dengan membuktikan adanya mikroorganisme di dalam saluran
kemih. (Lumbanbatu, S.M., 2003).
Hubungan ISK dengan nyeri sangat berkaitan, karena dapat
menimbulkan keadaan darurat bila batu saluran kemih turun dalam sistem
kolekulus dan dapat menyebabkan kelainan sebagai kolektivus ginjal atau
infeksi, dalam sumbatan saluran kemih kelainan tersebut menyebabkan nyeri
karena dilatasi sistem sumbatan dengan peregangan reseptor dan iritasi lokal
dinding ureter atau dinding pelvis ginjal yang disertai edema dan pelepasan
mediator, (Purnomo., 2008). Menurut batasan yang di gunakan oleh
Internasional Association for the study of Pain (IASP), nyeri adalah suatu
pengalaman sensorik subyekif dan emosional yang tidak menyenangkan
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Melaporkan kasus nyeri pada Tn.S dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK) di
Ruang mawar 1 RSUD Kabupaten karanganyar.
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan nyeri
infeksi saluran kemih (ISK).
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
dengan nyeri infeksi saluran kemih (ISK).
c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada pasien
dengan nyeri infeksi saluran kemih (ISK).
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan nyeri
infeksi saluran kemih (ISK).
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan nyeri infeksi
saluran kemih (ISK).
f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri yang terjadi pada pasien
dengan nyeri infeksi saluran kemih (ISK).
C. Manfaat penulisan
1. Bagi pendidikan
Menambah pengetahuan dan menigkatkan kwalitas serta meningkatkan
kemampuan dalam pengetahuan pendidikan di institusi, dan dapat menjadi
pengetahuan
dan
meningkatkan
kemampuan
dalam
BAB II
LAPORAN KASUS
10
11
posisi tidur terlentang. Data obyektif klien dalam posisi supinasi. Mengajarkan
teknik relaksasi dan nafas dalam dengan hasil data subyektif klien mengatakan
mau melakukan apa yang diajarkan oleh perawat, data obyektif klien melakukan
teknik relaksasi dan nafas dalam. Memberikan obat sesuai dengan advis dokter
dengan hasil data subyektif klien mengatakan mau diberi terapi obat, data obyektif
klien mendapat terapi obat pragesol 500 mg/8 jam, ranitidin 1g/12 jam, cefotaxim
Igr/12 jam, cefriaxion 1g/24 jam, lewat selang infus.
Implementasi keperawatan hari kedua tanggal 6 april 2012, mengkaji
tanda-tanda vital dengan hasil data subyektif klien mengatakan bersedia, data
obyektif Tekanan Darah 120/60 mmHg, Nadi 82x/menit, Respirasi 84x/menit,
Suhu 36,8C. Mengkaji ulang nyeri klien dengan hasil data subyektif klien
mengatakan perut kiri bawah masih terasa sakit, seperti tertusuk-tusuk, kuadran
kiri bawah, skala nyeri 6, saat bergerak atau berdiri, mengajarkan teknik relaksasi
dan nafas dalam dengan hasil data subyektif klien mengatakan selalu melakukan
nafas dalam apabila terasa nyeri, data obyektif klien nafas dalam. Memberikan
posisi yang nyaman dengan hasil data subyektif klien mengatakan sudah nyaman
dengan posisi berbaring, data obyektif klien terlihat rileks dan posisi supinasi.
Memberikan terapi obat sesuai advis dokter, dengan hasil data subyektif klien
mengatakan mau di beri terapi obat, data obyektif klien di injeksi pragesol 500
mg/8 jam, ranitidin 1g/12 jam dan ceftriaxon 1 g/24 jam lewat selang infus.
Implementasi keperawatan hari ketiga tanggal 7 April 2012, mengkaji
keadaan klien, dengan hasil data subyektif klien mengatakan nyeri agak
berkurang, data obyektif klien tampak tenang dan rileks, mengkaji ulang nyeri
12
klien, dengan hasil data subtektif klien mengatakan nyeri agak berkurang, nyeri
sudah tidak menusuk, kuadran kiri bawah, skala 5, saat berdiri atau begerak.
Mengajarkan teknik relaksasi, dengan hasil data subyektif klien mengatakan
selalu melakukan teknik relaksasi saat nyeri datang, data obyektif klien tampak
rileks dan melakukan teknik relaksasi. Memberikan terapi obat sesuai advis
dokter, dengan hasil data subyektif klien mengatakan bersedia, data obyektif
klien di injeksi lewat selang infus, ranitidin 1g/12 jam, pragesol 500 mg/8 jam dan
cefriaxion 1 g/24 jam, lewat selang infus.
Evaluasi yang didapat pada hari pertama tanggal 5 april 2012 adalah
dengan hasil data subyektif klien mengatakan perut kiri bawah sakit, seperti
tertusuk-tusuk, kuadran kiri bawah, skala nyeri 6, terasa terus-menerus. Data
obyektif klien tampak meringis kesakitan, BAK terasa panas, assesment masalah
keperawatan belum teratasi, planning intervensi dilanjutkan, kaji skala nyeri klien,
beri posisi dan lingkungan yang nyaman, ajarkan teknik relaksasi dan nafas
dalam, beri pengobatan sesuai advis dokter (cefotaxim 1 gr/12 jam, ranitidin 1
g/12 jam, pragesol 500 mg/8 jam, cefriaxion 1g/24 jam).
