Professional Documents
Culture Documents
A. PESTISIDA
1. Definisi
Pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh
hama, termasuk serangga, hewn pengerat, jamur dan tanaman yang
tidak diinginkan (gulma).
Menurut Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1973, pestisida adalah
semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk:
- Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit
yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil
pertanian
- Memberantas rerumputan
- Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak
diinginkan
- Mengatur atu merangsang pertumbuhan tanaman atau bagianbagian tanaman tidak termasuk pupuk
- Memberantas atau mencegah ham-hama luar pada hewan-hewan
piaraan dan ternak
- Memberantas atau mencegah hama-hama air
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad
renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat
pengangkutan
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu
dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air
2. Klasifikasi
Menurut Jasad Sasaran:
- Insektisida : racun serangga
- Fungisida : racun cendawan/jamur
- Herbisida : racun gulma/tumbuhan pengganggu
- Akarisida : racun tungau dan caplak (Acarina)
- Rodentisida
: racun binatang pengerat (tikus dsb)
- Nematisida
: racun nematoda, dst
Klasifikasi
Bentuk
Kimia
Insektisida
Botani
Carbamat
Organophosp
hat
Organochlorin
Bahan Aktif
Nikotine
Pyrethrine
Rotenon
Carbaryl
Carbofuran
Methiocorb
Thiocarb
Dichlorovos
Dimethoat
Palathion
Malathion
Diazinon
Chlorpyrifos
DDT
Keterangan
Tembakau
Pyrtrum
Toksik kontak
Toksik sistemik
Bekerja pada lambung juga
moluskisida
Toksik kontak
Toksik kontak
Sistemik
Toksik kontak
Toksik kontak
Kontak dan ingesti
Kontak, Ingesti
Aset anilid
Amida
Diazinone
Herbisida
Carbamate
Triazine
Triazinone
Inorganik
Fungisida
Benzimidazol
e
Hydrocarbonphenolik
Lindane
Dieldrin
Eldrin
Endosulfan
Gamma HCH
Atachlor
Propachlor
Bentazaone
Chlorpropha
n
Asulam
Athrazin
Metribuzine
Metamitron
Bordeaux
mixture
Copper
oxychlorid
Mercurous
chloride
Sulfur
Thiabendazo
le
Tar oil
Persisen
Persisten
Kontak. Ingesti
Kontak. Ingesti
Sifat residu
Kontak
Toksik kontak
Protektan
Proteoktan
Protektan, sistemik
Protektan, kuratif
B. INTOKSIKASI PESTISIDA
1. Definisi dan Klasifikasi
Keracunan pestisida adalah masuknya bahan-bahan kimia ke dalam
tubuh manusia melalui kontak langsung, inhalasi, ingesti dan absorbsi
sehingga menimbulkan dampak negatif bagi tubuh
Penggunaan pestisida dapat mengkontaminasi pengguna secara langsung
sehingga mengakibatkan keracunan. Dalam hal ini keracunan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:
Keracunan akut ringan
Mengakibatkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit ringan, badan terasa
sakit dan diare
Keracunan akut berat
Gejala yang timbul mual, menggigil, kejang perut, sulit bernafas,
keluar air liur, pupil mata mengecil, pingsan dan denyut nadi
meningkat
Keracunan kronis
Lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan sulit
menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehata
yang sering dihubungkan dengan penggunaan pestisida antara lain
iritasi mata dan kulit, kanker, keguguran, cacat pada bayi, serta
gangguan saraf, hati, ginjal dan pernafasan.
2. Epidemiologi
Perkiraan terbaru oleh kelompok tugas WHO menunjukkan bahwa mungkin
ada 1 juta kasus keracunan yang tidak disengaja. Disamping itu terdapat 2
juta orang di rumah sakit akibat usaha bunuh diri dengan pestisida, dan
8. Penatalaksanaan
A. Pengobatan
Non Medis
Bila kulit terkena
- Cepat ganti pakaian yang terkena percikan pestisida
- Segera cuci bagian tubuh yang terkena dengan sabun dan air dingin
- Jika masuk ke mata, cucilah mata dengan air bersih selama 15 menit
- Bila kulit melepuh maka bersihkan dengan air dingin, jangan lepaskan
apapun yang menempel pada luka tersebut, jangan oleskan minyak, salep
ataupun mentega, jangan pecahkan kulit yang melepuh, jangan lepaskan
kulit yang terkelupas, tutup kulit yang melepuh dengan kasa steril bila ada.
