You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWWATAN PADA An.

W
DENGAN GANGGUAN SISTE PENCERNAAN (GASTRITIS)
DI RUANG KEPERAWATAN ANAK 1Ra2
RSU YARSI PONTIANAK
Nama

: Mat Guntur

NIM

: I32112014

A. IDENTITAS KLIEN
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Agama
Suku/ Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat asal
No. RM
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian
Diagnosa Medik
Golongan Darah
Penanggung Jawab & Biaya
Ruangan

Ruang: Keperawatan Anak 1Ra2

: An. W
: 9 Tahun
: Perempuan
: Islam
: Melayu/ Indonesia
: SD (Sekolah Dasar)
: Pelajar
: Tanjung Raya I Gg. Slasih no. 11
: 0855XX
: 25 Januari 2015
: 26 Januari 2015
: Gastritis
:: Tn. A
: 1Ra2

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama
: Tn. A
Usia
: 41 tahun
Jenis Kelamin
: laki - laki
Agama
: Islam
Suku/ Bangsa
: Melayu/ Indonesia
Pendidikan
: SMA (Sekolah Menengah Atas)
Pekerjaan
: Swasta
Alamat Asal
: Tanjung Raya I Gg. Slasih no. 11
Hubungan dengan Klien
: Orang tua (Ayah)

C. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Riwayat Kesehatan Masa Lalu:
a. Penyakit yang Pernah Diderita:
Tiga bulan yang lalu klien pernah dirawat diuah sakit dengan diagnosa typhus
abdominalis. Klien juga sebelumnya juga sudah dua kali dirawat dirumah sakit
yang sama Karena gastritis.
b. Riwayat Alergi
Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat alergi apapun.
c. Tindakan Operatif yang Pernah didapat:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum pernah dilakukan tindakan
operatif.
2. Riwayat Kesehatan Saat ini:
a. Alasan Masuk RS:
Nyeri di ulu hati 2 hari, muntah 2X sejak kemarin (25 Januari 2015), mual,
nafsu makan menurun.
b. Keluhan Utama Saat ini (saat didata):
Klien mengatakan keluhan saat ini adalah nyeri ( P: iritasi mukosa lambung, Q:
nyeri terasa seperti di tusuk tusuk, R: nyeri terasa di abdomen bagian kiri atas, S:
nyeri dirasakan ada diskala 8 dari angka 0 10, T: nyeri dirasakan saat duduk,
berjalan, merubah posisi tubuh, dan bahkan saat istirahat). Klien juga mengalami
mual, muntah dan penuruna nafsu makan,
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Penyakit yang pernah diderita keluarga:
- Penyakit menular: keluarga klien mengatakan tidak memiliki penyakit menular
-

seperti TBC dan hepatitis.


Penyakit keturunan: keluarga klien juga mengatakan bahwa tidak memiliki penyakit
keturunan seperti diabetes militus dan hipertensi.

E. STRUKTUR KELUARGA/ GENOGRAM

Keterangan:
= garis keturunan
= laki laki
= perempuan
= klien
= tinggal satu rumah
An. W merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Tn. A. An. W saat ini berusia 9 tahun dan berada pada masa
pertumbuhan sekolah. An. W dirumah tinggal bersama ayah dan ibu serta kedua kakaknya.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
:
Kesadaran klien composmentis, klien tampak gelisah dan meringis menahan nyeri
pada area abdomen. Klien juga tampak lemah dan pucat.
Tanda-tanda vital klien suhu 360 C, RR 28 x/menit, nadi 106 x/menit.
2. Kesadaran
:
GCS E: 4 V: 5 M: 6 = 15
composmentis
3. Tanda-tanda vital
:
Suhu : 360 C
RR
: 28 x/menit
Nadi :106 x/menit
4. BB dan TB
:
BB : 19 Kg
TB : 115 cm
BMI :

19
2
(1,15)

