You are on page 1of 7

PEMBAHASAN

Makanan sehat selama masa kehamilan sangat diperlukan oleh ibu hamil dan janin, oleh
karena itu asupan zat-zat nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu janin dipastikan mencukupi tergantung
usia kehamilannya seperti asupan kalori pada trimester pertama ibu memerlukan tambahan
energi 180 kalori perhari, trimester kedua dan ketiga sebanyak 300 kalori. Energi tersebut dapat
diperoleh dari komponen zat gizi yakni karbohidrat, protein dan lemak. Mineral juga memiliki
peranan penting untuk kebutuhan ibu dan janin saat masa kehamilan, khususnya kalsium, fosfor,
dan magnesium berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi (Gunawan,
2011).
Zat lain yang dibutuhkan oleh ibu dan janin dalam masa kehamilan adalah vitamin
terutama asam folat dan vitamin B12. Asam folat atau vitamin B9 bekerja sama dengan vitamin
B12 dalam sintesis protein serta pertumbuhan dan perkembangan sel. Penutupan tabung saraf
pada janin yakni saat usia kehamilan 12 minggu (Leifer, 2007). Apabila seorang ibu kurang
mengkonsumsi asam folat sebelum masa tersebut maka janinnya akan beresiko tinggi mengalami
kegagalan penutupan tabung saraf atau Neural Tube Defects, dan ketika dewasa beresiko tinggi
terkena penyakit jantung, kanker, dan kerusakan kognitif.
Sumber asam folat terdiri dari berbagai macam sayuran hijau, ikan, daging, jeruk, dan
telur. Sayuran hijau yang merupakan sumber asam folat mudah rusak jika dimasak pada suhu
tertentu, sayuran hijau sebaiknya dimakan mentah namun harus dibersihkan dengan air mengalir
untuk menghindari pestisida dan cacing (Arisman, 2010). Seseorang yang vegetarian beresiko
kekurangan asam folat karena ia hanya mengkonsumsi asam folat dari sayuran hijau.
Sebagian besar kekurangan asam folat bukan akibat dari kurang intake bahan makanan
yang mengandung asam folat, namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kekurangan
asam folat. Beberapa faktor penyebab minimnya asupan asam folat seorang ibu yakni sebagai
berikut:
1. Ibu yang mengalami sakit berat atau gangguan saluran pencernaan dan penggunaan
antibiotik menyebabkan gangguan asam folat dari usus.
2. Kekurangan vitamin C, penyakit hepar menyebabkan cadangan energi berkurang.

3. Muntah pada ibu hamil, terutama hamil kembar menyebabkan kebutuhan asam folat
meningkat.
4. Anemia hemolitik akibat malaria menyebabkan terjadinya eritropoesis sehingga
kebutuhan asam folat meningkat terjadi folid acid defisiensi dalam haemoglobinopati.
5. Penggunaan obat antikonvulsan, alkohol.
Vitamin B12 atau kobalamin berbeda dengan asam folat, tubuh mampu menyimpan
vitamin B12 di hati salam jumlah yang adekuat hingga persediaan 5 tahun kedepan dan jarang
terjadi defisiensi berat (Arisman, 2010). Sumber B12 jarang diperoleh dari tanaman hanya
terkandung didalam daging, ikan tuna, telur, susu, keju juga kerang. Seorang vegetarian akan
mudah mengalami kekurangan vitamin B12, sehingga diperlukan suplemen vitamin B12 untuk
mengatasi masalah asupan kobalamin. Kekurangan vitamin B12 juga dipengaruhi oleh faktor
penyerapan diantaranya adalah ibu yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol, penggunaan
kontrasepsi hormonal khususnya pil, dan merokok.
Dampak kekurangan asam folat dan vitamin B12 adalah hydrocephalus dan Neural Tube
Defects terbagi menjadi 3 jenis utama yaitu anensefalus, ensefalokel, dan spina bifida (Leveno,
2009). Spina bifida terbagi menjadi 2 bagian yaitu, spina bifida occulta dan spina bifida cystica
(meningocele dan meningomylocele) (Leifer, 2007).

