You are on page 1of 13

askep febris

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


DIAGNOSA FEBRIS MEDIS FEBRIS
A. KONSEP DASAR
1) PENGERTIAN
Febris atau demam adalah peningkatan suhu tubuh, melebihi batas normal yaitu
diatas 37,4oc.
2)

ETIOLOGI
Bakteri
Virus
Imunisasi
Gangguan otak
Bahan toksin
Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksin yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu (hipotalamus).yang dapat menyebabkan efek
perangsang terhadap pusat pengatur suhu tesebut sehingga menyebabkan demam.
Zat pirogen dapat berupa protein pemecah dan zat lain, terutama toksin polisakarida
yang dilepas oleh bakteri toksin atau pirogen yang dihasilkan dari degenerasi
jaringan tubuh.
3) PATOFISIOLOGI
Mekanisme demam timbul dimulai dengan reaksi tubuh terhadap pirogen, pada
mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit,
makrofag jaringan dan limfosit aranula besar. Seluruh sel ini mencerna hasil
pemecahan bakteri dan mlepaskan zat interleukin -1 kedalam jaringan tubuh yang
disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen, interleukin -1 ketika sampai
dihipotalus akan menimbulkan demam dengan cara meningkatkan temperatur tubuh
dalam waktu 8-10 menit, interleukin -1 juga menginduksi pembentukan
prostaglandin, yang selanjutnya bekerja dihipotalamus. Teruatama prostaglandin E2
atau zat yang mirip zat ini. Bekerja dihipotalamus untuk membangkitan reaksi
demam.
bakteri, virus dan bahan toksin

Masuk kedalam tubuh

Difagositosis oleh leukosit


saluran

Hipotalamus

kadar asam peningkatan suhu tubuh gangguan pola


istirahat
lambung
( demam )
dan tidur

mal absorbsi pada


cerna

peningkatan

mual &

muntah
Hipertermia

anorek

sia

Nutrisi tidak
adekuat

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
MANIFESTASI KLINIS
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase
demam meliputi:
Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil)
Tanda dan gejala
1. Peningkatan denyut jantung
2. Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan
3. Mengigil akibat tegangan dan kontraksi otot
4. Peningkatan suhu tubuh
5. Pengeluaran keringat berlebih
6. Rambut pada kulit berdiri
7. Kulit pucat dan dingin akibat vasokontriksi pembuluh darah
Fase 2 ( proses demam)
Tanda dan gejala
1. Proses mengigil lenyap
2. Kulit terasa hangat / panas
3. Merasa tidak panas / dingin
4. Peningkatan nadi
5. Peningkatan rasa haus
6. Dehidrasi
7. Kelemahan
8. Kehilangan nafsu makan ( jika demam meningkat)
9. Nyeri pada otot akibat katabolisme protein.
Fase 3 (pemulihan)
Tanda dan gejala
1. Kulit tampak merah dan hangat
2. Berkeringat
3. Mengigil ringan
4. Kemungkinan mengalami dehidrasi
4) PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah rutin, kultur urine, dan kultur darah.

5)
a)
b)
c)
6)
a)
b)
c)

PENATALAKSANAAN MEDIS
Pemberian Antipiretik
Pemberian Antibiotik sesuai indikasi
Pemberian Cairan perenteral
KOMPLIKASI
Kejang
Dehidrasi
hiperplasia

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
o Aktifitas / istirahat :
keletihan, kelemahan umum,perubahan tonus/ kekuatan otot.
o Sirkulasi :
Peningkatan nadi, sianosis, Tanda-tanda vital tidak normal, peningkatan frekuensi
pernapasan.
o Integritas ego :
Peka terhadap rangsangan, stressor internal/eksternal yang berhubungan dengan
keadaan dan perenggangan
o Eliminasi :
Konstipasi
o Makanan / cairan :
Sensitivitas terhadap makanan, mual/ muntah.
o Neorosensori :
Riwayat trauma kepala dan infeksi serebral
o Riwayat jatuh / trauma
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidak efektifan kerja hipotalamus
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
3) Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
C. RENCANA KEPERAWATAN
Dignosa
1 :
peningkatan
suhu
tubuh
berhubungan
dengan
ketidakefetifan
kerja hipotalamus
Tujuan : demam tidak terjadi lagi
KH
: - suhu tubuh kembali normal
- Badan tidak teraba panas lagi
- Tidak terjadi serangan atau kejang
INTERVENSI ( daignosa 1 )
1. Pantau tanda tanda vital pasien
2. Anjurkan untuk banyak istirahat
3. Berikan kompres hangat dibeberapa bagian tubuh seperti : ketiak, lipatan paha
dan belakang leher