= 14,36

5. Sistem Pernapasan
a. Dada, Thorax, & Paru-paru
Inspeksi
:
Dada simetris, tidak ditemukan ruam, kemerahan, edema, masa maupun kelainan.
Pernafasan regular 28 X/ menit.
Palpasi
:
Tidak ada nyeri tekan di area dada, tidak ada edema maupun masa.
Perkusi
:
Perkusi paru kanan terdengar resonan. Pada perkusi paru kiri terdengar bunyi
dullness pada bagian ics 2-6 karena adanya jantung.
Auskultasi
:
Bunyi nafas noral yaitu vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan seperti ronki,
krekels.
6. Sistem Kardiovaskuler
a. Jantung
Inspeksi
:
Iktus kordis tidak nampak, tidak ditemukan masa, ruam, edema maupun kelainan.
Palpasi
:
Saat palpasi teraba iktus cordis, tidak ada nyeri tekan, edema, maupun masa.
Tidak ditemukan kelainan lain seperti kardioegali.
Perkusi
:
Saat perkusi batas atau tepi pekak janting berada di ics 4. Terdengar bunyi
dullness mulai dari ics 2, pada batas jantung 4 cm kea rah kiri dari sterna.
Auskultasi
:
Terdengar bunyi S1 (lup) dan S2 (dup). tidak terdengar suara tambahan S3 (murmur) atau suara S4 (gallop).
b. Capillary Refill Time (CRT)
4

Capillary Refill Time (CRT) kurang dari 3 detik (< 3)


7. Sistem Persarafan
a. Sensasi Nyeri
:
Klien mengatakan skala nyeri berada di angka 8 dari skala nyeri yang di berikan
0-10.
b. Reflek (Fisiologis & Patologis):
Saat dilakuan pemeriksaan reflek klien baik. Tidak ada kelainan dan keluhan.

c. Pemeriksaan rangsang meningeal (jika ada):


(kaku kuduk, brudzinski I-II, Lasegue, Kernig)
d. Nervus I-XII :
NI (olfaktorius) : kemampuan menghidu klien baik
NII (optikus)
: lapang pandang da penglihatan klien baik.
NII (okulomotorius): pergerakan bola mata dan elevasi alis klien baik
NIV (troklearis) : pergerakan bola mata kebawah baik
NV (trigeminus) : klien bisa mengunyah dengan baik
NVI (abdusen)
: klien bisa menggerakan bola mata secara lateral
NVII (fasialis)
: klien bisa berekspresi dengan baik
NVIII (vestibulokoklearis): kemampuan mendengar dan keseimbangan baik
NIX (glossofaringeus)
: sensasi rasa makanan klien baik
NX (vagus)
:reflex muntah dan menelan klien baik
NXI (accessories) : klien bisa melawan balik saat pundaknya diberikan tekanan
NXII (hipoglosus) : klien bisa menggerakan lidah sesuai arahan (kiri, kanan, atas)
e. Kekuatan otot& Tonus otot:
5

Kekuatan dengan angka lima berarti klien bisa bergerak bebas dan bisa
memberikan tahanan sesuai beban yang diberikan saat dilakukan pemeriksaan
f. Pola Istirahat & Tidur
SMRS : klien bisa tidur siang pukul 13:00 15:00 dan tidur mala pukul 20:00
MRS

06:00.
: klien tidak bisa tidur siang dan tidur malam sering terganggu karena

adanya yeri yang dirasakan.


8. Sistem Pencernaan
a. Mulut dan Kerongkongan

Inspeksi

: mukosa bibir tampak kering, tidak terlihat masa, lesi,


pemmbesaran tonsil, an karies gigi. Gigi klien masih lengkap
dengan kebersihan yang cukup baik.
: tulang rahang simetris, tidak ada nyeri tekan

Palpasi
b. Abdomen
Inspeksi

: abdomen simetris, tidak ada kemerahan, lesi, edema, jaringan


parut, striae, maupun kelainan lainnya.

Auskultasi

: bising usus terdengar dalam batas normal yaitu 7 kali permenit.

Palpasi

: tidak ditemukan masa, asites, edema, nyeri tekan, pembesaran


hepar maupun kelainan lainnya.