Evaluasi hari kedua tanggal 6 april 2012, dengan hasil data subyektif klien
mengatakan perut kiri bawah masih terasa sakit, terasa tertusuk-tusuk, kuadran
kiri bawah, skala nyeri 6, saat berdiri atau bergerak. data obyektif klien tampak
meringis, BAK terasa panas, assesment masalah belum teratasi, planning
intervensi dilanjutkan ajarkan teknik relaksasi, beri posisi yang nyaman, beri
pengobatan sesuai advis dokter (ranitidin 1 g/12 jam, pragesol 500 mg/8 jam,
cefriaxion 1g/24 jam ).
13
Evaluasi hari ketiga tanggal 7 april 2012, dengan hasil data subyektif klien
mengatakan nyeri sudah agak berkurang, terasa sudah tidak menusuk, kuadran kiri
bawah, skala 5, saat mau berdiri. Data Obyektif pasien tampak rileks dan tenang,
assesment masalah teratasi sebagian, planning intervensi dilanjutkan, ajarkan
teknik relaksasi, beri posisi yang nyaman, beri pengobatan sesuai advis dokter
(ranitidin 1 g/12 jam, pragesol 500 mg/8 jam, cefriaxion 1g/24 jam).
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Pada Tn.S dengan Infeksi Saluran
Kemih di Ruang Mawar I RSUD Kabupaten Karanganyar. Prinsip dari
pembahasan ini dengan memfokuskan kebutuhan dasar manusia di dalam
asuhan keperawatan.
Infeksi saluran kemih merupakan keadaan tumbuh dan berkembang
biaknya kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di perenkim ginjal
sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna.
(Lumbanbatu, S.M., 2003). Infeksi Saluran Kemih merupakan penyakit
nosokomial yang biasa terjadi pada saat organisme naik dari uretra ke kandung
kemih. Infeksi Saluran Kemih biasanya meliputi disuria, ada dorongan sering
berkemih, dan nyeri pada pelvik. (Bruner&Suddarth, 2002). Penyebab utama
terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK) umumnya adalah organisme Gramnegatif dan Staphylococcus epidermidis, E. Coli yang diperkirakan 50% dari
bakteriuria nosokomial. Sedangkan Klebsiella-Enterobacter diperkirakan 313% dan Pseudomonas Aerogenosa, Serratia, Entero Cocci, dan jamur.
(Dinah Gould & Christine Brooker, 2003:169).
Infeksi Saluran Kemih dapat disebabkan oleh sebuah inokulum kecil
bakteri karena kandung kemih hanya memiliki sedikit pertahanan terhadap
14
15
16
Pada Tn.S gejala yang dirasakan adalah nyeri pada perut kiri bagian
bawah, nyeri tersebut timbul terus-menerus dan terasa nyeri bila ditekan, skala
nyeri pada Tn.S adalah 6, dan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk. Hasil
pemeriksaan abdomen pada Tn.S ketika dilakukan pemeriksaan palpasi pada
abdomen Tn.S merasakan nyeri tekan pada perut bagian kiri atau kuadran kiri
bawah.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan penulis, penulis merumuskan
masalah keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
biologis. Dan masalah keperawatan nyeri akut tersebut lebih diprioritaskan
penulis dari beberapa masalah keperawatan yang muncul pada klien. Alasan
penulis memprioritaskan masalah nyeri karena nyeri yang dirasakan klien
merupakan salah satu masalah kebutuhan dasar manusia yang berkaitan
dengan rasa nyaman. Pada dasarnya, nyeri adalah suatu pengalaman sensori
dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang
bersifat subjektif. (Arif Muttaqin Kumala Sari, 2009:71).
Dengan
ditegakkanya
diagnosa
keperawatan
nyeri,
penulis
17
selama
hari,
penulis
melakukan
implementasi
dan
mengevaluasi keadaan klien setiap hari dan hasilnya nyeri klien sudah
berkurang.
Tanda dan gejala pada klien Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang sesuai
dengan teori, tidak semuanya muncul pada klien kelolaan penulis tetapi, pada
dasarnya tanda dan gejala yang muncul pada Tn.S adalah nyeri pada perut
bagian kiri bawah dan BAK terasa panas. Dalam menegakkan diagnosa medis
secara pasti dapat dilakukan pemeriksan penunjang laboratorium urinalisa.
Walaupun tanda dan gejala klien kelolaan penulis tidak semua muncul sesuai
dengan didalam teori, diagnosa medis Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Tn.S
dapat dipastikan karena tanda dan gejala yang ada di Tn.S banyak yang sama
dengan konsep teori, dimana hasilnya klien merasa nyeri di perut kiri bawah
dan BAK terasa panas.