4. Anjurkan kepada anak untuk banyak minum


5. Berikan antipiretik
6. Berikan selimut pendingin
Diagnosa
dengan
Tujuan
KH

1.
2.
3.
4.
5.

2 :

gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
intake yang tidak adekuat
: kebutuhan pasie terpenuhi
: pasien dapat menghabiskan porsi makananya

INTERVENSI (diagnosa 2 )
Bina hubungan teraupetik
Beri pengetahuan tentang pentignya nutrisi
Beri makanan yang bervariasi dan bergizi
Beri makanan yang hangat
Kolaborasi dengan ahli gizi

Diagnosa 3 : gangguan pola istirahat tidur b/d peningkatan suhu tubuh


Tujuan
: pasien dapat tidur dengan nyenyak
KH
: -Pasien bangun dengan sadar
-Pasien dapat tidur
INTERVENSI ( diagnosa 3 )
1. Ganti pakaian anak dengan yang bersih dan nyaman sebelum tidur
2. Menceritakan hal-hal yang lucu
3. Menina bobokan anak
4. Anjurkan agar selalu disamping anak

behubungan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOA FEBRIS

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 juni 2010 pada jam 19.00
1. Identitas pasien
Nama
: an B
Tanggal lahir
: 4 mei 2008
Umur
: 2 tahun 1 bulan
Nama ayah
: Tn X
Nama ibu
: Ny Y
Pekerjaan ayah
: SWASTA
Pekerjaan ibu
: IRT
Pendidikan ayah:
: Pendidikan iibu
: Alamat
: Kampung Sumbawa
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Bima / Indonesia
2. Keluhan utama
Badan teraba panas
3. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga mengatakan bahwa anaknya panas, makan minum kurang, muntah 1
serta keluar keringat berlebih
4. Riwayat kesehatan masa lalu
a) Penyakit waktu kecil
Keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah menderita penyakiy ini
sebelumnya.
b) Pernah dirawat dirumah sakit
Keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah dirawat dirumah sakit
sebelumnya
c) Obat-obatan yang digunakan
Sanmol sirup ukuran 120 ml, dengan dosis 3 sehari sendok.
d) Tindakan operasi
Tidak pernah mengalami tindakan operasi
e) Kecelakaan
Tidak pernah mengalami kecelakaan
f) Imunisasi
Pasien telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Polio, serta Campak
5. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Prenatal
Tidak melakukan anamnesis
b. Intranatal

Ibu menagatakan bahwa proses kelahiran anaknya ini dibantu oleh bidan.
c. Postnatal
Tidak melakukan anamnesis
d. Riwayat kesehatan keluarga
a. Penyakit yang diderita anggota keluarga
Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak penah mengalami penyakit ini
sebelumnya, maupun penyakit lainnya.
b. Riwayat penyakit keturunan
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit ini sebelumnya,
c. Genogram
Febris bukan merupakan penyakit keturunan, tidak ada riwayat anaknya pernah
demam.
d. Riwayat sosial
a) Yang mengasuh
Pasien diasuh oleh orang tua kandung
b) Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien merupakan anak yang berbahagia
c) Hubungan dengan teman sebaya
Pasien tidak rewel serta selalu ceria
d) Pembawaan secara umum
normal
e) Lingkungan rumah
Keluarga mengatakan rumahnya terletak didaerah padat penduduk

e. Pengkajian nutrisi
a) Berat badan
Sebelum sakit = 10 kg
Saat sakit
= 9 kg
b) Panjang badan
Tidak melakukan anamnesis
c) Kebiasaan pemberian makanan
ebelum sakit : pasien mampu menghabiskan 1 porsi
saat
sakit
:
pasien
hanya
3
sendok makanan.
d) Diet khusus
Pasien tidak mempunyai pantangan makanan.