Perkusi

: terdengar bunyi kembung diarea abdomen.

c. Anus

: tidak ada hemoroid, lesi, maupun kelainan.

d. Pola Nutrisi

SMRS

: klien biasa makan 3 kali sehari dan bisa menghabiskannya dengan

MRS

porsi yang disiapkan dirumah


: klien hanya bisa menghabiskan setengah porsi bubur yang disediakan
rumah sakit.

e. Pola Eliminasi (BAB) :


SMRS
: klien setidaknya BAB 1 kali sehari
MRS
: sejak masuk pada tanggal 25 Januari 2015, klien belum pernah BAB

9. Sistem Perkemihan
a. Pola Eliminasi (BAK) :
SMRS
: klien bisa setidaknya 5-6 kali sehari
MRS
: klien BAK 3-4 kali sehari
b. Genitalia : klien mengatakan tidak ada keuhan di area genitalia
c. Penggunaan alat bantu berkemih: klien tidak meggunakan alat bantu berkemih
10. Sistem Muskuloskeletal
a. Ekstrimitas
Atas
: tidak ada keluhan dan tidak ada kelainan pada ekstremitas atas
Bawah
: tidak ada keluhan dan tidak ada kelainan pada ekstremitas bawah
Kekuatan Otot :
6 bisa
Kekuatan dengan angka lima berarti klien bisa bergerak bebas dan

memberikan tahanan sesuai beban yang diberikan saat dilakukan


pemeriksaan

b. Aktivitas/ kegiatan
SMRS
: klien biasanya bermain dengan teman sebaya dan teman sekolahnya
MRS
: klien hanya bisa beraktivitas disekitas tempat tidur dan ruangan
11. Sistem Integumen
a. Kulit
Inspeksi : tugor kulit elastis, tidak ada lesi, kemerahan, adema, maupun kelainan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, edema, maupun masa
b. Rambut & Kuku :
- Rambut: rambut panjang, tidak da ketombe dan tidak rontok
- Kuku : kuku pendek dn bersih karena selalu dipotong
c. Pola Kebersihan (Hygiene):
SMRS
: klien bisanya mandi 3 kali sehari
MRS
: klien mandi 2 kali sehari
12. Sistem Persepsi Sensori
a. Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada penumpukan serumen, tidak ada lesi, edema,
kemerahan maupaun kelainan
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada telinga, tidak ada edema maupun masa.
Uji Pendengaran : kemampuan pendengaran klien baik.
b. Hidung
Inspeksi : simetris, tidak ada secretm polip, edema, masa, kemerahan lesi
maupun kelainan.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan di area hidung, tidak ada masa maupun edema.
Kemampuan menghidu: kemampuan menghidu klien baik
c. Mata
Inspeksi : simetris, reflex cahaya baik, produksi air mata baik, reflex kedip baik,
konjungtiva anemis, tidak ada kemerahan dan masa.
Palpasi
: ttidak ada nyeri tekan pada area mata
Uji Kemampuan penglihatan: kemampuan pnglihatan klien baik

G. DATA PSIKOLOGIS
1. Status Emosi
2. Konsep Diri

: status emosi klien baik dan stabil


: klien menyadari sepenuhnya siapa dirinya dan perannya yaitu

sebagai pelajar disekolah dan sebagai anak dan adik dirumah.


3. Gaya Komunikasi & Pola Interaksi :
Klien dirumah menggunakan bahasa melayu sedangkan disekolah menggunakan
bahasa indonesi dan berinterakasi dengan baik di sekolah maupun dirumah.
4. Pola Koping
: klien dan keluarga bis bersabar menerima penyakit yang
diderita dan berdoa agar klien cepat sembuh.
7

H. DATA SOSIAL
1. Hubungan Sosial
:
Klien berhubungan baik dengan teman seusianya baik diseklah maupun di
lingkungan sekitar rumah
2. Faktor Sosio-kultural :
Keluarga menyatakan bahwa penyakit yang diderita tidak ada hubungan dengan adat
dan kebiasaan mereka
3. Gaya Hidup
:
Klien sering jajan disekolah dan di luar rumah.
I. PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT
Keluarga sedikit banyak sudah mengetahui tentang gastritis in karena ibu dan kedua
kakak klien juga mengalami penyakit yang sama.
J. DATA SPIRITUAL
1. Keyakinan terhadap Tuhan :
Klien dan keluarga menganut agama islam
2. Kegiatan ibadah selama sakit:
Kegiatan ibadah selama sakit lebih sering berdoa.