Di dalam teori, permasalahan utama yang terjadi pada klien Infeksi
Saluran Kemih adalah kelainan saluran kemih. (Stephen H. Gillespie dan
Kathleen B. Bamford, 2008 : 104). Tetapi dalam kasus ini penulis lebih
memprioritaskan nyeri yang dialami Tn.S karena keluhan utamayang
dirasakan klien adalah nyeri, dan nyeri yang dirasakan Tn. S pada perut, yaitu
kuadran kiri bawah, dengan rasa seperti tertusuk-tusuk, dengan skala nyeri 6
dan klien merasakan nyeri terus- menerus, sehingga harus segera diatasi agar
18
kebutuhan rasa nyaman nyeri klien teratasi atau berkurang, dan pasien bisa
kembali beraktifitas tanpa merasakan nyeri lagi.
Penulis tidak menulis terapi obat klien pada saat hari pertama klien
masuk karena penulis mengelolah klien pada hari kedua klien dirawat, hal ini
salah satu kekurangan penulis. Selain itu penulis juga mengalami kesulitan
dalam pencarian referensi penulisan karya tulis untuk referensi 10 tahun
terakhir. Tetapi karena penulis terus berusaha dan tidak putus asa akhirnya
penulis mampu mendapatkan referensi yang dapat membantu dan mendukung
penulis dalam pembuatan penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
informasi kepada semua orang dan dapat memperluas pengetahuan tentang
penyakit Infeksi Saluran Kemih. Walapun dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini penulis masih mempunyai banyak kekurangan, tetapi dengan kekurangan
tersebut penulis dapat memperbaiki dan mendapat masukan dari pihak lain
sehingga penulis mampu melengkapi dari kekurangan karya tulis ilmiah
tersebut dan dapat dijadikan pembelajaran bagi penulis dan orang lain.
19
B. Simpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn.S dengan
Infeksi Saluran Kemih dapat disimpulkan bahwa penulis telah mengkaji klien
dan mendapat data sesuai dengan keluhan klien yaitu, klien mengeluh nyeri
perut kiri bawah, nyeri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 6, BAK terasa panas
dan nyeri terasa terus-menerus dan semakin nyeri bila ditekan dari data
tersebut penulis merumuskan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan
dengan cidera biologis sebagai diagnosa yang diprioritaskan. Sedangkan
intervensi keperawatannya adalah kaji skala nyeri klien (P,Q,R,S,T), berikan
posisi yang nyaman untuk klien, ajarkan teknik relaksasi dan nafas dalam pada
klien, dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat, setelah penulis
melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya. Maka pada tahap akhir penulis mengevaluasi keadaan klien,
setelah tindakan keperawatan dilakukan hasilnya masalah nyeri klien teratasi
sebagian.
C. Saran
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Infeksi Saluran Kemih, penulis akan memberikan saran dan masukan
khususnya dibidang kesehatan yakni :
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat memberi pelayanan kesehatan dan dapat menjadi
sumber informasi kepada para dokter dan praktisi kesehatan lainnya,
20
keperawatan
secara
menyeluruh
berdasarkan
kode
etik
DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Suddart.( 2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Edisi 8,
vol 1, EGC: Jakarta
.( 2002). buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Edisi 8, vol 3. EGC:
Jakarta
Dinah Gould & Christine Brooker. (2003). Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat,
Alih bahasa Brahm U. Pendit, SpKK, Editor edisi bahasa indonesia
Monica Ester. EGC: Jakarta.
Gllespie Stephen H, Bamford Kathleen B. ( 2008). At a Glance Mikrobiologi
Medis dan Infeksi, edisi ketiga, Alih bahasa Stella Tinia H, Editor
Rina Astikawati. Erlangga: Jakarta.
Judith M Wilkinson.( 2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan NIC-NOC, Alih
bahasa Widyawati, Skp, Mkes, dkk, Editor edisi bahasa indonesia Ns.
Eny Meiliya dan Monica Este. EGC: Jakarta.
Lumbanbatu Sondang M. (2003). Bakeriuria Asimtomatik Pada Anak Sekolah
Dasar
Usia 9-12 tahun.
http://drakeiron.wordpress.com/2008/11/23/info-isk/.Fakultas
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. PDF diakses tanggal 11 april
2011.
Mansjoer Arif, dkk.( 2002). Kapita Selekta Kedokteran. Media Aescullapius:
Jakarta
Moeliono, Mariana A, dkk.( 2008). Modalitas Fisik Dalam Penatalaksanaan
Nyeri. PIT IDI, Bandung
Mulyani T, dkk. (2011). Perbandingan Sensitivitas Ampisilin Terhadap Klebsiella
SP, Penghasil Extended Spectrum Betalactamase (ESBL) dan Non
ESBL
pada Urin Kateter. Fakultas Kedokteran, Universitas
Purwokerto.
Muttaqin A, Sari K. ( 2009). Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, Proses,
dan Aplikasi. Salemba Medika: Jakarta
Nanda Internasional.( 2011). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2009-2011. Alih bahasa Made Sumarwati, dkk, Editor edisi bahasa
indonesia Monica Ester, Skp. EGC: Jakarta