makanya
mampu

f. Pola sehari- hari


a) Pola istirahat / tidur
Sebelum sakit : pasien tidur 12 jam/hari siang dan malam
Saat
sakit
:
tidur
pasien
tidak
berubah,
jam/hari
siang dan malam
b) Pola kebersihan

menghabiskan

yaitu

12

Sebelum
sakit :
pasien
dimandikan
oleh
orangtuanya
setiap
2 sehari
Saat
sakit
:
keluarga
hanya
melapnya
menggunakan
air
bersih, ganti pakaian setiap kali basah/ kotor
c) Pola aktivitas/ bermain
Sebelum sakit : pasien mampu bergerak aktif dan bermain
Saat
sakit
:
pasien
masih
mampu
bermain
diatas
tempat
tidur walaupun tidak seceria sebelum sakit
d) Pola eliminasi
Sebelum
sakit :
pasien
BAB 1/
hari,
dengan
konsistensi
lembek
warna
kuning
dan
bau
khas
feses. BAK lancar 3- 4 / hari
Saat
sakit
:
pasien
BAB
dan
BAK
sama
sebelum
sakit
yaitu
BAB
1/
hari
dengan
konsistensi
lembek, warna kuning dan bau
khas feses.
BAK 3 sehari.
g. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Pasien terlihat lemah
b. Pengukuran antropometri (BB,TB,LILA,LK,LD)
BB= 8 Kg.
Tidak melakukan anamnesis TB, LILA, LK, dan LD
c. Tanda- tanda vital
S = 39OC , N = 100/ menit , R = 28/ menit
d. Kepala
Rambut pasien terlihat baik,warna hitam pekat, tidak kusam dan tidak terjadi
kerontokan
e. Mata
Skelera dan konjungtiva tampak normal,gerakan bola mata normal, tidak ada tanda
infeksi,serta tidak ada alat bantu penglihatan
f. Hidung
Terlihat bersih,tidak ada serumen atau mimisan tidak ada polip serta tidak ada napas
cuping hidung
g. Mulut
Mukosa bibir tampak pucat, kebersihan mulut cukup bersih, bentuk normal,serta
jumlah gigi tidak terkaji
h. Telinga
Noal dan tidak ada serumen,serta tidak ada kelainan.
i. Dada
- Jantung
Tidak terdengar suara jantung tambahan, irama dan frekuensi jantung normal
- Paru-paru
Dada simetris baik kiri maupun kanan, idak ada suara ronchy, serta tidak ada suara
jantung tambahan
j. Abdomen
Inspeksi
: bentuk abdomen normal,tidak ada pembesaran

Palbasi
: tidak teraba adanya pembesaran limfa
Perkusi
: tidak ada kembung / distensi abdomen
Auskultasi : peristaltik usus normal
k. Genitalia
Cukup bersih dan tidak ada kelainan
l
. Ekstermitas
Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah normal, tampak terpasang infuse R/L
dilengan kanan
m. Kulit
Kulit teraba panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam kulit serta
tampak keluar keringat berlebih.
h. Pemeriksaan tingkat perkembangan
a. Personal sosial
Pasien sudah mampu cuci dan mengeringkan tangan,menyebut nama teman dan
memakai baju
b. Motorik halus
Pasien mampu menggoyangkan ibu jari serta meniru garis vertical
c. Bahasa
Pasien mampu mengetahui dua kegiatan,menyebut empat gambar serta
menunjuknya
d. Motorik kasar
Paien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik, loncat jauh dan melempar bola keatas
e. Kesmipulan
Tidak ada kelainan perkembangan
f. Data penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
: belum ada hasinya
b. Pemeriksaan radiologi
: belum ada hasilnya
c. Terapi :
Antacid 3
Paracetamol 4 1
Ranitidine 3 400 mg
Cefotaxim 2 amp
Ringer laktat ( R/L) 20 tts/ menit
d. Diet
Tidak dilakukan anamnesis