K. DATA PENUNJANG ( Laboratorium, Radiologi, Biopsi, dll)


L.
HASIL
NORMAL
26 Januari 2015
RBC : 4,67 1012/1
3,50
HCT : L 323
%
35,00
PLT : 323
109/1
100
9
WBC : 8,3
10 /1
3,5
g
HGB : 11,7
/dl
11,5
27 Januari 2015
RBC : 4,67 1012/1
3,50
HCT : L 323
%
35,00
PLT : 314
109/1
100
9
WBC : 4,9
10 /1
3,5
g
HGB : 11,7
/dl
11,5

RANGE

M
E

5,50
55,0
400
10
16,5

5,50
55,0
400
10
16,5

I
K
A
I
/

PENGOBATAN
UGD: 25 Januari 2015
Ranitidin
Baxidin
Ondancentron

2 x 20 ml
3 x 2,5 mg
3 x 2 mg

Inspepsa
3 x 5 ml
Curmunos
2 x 10 ml
Infus RL 6 tpm/ macro

Ruang Keperawatan Anak


26 Januari 2015
Inspepsa
Ranitidin

3 x 5 ml
2 x 20 ml

27 Januari 2015
Ranitidin
Ondancentron

2 x 20 ml
3 x 2 mg

28 Januari 2015
Curmunos
Ranitidin
Baxidin

2 x 10 ml
2 x 20 ml
3 x 2,5 mg

Analisa Data

Data

Etiologi

Masalah

Iritasi mukosa

Gangguan rasa

lambung

nyaman: Nyeri

Intake nutrisi

Ketidakseimbangan

tidak adekuat dan

nutrisi kurang dari

outpu berlebihan

kebutuhan

o
1

Ds :
P: iritasi mukosa lambung
Q: klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk tusuk
R: klien mengatakn nyeri di area
abdomen kiri atas
S: klien mengatakan nyeri skala 8 dari
0-10.
T: klien mengatakan nyeri saat duduk,
berjalan, merubah posisi badan
maupun saat istirahat.
Do :
Suhu: 360 C
RR: 28 x/mnt
Nadi 106 x/mnt
Pucat
Meringis dan memegangi perutnya

Ds:
-

Ibu klien mengatakan nafsu makan


klien menurun

karena muntah

Do:
-

Pucat, bb 19 kg, TB 115 BMI 14,

36
Mukosa bibir kering
HGB 11,7 g/dl
mual muntah

10

3.

Ds:
-

ibu klien mengatakan klien muntah


ibu klien mengatakan klien minum

2-3 gelas sehari


ibu klien mengatakan klien kencing

Intake cairan

Resiko deficit volume

tidak adekuat dan

cairan

output yang
berlebihan

3-4 kali sehari


Do:
-

mukosa bibir kering


muntah
pucat
konjungtiva anemis
terpasang infus RL 6 tpm macro

11

Rencana Keperawatan

12

No
1.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Gangguan rasa nyaman nyeri b. d. iritasi

setelah

mukosa lammbung

keperawtan selam 2 X 48 jam nyeri

P: nyeri dikarenakan iritasi mukosa lambung


Q: klien mengatakan nyri seperti ditusuk-tusuk
R: klien mengatakan nyeri di ulu hati
S: klien mengataka nyeri ada diskla 8 dari 0-10

dilakukan

tindakan

berkurang atau teratasi.


Kriteria hasil:
-

Ekspresi wajah rileks


Skala 0-2 atau hilang dala waku 2

X 48 jam
TTV dalam batas normal

1.
2.
3.
4.
5.

Identifikasi nyeri
Dorong klien melaporkan nyeri yang dialami
Kaji factor-faktor yang menyebabkan nyeri
Observasi adanya distensi abdoen
Ajarkan klien dan keluarga teknik management

nyeri ( relaksasi dan distraksi)


6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi medikasi

T: klien mengatakan nyeri saat duduk, berjalan,


merubah posisi, maupun saat istirahat.
Do:

2.

