Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 2
NOFITA CHAIRNI 2014001257
Indikasi
Kontra
indikasi
Untuk TB paru
Wanita hamil, menyusui
Gangguan fungsi ginjal
Efek
samping
penata
laksanaan
Sikloserin
Sikloserin merpkan antibiotik yg dihasilkan oleh
Streptomyces orchidaceus, dan sekarang
dapat dibuat secara sintetik.
Farmakokinetik:
A : Setelah pemberian oral absorpsinya baik: kadar puncak dalam
darah dicapai 4-8 jam setelah pemberian obat.
D : ke seluruh cairan dan jaringan tubuh baik sekali. Sawar darah
otak dapat dilintasi dengan baik.
M : dimetabolisme dihati t1/2 1 jam
E : Ekskresi maksimal tercapai dalam 2-6 jam setelah pemberian
obat dan 50% diekskresi melalui urin dalam bentuk utuh selama 12
jam pertama.
Farmakodinamik/ Mekanisme kerja :
-menghambat pertumbuhan M. tuberculosi
menghambat sintesis dinding sel
dengan
cara
Indikasi
Kontra
indikasi
Efek
samping
penata
laksanaan
KANAMISIN
Kanamisin telah lama digunakan sebagai anti
tuberkulosis lini-kedua untuk bakteri yang sudah
resisten terhadap streptomisin.
Kanamisin termasuk antibiotik golongan
aminoglikosida yang bersifat basa.
Farmakokinetik:
A: diberikan IM, diserap dengan cepat dan
sempurna
D: didistribusikan di berbagai organ, kadar naik
sampai 4% dlm plasma
M: dapat diabaikan
E : diekskresikan terutama melalui ginjal, sekitar
50% dalamMekanisme
urin dalamkerja
24 jam.
:
- Menghambat sintesis protein
- Bekerja dengan mengikat sub unit ribosom 30S
bakteri
Indikasi
Kontra
indikasi
Interaksi
obat
Efek
samping
penata
laksanaan
AMIKASIN
Adalah semisintetik kanamisin dan
termasuk antibiotik golongan
aminoglikosida
Indikasi
Kontra
indikasi
Efek
samping
alergi
Reaksi iritasi dan toksik (ototoksik &
nefrotoksik)
Telinga :Ototoksisitas (auditor),
penata
laksanaa
n
Interaksi
obat
Amikasin dapat
meningkatkan atau
memperpanjang efek dari
agen bloker neuromuskular.
Penggunaan bersama
amfoterisin (atau obat
nefrotoksik lain) dapat
meningkatkan risiko
nefrotoksisitas dari amikasin.
Resiko ototoksisitas amikasin
dapat meningkat dengan
obat ototoksik lain
KAPREOMISIN
Kapreomisin merupakan suatu antibiotik peptida penghambat sintesis
protein yang dihasilkan dari Streptomyces capreolus.
Farmakokinetik
A:
D:
M:
E : urin
Mekanisme kerja :
-bekerja sebagai inhibitor dalam sintesis protein dalam bakteri
Indikasi
Kontra
indikasi
Efek
samping
penata
laksanaa
n
Ciprofloxacin
Ciprofloksasin merupakan anti infeksi sintetik golongan kinolon yang
menghambat DNA-girase.
Efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya
aminoglikosida, penisilin, sefalosporin dan tetrasiklin.
Farmakokinetik
A : Siprofloksasin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna,
biovailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada
protein plasma
D : ke berbagai jaringan serta cairan tubuh.
M : di hati
E : dieksresi terutama melalui urin.
Mekanisme kerja :
Mekanisme kerjanya adalah menghambat aktivitas DNA gyrasi bakteri,
bersifat bakterisidal dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif
maupun negatif.
Indika
si
Kontr
a
indika
si
Efek
samping
penata
laksanaan
Ofloxacin
Ofloxacin adalah suatu bakterisidal golongan quinolone yang
aktif melawan sebagian besar bakteri gram-positif dan gramnegatif aerob.
Farmakokinetik
A : Ofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui
saluran cerna
D : didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh.
