You are on page 1of 3

Kode Etik Kedokteran Indonesia

BAB I
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter gigi indonesia wajib menghayati, menaati, dan mengamalkan lafal sumpah/ janji
Dokter Gigi Indonesia
Pasal 2
Setiap dokter gigi harus senantiasa menjalankan profesinya secara optimal
Pasal 3
Setiap dokter gigi wajib menjunjung tinggi norma-norma hidup yang luhur
Pasal 4
Dalam menjalankan profesinya setiap dokter gigi indonesia tidak dibenarkan melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan etik.
BAB II
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 7
Dalam menjalankan profesinya, setiap Dokter di Indonesia wajib memberikan informasi
yang cukup kepada pasiennya.
Pasal 8
Dokter dalam menyelenggarakan praktiknya, harus mampu mengendalikan mutu
pelayanannya dan jangan meminta imbalan jasa yang tida wajar.
Pasal 9

Dalam hal ketidakmampuan melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan; Dokter wajib
mengkonsultasikan atau merujuk pasien ke Dokter atau Dokter Gigi lain yang memiliki
keahlian atau kemampuan yang lebih baik.
Pasal 10
Dokter tidak boleh menolak atau mengarahkan pasien yang datang ke tempat praktiknya
berdasarkan pertimbangan ras, agama, warna kulit, jender, kebangsaan atau penyakit
tertentu.
Pasal 11
Setiap Dokter di Indonesia waib merahasiakan segala sesuatu yang ia ketahui tentang
pasien, bahkan setelah pasien meninggal dunia.
Pasal 12
Dokter wajib menyimpan, menjaga dan merahasiakan Catatan Medik Pasien.
Pasal 13
Setiap dokter di Indonesia wajib memberikan pertolongan darurat dalam batas-batas
kemampuannya, sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali pada waktu itu ada orang lain
yang lebih mampu memberikan pertolongan.

Malpraktik bisa terjadi karena beberapa faktor berikut ini berikut penjelasannya:
( http://riofrans.blogspot.com/2013/02/faktor-penyebab-tindakan-mal-praktek.html)
1.

Minimnya pengalaman tenaga medis

Akibatnya terjadi kesalahan tindakan medis (malpraktek) saat memberikan tindakan


kepada
2.

pasien

seperti

contohnya,

kesalahan

pemberian

obat,

kesalahan

prosedur/tindakan yang semestinya harus dilakukan.


Kesalaan diagnosis
Kesalahan ini dapat berakibat fatal bagi pasien, akibatnya bisa bermacam-macam,
seperti terjadinya kelumpuhan, kerusakan organ dalam, dan juga dapat berakibat fatal

3.

yang berujung dengan kematian.


Dokter yang kurang mumpuni
Di zaman seperti ini banyak sekali orang yang memanfaatkan uangnnya untuk masuk
dalam sekolah kedokteran di universitas. Tak sedikit dari mereka mempunyai gelar
dokter tapi kurang menguasai ilmu kedokteran, sedangkan untuk menjadi seorang
dokter harus mempunyai kecerdasan yang benar-benar mumpuni agar menjadi dokter

4.

yang sesungguhnya dan segala tindakan medisnya bisa dipertanggungjawabkan.


Faktor ketidaksengajaan
Faktor ini bisa terjadi karena kelalaian dari petugas medis, atau mungkin ketidak
telitian petugas medis saat menangani pasien.

You might also like