Suhu: 360 C

RR: 28 x/mnt

Nadi 106 x/mnt

Pucat

Meringis dan memegangi perutnya

Ketidakseimbangan

nutrisi

kurang

dari Setelah

dilakukan

tidakan

kebutuhan tubuh b. d. intake yang tidak adekuat keperawatan selama 2 X 48 jam


dan output yang berlebihan karena muntah
Ds:

gangguan

nutrisi

kurang

kebutuhan

tubuh teratasi

kriteria hasil:

dari
dengan

1.
2.
3.
4.

Observasi berat badan


Observasi intake nutrisi
Dorong tirah baring dan mengurangi aktivitas
Dorong klien mengatakan tentang masalah
makan dan diet

13
5. Jelaskan pentingnya nutrisi pada klien dan

keluarga
-

Ibu klien mengatakan nafsu makan klien


menurun

BB stabil
Nafsu makan meningkat

6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

nutrisi yang adekuat

14

Implementasi Keperawatan
Nama Pasien : An. W

Diagnosa Medis: Gastritis

Usia

Nama Ruang: Ira2

Tanggal
27-1-15 Dx 1

: 9 tahun

Waktu
08.00

Implementasi
1. Mengidentifikasi nyeri

Hasil
-

Nyeri berasal dari iritasi mukosa


lambung, terasa seperti dituduk tusuk
diarea abdoen bagian kiri atas dengan
skala 8. Nyeri dirasakan saat duduk,
berjalan,

merubah

posisi

badan,

maupun saat istirahat.(PQRST)


09.00

2. Mendorong klien melaporkan nyeri yang dirasakan

Klien akan melaporkan jika merasa


nyeri

11.00

3. Mengkaji factor-faktor yang menyebabkan nyeri


-

Nyeri disebaban karena adanya iritasi


mukosa lambung

13.00

4. Mengobservasi adanya distensi abdomen

Tidak ada distensi abdomen


15

5. Mengajarkan klien dan keluarga management nyeri (distraksi

Klien dan keluarga mendengarkan


penjelasan dan mengikuti arahan

dan relaksasi)
-

27-1-15 Dx 2

09.00

Mengobservasi berat badan

BB 19 Kg

Mengobsevasi intake nutrisi

Ibu klie engatakan klien hanya


menhabiskan setengah porsi makanan
yang disediakan rumah sakit, yaitu
bubur

10.00

Mendorong klien untuk tirah baring dan mengurangi


aktivitas

13.00

Klien mendengarkan arahan yang


disampaikan

Mendorongklien mengatakan tentang masalah makan dan

Klien mengatkan idak nafsu makan


dan muntah

Klien diberikan makan dalam bentuk


bubur sebanyak 3 X sehari.

diet.
-

Kolaborasi dengan tim gizi

16

27-1-15 Dx 3

08.00

1. Memonitor masukan dan output cairan

1. Klien minum 2-3 gelas sehari dan


BAK 4-5 kali sehari
2. Suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt

2. Mengobservasi tanda tanda vital


10.00
3. Observasi tugor kulit

3. Tugor kulit elastis

11.00
4. Mempertahankan pembatasan per oral

4. Klien minum 2-3 gelas sehari

5. Klien tammpak lemah, trutama saat


5. Memantau adanya kelemahan otot

6. Menganjurkan banyak minum

berjalan

6. Kklien mendengarkan saran perawat

7. Klien terpasang infus RL 6 tmp


17

7. Kolaborasi pemmberian terapi cairan


28-1-15 Dx 1

08.00

1. Mengidentifikasi nyeri

macro
1. Nyeri berasal dari iritasi mukosa
lambung, terasa seperti dituduk tusuk
diarea abdomen bagian kiri atas
dengan skala 2. Nyeri dirasakan saat
berjalan.(PQRST)