Sumber: http://www.doctortipster.com/1132-spina-bifida-a

Jenis NTD yang paling banyak terjadi adalah anencephaly, encephalocele, exencepehaly,
craniorachischisis, myelomeningocele, lipomyeloschisis, lipomeningomyocele, meningocele, dan
myelocystocele (Dhaulakhandi, Rohilla dan Rattan, 2010).

Gambar 1.Lumbarosacral meningomyelocele hypertrichosis

Gambar 3.Occipital meningoencephalocele anencephaly

Gambar 2.Lumbarosacral meningomyelocele exposed meninges

Gambar 4.Nasal meningoencephalocele

(Sumber Gambar 1, 2, 3, dan 4: Dhaulakhandi, Rohilla dan Rattan, 2010)

NTD lainnya dapat dideteksi dengan USG pada usia kehamilan 3-4 minggu yaitu
craniorachisis totalis (Coskun, Kiran dan Ozdemir, 2009). Seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 5.USG fetus anencephalic


(Sumber Gambar 5 dan 6: Coskun, Kiran dan Ozdemir, 2009)

Gambar 6.Craniorachischisis

Gambar 7.Macroscopic anencephalic

Gambar 8.Macro craniorachischisis

(Sumber Gambar 7 dan 8: Coskun, Kiran dan Ozdemir, 2009)

Selain dampak yang terlihat diatas, tidak adekuatnya penggunaan asam fola diawal
kehamilan dapat mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan mental pada anak (Roza et al,
2010). Sehingga diperlukan pengetahuan yang baik dari tenaga kesehatan berkaitan dengan
penatalaksanaan Neural Tube Defects. Penatalaksanaan dimulai dari tindakan pencegahan,
deteksi dini, dan tindakan medik.
Pencegahan terjadinya NTD merupakan standar yang dikeluarkan oleh World Health
Organization (WHO) 2007 yang berisikan semua perempuan yang akan hamil, dianjurkan untuk
mengkonsumsi suplemen asam folat dimulai sejak usia 2 bulan sebelum terjadi kehamilan hingga
12 minggu kehamilan. Namun jika telah memiliki janin yang terdiagnosa NTD atau melahirkan
bayi NTD, sebaiknya ibu harus mendapatkan informasi tentang resiko kekambuhan serta
dianjurkan untuk perlindungan pada masa prekonsepsi kehamilan selanjutnya.
Penatalaksanaan NTD diawali dengan melakukan pendeteksian seperti screening alfafetoprotein (AFP) serum ibu, sonografi terarah dan amniosintesis saat usia gestasi 15-22 minggu
(Leveno, 2003/2009).

Skema screening untuk Neurat Tube Defects


(Sumber: Leveno, 2003/2009)

Screening AFP mampu mendeteksi 80 persen myelomeningocele sehingga dapat


dilakukan perbaikan dengan fetoskopi dan Intrauterin MMC repair (IUMR) ketika usia
kehamilan 15-24 minggu (Fichter, 2008). Kedua teknik ini sangat beresiko bagi ibu dan janin.
Tingkat keberhasilan IUMR sangat kecil karena banyak terjadi komplikasi seperti
ogliohidramnion, ketuban pecah dini, udem paru, dan rupture uteri. Apabila terjadi hidrosefalus
maka dianjurkan untuk melakukan pemasangan shunt dan tingat keberhasilan 80 persen.

KESIMPULAN
Salah satu komponen yang penting bagi nutrisi ibu hamil adalah asam folat/B9 dan
vitamin B12. Zat tersebut dapat diperoleh dalam makanan atau suplemen sebesar 400

g/hari.

Lebih efektif lagi apabila ibu mengkonsumsinya 2 bulan sebelum konsepsi dan 12 minggu
setelah konsepsi untuk mencegah terjadinya Neural Tube Deffects. Jenis-jenis NTD adalah
anensefalus, ensefalokel, dan spine bifida. Seorang ibu vegetarian membutuhkan asupan nutrisi
yang cukup, oleh sebab itu diperlukan pemberian suplemen asam folat dan vitamin B12.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like