M : Metabolismenya dihati
E : diekskresi terutama melalui urin
Mekanisme kerja :
menghambat DNA girase bakteri, yaitu dengan menghambat replikasi dan
transkipsi DNA, perbaikan, rekombinasi, dan transkipsi, sehingga
menyebabkan kematian sel bakteri.
Indikasi
Kontra
indikasi
Efek
samping
penata
laksanaan
Sparfloxacin
Sparfloxacin adalah suatu antibiotika golongan quinolon
Farmakokinetik
A:
D:
M:
E:
Mekanisme kerja :
Indikasi
pneumonia akut berasal dari komunitas (CAP/Communityacquired pneumonia) yang diduga disebabkan oleh bakteri
pneumokokus dan non-pneumokokus; eksaserbasi dari
penyakit obstruksi paru menahun (COPD); sinusitis purulen
akut; infeksi yang sudah resisten terhadap penisilin atau
antibiotik beta-laktam lain.
Kontra
indikasi
Efek
samping
penata
laksanaan
Eritromisin
Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolid
Farmakokinetik
A : Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil bagian atas, aktivitasnya
menurun karena obat di rusak oleh asam lambung.
D : Eritromisin berdifusi dengan baik ke berbagai jaringan tubuh kecuali
otak dan cairan serebrospinal.
M : Obat ini dimetabolisme terutama melalui hati dengan enzim CYP3A4
dan CYP1A2.
E : Hanya 2-5% eritromisin yang dieksresi dalam bentuk aktif melalui urin.
Eritromisin mengalami pemekatan dalam jaringan hati.
Mekanisme kerja :
-menghambat sintesis protein bakteri dengan jalan berikatan secara
reversible dengan ribosom subunit 50S.
Indikasi
Kontra
indikasi
Efek
samping
penata
laksanaan
Amoksisilin-asam klavulanat
merupakan antibiotik golongan beta laktam
Farmakokinetik
A:
D:
M:
E:
Mekanisme kerja :
Asam klavulanat mengikat dan menghambat beta-lactamase yag dapat merusak
amoxicillin' Amoxicillin menghambat sintesa dinding sel bakteri sehingga pada
akhirnya akan menghambat tahap akhir transpeptidasi dari sintesis peptidoglikan
pada dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesa dinding sel bakteri.
Indikasi
Kontra
indikasi
Efek
samping
penata
laksanaan
sinusitis,
di atas),
acquired
influenza,
Rifamicin
merupakan derifat dari rifampicin antibiotik golongan
Farmakokinetik
A : diabsorpsi dengan baik; makanan dapat mengakibatkan
penundaan absorpsi (delay) atau sedikit menurunkan kadar
puncak
D : sangat lipofilik , dapat menembus sawar darah otak (boodbrain barrier) dengan baik
M : Hepatik; melalui resirkulasi enterohepatik
E : Feses (60% - 65%) dan urin (~ 30%)
Mekanisme kerja :
menghambat sintesis RNA bakteri dengan mengikat subunit beta dari
DNA-dependent RNA polymerase, menghambat transkripsi RNA
Indikasi
Kontra
indikasi
Hipersensitivitas
terhadap
rifamycin
atau
komponen lain yang terdapat dalam sediaan;
penggunaan
bersama
amprenavir,
saquinafir/rotonavir
(kemungkinan
dengan
protease inhibitor),
Efek
samping
penata
laksana
an
insidensi efek samping dari obat ini termasuk rendah dan jarang
sampai perlu menghentikan terapi, sehingga apabila efek samping
tersebut masih dapat diatasi tanpa pemberian obat maka diinfokan
kepada pasien bahwa obat ini menimbulkan efek samping serta
diinfokan juga cara penggunaan obatnya apabila terdapat efek samping
yang gawat dari penggunaan obat ini maka dapat di cover dengan
pemberian obat.
Levamizol
Farmakokinetik
A : diabsorbsi dengan cepat dan lengkap di saluran cerna
dengan kadar puncak 1-2 jam setelah pemberian
D : didistribusi luas ke berbagai jaringan
M : dimetabolisme oleh hati
E : diekresi di urin sebagai metabolit( 70% dosis dieksresi di
urin selama 3 hari, 5% sebagai obat yang tidak berubah)
dan sedikit difeses.
Mekanisme kerja :
Indikasi
Kontra
indikasi
Efek samping
penata
laksanaan