09.00

2. Mendorong klien melaporkan nyeri yang dirasakan


2. Klien akan melaporkan jika merasa

11.00

3. Mengkaji factor-faktor yang menyebabkan nyeri

nyeri
3. Nyeri disebaban karena adanya iritasi
mukosa lambung

13.00

4. Mengobservasi adanya distensi abdomen


4. Tidak ada distensi abdomen

5. Mengajarkan klien dan keluarga management nyeri (distraksi


dan relaksasi)

5. Klien dan keluarga mendengarkan


penjelasan dan mengikuti arahan

18

28-1-15 Dx 2

09.00

Mengobservasi berat badan

BB 19 Kg

Mengobsevasi intake nutrisi

Ibu klie mengatakan klien sudah bisa


menghabiskan bubur yang disediakan
rumah sakit

Mendorong klien untuk tirah baring dan mengurangi

aktivitas

disampaikan

10.00
13.00
-

08.00

Klien mengatkan tidak ada masalah


tentang makan, tidak ada mual dan
muntah

Klien diberikan makan dalam bentuk


bubur sebanyak 3 X sehari.

Mendorongklien mengatakan tentang masalah makan dan


diet.
Kolaborasi dengan tim gizi

8. Memonitor masukan dan output cairan

Klien mendengarkan arahan yang

8. Klien minum 5-6 gelas sehari dan


BAK 4-5 kali sehari
9. Suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt

9. Mengobservasi tanda tanda vital


10.00
10. Tugor kulit elastis
19

11.00

10. Observasi tugor kulit


11. Klien minum 5-6 gelas sehari

11. Mempertahankan pembatasan per oral


12. Klien tammpak segar
13. Klien minum 5-6 gelas sehari
12. Memantau adanya kelemahan otot

14. Klien terpasang infus RL 6 tmp


13. Menganjurkan banyak minum

macro

14. Kolaborasi pemmberian terapi cairan

20

Catatan Perkembangan

Tanggal

No. diagnose

SOAP

27-1-15

S: klien mengatakan nyeri masih terasa, akan tetapi sudah berkurang, nyeri seperti ditusuk

paraf

tusuk diarea abdomen bagian kiri atas dengan skala 4. Nyeri dirasakan saat berjalan
O: - klien masih tampak kesakitan , memegangi perutnya, ttv suhu 36 0 C, nadi 106 x/mnt, RR
28 x/mnt
A: masalah terattasi sebagian
P: lanjutkan rencana keperawatan:

Identifikasi nyeri

Ajarkan managemen nyeri

Kaji fktor penyebab nyeri

S: ibu klien mengatakan klien sudah mau makan tetapi hanya sedikit yaitu hanya
menghabiskann setengah porsi bubur yang disediakan rumah sakit
O: klien tampak pucat, mukosa bibir keringkonjungtiva anemis, TTV: suhu 36 0 C, nadi 106
21

/mnt, RR 28 x/mnt

A: Masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan rencana keperawatan

Observasi intake dan output nutrisi

Observasi berat badan

Kaji pola eliminasi BAB

S: ibu klien mengatakan:


-

klien kencing 4-5 kali sehari

klien masih muntah, tetapi tidak sesering waktu masuk

klien minum hanya 2-3 gelas sehari

O: - pucat
-

konjungtiva anemis

mukosa bibir kering


22

TTV: suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt

HGB 11,7 g/dl

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan rencana keperawatan

28-1-15

Pantau intake cairan peroral

Pantau pola eliminasi

Anjurkan banyak minum

Kolaborasi terapi infus RL 6 tmp macro

S: klien mengatakan nyeri hilang


O: klien tampak segar, idak meringis,
TTV: suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt
A: masalahh teratasi
23

P: hetikan intervensi
2

S: ibu klien mengatakan:


-

Nafsu mmakan meningkat

Klien bisa menghabiskan porsi bubur yang disediakan rumah sakit

O: tugor kulit elastis


-

Tampak segar

Berjalan sekitar ruangan

BB 19 Kg

Mukosa bibir lembab

A: maslah teratasi
P: hentikan tindakan
3

S: ibu klien mengatakanklien minum 5-6 gelas sehari


O: - tugor kulit elastis
24

Mukosa bibir lembab

Klien tampak segar

TTV : suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt

A: masalah teratasi
P: hentikan tindakan

25

You might also like