Bila tertelan
- Bila orang tersebut tidak sadar baringkan dalam posisi miring dan
pastikan ia tetap bernafas
- Bila orang tersebut tidak bernafas cepat berikan bantuan pernafasan
dari mulut ke mulut. Jangan lupa gunakan masker saku/sepotong
kain/kantong plastik tipis yang tengahnya dilubangi untuk mencegah anda
ikut terkontaminasi
- Segera cari kemasan pestisida, dikemasan biasanya terdapat label yang
menjelaskan apakah anda harus membuatnya memuntahkan racunnya
atau tidak
- Bila orang tersebut dapat minum, berikan air bersih untuk diminum
- Usahakan agar pasien muntah dengan cara menggelitik bagian belakang
tenggorokannya. Hal ini harus dilakukan terutama jika pestisida yang
tertelan sangat beracun dan bantuan medis tidak tersedia. Untuk menjaga
agar pasien tidak menggigit jari Anda, gunakan tangan Anda yang satu lagi
untuk memegang pipi pasien agar mulutnya tetap terbuka. JANGAN
memaksakan pasien yang tidak sadar atau kejang-kejang untuk muntah,
juga pasien yang mempunyai penyakit jantung, memaksa ibu yang sedang
hamil tua untuk muntah juga sangat berbahaya karena bayinya ikut
terancam. Pastikan terlebih dahulu apakah dilabel kemasan mengharuskan
untuk muntah atau tidak
Bila terhirup
- Tinggalkan segera daerah di mana ia menghirup racun,
terutama jika dalam ruangan tertutup.
- Hiruplah udara segar.
- Longgarkan pakaian untuk memudahkan bernapas.
- Duduk dengan posisi kepala diangkat dan bahu ditegakkan.
- Bila orang tersebut tidak sadarkan diri, baringkan dalam posisi
miring dan awasi agar ia dapat bernapas dengan lancar.
- Bila orang tersebut tidak bernapas, segera lakukan pernapasan
dari mulut ke mulut. Jangan lupa gunakan masker
saku/sepotong kain/kantong plastik tipis yang tengahnya
dilubangi untuk mencegah anda ikut terkontaminasi
Medis
(BACA BAGIAN OBAT DI JURNAL YG SUDAH DI PRINT)
B. Pencegahan
1. Primary Prevention
Departemen Kesehatan Republik Indonesi telah membuat pedoman
bagi masyarakat yang memanfaatkan pestisida. Berikut isinya:
- Membeli pestisida : belilah pestisida di tempat penjualan resmi,
belilah yang masih memiliki label (label merupakan merek dan
keterangan singkat tentang pemakaian dan bahayanya) dan
belilah pestisida yang wadahnya masih utuh dan tidak bocor
- Mengangkut pestisida : sewaktu membawa pestisida, wadahnya
harus tertutup kuat. Dalam membawa harus ditempatkan
terpisah dari makanan dan pakaian bersih
- Menyimpan
pestisida
:
harus
disimpan
dalam
wadah/pembungkus aslinya, yang lebelnya masih utuh dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Djojosumarto, P. 2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius: Yogyakarta
Sudarmo, S. 2007. Pestisida. Kanisius: Yogyakarta
Dirjen PPM & PL. 2000. Pengenalan Pestisida. Depkes RI: Jakarta
Wudianto, R. 2008. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Swadaya: Jakarta
Jeyaratnam, J. 1990. Acute Pesticide Poisoning: A Major Global Health Problem.
American Association of Poison Control Centers Toxic Exposure 43 (3): 13944
W. A. Watson, T.L Litovitz, G.C. Rodgers, Jr. et. al. 2005. Annual Report WHO 2004.
The Impact of Pesticides on Health: Preventing Intentional and
Unintentional Deaths From Pesticide Poisoning.
Calvert, G.M; Karnik, J; Mehler, L. Beckman, J; Morrissey, B; Sievert, J; Barrett, R;
Lackovic, M. et. al. 2008. Acute Pesticide Poisoning Among Agricultural
Workers In The United States, 1998-2005. American Journal of Industrial
Medicine 52 (12): 883-898
Ecobichon, D.J. 2001. Toxic Effects Of Pesticides. In Klaassen, C.D. Casarett and
Doulls Toxicology: The Basic Science of Poisons, 6th Edition. McGraw-Hill
Professional
Jamal, G.A; Hansen, S; Julu, P.P. 2002. Low Level Exposures to Organophosphorus
Esters May Cause Neurotoxicity. Toxicology 181-182: 23-33
Yayasan Duta Awam. 1999. Pestisida Berbahaya Bagi Kesehatan. Pesticide Action
Network Asia and The Pasific