g. Ringkasan riwayat keperawatan


Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 3 juni 2010 dengan keluhan panas, muntah
1X, makan minum kurang, K/u lemah, bibir pucat, BB menurun menjadi = 9 Kg.
setelah dirawat dirumah sakit, pasien mendapat terapi infuse R/L ( 20 tts/ menit),
antacid 3 1/2 , paracetamol 41 , ranitidin 3400 mg serta cefotaxim 2 amp.

h. Pengelompokkan Data
Data Subyektif :
1. keluarga mengatakan bahwa anaknya panas
2. keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak mau makan, dan bila makan
dimuntahkan kembali
Data Obyektif :
1. kulit teraba panas
2. tanda- tanda vital
- S = 39o c
- N = 100 / menit
- R = 28 / menit
3. Keluar keringat berlebih
4. Muntah 1
5. Makan minum kurang
6. Berat badan sebelum sakit
= 10 Kg
Berat badan saat sakit
= 9 Kg
7. pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok makanan
8. keadaan umum lemah
9. mukosa bibir tampak pucat
B. ANALISA DATA
Nama
Umur
Diagnosa medis

: an F

no RM
: 2 thn 1 bln

ruangan

:: VIP

: febris

No.
DATA FOKUS
ETIOLOGI
PROBLEM
1 DS: keluarga
Proses
inflamasihypertermi
mengatakan
bahwa anaknyakuman
panas
DO :- kulit teraba panas
-tanda tanda vital
S= 39oC
N= 100X/ menit
R= 28X menit
- keadaan umum lemah
- keluar keringat berlebih
- keaadaan umum lemah
2
Intake yang kurang Potensial
DS : keluarga mengatakan bahwa
terjadinya
anaknya tidak mau makan, dan bila
gangguan
makan dimuntahkan kembali
kebutuhan nutrisi
DO: -muntah 1
- mukosa bibir tampak pucat
- makan minum kurang
- BB sebelum saki t=9 Kg
- BB saat sakit
=10 Kg
pasien
hanya

mampu menghabiskan 3 sendok


makanan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi kuman
2. Potensial terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang
kurang
C. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : an F
Umur
: 2 thn 1 bln
No

no, RM
ruangan

:: VIP

DX
TUJUAN & KH
INTERVENSI
RASIONAL
KEP
1 Hipertermi Setelah dilakukan1. beri HE tentang1. dengan memberikan
b/d prosestindakan
penyakitnya
HE dharakan keluarga
inflamsi
keperawatan
2. lakukan kompresdapt
mengetahui
kuman
selama 124 jam,hangat
tentang
diharapkan
suhu3. anjurkan untukKeadan pasien
tubuh
pasienmengenakan
2. diharapkan panas
normal
denganpakaian yang tipis dapat turun dengan
KH :
4.anjurkan
untukcepat karena proses
-tanda tanda vitalmemberikan banyakinduksi
kembali normal
minum
3. agar keringat yang
N=70-110/ mnt
5. obsevasi tanda-keluar dapat diserap
o
o
S=36,5 c -37,5 c tanda vital
oleh pakaian yang tipis
R=20-30/ mnt
6. kolaborasi dengandan memberikan rasa
dokter
nyaman
4. agar tidak terjadi
dehidrasi dan proses
penguapan
yang
berlebihan akibat suhu
tubuh yang meningkat
5. untuk memanyau
perubahan
dan
perkembangan
sedini
mungkin
6. untuk mendapatkan
terapi yang tepat
Potensial
2. terjadinya Setelah dilakukan1.
berikan
HE1.
menambah
gangguan tindakan
tentang pentingnyapengetahuan keluarga
kebutuhan keperawatan
nutrisi bagi pasien temtang nutrisi
nutrisi
b/dselama 1 24 jam,2. anjurkan untuk2.
menghindari
intake yangdiharapkan
banyak istirahat
peningkatan
kerja
kurang
kebutuhan nutrisi3. anjurkan untuklambung

