Professional Documents
Culture Documents
Kelompok
: 10
Topik
Stase
1. Latar belakang
Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasienadalah
mempertahankan integritas kulit. Hal ini dapat tercapai dengan memberikan
perawatan kulit yang terencana dan konsisten. Perawatan kulit yang tidak terencana
dan konsisten dapat mengakibatkan terjadinya gangguan integritas kulit (Hoff, 1989
dalam Potter & Perry, 2005). Gangguan integritas kulit dapat diakibatkan oleh
tekanan yang lama, iritasi kulit atau imobilisasi dan berdampak akhir timbulnya luka
dekubitus (Potter & Perry, 2005 ).
Dekubitus merupakan kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai tulang sehingga mangakibatkan gangguan
sirkulasi darah setempat. Dekubitus atau luka tekan adalah kerusakan jaringan yang
terlokalisir yang disebabkan karena adanya kompresi jaringan yang lunak diatas
tulang yang menonjol (bony prominance) dan adanya tekanan dari luar dalam jangka
waktu yang lama. Kompresi jaringan akan menyebabkan gangguan pada suplai darah
pada daerah yang tertekan. Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan
insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat
mengakibatkan kematian sel (Sutanto, 2008 dalam Roy, 2008).
Dekubitus merupakan masalah yang dihadapi oleh pasien-pasien dengan penyakit
kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat
ini merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien
yang dirawat di rumah sakit (Morison, 2003).
Menurut Mukti (1997) yang di kutip dari penelitian sebelumnya, insidensi dan
prevalensi terjadinya dekubitus di Amerika tergolong masih cukup tinggi dan perlu
mendapatkan perhatian dari kalangan tenaga kesehatan khususnya perawat.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkkan bahwa insidensi terjadinya dekubitus
bervariasi, tapi secara umum dilaporkan bahwa 5-11% terjadi di tatanan perawatan
akut, 15-25% di tatanan perawatan jangka panjang dan 7-12% di tatanan perawatan
atau home care.
Dekubitus merupakan
masalah
yang
serius
karena
dapat
mengakibatkan
daya
kohesif
stratum
korneum
dan
mencegah
terjadinya
transcunaneous water loss dan proliferasi sel yang berlebihan. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa aplikasi topikal asam lemak esensial efektif dalam meningkatkan
hidrasi dan elastisitas kulit sertamembantumencegah terjadinya ulkus dekubitus pada
pasien dengan status gizi buruk.
Menurut Surtiningsih (2005) minyak zaitun selain digunakan untuk berbagai masakan
juga berkhasiat untuk perawatan kecantikan. Minyak zaitun kaya vitamin E yang
erupakan anti penuaan dini. Minyak aitun juga bermanfaat untuk menghaluskan dan
melembabkan permukaan kulit tanpa menyumbat pori. Minyak zaitun merupakan
pelembab yang baik untuk melembabkan kulit wajah dan tubuh. Selain itu, minyak
zaitun bermanfaat untuk melepaskan lapisan sel-sel kulit mati. Minyak zaitun
mengandung asam lemak linoleat (7 %) yang rendah dan asam oleat (80 persen) yang
tinggi. Asam linoleat membantu memperkuat lapisan pembatas pada kulit sehingga
mempersulit penetrasi air ke dalam permukaan kulit. Sebaliknya asam oleat
membantu
meningkatkan
permeabilitas
kulit
sehingga
membantu
menjaga
Daftar Pustaka
Khadizah, Z. (2008). Khasiat dasyat minyak zaitun. Yogyakarta : Gapura Publishing
Leir, E., D. (2010). Pressure ulcers for nursing assistants and family caregivers. Stop
Pain.org. diperoleh dari
www.stoppain.org/pressureulcers/common/pdf/BIMC_caregiver.pdf.
Morison. (2003). Manajemen Luka. Jakarta: EGC.