You are on page 1of 1

Peranan Pusat Vasomotor

Umumnya kontrol sistem persarafan terhadap tekanan darah melibatkan


baroreseptor dan serabut-serabut aferennya, pusat vasomotor di medulla
oblongata, serta serabut-serabut vasomotor dan otot polospembuluh darah.
Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi di otak juga memengaruhi mekanisme
kontrol saraf
Pusat vasomotor yang memengaruhi diameter pembuluh adalah pusat vasomotor
yang merupakan kumpulan serabut saraf simpatis. Pusat vasomotor dan
kardiovaskular akan bersam-sama meregulasi tekanan darah dengan memengaruhi
curah jantung dan diameter pembuluh darah.
Pusat vasomotor mengirim impuls secara tetap melalui serabuteferen saraf simpatis
(serabut motorik) yang keluar dari medulla spinalis pada segmen T1 sampai l2,
kemudian masuk menuju otot polos pembuluh darah, dan yang terpenting adalah
pembuluh darah arteriol. Akibatnya pembuluh darah arteriol hamper selalu dalam
keadaan konstriksi sedang yang disebut dengan tonus vasomotor.
Derajat kontriksi bervariasi untuk setiap organ. Umumnya pembuluh darah arteriol
kulit dan sistem pencernaan manerima impuls vasomotor lebih sering dan
cenderung lebih kuat konstriksinya disbanding dengan pembuluh arteriol pada otot
rangka.peningkatan aktivitas simpatis menyebabkan vasokonstriksi menyeluruh dan
meningkatkan tekanan darah. Sebaliknya, penurunan aktivitas simpatis
memungkinkan relaksasi otot polos pembuluh darah dan menyebabkan penurunan
tekanan darah sampai pada nilai basal. Umumnya serabut vasomotor
mengeluarkan epinefrin yang merupakan vasokonstriktor kuat. Akan tetapi, pada
otot rangka beberapa serabut vasomotor mengeluarkan asetilkolin yang
menyebabkan dilatasi pembuluh darah (Sylvia a. price, 1996).
Aktivitas vasomotor dimodifikasi oleh adanya informasi dan komponen berikut ini.
1)
Baroreseptor (mekanoreseptor) sensitive terhadap perubahan tekanan dan
regangan arteri.
2)
Kemoreseptor, yaitu reseptor yang berespons terhadap perubahankadar
oksigen, karbondioksida, dan hydrogen dalam darah.
3)
Pusat otat tertinggi (hipotalamus dan serebrum) dan juga hormon-hormon
tertentu serta kimia darah lainnya.
c.

Refleks Baroreseptor

Seperti dijelaskan di atas, mekanisme refleks baroreseptor dalam meregulasi


perubahan tekanan darah adalah dengan cara melakukan fungsi reaksi cepat dari
baroreseptor, yaitu dengan melindungi siklus selama fase akut dari perubahan
tekanan darah, seperti yang terlihat pada.

You might also like