pasien
dapatmemberikan
3. meningkatkan nafsu
terpenuhi denganmakanan
makan
KH:
kesukaanya selama4. makananan hangat
-muntah tidak adajauh dari kontralebih enak dimakan
lagi
indikasi
5. dapat mengurangi
-mkosa
bibir4. anjurkan untukrasa penuh dilambung
terlihat lembab
memberikan
6. untuk mengetahui
-porsi
makanmakanan
yangpertumbuhan
dan
dihabiskan
hangat
perkembangan penyakit
-BB
kembali5. anjurkan untukpasien
normal
/
lebihmakan sedikit tapi
BB=10 13 Kg
sering
6. timbang beret
badan pasien

D. CATATAN KEPERAWATAN
Nama : an F
Umur
: 2 thn 1 bln
TGL/
JAM

DX
KEP

5/6-2010
Jam
1.09.00
2. 09-20
3.09.20

4.10.00

5.13.00
6.13.30

5/6-2010
jam
1.09.00
2.09.00
3.09.00

no RM
ruangan
IMPLEMENTASI

:: VIP
RESPON

1.
memberikan
HE1. terbina hubungan antara lien
tentang penyakitnya
perawat dan keluarga
2. melaukan kompres2.keluarga melakukan kompres
hangat
hangat sesuai anjuran
3. menganjukan untuk3.
keluarga
memakaikan
menggunakan
pakaianpakaian yang tipis
yang tipis
4. klien mau minum susu dan air
4. mengnjurkan untukputih
memberian
banyak5. tanda- tanda vital
minum
S=37o C
5. mengobservasi tanda-R=30 / menit
tanda vital
N= 100/ menit
6. melaksanakan advis6. klien tampak minum obat dan
dari dokter
terpasan infus R/L dilengan
-paracetamol 4
kanan

1.
keluarga
memberikan
11 1.
memberikan
HEanaknya makan dan minum
tentang pentingnya nutrisiserta memahami
manfaatnya
bagi klien
bagi kesehatan
2. menganjurkan untuk2. klien istirahat dengan teratur
banyak istirahat
sesuai anjuran
3. menganjurkan keluarga3. nafsu makan klien mulai

4.10.00

5.10.00

6. 09.00

E. EVALUASI
Nama : an I
Umur
: 2 thn 1 bln
NO TGL/JAM
1.

2.

6/6-2010
Jam
19.00

6/6/2010
Jam
20:00

untuk
memberikanmembaik
makanan
kesukaanya,
selama
jauh
dari
konaindikasi
4.
keluarga
memberikan
4.menganjurkan
untukmakanan yang hangat, namun
memberikan
makananklien hanya makan 5 sendok
yang hangat
makanan
5.menganjurkan
untuk5. klien tampak mau makan
makan sedikit tapi sering sedikit demi sedikit
6
menimbang
berat6. Berat badan masihh = 9 Kg
badan klien

no RM
ruangan

::VIP

DIAGNOSA
CATATAN
KEPERAWAAN
PERKEMBANGAN
Hipertermi
S
:
keluarga
mengatakan
berhubungan denganbahwa
panas anaknya
proses
inflamasisudah
berkurang
kuman
O : - badan teraba tidak panas
- tanda- tanda vital
S : 37oc
R : 30 x/ mnt
N : 100 x/ mnt
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan
Potensial
terjadinya S : keluarga mengatakan bahwa
gangguan kebutuhannafsu
makan anaknya mulai
nutrisi
berhubunganmembaik
dengan intake yangO : - Berat badan masih = 9 Kg
kurang
-klien hanya makan 5

sendok
makanan.
A : masalah sudah teratasi sebagian
P : intervensi 4 dan 6 dilanjutkan

DAFTAR PUSTAKA
WWW. Html/askep febris//2010.
com
Ngastiah, editor setiawan s, kep. Buku keperawatan anak sakit EGC. Jakarta,1997.

You might also like